Bab 391 'Pertempuran Besar - Rekrut' alias Bab selanjutnya memerlukan 25 koin untuk membuka bab yang cukup panjang ini. Buka denga nonton iklan saja ya Sobat Readers. Thanks.
Pertempuran Besar akhirnya dijalankan juga oleh Candaka sebagai pemimpin utama Aliansi Pendekar Naga, Aliansi Aliran Putih, Armada laut dan pasukan Tiga Dunia Negeri Malaka, Makhluk Mitos dan Eksotik, serta pendekar-pendekar utama lainnya.Pertempuran Besar akan dijalani lewat 2 cara yaitu melalui jalur laut dengan armada kapal yang besar, serta melalui jalur darat dengan mengandalkan pendekar-pendekar dari Aliansi Pendekar Naga beserta dukungan dari penguasa kota dan desa, ditambah juga pasukan makhluk mitos eksotik di bawah pimpinan Master Garuda.Kapal-kapal Negeri Malaka beserta kapal-kapal dari Cakrabuana mulai berlayar dari Nusantara menuju ke Kamandaria.Gandar, Arjani, dan Gentala memimpin armada laut Negeri Malaka ini.Sedangkan kapal dari Cakrabuana dipimpin langsung oleh Cakrabuana dibantu oleh Kanaya.Pendekar-pendekar dari Aliansi Pendekar Naga mulai bersiap untuk terbang menuju Kamandaria menggunakan Sembrani dan Naga.Candaka akan mampir ke Hutan Terlarang bersama Rinja
Kapal-kapal Negeri Malaka berjejer rapi mulai mendekati perairan Kerajaan Kamandaria untuk menghancurkan pertahanan armada laut kerajaan ini.Bukan hanya Terakota yang memiliki mata-mata yang mengawasi tindak tanduk Iblis Naga Hitam dan Arkadewi di ibukota kerajaan.Arkadewi juga memiliki mata-mata yang terus mengawasi tindak tanduk Candaka di Nusantara terutama di Kota Nusa.Jadi, tidak mengherankan apabila armada kapal kerajaan sudah dipersiapkan dan diperkuat oleh permaisuri yang menguasai Kerajaan Kamandaria ini.Sambutan yang sama sekali tidak disangka-sangka oleh Armada Laut Negeri Malaka yang mulai mendekati ibukota Kerajaan Kamandaria, yaitu Kota Naga Emas melalui gerbang lautan.Gentala akan memimpin penyerangan menggunakan meriam yang ditembakkan dari kapal-kapal Negeri Malaka ke arah kapal-kapal tempur Kerajaan Kamandaria yang menghadang mereka.Kanaya akan memimpin pasukan pemanah api dari pasukan Dusun Penyamun dan Aliansi Aliran Putih yang berada di atas kapal Cakrabuana
Benua Terlarang merupakan benua yang jarang dikunjungi oleh siapapun, yang terletak di ujung utara Bumi Karimun. Sebagian benua ini tertutup salju dan es sepanjang tahun, dan sebagian lagi dilanda panas dan lingkungan seperti gurun pasir sepanjang tahun juga.Jadi tidak mengherankan kalau pemuda-pemuda dari Benua Terlarang tertempa fisik dan mentalnya dengan baik.Daerah ujung utara dari Forbidden Continent ini yang selalu dilanda badai salju dengan suhu yang sangat dingin ini, seharusnya tidak bisa ditempati sama sekali.Namun penduduk Benua Terlarang ini menganggap adanya Dewa mereka yang hidup di sana, yang selalu membverikan mereka kekuatan.Dewa yang mereka maksud sebenarnya adalah makhluk ciptaan yang diciptakan oleh penduduk asli Benua Terlarang pada masa Bumi Kaarimun pertama kali terbentuk, untuk menghadapi manusia pendatang yang hendak menduduki wilayah mereka.Tanpa mereka sadari, makhluk ciptaan mereka yang dinamakan Sheng Kui ini memiliki kecerdasan di atas rata-rata, ya
Prajurit bayaran dengan armor emasnya yang terkenal kokoh ternyata melakukan kesalahan taktik saat berhadapan dengan pasukan Demonic dan Demonic Beast di bawah pimpinan Arjani. Kesalahan yang membuat mereka kalah telak karena kecerdikan Arjani yang membaca strategi dan taktik mereka. Tanpa perlu bertarung, Arjani memenangkan pertempuran melawan Prajurit Bayaran dari Benua Terlarang ini. Armada Laut Kerajaan Kamandaria sudah menunggu mereka di depan gerbang laut Kota Naga Emas. Kapal-kapal Kerajaan Kamandaria juga sudah dilengkapi peralatan tempur yang lumayan canggih. Bahkan beberapa kapal kerajaan memiliki Busur Panah raksasa yang khusus untuk menembak jatuh naga yang sedang terbang di angkasa, seperti yang dimiliki oleh Kapal Benua Terlarang. Kerajaan Kamandaria banyak membeli peralatan tempur dari Khan, saat Arkadewi mengunjungi benua ini sudah lama sekali pada jaman Wangsaria masih berkuasa. Arkadewi tidak pernah langsung bertemu Khan Agung ini, hanya dilayani oleh anak buah
