Home / Fantasi / Pendekar Kitab Iblis / 70. Kakek Misterius

Share

70. Kakek Misterius

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-05-21 22:08:38

Shu Zhen yang kecewa dengan sikap Huo-Tok-Kui memutuskan untuk melupakan Iblis Racun Api. Tujuan utamanya sekarang adalah bertahan hidup dari kejaran para pendekar bayaran yang memburunya.

Semakin mendekati Hutan Kesunyian, semakin membuat Shu Zhen kesulitan mengatur pernafasannya, seakan tidak ada udara di sekeliling hutan yang sangat sunyi ini.

"Apa yang sedang terjadi? Kenapa aku sulit sekali bernafas? Apa ada pendekar tangguh yang sengaja membuat Hutan Kesunyian tidak aman seperti yang dilakukan oleh Master Wang Pao?" batin Shu Zhen.

Shu Zhen memutuskan tetap memakai topeng untuk melindungi wajahnya walaupun sudah banyak yang mengetahui dan mengenalinya saat dia memakai topeng. "Aku pakai saja Topeng Artefak biar ada tambahan kekuatan kalau aku diserang oleh pendekar bayaran atau kolektor yang mengincar pusaka keramat!" kata Shu Zhen dalam hati.

Langkahnya terhenti oleh hamparan luas rawa-rawa yang menghalangi jalannya menuju Hutan Kesunyian. "Kenapa ada rawa-rawa seluas ini?" pik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Kitab Iblis   71. Makhluk Mitologi

    KWAAAK!WUUUSSSH!Sesuatu yang besar dan berwarna hitam melintas tepat di atas kepala Shu Zhen, yang membuat Pendekar Topeng Artefak ini terpaksa berguling agar tidak tersambar sosok yang menerjangnya dan terbang menjauh."Apa itu tadi?" tanya Shu Zhen penasaran.Datuk Sesat Utara hanya tertawa saja melihat kepanikan Shu Zhen. "Ha-ha-ha ... Itu sahabatku, Rajawali Hitam!" serunya.Sosok yang disebut Rajawali Hitam ini langsung mendarat di samping Datuk Sesat Utara."Apa hubungannya dengan membantuku menyeberangi rawa beracun ini?" tanya Shu Zhen. Tidak ada rasa takjub di mata Pendekar Topeng Artefak ini. Seakan melihat makhluk mitologi raksasa ini biasa saja baginya.Datuk Sesat Utara yang tadinya mengharapkan rasa takjub dari Shu Zhen pantas kecewa karena Shu Zhen tidak peduli sama sekali terhadap Rajawali Hitam ini."Tentu saja ada hubungannya ... Rajawali Hitam akan membawamu menyeberangi Rawa Elmaut ini! kamu hanya perlu naik ke atas punggungnya dan usahakan tidak terjatuh ke dala

    Last Updated : 2024-05-23
  • Pendekar Kitab Iblis   72. Rawa Kabut Hitam

    Guo Xiang termenung sesaat memikirkan kejadian yang barusan dialaminya. Ada yang aneh dengan kemunculan Pendekar Topeng Artefak ini. Kenapa dia bisa tahu adanya kejahatan yang dilakukan oleh kelompok Klan Teratai Hitam di tempat yang sepi seperti ini? Seakan Pendekar Topeng Artefak ini memang khusus datang untuk menolongnya. Terus ... siapa yang menyuruh Pendekar Topeng Artefak ini menolongnya? Sungguh aneh sekali.Pendekar Sadis alias Pendekar Topeng Artefak ini sudah menghilang dari hadapannya, tapi Guo Xiang masih menyimpan seribu pertanyaan tentang misteri yang menyangkut hidupnya ini. Siapa yang bisa tahu kalau dia sedang menyamar jadi pendekar pra? Bahkan semua penghuni Perguruan Go Bi tidak ada siapapun yang tahu penyamarannya ini. Apa semua kejadian ini ada hubungannya dengan masa lalunya, termasuk masa lalu orangtuanya yang tidak dia ketahui sampai saat ini?"Hufh! Lebih baik aku pergi ke Rawa Kabut Hitam dahulu. Aku harus menemukan Setan Mabuk untuk menanyakan cara melenyapka

