Apa paman naga ini Syailendra, paman dari Candaka? Ikuti terus ya lanjutannya. jangan lupa vote dan follow author ya jika berkenan. Terima Kasih.
Entah sudah berapa lama Kumalasari tertidur di atas atap penginapan ini. Kecerobohan yang berakibat fatal utuk dirinya karena dirinya kepergok oleh beberapa penjahat suruhan Naga Hitam.“Kita culik saja yang ini. Lumayan buat kita bersenang-senang”, kata salah satu penjahat yang wajahnya agak bopeng bekas luka“Kita harus membawa beberapa penduduk asli Kota Naga, sedangkan gadis ini tidak berdarah naga”, kata penjahat lainnya yang merasa ragu untuk menculik Kumalasari“Sudah selesaai kalian bicaranya!”, teriak Kumalasari yang merasa kesal dengan tingkah laku penjahat ini“Beraninya menculik penduduk kota yang tidak berdaya untuk melawan kalian. Dasar pengecut!”, kata gadis ini langsung menyerang si wajah bopengPenjahat ini dengan tenangnya menghindari serangan Kumalasari. “Galak juga rupanya gadis ini..hahaha”, teriak si wajah bopeng sambil tertawa Serangan-serangan Kumalasari tidak mempan terhadap mereka. Wajar saja karena Kumalasari baru setingkat Level 2, sedangkan penjahat-penja
"Zhu Fei..!!!", teriak Candaka dari kejauhan dengan mukanya yang memerah menahan amarah yang besar "Kenapa Tuan Candaka..Kok wajahmu jadi merah begitu? Kepanasan ya?", tanya Zhu Fei mencoba meredakan ketegangan di diri Candaka "Tidak usah pura-pura kamu Fei..Kenapa kamu selalu merebut kekasihku?". ujar Candaka masih dengan nada amarahnya "Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti. Aku saja baru mengenalmu sebentar saja di Gunung Tiga Jari mana mungkin aku merebut kekasihmu" "Bai Ling..Kamu seenaknya mengubah nama Gayatri menjadi Bai Ling. Memangnya kamu siapa?" "Jadi Gayatri ini kekasih Tuan Candaka?", tanya Zhu Fei sopan "Bukan kekasih..Aku juga masih tidak jelas hubunganku dengan dia. Tapi kamu juga mendekati wanita lain padahal sudah ada Bai Ling di sisimu", tutur Candaka "Maksudnya apa sih Tuan Candaka..Aku tidak mengerti maksudmu. Siapa wanita lain yang kamu maksud? Kekasihmu kah?" "Kumalasari..kamu mendekatinya kan semalam di Kota Naga. Jangan menyangkal... Mentang-mentang aku
“Cepat mengaku kalau kalian tidak mau selamanya dalam kondisi begini. Siapa yang menyuruh kalian menculik penduduk kota ini!”, teriak Kumalasari di depan kawanan penjahat yang masih tidak berdaya ini.Totokan dari Zhu Fei yang tadinya melumpuhkan semua fungsi tubuh kawanan ini pada pagi harinya hanya membuka satu simpul berbicara mereka tapi masih belum membuka semua fungsi tubuh mereka alias lumpuh total. Kumalasari sudah diajarkan Zhu Fei untuk membuka simpul totokan lainnya jika kawanan ini mengakui kesalahan mereka dan menunjukkan otak di balik penculikan penduduk Kota Naga ini.“Masih tidak mau mengaku?”, teriak Kumalasari makin lantang. Jelas sekali gadis ini sangat marah terhadap kawanan yang hampir berbuat tidak pantas padanya. Juga si wajah bopeng terus mempermainkannya, beruntung baginya ada pendekar yang baik hati yang menolongnya.Kumalasari membawa kawanan ini satu persatu ke pusat kota, sehingga sebentar saja sudai ramai penduduk kota yang berekerumun melihat penjahat ya
Kota Naga yang semula sunyi senyap mulai ramai kembali setelah tertangkapnya kawanan penjahat yang menculik penduduk kota ini walaupun mereka tidak mengakuinya sama sekali. Tapi keramaian ini ternyata tidak berlangsung lama.Rasa dingin yang menuju ke arah pusat kota disertai turunnya kabut pegunungan membuat kota ini bagaikan kota berkabut yang diselimuti misteri.Pendekar yang dipercaya mengawasi dan menjaga keamanan Kota Naga seakan menghilang begitu saja tanpa jejak sama sekali. Kota kembali dengan kesunyiannya yang mencekam. Tidak ada seorang pun yang tampak lagi di kota ini.Hanya ada satu sosok yang berlari dengan cepat dengan wajah yang sangat khawatir. Kumalasari heran dengan perjalananya yang tidak pernah sampai ke penginapan. Seakan dia berlari saja tanpa pernah sampai ke tujuan.“Kenapa aku belum sampai-sampai juga?”, pikirnya denga wajah yang mulai kelelahan. Wajar jika Kumalasari merasa heran karena jarak penginapan dengan tempat minumnya sangat dekat, tapi perjalanan ya
