Zunying benar-benar merasa sangat terkejut setelah mendengar perkataan Fu Xi, Bagaimana tidak terkejut tiba-tiba saja mengatakan kalau jiwa yang sebenarnya dicari Fu Xi berada di dalam tubuhnya."Lalu bagaimana?" tanya Zunying yang memang tidak tahu harus melakukan apa."Aku hanya memiliki waktu sedikit, bantu aku mencoba berkomunikasi dengannya, jika bisa biarkan dia keluar sebentar menggunakan tubuh mu," ucap Fu Xi."Tapi aku sama saya tidak mengetahui caranya," sahut Zunying."Aku akan membantumu asal kamu bersedia membantu ku," ucap Fu Xi."Tentu saja aku akan membantu mu tapi," Zunying tidak melanjutkan perkataannya."Tenang saja ini sama sekali tidak berbahaya," sahut Fu Xi."Kamu hanya perlu memberitahunya tentangku," sambung Fu Xi."Baiklah aku akan melakukannya," ucap Zunying dengan yakin."Sekarang kamu hanya perlu berbaring dan menenangkan pikiranmu, setelah itu Masuklah ke dalam lautan spiritualmu, lautan spiritual mu akan terbentuk seperti keinginanmu jadi tenang dan piki
Fu Xi yang berpindah tempat masuk ke dalam rumah sakit jiwa langsung menuju salah satu ruangan, di dalam ruangan itu Nau Sang melihat seorang wanita remaja yang berada di atas kasur dan diikat dengan tali beberapa lapis.Fu Xi bisa mendengar kalau wanita itu meminta maaf dan merasa bersalah karena membuat ibunya mati, setelah mengatakan semua itu sang wanita malah tertawa sangat keras dan mengatakan kalau ibunya pantaas mendapatkan itu semua.Mendengar itu Fu Xi semakin yakin kalau ada sesuatu yang aneh dari sang wanita, seperti dua kepribadian yang menjadi satu, atau mungkin ada sesuatu yang membuat wanita itu menjadi gila dan mengatakan semua itu."Jadi bagaimana? Apa yang akan kamu lakukan? Berbicara dengan orang gila sama sekali tidak akan berguna dan itu juga tidak akan membuatmu bisa menyelesaikan permintaan jiwa yang sudah membantu mu," ucap Roh pedang."Sepertinya kamu sangat meremehkannya, tunggu dan lihat saja," sahut Lalang.Fu Xi yang mendengar perkataan keduanya hanya men
Fu Xi menatap wanita tua itu yang tidak mungkin akan berbohong, tapi kenapa yang datang malah neneknya dan bukan ibunya pikir Fu Xi sambil menatap wanita tua yang berjalan kembali mendekati nya Padahal sebelumnya langsung berlari begitu saja."Anak ini sangat malang sekali nasibnya, ibunya setelah melahirkannya hanya pulang beberapa kali, bahkan sampai anak ini mati ibunya tidak ada di sampingnya," ucap wanita tua sambil menangis."Lalu di mana ibunya saat ini?" Tanya Fu Xi."Tidak tahu, aku tidak tahu apa dia ada di kota ini atau tidak, aku tidak tahu dia ada di mana," ucap wanita tua itu lagi yang langsung terduduk dan semakin menangis keras."Bagaimana dengan ayahnya?" Tanya Fu Xi."Tidak tahu, saat anak ku kembali dia dalam keadaan hamil, dia tidak memberitahu siapa ayah anak itu," ucap wanita tua."Yang mengetahui ayah nyanhanya ibunya," sambung wanita tua."Kalau begitu apa kamu ada gambarnya?" Tanya Fu Xi lagi."Maksud mu foto? Ada, aku memilikinya," ucap wanita tua.Wanita tua
Zunying terlihat kebingungan apa yang harus di mintanya saat ini pada Tuan Zi, Tuan Zi memang tidak pelit tapi jika langsung minta sesuatu darinya pasti akan menimbulkan curiga."Kamu pasti sudah lama menunggu," ucap Tuan Zi."Tidak juga, kebetulan hari ini aku sangat luang aku bisa menunggu selama mungkin," sahut Zunying."Ini minum mu, es susu kesukaan mu," ucap Tuan Zi."Terima kasih, Tuan Zi kamu memang yang terbaik," sahut Zunying."Minuman itu tidak bermasalah, kamu bisa meminumnya," ucap Anying.Zunying yang mendengar itu merasa tenang, sejak terakhir kali bertemu Zunying menjadi semakin waspada pada Tuan Zi, karena dia bisa seperti menjadi orang yang berbeda secara tiba-tiba."Kamu kapan latihan lagi?" Tanya Tuan Zi."Masih belum tahu, dia tidak mengatakan apapun," ucap Zunying sambil mencari cari apa yang bisa diambilnya dari Tuan Zi.Saat memperhatikan Tuan Zi sekilas Zunying menemukan sesuatu yang pas, kebetulan itu mungkin bisa dijadikan alasan yang tepat pikirnya."Aku me