    Last Updated : 2024-05-25
  • Pendekar Kitab Iblis   73. Legenda Makhluk Kabut Hitam

    Legenda Makhluk Kabut Hitam telah menghantui penduduk di sekitar Rawa Kabut Hitam selama berabad-abad. Cerita ini diceritakan dari mulut ke mulut, dan meskipun banyak yang meragukan keberadaan makhluk ini, tak seorang pun berani mengabaikannya sepenuhnya.Menurut legenda, Makhluk Kabut Hitam adalah roh yang terjebak di antara dunia manusia dan alam gaib. Beberapa orang percaya bahwa ia dulunya adalah manusia yang melakukan perbuatan jahat dan kini harus mengembara di rawa ini sebagai hukuman.Penduduk setempat pertama kali melihat Makhluk Kabut Hitam pada malam bulan purnama. Seorang nelayan yang sedang mencari ikan di rawa melihat bayangan aneh yang mengambang di atas permukaan air. Tubuhnya terbuat dari kabut tebal, dan matanya tampak merah menyala. Nelayan itu berusaha mendekat, tetapi makhluk itu menghilang begitu saja.Pada masa itu Rawa Kabut Hitam bukanlah tempat yang sangat sunyi seperti sekarang ini. Masih banyak penduduk yang menghuni sekitar Rawa Kabut Hitam karena rawa ini

    Last Updated : 2024-05-25
  • Pendekar Kitab Iblis   74. Keanehan di Hutan Kesunyian

    Di dalam Hutan Kesunyian yang sangat kelam, bayangan pohon-pohon menjulang tinggi, merentangkan cabang-cabangnya seperti tangan-tangan yang berbisik. Setiap daun, setiap ranting, dan setiap akar memiliki suara sendiri, meskipun hanya terdengar oleh mereka yang memperhatikan dengan hati yang terbuka dan memiliki hati yang bersih.Roh-roh pohon bersembunyi di balik kulit kayu, mengawasi setiap langkah pendatang yang berani memasuki wilayah mereka. Mereka adalah penjaga setia, tak terlihat oleh mata manusia, tetapi selalu waspada terhadap ancaman dari luar. Ketika seseorang mencoba merusak hutan atau menebang pohon dengan niat jahat, roh-roh ini memancarkan energi yang mengguncang bumi, mengirimkan pesan kepada Phoenix Iblis yang berdiam di pusat hutan.Phoenix Iblis, makhluk yang terlahir dari api dan kegelapan, hidup di dalam Hutan Kesunyian. Sayapnya yang terbakar menghiasi langit, dan mata merahnya memancarkan kekejaman. Iblis ini tidak mengenal belas kasihan. Dia memburu siapa pun y

    Last Updated : 2024-05-26
  • Pendekar Kitab Iblis   75. Hantu Dusun Kuno

    DUUUAAAR!Suara geledek disertai sambaran petir mengiringi langkah Shu Zhen di tengah hujan deras yang turun sebelum dia sempat memasuki Dusun Kuno.Malam sudah menjelang saat Shu Zhen keluar dari Hutan kesunyian. Perjalanan spiritual yang dialaminya ternyata menghabiskan banyak waktu baginya, walaupun dia hanya merasakan kalau perjalanannya sebentar saja."Aish! Basah kuyup jadinya! Semoga saja Dusun Kuno ini berpenghuni!" harap Shu Zhen.Shu Zhen merasakan hujan deras yang membasahi pakaiannya. Setiap tetes air menembus kain dan menyentuh kulitnya, membuatnya menggigil. Rambutnya yang basah menempel di wajahnya, dan matanya terpejam karena air hujan yang menusuk. Petir yang menyambar di langit, menerangi kegelapan malam dan mengguncangnya. Shu Zhen merasa sendirian dan kelelahan, mencari tempat berlindung yang tak kunjung ditemukan. Tubuhnya gemetar, dan dia berusaha menutupi dadanya dengan tangan untuk menghangatkan diri. Semua yang ada dalam pikirannya hanyalah keinginan untuk ber

