"Pasukan pemanah api, segera bersiap di atas benteng!" perintah Qirani."Siap, Ketua!" jawab pemimpin pasukan pemanah api yang merupakan salah satu pilar dari Qirani."Pasukan serigala putih. bersiap di pintu gerbang! begitu gerbang terbuka, segera terjang dan langsung menuju mesin pelontar batu api dan raksasa! Pasukan pemanah ... sebagian melindungi pasukan serigala putih agar bisa sampai ke tujuannya!" perintah Qirani lagi."Siap Qirani!" sahut Aksanti yang memimpin pasukan serigala putih."Siap, Ketua!" sahut pemimpin pasukan pemanah."Hati-hati, Aksanti! Jangan sampai Bandit Bertopeng berhasil menjatuhkanmu!" seru Gautama."Tidak akan, Gautama! Aku akan berhati-hati!" sahut Aksanti."Pasukan persilatan, ikuti perintah Qirani!' seru Gautama."Siap, Master!' sahut mereka bersamaan."Pasukan persilatan bergantian dengan pasukan pemanah di bagian depan gerbang apabila lawan menyerang! Untuk pendekar dari negeri naga samudra, bertugas menjaga Lembah Iblis ini apabila ada lawan yang be
"Kamu sudah terdesak, Qirana! Lebih baik kamu tinggalkan Lembah Iblis ini sebelum jatuh korban lebih banyak!" seru Qirani."Lebih baik mati daripada mundur!" sahut Qirana."Pasukanmu ini tidak bersalah, Qirana! Jangan kamu korbankan demi ambisimu untuk membalas dendam!" seru Qirani lagi."Aku sudah berjanji akan mencarikan mereka tempat yang lebih baik dari desa Topeng yang gersang! Lembah Iblis yang subur merupakan tempat yang layak bagi mereka, jadi kami tidak akan mundur!" sahut Qirana."Kalian diterima dengan baik di sini! Lembah Iblis masih luas untuk menampung kalian semua! Bergabunglah bersama kami. Qirana!" ujar Qirani yang masih berusaha membujuk saudari kembarnya ini."Tidak! Kami tidak mau dihina oleh penghuni Lembah Iblis yang sempurna! Kami ingin menempati Lembah Iblis tanpa adanya orang lain!" seru Qirana."Aku tidak bisa meninggalkan Lembah Iblis ini! Banyak yang akan terlantar apabila kami semua keluar dari lembah ini!" sahut Qirani."Itu urusanmu, bukan urusanku! Kala
"Maju!" seru Qirana yang tidak mau kalah dengan Qirani.Ternyata tidak semua raksasa tewas.Ada dua raksasa yang tersadar kembali dan mulai maju berusaha mendobrak gerbang Lembah Iblis.BUUM!BUUM!Raksasa ini mengarahkan kayu besar untuk mendobrak gerbang Lembah Iblis ini."Tembak!" seru Qirani kepada pasukan pemanahnya.Ratusan anak panah langsung melesat ke udara dan berjatuhan ke arah pasukan bertopeng yang sedang maju ke arah gerbang Lembah Iblis.Beberapa anak panah berhasil menmbus tubuh pasukan bertopeng, tapi lebih banyak yang bisa menangkis dan menghalau anak panah yang meluncur deras ke arah mereka."Maju terus! Janga gentar! masa depan baru menunggu kalian!' seru Qirana kepada pasukan bertopengnya yang tidak takut mati.Gerbang Lembah Iblis sudah hampir hancur.Beberapa pasukan di dalam Lembah Iblis yang sedang berada di depan gerbang mulai tampak gentar karena kebalnya raksasa yang mendobrak gerbang ini.Mereka tidak mengira kalau raksasa akan bangkit kembali untuk melawa
