Share

186. Part 7

"Apa sebenarnya yang telah terjadi, Sati? Apa yang telah kau katakan tadi adalah suatu kebohongan belaka, bukan?" selidik Baraka kemudian.

Terdiam Silasati. Mendadak, air bening menitik dari kedua sudut mata putri Bancaksika itu. Kening Baraka langsung berkerut rapat. Si pemuda merasa heran melihat perubahan sikap Silasati.

"Kau menangis? Kalau ada apa-apa, aku bersedia menolongmu...," tawar Baraka kebodoh-bodohan

"Te... terima kasih, Tuan Baraka...," sambut Silasati, sesenggukan. Nada bicaranya kembali menjadi hormat. "Kalau Tuan memang ingin menolongku, sudilah Tuan mengikutiku ke Puri Dewa Langit..."

"Itu akan menyelesaikan persoalanmu?"

Mengangguk Silasati.

"Kalau cuma itu permintaanmu, apa susahnya? Tapi, tidakkah kau ingin berterus terang kepadaku? Apa permasalahanmu sebenarnya? Ada hubungannya dengan Bancakluka?" desak Baraka.

Pemuda itu sudah tahu perihal pertunangan Silasati dengan Bancakluka. Silasati diam beberapa lama. Set

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status