Sementara itu, Candaka yang banyak dicemaskan ini sedang menunggu isyarat dari Armada laut Negeri Malaka agar bisa memasuki Kota Naga Emas.Semua pendukung Candaka yang bergerak dari darat sudah berkumpul di sini, tapi Ki Nagaswera belum kelihatan.Master Garuda fdan pasukan makhluk mitosnya menunggu di dalam Darknest Forest, sedangkan pasukan lainnya lebih banyak berada di Desa Mitos yang sudah kosong melompong setelah penghuninya dihabisi semua oleh Zhu Fei dan Bai Ling.Drauger juga tidak kelihatan lagi di Darknest Forest saat Master Garuda tiba di sana.Isyarat yang ditunggu-tunggu oleh Candaka dan Aliansi Pendekar Naga, akhirnya sampai juga.Tembakan panah api yang mengarah ke angkasa merupakan tanda unbtuk Aliansi Pendekar Naga memasuki Kota Naga Emas."Akhirnya armada laut Kamandaria bisa ditaklukan! Mari kita masuki Kota Naga Emas!" seru Candaka kepada seluruh pendekar dari Aliansi Pendekar Naga, Trio Shadow beserta pasukannya dari Desa Bayangan, serta Zhu Fei dan Zhian.HOORR
Candaka dan Aliansi Pendekar Naga sudah sampai ke pusat Kota Naga Emas ketika terdengar dentuman keras yang menguncangkan kota ini.ROOOAAARRR ....Naga yang sangat besar yang hampir menutupi langit muncul di tengah Kota Naga Emas menghadang laju pasukan aliansi dan pendukung Candaka untuk masuk lebih dalam lagi.Auman Naga besar ini bahkan menimbulkan angin yang sangat besar yang mementalkan beberapa pasukan aliansi.Naga Geni yang melesat duluan tampak menunggu munculnya naga yang sudah diketahuinya ini."Naga apa itu? Besar sekali!" seru Candaka."Itu Naga Immortal yang aku ceritakan! Saat ini dia berwujud naga yang sangat berbahaya! Aku akan memaksanya kembali ke wujud manusianya agar lebih mudah mengalahkannya!" jelas Naga Geni."Bagaimana caramu mengalahkannya, Naga Geni? Naga Immortal ini besar sekali, dan sangat berbahaya! Aumannya saja tadi membuat kita tidak bisa bergerak!" seru Candaka."Kan aku bilang tadi akan memaksanya kembali ke wujud manusia untuk melawanku! Walaupun
Sun Wu Long ternyata seorang Immortal yang masih sangat muda. Tampangnya mirip pemuda berusia 20 tahun dengan perawakan tampan dan tegap badannya. "Selamat datang kembali, Sun Wu Long!" sapa Xian Ling. "Terima kasih sudah menyadarkanku dari hilang ingatanku ini, Xian Ling!" ujar Sun Wu Long. "Aku khusus mengajukan diri ikut dalam aliansi yang melawan Iblis Naga Hitam ini karena mendengar kemunculan dirimu! Aku biasanya tidak lagi ikut campur urusan dunia persilatan maupun naga. Tapi untuk dirimu, aku membuat pengecualian!" jelas Xian Ling. "Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Sejak dirimu menghilang dan mengubah namamu menjadi Naga Geni, aku tidak pernah bisa menemukanmu!" "Aku bukan menghilang, Wu Long! Aku hanya ingin menyendiri dengan Artie saja!' ujar Xian Ling. "Kamu masih bersama Nirvana Heaven Book Art itu?" tanya Wu Long. "Artie dan aku sudah bertekad untuk terus membantu siapapun yang berniat baik kepada dunia baik dunia naga ataupun dunia persilatan," jawab Xian Lin
Pasukan Kerajaan sudah menghadang perjalanan pendekar-pendekar aliansi begitu mereka meninggalkan Naga Geni bertarung dengan Naga Immortal. "Berhenti!" Teriak kepala pasukan kerajaan ini yang pasukannya menggunakan tameng baja dan tombak untuk menghadang laju pendekar-pendekar aliansi. "Kami tidak ada urusan dengan pasukan kerajaan Kamandaria! Kami tidak memberontak! Kami hanya ingin menyingkirkan Iblis Naga Hitam yang saat ini berkuasa!" seru Candaka. "Kami disumpah untuk melindungi Kerajaan Kamandaria, siapapun rajanya!" tegas pimpinan pasukan ini. "Jadi kalian tidak peduli kalau raja kalian adalah musuh nomor satu Kerajaan Kamandaria dahulunya?" tanya Rinjani. "Kami tidak peduli! Tugas kami melindungi kerajaan dari para pemberontak yang hendak menguasai kerajaan!" "Kalau begitu, jangan salahkan kami kalau ada yang terluka!" tegas Candaka. "Kalian tahu siapa yang ada di hadapan kalian?' tanya Rinjani. "Pendekar ini adalah Pendekar Naga Biru yang seharusnya menjadi raja kalian,
