Beranda / Semua / Pendekar Lembah Iblis / Bab 62 Perseteruan Para Tetua (3)

Share

Bab 62 Perseteruan Para Tetua (3)

Penulis: Langit Biru
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-16 13:24:55

“Kau tentu memiliki alasan untuk mengatakan itu Tetua Narayana.” Kini Sesepuh Cie angkat bicara.

“Tentu saja saya mengemukakan hal ini bukan tanpa alasan.” Tetua Narayana melirik kea rah Limey yang mengangguk kecil, lalu kemudian tetua Narayana menambahkan omongannya. “Seperti yang aku bilang sebelumnya, yang memeriksa tentang racun itu adalah salah satu kawan anakku, kebetulan dia adalah seorang tabib. Agar lebih mudah untuk menjelaskan—karena saya tidak memiliki kapasitas menjelaskan ihwal pengobatan—silahkan Nak Limey untuk berbicara di sini dan memberi keterangan pada para tetua yang ada di sini.” Tetua Narayana membuka tangannya untuk mempersilahkan Limey berbicara.

Limey menghela napas, lalu kemudian dia berdiri. “Salam hormat pada tetua semua. Perkenalkan nama saya Limey, kebetulan saya memiliki pengetahuan mengenai obat-obatan dan racun. Seperti yang dikemukakan tetua Narayana sebelumnya, Tetua Nirwana putih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 63 Luka Masa Lalu

    Riuh dan rendah suara terdengar berbisik-bisik, wajah Nirwana putih menjadi pucat mendengar nama itu disebut. Tabib Gila, nama tersohor yang menggetarkan kolong langit sebagai tabib jenius. Satu-satunya tabib yang diakui laksana dewa karena kemampuannya dalam mengobati ribuan penyakit dan ribuan racun. Namun, sudah selama dua belas tahun tabib itu menghilang dan mengasingkan diri di Lembah Putus Asa.Semua tetua tahu perseteruan antara tabib Gila dan Perguruan Teratai Merah, tentu saja hal tersebut memicu prasangka lain. Sesuatu yang sebenarnya Sudah diperkirakan Sion.“Kau murid Tabib Gila!” sekarang tetua Narata Patih mengatakan dengan intonasi suara mengejek. “Itu menjadi masuk akal sekarang!”Sekarang giliran Nirwana putih yang berdiri, wajahnya menjadi pias, “Kau murid Tabib Gila?”Lalu, para murid dari teratai merah langsung melompat dan menyorongkan ujung pedang mereka ke arah Limey dan Sion.“Ternya

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 64 Pamit

    “guru!!” Lembayung, Laksmi dan muridnya yang satu lagi segera mengejar sang guru yang muntah darah. ketiganya berdiri mengitari sang guru dengan roman cemas. Nirwana Putih segera mengambil posisi untuk bisa mengatur jalan napas dan darahnya lagi, namun racun Naga Putih seolah menyerang dengan ganas, membuat dia tidak mampu menyalurkan prana dan imdoknya ke seluruh aliran tubuh. benar-benar racun yang kejam.Limey yang melihat lantas hendak bergerak, tapi Sion sudah menahan tangan gadis itu. Untuk sementara Sion memilih melihat pertarungan intern, kalau dia dan Limey yang merupakan orang luar masuk, kondisi bisa runyam. Kali ini melihat dan mengukur keadaan adalah pilihan bijaksana.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17
  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 65 Lembah Iblis

    Lembah Iblis terletak di ujung pulau dari pulau utama di Ranah Sembilan. Orang-orang awam menyebutkan lembah neraka, ujung kematian, karena lembah itu di jaga oleh para prajurit bayangan yang seperti malaikat pencabut nyawa. Prajurit bayangan menggunakan pakaian serba hitam, dan wajahnya tertutup. Wajah mereka kebanyakan rusak atau cacat. Konon, dahulu di Ranah Sembilan ada wabah serius yang menjangkiti banyak orang. Wabah itu menyebabkan wajah penderitanya rusak. Mereka semua di buang ke Lembah Iblis agar mati, namun tetua Lembah Iblis mengambil para penderita wabah tersebut dan kemudian menyembuhkannya lalu menjadikan mereka penjaga lembah.Namun, ada juga cerita yang mengatakan bahwa penderita wabah yang dibuang ke Lembah Iblis, atau Lembah neraka telah meninggal. Lalu, sang kaisar langit yang memiliki ilmu sihir menghidupkan mereka dan menjadikannya mayat hidup yang bergerak dan mematuhi hanya tuan mereka, Sang Kaisar Langit.Tapi, tentu saja semua hanya rumor yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 66 Dewa Bumi

