Bayangan merah langsung berkelabat dengan cepat seakan hendak menyerang Guo Xiang. Pangcu Go Bi Pay ini tidak berusaha sama sekali untuk menghindar dari serangan bayangan merah yang bergerak cepat ini.Sesampainya di depan Guo Xiang, bayangan merah ini berhenti dan bersujud memberi salam hrmat kepada Guo Xiang."Sumoi Huo-Tok-Kui memberi salam kepada Suci Lu-Shin-Kui!" katanya sambil kedua tangannya menghaturkan hormat."Hahaha ... bangunlah! Seharusnya aku yang memanggilmu suci, bukan sebaliknya!' ujar Guo Xiang.Bayangan merah yang ternyata Iblis Racun Api ini tersenyum kepada Guo Xiang, "Aku dan Ban-Tok-Kui tetap patuh kepada kakak tertua yang memimpin Hek-Sam-Kui sesuai amanat dari Master!" "Ada keperluan apa, sampai kamu berada di Rawa Kabut Hitam ini, sumoi?" tanya Guo Xiang.Ternyata, Guo Xiang adalah Dewi Iblis Hitam alias Lu-Shin-Kui yang menjadi pimpinan Hek-Sam-Kui.Iblis Racun Api malahan memandang Guo Xiang dengan wajah bingungnya. "Kenapa suci jauh-jauh dari Go Bi Pay
"Apa urusanmu dengan Kitab Iblis Neraka? Jangan berurusan dengan kitab itu, sangat berbahaya untukmu!" kata Setan Mabuk menjawab pertanyaan Guo Xiang."Tidak apa-apa! Aku hanya mendengar dari Subo kalau Locianpwe mampu untuk menghancurkan kitab iblis tersebut! Hanya penasaran saja, tidak lebih!" Guo Xiang berusaha bersikap tenang agar Zhui Kui tidak curiga."Bu Sam Nio mengatakan itu?" tanya Setan Mabuk."Bukan hanya Locianpwe tapi gabungan kekuatan dari Tiga Setan Dunia Persilatan yang mampu menghancurkan kitab yang tidak bisa hancur itu! Begitu kata Subo!" ucap Guo Xiang sambil lalu."Berarti gabungan tiga kekuatan ilmu bela diri ya? Bagaimana kalau kamu yang mempelajari ilmu bela diri dari kami dan mencobanya pada Kitab Iblis Neraka! Kami sudah mundur dari dunia persilatan, jadi tidak ingin ikut campur lagi dengan semua urusan dunia persilatan."HAH!Guo Xiang terkejut dengan saran yang dikatakan oleh Setan Mabuk."Apa aku mampu menampung ketiga ilmu bela diri kalian? Lagian, Locia
Bukit Racun Putih ....Mendengar namanya saja sudah membuat bulu kuduk merinding, apalagi memasuki perbukitan yang udaranya penuh racun mematikan ini. Racun yang tidak berbau dan menyatu dengan udara yang biasa dihirup oleh manusia.Racun Putih tidak langsung bekerja pada tubuh manusia yang menghirupnya, melainkan bekerja pada tubuh saat tubuh manusia yang telah menghirup racun putih ini sedang dalam posisi tidur. Racun Putih akan menggerogoti habis tulang dan organ dalam tubuh sampai habis tak bersisa. Hanya tertinggal kulit tubuh saja yang tidak hancur oleh Racun Putih ini.Guo Xiang termasuk nekad datang ke Bukit Racun Putih tanpa persiapan sama sekali. Salah sedikit saja, nyawanya bisa melayang oleh Racun Putih ini."Sudah saatnya menarik nafas dalam-dalam!" batin Guo Xiang saat dirinya mulai mendekati perbukitan yang beracun ini.Salah satu kemampuan Guo Xiang yang hebat adalah dia bisa menyimpan udara untuk bernafas di dalam tubuhnya dalam jangka waktu yang cukup lama dengan men
