Candaka dengan perasaan was-was menanti ramalan terbaru yang akan dikatakan Xian Ling kepadanya berdasarkan ramalan dari Nirvana Heaven Book Art setelah kejadian pergeseran waktu yang mengubah semua kejadian yang ada di semesta Bumi Karimun.Ramalan yang sangat dikhawatirkan oleh Candaka adalah mengenai Iblis Naga Biru yang kemungkinan besar akan menjadi musuh besarnya melebihi Iblis Naga Hitam yang saat ini berkuasa di Kamandaria,"Kamu sudah siap, Candaka?" tanya Xian Ling."Aku siap, Naga Geni!""Baiklah, aku akan memberitahukan ramalan pertama dari Nirvana Heaven Art Book ini mengenai Naga Biru. Artie mengatakan kalau Iblis Naga Biru sekarang telah berada di Alam Kesunyian. Kamu tidak akan menemukan Iblis Naga Biru ini lagi untuk sementara ini karena Alam Kesunyian ini sangat tipis dan berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah.""Apa Iblis Naga Biru ini akan menjadi musuh besarku kelak, Naga Geni?" tanya Candaka."Iblis Naga Biru ini diramalkan akan menjadi Naga Terkuat di sel
Kota Nusa semakin hari semakin ramai dengan kedatangan pendekar-pendekar dari segala penjuru Bumi Karimun.Tujuan pendekar-pendekar ini datang ke kota Nusa adalah untuk menyelidiki kebenaran rumor tentang Pendekar Naga Biru beserta Aliansi Aliran Putih untuk melawan Kerajaan Kamandaria.Beberapa pendekar yang merasa tergerak hatinya, mendaftarkan diri menjadi anggota Aliansi Aliran Putih. Beberapa pendekar lainnya hanya mengunjungi kota Nusa saja, kemudian pergi meninggalkan kota iniBahkan ada pendekar yang tidak suka dengan keberadaan Pendekar Naga Biru beserta aliansinya ini menantang pertarungan dengan Pendekar Naga Biru.Tentu saja Candaka tidak akan sempat meladeni segelintir pendekar ini. Semuanya sudah dibereskan oleh Cakrabuana yang mengalahkan pendekar-pendekar ini sekaligus memberikan efek jera.Salah satu pendekar yang menyusup masuk ke kota Nusa ini adalah Pendekar Mimpi.Permaisuri Arkadewi yang mendengar gagalnya Pendekar Pulau Neraka melenyapkan Candaka, langsung meng
Candaka kedatangan Pendekar Mimpi yang menantangnya duel, karena pendekar ini tahu akan sulit mengalahkan semua pendekar di Aliansi Aliran Putih kalau tidak secara khusus menantang Candaka untuk duel satu lawan satu.“Apa yang mendasari dirimu untuk menantangku Duel?” tanya Candaka.“Aku tidak butuh alasan untuk menaantangmu duel, Pendekar Naga Biru!” sahut Pendekar Mimpi.“Semua ada alasannya. Kalau alasanmu benar, akau akan meladenimu! Tapi kalau kamu berbohong, maka duel dibatalkan!” ujar Candaka. “Aku beri tiga kesempatan dirimu menjawab jujur!”“Aku ke sini karena aku ingin menjadi yang nomor satu!”“Salah!”“Aku ke sini karena aku dendam padamu!”“Salah! Satu lagi kesempatan. Kalau salah lagi, aku akan masuk ke dalam biar pendekar lain yang meladenimu!”“Aku ke sini karena aku adalah pendekar bayaran yang ditugaskan untuk membunuhmu, Pendekar Naga Biru! Aku harus menantangmu duel agar aku lebih mudah membunuhmu! Kalau aku menyerangmu, maka pendekar-pendekar lainnya akan membantu
Wu Tian yang mendengar kekacauan di Kamandaria, sekali lagi turun dari Dunia Atas tempatnya berada menuju ke Dunia Bawah.Apalagi dia mendengar kalau Pendekar Naga Biru yang semula dielu-elukan oleh rakyat Kamandaria untuk menjadi Raja Kamndaria, malahan menjadi buronan dan melarikan diri ke Nusantara.Raja Iblis Naga Hitam yang berhasil menduduki tahta kerajaan Kamandaria sungguh di luar dugaan Wu Tian yang tadinya berharap Candaka yang menggulingkan tahta Raja Wangsaria untuk menjadi raja yang diidam-idamkan oleh rakyat banyak.Wu Tian memutuskan untuk membantu Candaka mewujudkan takdirnya yang seharusnya menjadi Raja Kamandaria.Immortal ini juga menyadari kalau perbuatan putri Tian Zhi yang menyelewengkan waktu ini telah membuat banyak perubahan di Dunia Bawah terutam di Bumi Karimun.*****“Immortal Wu ... lama tidak berjumpa!” sapa Candaka begitu melihat Immortal yang masih terus awet muda ini.“Wah ... rambut Candaka sekarang sudah memutih ya?” tanya Wu Tian.“Banyak pikiran, Im