    Tapi sebuah suara terdengar memanggil dengan marah, “Kinan!!”Kinan menengok ke asal suara, dan si laki-laki yang memegang busur panah juga ikut menengok.Bixi masuk ke dalam gerbang, dan wajahnya tampak kesal. Melihat Bixi masuk, si laki-laki yang memegang busur langsung mengubah haluan sasarannya. Dia segera mengarahkan busurnya pada Bixi. Bixi menghentikan gerakannya, lalu kemudian memandang ke arah laki-laki tersebut dengan pandangan tidak suka dan heran.“Hentikan Gillian, Apa kau ingin berseteru denganku?” seru Bixi dengan nada mengancam.Laki-laki itu yang ternyata Gillian seolah tidak menggubris ancaman Bixi. Dia segera melepaskan anak panahnya tanpa ragu ke arah Bixi, tidak lupa anak panah itu diisinya dengan imdok.Anak panah melesat dengan cepat, Bixi segera menangkap anak panah dengan dua jarinya. Anak panah terhenti tepat di depan hidung Bixi. Sesaat Kinan seperti melihat ada pancaran api pada ujung anak p

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 67 Pondok Ditengah Danau

    Ketika mereka berjalan semakin masuk ke dalam hutan, mereka akhirnya tiba di sebuah tempat yang pemandangannya luar biasa Indah. Sekelompok pohon berdiri kokoh dan di tengah pepohonan itu tampak danau kecil. Kinan terperanjat karena melihat pemandangan luar biasa. Ada dua pondok satu di darat dekat pepohonan yang tumbuh besar dan tinggi, yang satu lagi di tengah danau. Pondok di tengah danau dibangun di atas batu-batu yang menjadi tiang penyangganya. Bentuk Pondok terlihat memanjang dan di desain indah. Lalu sekitarnya dia melihat air terjun kecil dan sebuah sungai kecil yang membelah tempat tersebut.Ketika tengah terpukau sendiri memandang keindahan alam di hadapannya, Kinan tidak menyadari bahwa Bixi sudah melompat melewati danau dengan begitu ringannya seolah tengah berjalan di atas air. Mereka berdua menggunakan ilmu meringankan tubuh untuk bisa mencapai pondok di atas danau.“Hi, Nona Kinan, mau sampai kapan kau terpaku begitu! tempat ini memang indah karen

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Pendekar Lembah Iblis   68 Rencana Mengambil Kembali

    “Hahahaha, pasti dia sangat cantik sampai kau terobsesi seperti itu—ceritakan padaku, lebih cantik dari Merope? Lebih centil dari Merope?”Gillian menggeleng, “tidak. Dia benar-benar perempuan berpikiran dingin. Cerdas, dan dia punya mata yang sungguh biru. Seperti birunya langit!!”deg!! Kinan terperanjat mendengar tuturan Gillian. Mata biru?! Mata yang hanya ada satu-satunya di dunia itu. Apa orang yang sedang dibicarakan lelaki bernama Gillian ini adalah perempuan yang sedang dicari Kinan selama ini. Memangnya berapa kemungkinan ada wanita lain yang memiliki mata yang sama seperti Limey?Bixi tertawa lagi, “Kau mengada-ada yang Gil, Mana mungkin ada orang yang memiliki mata berwarna biru! Kau ini aneh-aneh saja dik!” sergah Bixi sambil menggeleng kepala. memikirkan mungkin adiknya sudah setengah mabuk ketika bercerita tentang perempuan yang digilainya."Kau kira aku tidak bisa melihat kak. dia benar-benar memil