Bentuk Roh Spirit Qi Emas lebih menyerupai siluet api warna-warni yang sekilas terlihat sebagi sosok wanita muda bertubuh ramping dengan pedang panjang di tangan kanannya.Roh Spirit Qi Emas ini tetap waspada untuk menjaga tubuh Guo Xiang agar tidak dimakan binatang buas yang kemungkinan adalah makhluk yang sedang menuju ke tempat mereka.Sosok makhluk yang ditunggu-tunggu oleh Roh Spirit Qi Emas akhirnya muncul juga. Makhluk yang bercahaya putih dengan tubuh seperti harimau putih tapi wajahnya mirip naga, dan memiliki sayap untuk terbang.Makhluk ini tidak sendirian, karena di atas punggungnya tampak sosok wanita cantik yang dengan anggunnya turun dari punggung makhluk aneh ini."Hao Long ... siapa yang sedang terbaring di sana?" tanya wanita cantik ini.AUUUM ...!!!Makhluk aneh yang dipanggil Hao Long ini mengeluarkan suara auman yang menggetarkan Bukit Racun Putih ini."Gadis itu yang sesuai ramalan Kitab Surgawi Perguruan Go Bi? Apa kamu tidak sedang bergurau, Hao Long?" tanya wa
"Bahaya kalau dibiarkan berada di Bukit Racun Putih saat malam tiba ... makhluk itu bisa muncul kapan saja! Tapi, bagaimana caranya kita mengambil tubuh gadis itu? Roh Spirit Qi Emas pasti tidak akan mengizinkan kita untuk mendekati tubuh gadis yang terkapar ini. Bagaimana menurutmu, Hao Long?" tanya Tok Kui."Lebih berbahaya lagi kalau kita membiarkannya di sini. Roh Spirit ini bahkan tidak akan sanggup melindungi pemiliknya kalau makhluk itu muncul dari kegelapan malam! Aku saja tidak sanggup menghadapi makhluk iblis itu, apalagi Roh Spirit yang hanya mengandalkan kekuatan Qi saja!"Sikap Hao Long jelas meremehkan kekuatan Roh Spirit padahal kekuatan Roh Spirit sangat hebat apalagi sekelas Roh spirit Qi Emas. Namun anehnya, Hao Long tidak menganggapnya sama sekali."Memang kalau di dunia fana ini, kekuatan Qi sangat minim sekali bahkan hampir tidak ada tapi bukannya Roh Spirit Qi bisa menghasilkan energi Qi sendiri untuk tubuh yang ditumpanginya sejak lahir?" ucap Tok Kui."Benar, t
"Kamu tunggu di sini, biar aku yang hadapi makhluk kegelapan ini!" bisik Hao Long yang langsung meninggalkan Guo Xiang di balik tanaman yang rimbun.Guo Xiang sebenarnya ingin membantu Hao Long tapi tubuhnya masih belum pulih seutuhnya, apalagi Roh Spirit Qi Emas masih belum kembali ke dalam tubuhnya.Gadis ini hanya bisa menatap dari balik tanaman rimbun tanpa bisa berbuat apapun. Bergerak saja sulit baginya, apalagi harus menghadapi makhluk kegelapan yang masih belum jelas wujudnya ini.Terlihat olehnya, Hao Long yang sedang menunggu munculnya makhluk kegelapan ini."Hati-hati, Hao Long," bisiknya dari rimbunnya daun-daun tanaman liar ini.Hao Long menatap ke arah rimbunnya tanaman di belakangnya sambil tersenyum. Tapi, dia tidak mengatakan apapun agar keberadaan Guo Xiang tidak diketahui oleh makhluk yang sebentar lagi akan muncul di hadapannya.AAARRRGGGH!Suara makhluk kegelapan ini mirip suara teriakan kesakitan yang menyayat hati, tapi Hao Long tidak gentar sama sekali."Kelua
"Guo Xiang ... kenapa keluar? Apa kamu sudah baikan?" tanya Shin Jin alias Hao Long ini. Wajahnya kelihatan cemas di balik ketampanan dirinya.Pangcu GoBi Pay ini tersenyum sambil berucap, "Aku sudah baikan, Shin Jin Tayhiap!" "Hahaha ... tidak perlu sungkan! Panggil saja Hao Long seperti biasa, Guo Xiang!" ucap Shin Jin.Liu Shin memandang takjub terhadap kecantikan Guo Xiang yang terpancar keluar dan membuatnya terpesona."Kenalkan ... ini Guo Xiang, sosok yang tercantum dalam ramalan Kitab Artefak selain Shu Zhen!" kata Shin Jin memperkenalkan dirinya."Salam kenal, Guo Xiang Lyhiap ... aku Liu Shin!" ucap pemuda yang tercantum dalam Kitab Ramalan Surgawi Go Bi Pay ini."Aku tahu, Shin Tayhiap ... kamu dan Shin Jin disebutkan dalam kitab ramalan kuno milik perguruan kami. Tentunya kalian sudah tahu isi ramalan itu. Kita harus merahasiakannya sampai waktunya tiba!" jelas Guo Xiang."Kami tahu itu, Guo Xiang! Terlalu berbahaya apabila rahasia ramalan ini sampai keluar!""Oh ya, apa