    Last Updated : 2024-05-27
  • Pendekar Kitab Iblis   76. Kisruh di Kun Lun Shan

    "Aku ada di mana? Apa aku sedang bermimpi menyeramkan tadi?"Sekali lagi, Shu Zhen terbangun oleh terpaan kilau cahaya matahari pagi tapi dia sudah tidak berada di depan Hutan Kesunyian maupun di Dusun Kuno melainkan dia berada di atas pegunungan Kun Lun yang indah.Shu Zhen membaca tapal batas batu yang menunjukkan wilayah tempatnya berada. "Pegunungan Kun Lun? Kenapa aku bisa tiba-tiba berada di atas pegunungan ini? Aku harus secepatnya meninggalkan pegunungan Kun Lun ini ... jangan sampai anggota perguruan Kun Lun memergokiku di wilayah mereka."Masih teringat olehnya pengalaman mengerikan yang sebelumnya dialaminya. Baginya, semua terasa seperti mimpi dan tidak nyata. Namun, dia memiliki sepasang pedang artefak yang diperolehnya dari Dusun Kuno. "Berarti yang aku alami bukan mimpi? Hantu Dusun Kuno yang memindahkanku ke atas pegunungan Kun Lun ini?"Timbul berbagai pertanyaan tentang kejadian misterius yang dia alami ini tapi tetap saja Shu Zhen tidak menemukan jawabannya. Semua t

    Last Updated : 2024-05-29
  • Pendekar Kitab Iblis   77. Tiga Lawan Satu

    "Kita memang beruntung, Sute ... hahaha!" kata murid tertua Perguruan Kun Lun. Pandangannya sangat meremehkan Shu Zhen yang tidak kelihatan hebat penampilannya."Beruntung untuk mati?" sindir Pendekar Topeng Artefak."Tadinya aku pikir kalau Pendekar Topeng Artefak sangat hebat ... aku bahkan masih tidak percaya kalau kamu adalah Shian Kui yang menakutkan bagi Dunia Persilatan! Tidak ada aura menakutkan seperti yang diceritakan dari mulut ke mulut! Hanya Topeng Artefak yang menunjukkan kalau kamu adalah pendekar sesat yang sedang dicari seluruh perguruan bela diri!""Hufh! Sudah cukup penjelasannya? Apa kamu sudah siap untuk mati?" tanya Shu Zhen lagi.Sikap Shu Zhen yang tenang dalam menghadapi mereka bertiga membuat murid tertua Kun Lun Pay ini gusar, apalagi Pendekar Topeng Artefak ini terus menghinanya seakan dia tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk melawan Pendekar Topeng Artefak."Jangan sombong Kau, Pendekar Topeng Artefak! Kamu memang membela kebenaran sejak memakai topeng a

    Last Updated : 2024-05-30
  • Pendekar Kitab Iblis   78. Tiga Elemental Kun Lun

    Elemental pertama berupa cahaya kilatan petir yang berbentuk jaring-jaring listrik, siap menjerat dan membelit tubuh Pendekar Topeng Artefak.Elemental kedua berupa pusaran angin tornado yang siap mengisap Pendekar Topeng Artefak masuk ke dalam pusaran angin energi ini dan meremukkan tubuhnya tanpa ampun.Elemental ketiga berupa bola dan lingkaran api yang melesat kencang bagaikan kecepatan semburan api untuk membakar habis tubuh Pendekar Topeng Artefak.Ketiga elemental ini bergerak sekaligus dari tiga arah yang berbeda menuju ke tubuh Pendekar Topeng Tengkorak.Entah di dalam tubuh Pendekar Topeng Tengkorak ini masih jiwa Shu Zhen atau tidak, tapi gerakannya sangat lincah untuk menghindari serangan dari tiga arah ini.Mata merah di Topeng Artefak mengeluarkan sinar merah berelemen api untuk menghancurkan bola aapi dan lingkaran api, sedangkan tangan kanan memukul Rantai Petir untuk menjerat balik jaring-jaring listrik yang berusaha menangkap dirinya.Tangan kiri mengibaskan energi a

