Share

127. Benteng Rajah Abadi

Sambil berjongkok, Setan Bodong mengangkat telapak tangan kanannya tinggi-tinggi di atas kepala. Di lain kejap, pergelangan tangan kanan si kakek diselubungi lidah-lidah api merah yang panas menyala-nyala!

Wuttt...! Blarrr...!

Timbul ledakan keras menggelegar saat Setan Bodong menghantamkan telapak tangan kanannya ke batu mustika 'Menembus Laut Bernapas Dalam Air'. Batu mustika itu langsung hancur luluh menjadi serbuk halus yang tak mungkin dapat disatukan lagi. Bongkah batu yang dijadikan tumpuan turut hancur luluh. Pecahannya yang berupa serbuk lebih halus langsung menebar ke berbagai penjuru.

"Ha ha ha...! Kini, tak akan ada manusia yang dapat mencopot pusar ku! Ha ha ha...!"

Ketika tertawa, perlahan kulit tubuh Setan Bodong berubah warna menjadi warna aslinya. Lidah-lidah api yang menyelubungi pergelangan tangan si kakek juga lenyap perlahan. Gumpalan pusarnya pun tak lagi berdiri tegak. Gumpalan Paging sebesar buah terong tua itu menggantung kembali,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status