Share

322. Part 2

Di kaki langit sebelah timur, matahari tersembul memantulkan sinar rona jingga. Ayam jantan liar mengumandangkan kokoknya yang gagah, menyapa hari di ambang pagi. Gumpalan awan berarak di cakrawala. Sementara, tiupan angin sejuk melengkapi lahirnya hari ini.

Dalam terpaan lembut hawa pagi, Baraka mematung di puncak bukit. Tubuhnya terlihat bagai tonggak kayu tak bernyawa saja. Di bawah sana, Inti Pusat Bumi. Dia telah menyelesaikan masa penyempurnaannya. Sebagai seorang pendekar. Ya! Penyempurnaan dirinya memang telah selesai.

“Telah sempurnakah aku?!” bisik hati pemuda itu. Namun sisi hatinya yang lain berbisik, kalau penyempurnaan kedigdayaan yang telah dilakukan-nya di Gunung Batu memang tidak menjamin. Bukankah di dunia ini tak ada manusia yang sempurna?

Sebelum berpisah, Ki Nogomurkho membebankan sebuah amanat kepadanya. Amanat tersebut bukanlah sesuatu yang ringan. Panji-panji keadilan dan kebenaran harus ditegakkan.

Kakinya mulai melang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status