    Last Updated : 2024-06-01

Latest chapter

  • Pendekar Kitab Iblis   ENDING

    Kaisar Han yang berhasil diselamatkan bersama Ketua Lima Perguruan Besar, seakan melupakan perbuatannya dahulu yang memerintahkan pembunuhan terhadap Shian Kui. Kini, Kaisar Han sangat berterima kasih kepada Shian Long dan semua pendekar yang telah membebaskan Negeri Han dari cengkraman Ang Cit Mo Kui.Ketua dari Lima Perguruan Besar juga memutuskan untuk melupakan masa lalu Shian Long setelah adanya penjelasan dari Wang pao mengenai keterlibatan Ang Cit Mo Kui untuk semua perbuatan yang dilakukan oleh Pendekar Kitab Iblis.Setelah mengikuti perayaan di istana Kekaisaran Han yang hancur sebelumnya ini, Shian Long dan Guo Xiang memutuskan untuk hidup di Desa Fujian, tempat tinggal Shian Long saat kecil.Wang Pao tetap tinggal di Hutan Racun sambil sesekali mengunjungi Shian Long di Desa Fujian untuk memastikan kalau Pendekar Kitab Iblis ini telah lepas dari pengaruh Kitab Iblis Neraka.Kitab Dewa Surgawi memutuskan ikut bersama Shian Long setelah mengetahui asal usul Shian Long di kehid

  • Pendekar Kitab Iblis   134. Pertarungan Akhir

    Di Hutan Selaksa Racun, persiapan untuk pertarungan terakhir berlangsung dengan intens. Para pendekar dari seluruh pelosok negeri berkumpul, menyusun strategi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi Ang Cit Mo Kui. Suasana di hutan dipenuhi dengan aura ketegangan dan semangat, di mana setiap pendukung tahu bahwa pertempuran ini adalah yang terpenting.Di tengah hutan yang dikelilingi oleh pepohonan yang berkilauan di bawah sinar bulan, Shian Long berdiri di depan sebuah lingkaran besar yang terdiri dari pendekar-pendekar dan murid-murid perguruan besar. Api unggun yang menyala di tengah memberikan cahaya hangat, namun suasana tetap serius."Kita akan melancarkan serangan malam ini. Tujuan kita adalah menembus pertahanan istana kekaisaran dari beberapa arah sekaligus. Kita harus memecah konsentrasi musuh agar dapat menyusup ke dalam istana."Shian long memulai persiapan terakhir sebelum penyerangan ke istana kekaisaran Han."Apa strategi kita untuk mengatasi penjaga di sekitar istana? M

  • Pendekar Kitab Iblis   133. Tantangan Akhir Kitab Dewa Surgawi

    Shian Long berdiri tertegun di depan altar yang dikelilingi oleh cahaya lembut, matanya tertuju pada Kitab Dewa Surgawi yang melayang di udara. Kitab itu bersinar dengan cahaya keemasan yang memancar, menyebarkan aura yang memadukan keindahan dan bahaya. Cahaya yang memancar dari kitab ini memiliki kilau yang tajam, seolah-olah setiap sinar adalah pisau yang bisa memotong realitas.Saat Shian Long melangkah lebih dekat, suara yang dalam dan bergema terdengar di seluruh ruangan. Suara itu tampaknya berasal dari Kitab Dewa Surgawi itu sendiri. "Hanya mereka yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar yang dapat memiliki kekuatan ini. Salah satu jawaban akan mengakibatkan kehilangan nyawa."Shian Long merasakan tekanan yang berat, seolah-olah setiap helai rambut di tubuhnya bergetar dengan ketegangan. Ia tahu bahwa setiap pertanyaan dari Kitab Dewa Surgawi akan menentukan nasibnya. Namun, ia juga tahu bahwa kegagalan bukanlah pilihan jika ia ingin menyelamatkan dunia persilatan dari tira