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 69 Tersesat di Hutan Kabut

    Kinan merasa risih diperlakukan dengan cara seperti itu oleh Bixi, digendong dengan posisi terbalik seperti itu. Rasanya Bixi memperlakukannya seperti sekarung beras, Karena merasa tidak enak, Kinan mencoba memberontak, namun Bixi dengan cara menyebalkan malah menepuk pantatnya sambil berkata.“diamlah! Aku tidak ingin kau jatuh ke dalam danau!” Lalu, ketika dirinya dan Bixi sudah sampai ke tepian, Bixi menurunkan dia yang langsung dilanjut dengan pukulan dari Kinan. Gadis itu mengarahkan tinjunya yang sudah dilapisi imdox.Melihat laju tinju tersebut, Bixi, dengan segera menangkis tinju Kinan, bahkan dengan segera tangannya di putar hingga tinju tersebut malah mengarah ke ruang kosong, dan dengan tangannya tersebut, Bixi mendesak Kinan sampai tubuhnya meluncur menuju danau.Kinan terkejut, tidak bisa menahan laju tubuhnya yang langsung meluncur, Kinan tidak sempat mencari tempat bertahan, pastinya dalam waktu sedetik saja pasti tubuhnya akan jat

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-06
  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 70

    Mau tidak mau Kinan merasa ngeri sendiri. Lelaki itu benar-benar seperti Zombie, yang tidak ada matinya walau tangan maupun lehernya sudah terpelintir tidak jelas. Manusia dihadapannya ini tidak bisa dibilang hidup. Bagaimana mungkin manusia seperti ini tidak merasakan sakit?!Kinan tidak membiarkan lelaki itu menyakitinya atau bertindak lebih jauh lagi. Dengan kakinya yang dilapisi imdok, ditendangnya lelaki itu hingga terpental menghantam gerbang yang berasal dari tumpukan tulang. Suara berdentamnya luar biasa, beberapa tulang jatuh, namun tulang yang lainnya tetap kokoh berdiri seolah menunjukkan bahwa gerbang itu terdiri dari tulang-tulang yang menyatu membentuk gerbang, dan bukan hanya sekedar tulang rapuh yang mudah hancur.Kinan berharap kali ini lelaki itu menyerah, atau dia terpaksa memenggal kepala lelaki itu. Tapi pemandangan dihadapannya terasa lebih aneh dan mengerikan. Lelaki yang kepalanya sudah setengah berputar, tangannya ya

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-06

Bab terbaru

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 106 Aku Miliknya

    LukaDua tahun yang laluAmon terbangun dalam kondisi tubuh terluka. Bebat di sekujur dada tampak memerah oleh lumuran darah yang masih merembes dari bakal luka. Lelaki itu melihat ke kiri dan ke kanan, sunyi. Sebuah ruangan yang terbuat dari gubuk dengan tempat tidur dari dipan dilapis kain lapisan jerami. Di samping tempat tidurnya ada jendela yang separuh terbuka, menampakkan latar belakang pemandangan sebuah hutan yang terlihat sedikit jauh. Lalu mendadak pintu di sampingnya terbuka. Kinan datang membawa nampan dan menahannya dengan sisi tangan ketika tangan lainnya membuka engsel pintu.Kinan terperangah menemukan gurunya duduk sambil menatap ke arah jendela luar yang setengah terbuka.“Guru! Padahal jendela sudah sengaja aku tutup agar tidak masuk angin yang terlalu kuat!” Kinan buru-buru meletakkan nampan di meja lantas dia berjalan memutar menutup jendela.Amo

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 105 Pertemuan Tak Terduga

    Limey menjadi kelimpungan dan gelagapan. Dia tidak menyangka bahwa akan ada yang bertanya tentang Sion, rasa malunya langsung merebak tidak terkendali. Semua yang terjadi barusan seolah terpapar di depan mata, membuat Limey menelan ludah.Dengan gugup gadis itu mencoba mencari alasan, “Ah, dia tadi pergi ke hutan untuk mencari binatang buruan…” jawab Limey sekenanya.“Ah, omong-omong tentang binatang buruang, aku juga sudah lapar,” Bixi langsung memukul perutnya dan sadar bahwa dia belum makan dari tadi.“Bagaimana kalau aku pergi berburu kak!” tawar Gillian.“menarik, aku juga ikut, sudah lama aku tidak berburu, kita cari rusa yang besar dan kita panggang dagingnya. Aku jadi ingat makanan yang kau berikan padaku sebelum ini.”“Ayo kalau begitu!” Gilian langsung mengangguk, kedua lelaki itu segera turun menggunakan ilmu meringankan diri. Terdengar gelak tawa dari keduanya, terpantul