Aliansi Aliran putih dan Aliansi Pendekar Naga mulai merencanakan penyerangan terhadap Iblis Naga Hitam sebelum Raja Kamandaria menyerang mereka.Kedatangan Immortal Wu Tian juga makin mempercepat penyerangan ini, karena khawatir munculnya kekuatan naga baru yang sangat sakti yang dirasakan oleh Wu Tian.Candaka mengira kalau naga yang dirasakan oleh Wu Tian adalah Jayanti dalam wujud Iblis Naga Biru, tapi tidak tertutup kemungkinan yang dirasakan Wu Tian bukanlah Iblis Naga Biru melainkan naga dari dunia yang tidak mereka ketahui yang berhasil memasuki dunia mereka.Candaka mulai melakukan persiapan dengan menghubungi beberapa daerah yang bersedia bergabung dengan mereka untuk menyerang Kamandaria.“Arjani dan Kanaya .... kalian koordinasikan semua kapal-kapal dari Negeri Malaka dan Cakrabuana untuk bisa bekerja sama saat penyerangan. Tunjuk pimpinan kapal tempur. Tentunya atas persetujuan Gandar dan Cakrabuana.”“Siap, Kak Candaka!” kata Arjani dan Kanaya bersamaan.Kedua gadis ini
Sejak kedatangan Alisha, Pendekar Pulau Nirvana yang bisa melalui jalur darat menuju ke pegunungan ini, Xian Ling mulai memasang pelindung di seluruh pegunungaan.Jadi sekarang tidak bisa lagi sembarangan untuk ke pegunungan Nirvana, tanpa dikawal oleh Ki Sakuntala ataupun tanpa janji terlebih dahulu.Pelindung yang dipasang Xian Ling ini sangat kuaat daan tidaak bisa ditembus baik dari darat maupun dari udara.Hal inilah yang Candaka alami saat hendak turun ke pegunungan Nirvana yang sekaraang ditutupi kubah cahaya.Kuda Sembrani tidak bisa turun, yang membuat Candaka harus kembali ke Kota Nusa untuk menanyakan masalah ini ke Ki sakjuntaa yang kebetulan sedang berada di Kota Nusa."Candaka, kok cepat sekali!' tanya Gandar."Aku tidak bisa bertemu Naga Geni, karena seluruh jalan masuk ke pegunungan Nirvana kini tertubah kubah cahaya yang sangat kuat."Kubah cahaya itu bukan tidak bisa ditembus, Candaka!' celetuk Alisha yang muncul dari belakang mereka.'Maksudmu?" tanya Candaka."Kala
Candaka dan Alisha menginap bersama di pondokan Naga Geni yaang terletak di dalam pepohona di ujug pegunungan Nirvana.Karena butuh bantuan Alisha untuk masuk ke dalam pegunungan Nirvana yang dilindungi kubah cahaya, maka Candaka mengajak gadis cantik eksotik ini untuk turut serta dengannya.Alisha tidur berduaan dengan Candaka.Sikap Alisha yang mengikuti kebiasaannya di Sarmandaria membuat Candaka sedikit risih dengan situasi yang dihadapinya.Pelukan Alisha sangat hangat di tubuhnya, yang membuatnya panas dingin.Baru kali ini Candaka merasakan pelukan hangat yang nyaman sekali dirasakannya, padahal dia baru kenal dengan Alisha. Bahkan mereka pernah menjadi musuh.Saat bibir merekah dan merah Alisha menyentuh bibirnya, Candaka tidak kuasa lagi menahan hasrat kelakiannya.Sentuhan bibir Alisha dibalasnya dengan sentuhan yang lebih lkembut mebuat keduanya sambil menautkan bibir mereka dengan berpelukan.“Aku bisa meningkatkan chi pada dirimu, Candaka ... tapi kita harus berhubungan se
Candaka terbangun pagi-pagi sekali mendengar suara gaduh.Alisha sudah tidak berada di sampingnya.“Hiiiaaat ...!”Terdengar terisakn dar arah luar pondokan.Candaka yang penasaran langsung keluar dari pondokaan.Terpaan angin kencang langsung dirasakannya saat dia keluar dari pondokan.“Ada apa ini?” pikirnya.“Candaka! Kamu sudah bangun?’ teriak Alisha yang langsung lari ke arahnya memeluknya.“Ada apa ini, Alisha?” tanya Candaka.“Kamu lihat siapa yang sedang berputar di angkasa?” tanya Alisha sambil menunjuk ke arah atas pegunungan Nirvana.“Siapa yang memiliki kekuatan sebesar itu untuk menimbulkan gelombang pusaran angin?” tanya Candaka.“Siapa lagi kalau bukan Naga Geni!” seru Alisha.“Kenapa Naga Geni berlatih jurus yang dasyat sekarang?” tanya Candaka.“Aku tidak tahu, Candaka. Saat aku bangun tadi, Naga Geni sudah menimbulkan kerusakan yang cukup parah di pegunungan Nirvana ini.”Candaka melihat sekeliling pegunungan Nirvana. Banyak tanaman bunga abadi dan juga berbagai tana
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s