  • Pendekar Kitab Iblis   132. Tantangan di Negeri Awan

    Setelah berhari-hari mengikuti Rajawali Sakti, Shian Long akhirnya tiba di sebuah negeri yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Negeri ini adalah sebuah alam yang memukau, terletak di antara awan yang lembut dan pemandangan yang menakjubkan. Pulau-pulau terapung yang berlapis pepohonan hijau membentang di langit biru, seolah-olah diukir dari kristal dan dedaunan. Air terjun yang gemericik turun dari tebing-tebing tinggi, dan sungai yang jernih berkelok-kelok di antara pulau-pulau, memberikan kehidupan dan keindahan pada negeri awan yang anggun ini.Shian Long terpesona oleh keindahan yang menantinya. Ia merasakan udara yang segar dan menenangkan, seakan-akan setiap napas membawa kedamaian dan energi baru. Namun, ia juga menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar keindahan di negeri ini—sesuatu yang misterius dan belum ia ketahui.Rajawali Sakti terbang di depan, menunjukkan arah dengan sayapnya yang megah. Ia mengarahkan Shian Long menuju sebuah pulau yang lebih besar dan t

  • Pendekar Kitab Iblis   131. Rajawali Sakti

    Rajawali Sakti, makhluk yang hidup di Pegunungan Huashan, adalah sosok legendaris yang dikenal dalam dunia persilatan. Setelah kematian tragis Qian Ling, Rajawali Sakti memilih untuk mengasingkan diri, menghindari keramaian dunia persilatan yang penuh intrik dan konflik. Namun, sedikit yang tahu bahwa Rajawali Sakti bukan sekadar burung legendaris; ia adalah titisan seorang Immortal, makhluk abadi yang memilih untuk tetap berada di dalam tubuh rajawali tersebut daripada terlahir kembali sebagai manusia.Di puncak Pegunungan Huashan, di mana angin dingin berhembus dan langit sering tertutup awan tebal, Rajawali Sakti menghabiskan hari-harinya dalam keheningan. Matanya yang tajam menyaksikan dunia dari ketinggian, menyadari betapa rapuhnya kehidupan manusia. Immortal yang berada dalam tubuhnya, yang telah lama mengamati kehidupan duniawi, merasakan kesedihan mendalam atas tragedi yang menimpa Qian Ling, seorang pendekar yang pernah berhubungan dekat dengannya.Pilihan untuk tetap dalam

  • Pendekar Kitab Iblis   130. Kitab Dewa Surgawi

    Di sebuah pondok kecil yang tersembunyi di Hutan Racun, Shu Zhen terbaring di tempat tidur, perlahan pulih dari luka-lukanya. Wang Pao, dengan keahliannya dalam ilmu pengobatan dan ramuan, telah merawatnya dengan telaten, memberikan ramuan obat peningkat tenaga yang kuat. Setelah tiga hari, Shu Zhen akhirnya membuka matanya, merasakan kekuatan yang kembali mengalir dalam tubuhnya."Bagaimana perasaanmu?" tanya Wang Pao dengan nada lembut, duduk di samping tempat tidur.Shu Zhen menatapnya, masih lemah tapi dengan kilatan tekad di matanya. "Lebih baik. Terima kasih, Master Wang Pao. Tanpa bantuanmu, aku mungkin tidak akan selamat."Wang Pao tersenyum tipis. "Kau adalah harapan terakhir dunia persilatan. Aku tidak bisa membiarkanmu lenyap dari dunia ini."Shu Zhen terdiam sejenak, merenungkan pertarungan yang baru saja ia lalui. "Ang Cit Mo Kui terlalu kuat. Jurus Bangau Putih tidak cukup untuk melawannya, terutama dengan kekuatan dari Kitab Iblis Neraka."Wang Pao mengangguk, matanya p