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 104 Yang Terluka

    Setelah Siulan keras, sebuah suara menyentak memanggil nama Limey.“Mey!!”Mendengar namanya dipanggil, gadis itu memutar arah pandanganya ke asal suara. Dari arah utara, tidak terlalu jauh, dua orang lelaki tengah berjalan ke arahnya. Lelaki yang satu tengah menggendong seseorang di bahu, dan lelaki yang satu lagi dengan tidak sabar melentingkan tubuh untuk berlari secepatnya mendekati Limey.“mey!” panggilnya lagi setelah sampai dihadapan Limey.“Gillian?” Limey membelalakkan matanya ketika melihat Gillian datang.“Aku membawa seseorang untuk kau tolong, dia adik kelimaku!” seru Gillian sambil menunjuk ke arah Bixi yang datang. Bixi pun kemudian melompat dengan sangat cepat, sehingga Limey seolah melihat Bixi berjalan layaknya hantu.Bixi sampai di depan Limey dan kemudian membungkuk untuk meletakkan Amon yang berada di dalam panggulannya.“Dia butuh perawatan. Dan aku rasa kau o

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 103 Racun yang keluar

    Wajah Sion tampak mulai memerah, tubuhnya bergetar. Tampak uap-uap berwarna merah menguar dari sekujur tubuhnya. Sesuatu seolah menggeliat di dalam perutnya, memusar, berputar dan menyebar di dalam tubuh.Sion tahu sensasi apa itu. Itu adalah pembukaan level imdok. Biasanya, ketika seseorang telah mencapai batas imdoknya, tubuh akan membuka kunci imdok pada level selanjutnya. Selama ini Sion tidak pernah bisa naik level dari enam ke tujuh, seberat apapun dia berusaha. Level imdok hanya sampai pintu gerbang, dan Sion selalu tidak memiliki kunci untuk membuka pintu Imdok.beberapa kali lelaki itu mencoba membuka paksa Imdok level tujuh, namun berbeda dengan pembukaan paksa level imdok pertama dan kedua, imdok tingkat tinggi tidak bisa dipaksakan. gelombangnya amat dasyat, dan bisa saja menghancurkan orang yang mencoba paksa. aliran tenaga dalam pasti akan berbalik, lalu menghujam seluruh aliran darah sebelum meledak.Sion tidak pernah melihat orang yang meledak ka

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 103 penyatuan

    Sekarang Limey menatap ke arah Sion, lalu dia bertanya, “Sion, menurutmu aneh tidak warna mataku?”Sion memperhatikan, “Kenapa? Matamu sangat indah menurutku, seperti warna langit.”Limey langsung menepuk dahinya sendiri. Sion selama ini buta, dia tidak pernah melihat warna mata orang lain, jadi baginya warna mata Limey itu biasa saja.“Kau pernah tidak bertemu orang yang bermata sama denganku?”Sion tercenung, lantas menggeleng, “Memang selama ini tidak ada yang memiliki warna mata sepertimu, tapi kurasa karena aku belum pernah bertemu dengan orang-orang yang bermata seperti itu.” jelas Sion.Limey menghela napas, “Kau tahu, di tempatku warna mata ini hanya salah satu warna mata lain. Ada yang memiliki mata berwarna hijau, cokelat, hitam seperti mata kalian semua.”“Oh…” Sion menanggapi dengan tenang, tidak