Sementara itu, Candaka yang banyak dicemaskan ini sedang menunggu isyarat dari Armada laut Negeri Malaka agar bisa memasuki Kota Naga Emas.Semua pendukung Candaka yang bergerak dari darat sudah berkumpul di sini, tapi Ki Nagaswera belum kelihatan.Master Garuda fdan pasukan makhluk mitosnya menunggu di dalam Darknest Forest, sedangkan pasukan lainnya lebih banyak berada di Desa Mitos yang sudah kosong melompong setelah penghuninya dihabisi semua oleh Zhu Fei dan Bai Ling.Drauger juga tidak kelihatan lagi di Darknest Forest saat Master Garuda tiba di sana.Isyarat yang ditunggu-tunggu oleh Candaka dan Aliansi Pendekar Naga, akhirnya sampai juga.Tembakan panah api yang mengarah ke angkasa merupakan tanda unbtuk Aliansi Pendekar Naga memasuki Kota Naga Emas."Akhirnya armada laut Kamandaria bisa ditaklukan! Mari kita masuki Kota Naga Emas!" seru Candaka kepada seluruh pendekar dari Aliansi Pendekar Naga, Trio Shadow beserta pasukannya dari Desa Bayangan, serta Zhu Fei dan Zhian.HOORR
Candaka dan Aliansi Pendekar Naga sudah sampai ke pusat Kota Naga Emas ketika terdengar dentuman keras yang menguncangkan kota ini.ROOOAAARRR ....Naga yang sangat besar yang hampir menutupi langit muncul di tengah Kota Naga Emas menghadang laju pasukan aliansi dan pendukung Candaka untuk masuk lebih dalam lagi.Auman Naga besar ini bahkan menimbulkan angin yang sangat besar yang mementalkan beberapa pasukan aliansi.Naga Geni yang melesat duluan tampak menunggu munculnya naga yang sudah diketahuinya ini."Naga apa itu? Besar sekali!" seru Candaka."Itu Naga Immortal yang aku ceritakan! Saat ini dia berwujud naga yang sangat berbahaya! Aku akan memaksanya kembali ke wujud manusianya agar lebih mudah mengalahkannya!" jelas Naga Geni."Bagaimana caramu mengalahkannya, Naga Geni? Naga Immortal ini besar sekali, dan sangat berbahaya! Aumannya saja tadi membuat kita tidak bisa bergerak!" seru Candaka."Kan aku bilang tadi akan memaksanya kembali ke wujud manusia untuk melawanku! Walaupun
Sun Wu Long ternyata seorang Immortal yang masih sangat muda. Tampangnya mirip pemuda berusia 20 tahun dengan perawakan tampan dan tegap badannya. "Selamat datang kembali, Sun Wu Long!" sapa Xian Ling. "Terima kasih sudah menyadarkanku dari hilang ingatanku ini, Xian Ling!" ujar Sun Wu Long. "Aku khusus mengajukan diri ikut dalam aliansi yang melawan Iblis Naga Hitam ini karena mendengar kemunculan dirimu! Aku biasanya tidak lagi ikut campur urusan dunia persilatan maupun naga. Tapi untuk dirimu, aku membuat pengecualian!" jelas Xian Ling. "Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Sejak dirimu menghilang dan mengubah namamu menjadi Naga Geni, aku tidak pernah bisa menemukanmu!" "Aku bukan menghilang, Wu Long! Aku hanya ingin menyendiri dengan Artie saja!' ujar Xian Ling. "Kamu masih bersama Nirvana Heaven Book Art itu?" tanya Wu Long. "Artie dan aku sudah bertekad untuk terus membantu siapapun yang berniat baik kepada dunia baik dunia naga ataupun dunia persilatan," jawab Xian Lin
Pasukan Kerajaan sudah menghadang perjalanan pendekar-pendekar aliansi begitu mereka meninggalkan Naga Geni bertarung dengan Naga Immortal. "Berhenti!" Teriak kepala pasukan kerajaan ini yang pasukannya menggunakan tameng baja dan tombak untuk menghadang laju pendekar-pendekar aliansi. "Kami tidak ada urusan dengan pasukan kerajaan Kamandaria! Kami tidak memberontak! Kami hanya ingin menyingkirkan Iblis Naga Hitam yang saat ini berkuasa!" seru Candaka. "Kami disumpah untuk melindungi Kerajaan Kamandaria, siapapun rajanya!" tegas pimpinan pasukan ini. "Jadi kalian tidak peduli kalau raja kalian adalah musuh nomor satu Kerajaan Kamandaria dahulunya?" tanya Rinjani. "Kami tidak peduli! Tugas kami melindungi kerajaan dari para pemberontak yang hendak menguasai kerajaan!" "Kalau begitu, jangan salahkan kami kalau ada yang terluka!" tegas Candaka. "Kalian tahu siapa yang ada di hadapan kalian?' tanya Rinjani. "Pendekar ini adalah Pendekar Naga Biru yang seharusnya menjadi raja kalian,
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s