  • Pendekar Kitab Iblis   129. Kekalahan Telak

    Di bawah langit yang mendung, Shu Zhen berdiri penuh percaya diri di depan gerbang Kota Luoyang, tempat istana Kaisar Han berada. Kota itu kini menjadi pusat kekuasaan Ang Cit Mo Kui, yang telah mengambil alih kendali tidak hanya atas dunia persilatan tetapi juga kerajaan Han. Dengan tekad yang bulat, Shu Zhen menantang Ang Cit Mo Kui untuk sebuah pertarungan yang akan menentukan nasib mereka semua baik Negeri han maupun untuk Dunia Persilatan.Sementara itu, Guo Xiang berkelana ke pelosok-pelosok negeri, mencari bantuan dari para pendekar yang tersisa. Namun, banyak dari mereka telah ditaklukkan atau dipaksa tunduk oleh Ang Cit Mo Kui dan pengikutnya, termasuk pendekar-pendekar kuat yang dulunya dianggap sebagai pelindung dunia persilatan. Usahanya menemukan sekutu semakin sulit, namun Guo Xiang tetap tidak menyerah, bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan harapan mengumpulkan kekuatan untuk melawan.Di dalam istana, di hadapan banyak mata yang penuh waspada, Shu Zhen dan Ang

  • Pendekar Kitab Iblis   128. Teknik Bela Diri Kuno

    Setelah pertarungan hebat yang mengguncang medan pertempuran, Guo Xiang mendekati Shian Kui, yang kini terbaring lemah di tanah. Napasnya terengah-engah, dan wajahnya terlihat penuh penyesalan. Dengan penuh keletihan, Guo Xiang memulai penjelasan yang akan mengubah segalanya.Kitab Iblis Neraka langsung menghilang begitu kekalahan menerpa Shian Kui."Shian Kui," kata Guo Xiang, suaranya penuh dengan ketulusan, "Aku tahu kau mungkin merasa tertekan dan marah. Tapi ada sesuatu yang harus kau ketahui. Musuh utama kita, Ang Cit Mo Kui, sudah merencanakan semuanya sejak lama. Dia memanfaatkan Shu Zhen, menjadikanmu sebagai alatnya untuk mencapai tujuannya."Shian Kui, atau lebih tepatnya Shu Zhen yang kini menguasai tubuh Shian Kui, mendongak dengan tatapan bingung. "Ang Cit Mo Kui? Apa maksudmu?"Guo Xiang mengangguk, menjelaskan lebih lanjut. "Ang Cit Mo Kui adalah sosok yang mengendalikan Hantu Dunia Persilatan, dan rencananya adalah untuk menguasai Lima Perguruan Besar. Dengan memanfaa

  • Pendekar Kitab Iblis   127. Phoenix Iblis Penghancur

    PHOENIX IBLIS PENGHANCURPertarungan antara Guo Xiang dan Shian Kui semakin memanas. Pedang mereka bersinar terang, mencerminkan intensitas emosi dan kekuatan mereka. Namun, di tengah denting pedang dan percikan api, ada keraguan di mata Guo Xiang, sebuah konflik batin yang mulai mengemuka."Shian Kui," Guo Xiang berkata, suaranya sedikit bergetar meski tetap kuat, "apakah tidak ada jalan lain selain kekerasan ini? Aku tahu di dalam dirimu ada kebaikan... Shu Zhen pernah menunjukkan itu padaku."Shian Kui tersentak, matanya sejenak mengungkapkan perasaan yang tertahan. "Shu Zhen tidak ada lagi," jawabnya dengan dingin, mencoba menutupi getaran yang muncul dari dalam dirinya. "Yang ada hanya aku, Shian Kui, dan dunia ini harus tunduk pada kekuatanku."Guo Xiang menggeleng, matanya memancarkan kesedihan. "Aku ingat kebaikanmu, Shian Kui... atau saat kamu menjadi Shu Zhen. Kau pernah membantu orang-orang, kau punya hati yang baik. Mengapa kau memilih jalan ini?"Shian Kui tertawa sinis,

DMCA.com Protection Status