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 102 Ayo Kita Menikah

    Kedua orang saudara seperguruan itu berlari, sebelum mengambil jeda untuk melompat. Tangan keduanya dihantamkan ke depan. Amon dengan pedang buntungnya, dan Gillian dengan tapak dewanya. Warna pedang Amon berpendar, warna tangan Gillian berubah biru. Mereka akan saling hantam, dan kemungkinan keduanya akan terluka parah.Dalam pandangan Amon, Gillian serupa monster yang tengah mengulurkan cakarnya ke arah Amon, hingga pemuda itu bersiap menyalurkan imdoknya pada pedang untuk saling berbenturan, dan kalau berhasil membelah sang monster.Bixi membuka mata, melihat semua yang terjadi, lantas dia bergerak, tubuhnya diangkat terbang seringan bulu. Penyatuan kepribadian Bixi kecil dan dirinya membuat Bixi akhirnya benar-benar menguasai jurus bidadari. Dengan lesatan luar biasa, dia berada di tengah keduanya yang siap beradu tenaga dalam. Bixi mengulurkan tangannya untuk menghantam sisi samping Gillian dan Amon secara bersama-sama.Amon dan

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 101 Menyatukan Kesadaran

    Bixi melompat ke luar dan berlari dari gerbang Air. Percuma bertahan disana, selama Bixi dewasa tertidur, Bixi kecil hanya bisa berusaha agar tubuh milik mereka bersama tidak sampai terluka. Aduh! Bixi kecil mengeluh, karena kesadaran dirinya yang lain masih tertidur, padahal dia tahu untuk mengatasi pertarungan tingkat tinggi, dia membutuhkan Bixi dewasa mengambil alih kesadaran. Tampaknya obat yang masuk ke dalam tubuh Bixi telah berhasil menidurkan Bixi, namun membangunkan Bixi yang lain.Di lain Sisi, Amon dalam kondisi kemarahan yang aneh mengejar Bixi. Tangannya memegang pedang buntung miliknya. Benda yang seperti pedang berkarat itu memiliki daya hancur luar biasa bila dipadukan dengan penggunaan imdok. Amon pun keluar dari pintu labirin dan mengejar sampai depan gerbang. Matanya seolah bersinar dan ada api di dalamya.Sebenarnya, Racun halusinogen dari serbuk-serbuk mawar sudah terhisap dan mengubah kesadaran Amon. Apa yang amon liha

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 100 Menawarkan Racun

    Sion terperangah, dia memperhatikan wajah Limey baik-baik, kebingungan. “Kau bilang apa?”Limey mengulang ucapannya, “Aku akan menjadi penawarmu.” jawab Limey.Sion menunduk, mengepalkan genggamannya, buku-buku jarinya menengang. Lalu dengan setengah bergetar lelaki itu berkata, “Kau tahu apa yang kau katakan? Kau tahu efek dari yang kau katakan dari Mey?”Limey mengangguk. Sebenarnya tangan gadis itu sudah gemetaran, ketakutan melanda hatinya seperti badai, tapi dia mencoba tegar dan menyembunyikan perasaannya yang kacau. Namun seolah paham, Sion langsung mengambil tangan gadis itu, dan merasakan getaran pada tangan itu, “Lihat!” seru Sion, “Kau gemetar….”Limey buru-buru menarik tangannya kembali, lalu berkata cepat-cepat, “Aku bukan gemetar karena takut padamu….aku hanya tidak pernah melakukannya…”

  • Pendekar Lembah Iblis   Bab 99 Pengorbanan

    Limey menghela napas, “Seperti yang tadi aku bilang. Bila kau yang terkena racun,maka yang harus meminum penawar ini adalah pihak perempuan, lalu kalian harus bercinta untuk memindahkan penawar itu ditubuhmu dan memusnahkannya.” wajah Limey sampai memerah ketika menjelaskan hal tersebut.Sion merasa kakinya mendadak lemas, dia langsung menjatuhkan diri pada salah satu kursi bambu ditempat itu. Wajahnya menjadi memerah karena malu mendengar penuturan Limey.“Kalau begitu berarti aku akan mati.” desis Sion dengan lemah.“Tidak, enggak bisa begitu! Aku akan membuatkan lagi pil dewa secepatnya, lalu kita akan cari lagi cara lain! Jangan putus asa!” seru LImey yang langsung mendekat ke arah Sion, berlutut di sisi lelaki itu sambil memegang lutut Sion.Sion menggeleng, “percuma Mey. Sudahlah, lupakan saja. Itu adalah obat terjahat yang pernah aku dengar….&rd

DMCA.com Protection Status