Tok Kui memenuhi janjinya untuk mengajari Guo Xiang teknik Racun Putih yang kemungkinan bisa menghancurkan Kitab Iblis Neraka.Guo Xiang juga tidak berniat untuk lama-lama berada di Bukit Racun Putih. Dia juga tidak menyinggung sama sekali tentang Liu Shin dan Shin Jin. Hao Long yang awalnya berniat untuk memberitahukan Tok Kui tentang situasi yang sebenarnya menadadk berubah pikiran dengan tidak menunjukkan wujud aslinya di hadapan Setan Racun."Aku permisi dahulu, Master!" ucap Guo Xiang setelah merampungkan semua pelajaran tentang intisari Racun Putih."Kamu hendak kemana? Apa kamu hendak menemui Setan Pedang? Hati-hati! Dia itu aneh ... tidak seperti kami yang normal-normal saja!" ujar Setan Racun."Aku tahu, Master ... aku akan berhati-hati saat bertemu Setan Pedang nanti!" ucap Guo Xiang sambil menghaturkan hormat."Aku akan mengantarmu keluar, Guo Xiang!" kata Hao Long yang memberi isyarat untuk Guo Xiang diam saja dan mengkutinya."Kenapa kamu tidak berterus terang kepada Mast
Kaisar Han yang berhasil diselamatkan bersama Ketua Lima Perguruan Besar, seakan melupakan perbuatannya dahulu yang memerintahkan pembunuhan terhadap Shian Kui. Kini, Kaisar Han sangat berterima kasih kepada Shian Long dan semua pendekar yang telah membebaskan Negeri Han dari cengkraman Ang Cit Mo Kui.Ketua dari Lima Perguruan Besar juga memutuskan untuk melupakan masa lalu Shian Long setelah adanya penjelasan dari Wang pao mengenai keterlibatan Ang Cit Mo Kui untuk semua perbuatan yang dilakukan oleh Pendekar Kitab Iblis.Setelah mengikuti perayaan di istana Kekaisaran Han yang hancur sebelumnya ini, Shian Long dan Guo Xiang memutuskan untuk hidup di Desa Fujian, tempat tinggal Shian Long saat kecil.Wang Pao tetap tinggal di Hutan Racun sambil sesekali mengunjungi Shian Long di Desa Fujian untuk memastikan kalau Pendekar Kitab Iblis ini telah lepas dari pengaruh Kitab Iblis Neraka.Kitab Dewa Surgawi memutuskan ikut bersama Shian Long setelah mengetahui asal usul Shian Long di kehid
Di Hutan Selaksa Racun, persiapan untuk pertarungan terakhir berlangsung dengan intens. Para pendekar dari seluruh pelosok negeri berkumpul, menyusun strategi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi Ang Cit Mo Kui. Suasana di hutan dipenuhi dengan aura ketegangan dan semangat, di mana setiap pendukung tahu bahwa pertempuran ini adalah yang terpenting.Di tengah hutan yang dikelilingi oleh pepohonan yang berkilauan di bawah sinar bulan, Shian Long berdiri di depan sebuah lingkaran besar yang terdiri dari pendekar-pendekar dan murid-murid perguruan besar. Api unggun yang menyala di tengah memberikan cahaya hangat, namun suasana tetap serius."Kita akan melancarkan serangan malam ini. Tujuan kita adalah menembus pertahanan istana kekaisaran dari beberapa arah sekaligus. Kita harus memecah konsentrasi musuh agar dapat menyusup ke dalam istana."Shian long memulai persiapan terakhir sebelum penyerangan ke istana kekaisaran Han."Apa strategi kita untuk mengatasi penjaga di sekitar istana? M