Drago sebenarnya merupakan seorang Alchemist yang bisa meramu berbagai bahan menjadi sesuatu yang hebat. Naga ini juga bisa meramu berbagai pil penambah tenaga dan kemampuan bertarung baik untuk Naga ataupun pendekar dunia manusia, Jika Draken lebih bersifat pemimpin dan tegas, Drago lebih suka bersenang-senang dan tidak peduli sama sekali dengan masalah Kerajaan Naga. Adik perempuannya Linda sangat dekat dengan Draken padahal Drago sangat menyayangi adiknya ini.Draken lebih memiliki sifat humanis dengan menciptakan naga baru di dunia manusia. Peradabaan awalnaga ini berpusat di Kota 9 Naga yang dipimpin oleh seorang Raja Naga keturunan langsung Draken yaitu Catari Nagaswera dengan 9 kepala pemerintahan yang masing-masing dipimpin oleh salah satu dari 9 naga yang tercipta. Nama Nagaswera yang dipilih Draken dan bukan Draconta karena Nagaswera adalah naga yang berasal dari leluhur istrinya yang bijaksana.Drago sama sekali tidak peduli dengan dunia manusia. Dia lebih mengagungkan nag
Ksatria Naga Phoenix Mungkin Readers sedikit banyak bertanya kenapa Author menampilkan pendekar yang jauh lebih sakti dari Candaka untuk kondisi Candaka yang sekarang. Apalagi pendekar ini masih muda dan menjadi rival Candaka untuk menarik perhatian gadis-gadis di sekitar Candaka. Zhu Fei alias Ksatria Naga Phoenix memang direncanakan untuk dibuatkan novel silat tersendiri yang bergenre Fantasi. Jika memang banyak yang berminat dengan munculnya novel ini maka Author akan membuatnya. Kejadian di novel ini berlangsung sebelum kejadian di novel Pendekar Naga Biru. Jadi bisa dikatakan merupakan side story dari Pendekar Naga Biru. Pertanyaan-pertanyaan di Bab Undead Human Dragon mungkin akan terjawab semuanya di novel ini jika memang peminatnya cukup banyak. Kisah Zhu Fei seluruhnya akan diceritakan di novel ini dari masa kecilnya hingga menjadi pendekar sakti yaitu Ksatria Naga Phoenix. Keindahan Benua Arkandaria yang menjadi setting utama cerita ini juga akan diceritakan di novel Ks
Drago yang berhasil menghabis* seluruh pendekar yang dikirim dari Distrik Pendekar makin menjadi-jadi dengan pasukan kematiannya. Seluruh penduduk Kota Naga dikurungnya. Hanya menunggu waktu saja sebelum semuanya diubah oleh Drago menjadi pasukan Undead nya.“Hahaha..kalian tenang saja..Setelah kalian menjadi pasukan Undead ku, kalian tidak akan merasakan apapun lagi”, katanya kepada penduduk kota yang sedang ketakutan.“Ini pasukan Undead..Tenang saja..Kalian tidak akan merasakan apapun setelah kuberi ramuan pengubahku. Kan kalian bisa hidup selamanya menjadi pasukan kematian Undead Human Dragon. Jadi berbahagialah..Jangan bersedih lagi. Siapa yang berwajah sedih akan duluan diubah menjadi Undead..Hahaha”, tawa kejam dari Drago semakin membuat penduduk kota meringkuk ketakutan di sudut ruangan.Penduduk Kota Naga benar-benar dicekam ketakutan. Mereka yang tadinya sudah mulai bergembira karena kedatangan pendekar yang menjaga kota mereka, kini tidak terlihat lagi. Hanya wajah kusut dan
Jayanti benar-benar keluar dari dimensi kegelapan dan berada di luar hutan warna warni yang sekarang berada di belakangnya. Belum lama berada di luar huatn ini sudah tampak penjaga hutan mendekatinya. “Berhenti!!!”, teriaknya kepada Jayanti“Siapa kamu berani masuk ke hutan ini tanpa ijin!”, lanjut penjaga ini“Aku hendak menemui Ratumu. Perkenankan aku menemuinya, aku harus secepatnya keluar dari desa ini”, perintah Jayanti“Aku harus menangkapmu..Jangan-jangan kamu naga jahat yang berusaha melarikan diri”, seru penjaga ini berusaha menyerang JayantiTentu saja para penjaga ini bukan tandingan Jayanti, apalagi sekarang setelah dia mempelajari ilmu Pedang Naga Langit. Hanya dengan jurus biasa saja gadis ini sudah berhasil melumpuhkan penjaga ini.“Maaf..Aku harus bergegas menemui Ratu kalian”, ujar Jayanti yang ingin segera meninggalkan hutan iniBelum sempat dia berbalik, sebuah hembusan angin kencang hampir saja menerpa wajahnya. Dengan luwesnya gadis naga ini menghindarinya sehingg
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s