Candaka dan Aliansi Pendekar Naga langsung menuju ke pusat Kota Naga Emas, setelah Naga Immortal ditangani oleh Naga Geni."Kanda yakin, Naga Geni bisa mengalahkan Naga Immortal?" tanya Rinjani."Aku yakin Naga Geni bisa mengalahkannya! Kami pernah melihat ilmu bela dirinya yang hebat saat di pegunungan Nirvana!" jawab Alisha."Aku tidak tanya kepadamu!" kata Rinjani ketus."Kalau Naga Geni yakin bisa mengalahkan Naga Immortal ini, maka kita harus yakin dia bisa melakukannya!" tegas Candaka. "Satu lagi, tolong berbaik hatilah dengan Alisha ... dia sudah cukup merasa bersalah bersaha membunuhku, jangan membuatnya makin bersalah. Kamu bisa kan, Rinjani ... demi aku?"Rinjani cemberut mendengar permintaan Candaka, tapi akhirnya tersenyum."Baiklah ... aku akan mencoba menerimanya. Tapi aku akan mengawasinya," ujar Rinjani.Belum sampai di pusat kota, sudah ada satu sosok bayangan putih yang sangat cewpat melesat dari arah pusat kota ke arah mereka dan berusaha menghadang perjalanan merek
Immortal Wu yang memang sejak lama mengincar Satria Wicaksono yang meresahkan ini, meminta ijin kepada Candaka untuk melawan Pendekar Naga Dewa ini.Wu Tian masih berusaha untuk menyedarkan Satria karena Pendekar Naga ini sangat potensial untuk menjaga kedamaian alih-alih mengacaukannya.Tapi Satria Wicaksono sudah tidak pernah bisa berubah.Kegelapan sudah menguasai pendekar ini, apalagi sekarang dia sudah bersatu dengan Ruh Naga Dewa yang memberinya kekuasaan untuk membangkitkan kejayaan naga di atas manusia yang akan dijadikan budak para naga.Immortal Wu Tian langsung menggerakkan tangannya memutar yang membuat tubuhnya mulai bercahaya keemasan."Ilmu yang hebat, tapi aku juga bisa!" seru Satria yang juga membuat tubuhnya mengeluaarkan cahaya putih."Satria memang hebat! Sayang, kehebatannya digunakan untuk kejahatan!" seru Wu Tian."Suka-suka aku! Kenapa kamu ikut campur Immortal gadungan!" ejek Satria."Naga Dewa Menari!"Satria mengeluarkan jurus Naga Putih Menari yang telah di
DUUUUAAAAARRR ...!!!Ledakan besar terjadi begitu kedua naga ini dimasuki oleh dua ahli ilmu bela diri kelas tinggi yang kemampuannya sudah setingkat dewa.Naga Nirvana berukuran lumayan besar dengan sayap kecil saja, tapi naga berwarna putih ini bisa terbang tanpa menggunakan sayap kecilnya. Ekor Naga Nirvana mengandung energi blaster yang sangat kuat yang setiap saat bisa ditembakkan.Naga Nirvana juga memiliki serangann gelombang cahaya dari tubuhnya yang mempunyai sisik yang bisa menyimpan energi cahaya, yang juga berfungsi sebagaoi pelindungnya.Semburan Naga Nirvana bukan merupakan api, tapi berupa energi cahaya yang mengandung elemen panas dan dingin sekaligus atau salah satunya.Naga Merah alias Ruh Naga Dewa memiliki postur yang jauh lebih besar daripada Naga Nirvana. Naga ini juga memiliki sayap yang besar dan kokoh yang digunakannya untuk terbang dan menutupi tubuhnya dari serangan lawan.Naga Merah memiliki semburan api yang sangat kuat yang berasal dari chi di dalam tubu
# Naga Nirvana Immortal vs Naga Merah Monster # Naga Nirvana langsung berusaha meningkatkan levelnya dengan mengubah bentuk naganya menjadi yang lebih kuat.Wu Tian yang berada di dalam raga naga ini turut membantu dengan menyalurkan energi chi agar proses perubahan wujud naga ini bisa segera terlaksana sebelum naga merah menyerang kembali."Aku namakan wujud keduaku ini sebagai Naga Nirvana Immortal, karena ada bantuan Immortal Wu di dalamnya.""Hahaha ... kamu bisa saja Naga Nirvana! Sudah kewajibanku membantumu agar bisa terwujud bentuk terbarumu ini! Aku belum pernah melihatnya!"Tubuh Naga Nirvana bergetar hebat disusul tubuhnya yang agak membengkak besar yang disertai sayap kecilnya yang tumbuh mengembang besar bagikan sayap naga merah.Warna naga nirvana juga berubah dari yang tadinya putih menjadi warna perak yang menyilaukan mata. Sisik naga perak yang ada di tubuh naganya tampak lebih besar, kuat, dan tajam yang bisa ditembakkan ke arah lawan tanpa henti, karena sisik nag
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s