Shian Long berdiri tertegun di depan altar yang dikelilingi oleh cahaya lembut, matanya tertuju pada Kitab Dewa Surgawi yang melayang di udara. Kitab itu bersinar dengan cahaya keemasan yang memancar, menyebarkan aura yang memadukan keindahan dan bahaya. Cahaya yang memancar dari kitab ini memiliki kilau yang tajam, seolah-olah setiap sinar adalah pisau yang bisa memotong realitas.Saat Shian Long melangkah lebih dekat, suara yang dalam dan bergema terdengar di seluruh ruangan. Suara itu tampaknya berasal dari Kitab Dewa Surgawi itu sendiri. "Hanya mereka yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar yang dapat memiliki kekuatan ini. Salah satu jawaban akan mengakibatkan kehilangan nyawa."Shian Long merasakan tekanan yang berat, seolah-olah setiap helai rambut di tubuhnya bergetar dengan ketegangan. Ia tahu bahwa setiap pertanyaan dari Kitab Dewa Surgawi akan menentukan nasibnya. Namun, ia juga tahu bahwa kegagalan bukanlah pilihan jika ia ingin menyelamatkan dunia persilatan dari tira
Setelah berhari-hari mengikuti Rajawali Sakti, Shian Long akhirnya tiba di sebuah negeri yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Negeri ini adalah sebuah alam yang memukau, terletak di antara awan yang lembut dan pemandangan yang menakjubkan. Pulau-pulau terapung yang berlapis pepohonan hijau membentang di langit biru, seolah-olah diukir dari kristal dan dedaunan. Air terjun yang gemericik turun dari tebing-tebing tinggi, dan sungai yang jernih berkelok-kelok di antara pulau-pulau, memberikan kehidupan dan keindahan pada negeri awan yang anggun ini.Shian Long terpesona oleh keindahan yang menantinya. Ia merasakan udara yang segar dan menenangkan, seakan-akan setiap napas membawa kedamaian dan energi baru. Namun, ia juga menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar keindahan di negeri ini—sesuatu yang misterius dan belum ia ketahui.Rajawali Sakti terbang di depan, menunjukkan arah dengan sayapnya yang megah. Ia mengarahkan Shian Long menuju sebuah pulau yang lebih besar dan t
Rajawali Sakti, makhluk yang hidup di Pegunungan Huashan, adalah sosok legendaris yang dikenal dalam dunia persilatan. Setelah kematian tragis Qian Ling, Rajawali Sakti memilih untuk mengasingkan diri, menghindari keramaian dunia persilatan yang penuh intrik dan konflik. Namun, sedikit yang tahu bahwa Rajawali Sakti bukan sekadar burung legendaris; ia adalah titisan seorang Immortal, makhluk abadi yang memilih untuk tetap berada di dalam tubuh rajawali tersebut daripada terlahir kembali sebagai manusia.Di puncak Pegunungan Huashan, di mana angin dingin berhembus dan langit sering tertutup awan tebal, Rajawali Sakti menghabiskan hari-harinya dalam keheningan. Matanya yang tajam menyaksikan dunia dari ketinggian, menyadari betapa rapuhnya kehidupan manusia. Immortal yang berada dalam tubuhnya, yang telah lama mengamati kehidupan duniawi, merasakan kesedihan mendalam atas tragedi yang menimpa Qian Ling, seorang pendekar yang pernah berhubungan dekat dengannya.Pilihan untuk tetap dalam
Di sebuah pondok kecil yang tersembunyi di Hutan Racun, Shu Zhen terbaring di tempat tidur, perlahan pulih dari luka-lukanya. Wang Pao, dengan keahliannya dalam ilmu pengobatan dan ramuan, telah merawatnya dengan telaten, memberikan ramuan obat peningkat tenaga yang kuat. Setelah tiga hari, Shu Zhen akhirnya membuka matanya, merasakan kekuatan yang kembali mengalir dalam tubuhnya."Bagaimana perasaanmu?" tanya Wang Pao dengan nada lembut, duduk di samping tempat tidur.Shu Zhen menatapnya, masih lemah tapi dengan kilatan tekad di matanya. "Lebih baik. Terima kasih, Master Wang Pao. Tanpa bantuanmu, aku mungkin tidak akan selamat."Wang Pao tersenyum tipis. "Kau adalah harapan terakhir dunia persilatan. Aku tidak bisa membiarkanmu lenyap dari dunia ini."Shu Zhen terdiam sejenak, merenungkan pertarungan yang baru saja ia lalui. "Ang Cit Mo Kui terlalu kuat. Jurus Bangau Putih tidak cukup untuk melawannya, terutama dengan kekuatan dari Kitab Iblis Neraka."Wang Pao mengangguk, matanya p