Setelah memperhatikan apa yang dilakukan oleh Zunying Fu Xi mengerti satu hal, saat ini Zunying mengambil barang yang digunakan Tuan Zi dengan lancar, tapi belum tahu saat mengambil milik enam orang lainnya pasti tidak semudah itu.Kriiiiing.Mendengar suara ponselnya yang berbunyi Fu Xi langsung menghilang pergi, Fu Xi tidak mengangkat teleponnya dan memilih labgsung mendatanginya."Tuan Fu Xi, kenapa tidak kamu angkat telepon ku?" Tanya ketua Chen."Aku merasa menemui mu langsung jauh lebih cepat karena kita bisa pergi sekarang juga," ucap Fu Xi."Baiklah, kalau begitu kita pergi sekarang, Tapi karena kita tidak memiliki mobil kita akan naik kereta bawah tanah," ucap ketua Chen."Tidak perlu, Bukankah sekarang kamu memiliki roh pedang minta dia saja mengantarkan ke mana kita akan pergi," sahut Fu Xi."Benar juga, kenapa aku tidak kepikiran," ucap ketua Chen."Kalau begitu aku akan mengantar mu sekarang," sambung ketua Chen yang langsung memerintah roh pedangnya terbang ke arah penca
Haaaaaah.Fu Xi menarik nafas panjang karena masih ada banyak yang harus dilakukannya tapi saat ini dirinya tidak bisa mengawasi Zunying, Fu Xi berpikir dirinya harus menepati janjinya membantu para roh lebih dulu."Sial, aku harus menyelesaikannya secepatnya," gumam Fu Xi yang langsung mencaritahu apa yang harus dilakukannya.Fu Xi yang serius dengan mudah menemukan orangtua Ninan yang sudah berpisah, keduanya walau berpisah masih tinggal di satu kota bahkan di gedung apartemen yang sama."Ini lebih mudah, aku hanya perlu mendatangi mereka satu persatu," ucap Fu Xi yang langsung menghilang berpindah tempat.Setibanya di apartemen Fu Xi mengetuk satu pintu, tak berselang lama seseorang yang berada di dalam keluar."Kalian bukankah orang tua Ninan?" Tanya Fu Xi."Kamu siapa?" Tanya ibu Ninan yang terlihat kebingungan."Benar kamu siapa? Kenapa mengetahui tentang mendiang Putri kami?" Tanya ayah Ninan."Aku adalah orang yang bertemu dengan jiwanya, dia ingin kalian kembali bersama atau
Fu Xi menatap sang sopir yang terlihat ketakutan, pria itu juga bersiap menceritakan semua kebenarannya.Fu Xi yang sudah tidak sabar ingin menyelesaikan semua janjinya meminta pria itu cepat mengatakan sebelum para jiwa-jiwa Yang penasaran akan membunuhnya, jika pria itu mengatakan kebenaran semua saat ini mungkin saja jiwa-jiwa penasaran yang mati mengenaskan itu mau memaafkannya."Kenapa malah diam cepat katakan sebelum mereka semua membunuhmu sekarang juga," ucap Fu Xi."Baiklah Baiklah aku akan mengatakannya sekarang juga," sahut pria itu yang masih gemetar ketakutan."Kepala sekolah, kepala sekolah mereka yang meminta aku menjatuhkan bis ke jurang, aku sendiri tidak tahu alasannya tapi karena diberi uang tentu saja aku bersedia melakukannya," sambung pria itu sudut matanya tidak berhenti memperhatikan sekelilingnya."Kepala sekolah?" Tanya Fu Xi."Mungkin maksudnya seperti ketua utama sebuah perguruan," ucap Lulang."Benar, ternyata kamu lebih pintar darinya," sahut roh pedang.
Pagi harinya Fu Xi yang sangat bersemangat langsung bersiap dan mengganti pakaiannya, Fu Xi lebih dulu mencari keberadaan ketua Dakh sebelum akhirnya Pergi ke arahnya.Melihat ketua Dakh yang berada di perguruan dan sepertinya akan tinggal di sana cukup lama FubXi langsung menghilang berpindah tempat ke sana, Fu Xi berpura-pura ingin menemui ketua Chen padahal dari awal niatnya memang sengaja ingin menemui ketua Dakh."Ketua Chen!" panggil Fu Xi berteriak sangat keras.Mendengar suara teriakan Fu Xi ketua Chen dan ketua Dakh sama-sama keluar, melihat kedatangan Fu Xi keduanya terlihat sangat terkejut."Apa yang membuat Tuan Fu Xi datang kemari?" tanya ketua Dakh."Aku ingin melihat Seperti apa pelatihan ketua Chen, apa saat ini dia sudah bisa menguasai semua yang ku ajarkan, jika tidak bisa aku akan menghapus ingatannya agar melupakan semua yang sudah dikuasainya dan harus menguasai dari awal lagi," ucap Fu Xi."Kebetulan sekali Jika seperti itu, Aku juga sangat ingin melihatnya," sah