Share

289. Part 4

Tanpa banyak cakap, Baraka segera berbalik. Sambil menunggu gadis itu membetulkan pakaian, pemuda dari Lembah Kera mencoba membuka percakapan.

"Sebenarnya, kenapa tadi kau menangis demikian menyedihkan di dalam hutan?"

Ningrum yang tengah sibuk membetulkan pakaian sengaja tidak langsung menjawab. Dan dengan agak gugup pakaiannya yang robek memanjang di sana sini diikat. Memang tidak begitu rapi dan masih menampakkan sebagian lekuk-lekuk tubuhnya. Tapi itu sudah cukup. Baru kemudian Ningrum segera mendekati pemuda penolongnya.

"Sebelumnya aku minta maaf atas kelakuanku tadi, Baraka! Aku memang sedang bersedih. Guruku, Raja Pedang Kupu-kupu tewas di tangan manusia durjana yang bergelar Dewa Abadi."

"Ya ya ya...! Tapi, sekarang aku sudah diperbolehkan melihat tubuh.., eh! Maksudku, bolehkah aku berbalik?" kata Baraka buru-buru mengulangi ucapannya.

Sebenarnya sewaktu gadis cantik di belakangnya tadi berbicara, pemuda dari Lembah Kera masih sangat terk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status