Di bawah langit yang mendung, Shu Zhen berdiri penuh percaya diri di depan gerbang Kota Luoyang, tempat istana Kaisar Han berada. Kota itu kini menjadi pusat kekuasaan Ang Cit Mo Kui, yang telah mengambil alih kendali tidak hanya atas dunia persilatan tetapi juga kerajaan Han. Dengan tekad yang bulat, Shu Zhen menantang Ang Cit Mo Kui untuk sebuah pertarungan yang akan menentukan nasib mereka semua baik Negeri han maupun untuk Dunia Persilatan.Sementara itu, Guo Xiang berkelana ke pelosok-pelosok negeri, mencari bantuan dari para pendekar yang tersisa. Namun, banyak dari mereka telah ditaklukkan atau dipaksa tunduk oleh Ang Cit Mo Kui dan pengikutnya, termasuk pendekar-pendekar kuat yang dulunya dianggap sebagai pelindung dunia persilatan. Usahanya menemukan sekutu semakin sulit, namun Guo Xiang tetap tidak menyerah, bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan harapan mengumpulkan kekuatan untuk melawan.Di dalam istana, di hadapan banyak mata yang penuh waspada, Shu Zhen dan Ang
Setelah pertarungan hebat yang mengguncang medan pertempuran, Guo Xiang mendekati Shian Kui, yang kini terbaring lemah di tanah. Napasnya terengah-engah, dan wajahnya terlihat penuh penyesalan. Dengan penuh keletihan, Guo Xiang memulai penjelasan yang akan mengubah segalanya.Kitab Iblis Neraka langsung menghilang begitu kekalahan menerpa Shian Kui."Shian Kui," kata Guo Xiang, suaranya penuh dengan ketulusan, "Aku tahu kau mungkin merasa tertekan dan marah. Tapi ada sesuatu yang harus kau ketahui. Musuh utama kita, Ang Cit Mo Kui, sudah merencanakan semuanya sejak lama. Dia memanfaatkan Shu Zhen, menjadikanmu sebagai alatnya untuk mencapai tujuannya."Shian Kui, atau lebih tepatnya Shu Zhen yang kini menguasai tubuh Shian Kui, mendongak dengan tatapan bingung. "Ang Cit Mo Kui? Apa maksudmu?"Guo Xiang mengangguk, menjelaskan lebih lanjut. "Ang Cit Mo Kui adalah sosok yang mengendalikan Hantu Dunia Persilatan, dan rencananya adalah untuk menguasai Lima Perguruan Besar. Dengan memanfaa
PHOENIX IBLIS PENGHANCURPertarungan antara Guo Xiang dan Shian Kui semakin memanas. Pedang mereka bersinar terang, mencerminkan intensitas emosi dan kekuatan mereka. Namun, di tengah denting pedang dan percikan api, ada keraguan di mata Guo Xiang, sebuah konflik batin yang mulai mengemuka."Shian Kui," Guo Xiang berkata, suaranya sedikit bergetar meski tetap kuat, "apakah tidak ada jalan lain selain kekerasan ini? Aku tahu di dalam dirimu ada kebaikan... Shu Zhen pernah menunjukkan itu padaku."Shian Kui tersentak, matanya sejenak mengungkapkan perasaan yang tertahan. "Shu Zhen tidak ada lagi," jawabnya dengan dingin, mencoba menutupi getaran yang muncul dari dalam dirinya. "Yang ada hanya aku, Shian Kui, dan dunia ini harus tunduk pada kekuatanku."Guo Xiang menggeleng, matanya memancarkan kesedihan. "Aku ingat kebaikanmu, Shian Kui... atau saat kamu menjadi Shu Zhen. Kau pernah membantu orang-orang, kau punya hati yang baik. Mengapa kau memilih jalan ini?"Shian Kui tertawa sinis,