Mahasura langsung berguling cepat untuk menghindari cengkraman tangan raksasa ini, sambil pedangnya diarahkan ke kaki raksasa ini untuk menbasnya sekeras dan sekencang mungkin.SLAAASSSH!Tebasan pedang Mahasura langsung mengenai sasaran.Kedua raksasa ini langsung tumbang karena kaki mereka mulai goyah.BUUUMM!Suara dentuman keras dari jatuhnya kedua raksasa ini mengakhiri perlawanan mereka."Hebat sekali, Mahasura!" puji Ki Seno.Sementara itu pertarungan lama antara Aksanti sebagai Penyamun Padang Pasir dengan Qirana sebagai Bandit Bertopeng masih berlangsung.Pertarungan masih berlangsung seimbang."Kamu banyak kemajuan, Bandit Bertopeng!" seru Aksanti."Jangan memujiku berlebihan, Penyamun Padang Pasir!" sahut Qirana."Pedang Tanpa Cacat!"Jurus pedang yang hebat dari Qirana langsung diarahkan ke tubuh Aksanti dengan tebasan pedang yang sempurna tanpa ada kelemahan sedikitpun.Aksanti yang terkejut dengan serangan pedang Qirana langsung mengeluarkan pedangnya."Pedang Padang Pas
"Kalau kamu bangkit lagi, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu!" seru Aksanti.Qirana akhirnya menyerah karena tubuhnya tidak sanggup lagi melanjutkan pertarungan, serta dia tidak tega melihat anak buahnya yang berguguran dalam pertempuran."Aku menyerah!" ujar Qirana yang berada di bawah ancaman pedang Aksanti.Sorak sorai kemenangan berkumandang di seluruh Lembah Iblis.Para penghuni Lembah Iblis menolak untuk menerima pasukan bertopeng masuk ke wilayah mereka, karena banyak rekan mereka juga yang gugur akibat ambisi Bandit Bertopeng."Qirana!" panggil Qirani saat Bandit Bertopeng bersiap meninggalkan Lembah Iblis."Apa lagi, Qirani! Kamu sudah memenangkan pertempuran ini! Aku tidak akan menganggumu lagi! Selamat tinggal!' seru Bandit Bertopeng sambil meninggalkan Qirani."Aku akan mengunjungimu nanti!" sahut Qirani sambil memandang iring-iringan pasukan Bandit Bertopeng yang meninggalkan Lembah Iblis."Kamu terlalu baik, Qirani! Dia hampir saja memusnahkan seluruh penghuni L
Lembah Iblis mulai berbenah diri pasca pertempuran yang banyak menguras energi dan sumber daya mereka.Lembah yang semula indah ini, sekarang penuh dengan bau darah dan mayat yang tewas dalam pertempuran ini.Bandit Bertopeng telah membawa pasukannya yang tewas kembali ke Desa Topeng, tapi kerusakan yang disebabkan oleh Bandit Bertopeng ini sangat besar.Walaupun begitu, Qirani tidak menyalahkan Qirana yang telah menyebabkan beberapa pasukannya juga tewas dalam pertempuran ini.Qirani juga mulai sibuk mengatur Lembah Iblis sehingga Mahasura memutuskan sudah saatnya dia pergi mencari keberadaan ayah dan ibunya.Tujuan utamanya ke Kerajaan Naga Selatan, karena terakhir ayahnya hendak ke negeri ini.Gautama dan Aksanti juga sudah kembali ke Negeri Naga Samudra.Kehebatan Aksanti dengan jurus Tapak Dewa Naga masih menjadi misteri karena Aksanti tidak mau membicarakannya dengan siapapun.Ki Seno juga sudah kembali ke Desa Naga, bersamaan dengan perginya Gautama dan Aksanti.Lembah Iblis ha
"TOLOOOONG ...!!!"Baru saja Mahasura menginjakan kakinya di Kota Selatan yang merupakan ibukota dari Kerajaan Naga Selatan, sudah terdengar suara wanita minta tolong sambil berlari melewati Mahasura."Bibi! Apa yang terjadi, Bik!" tanya Mahasura tapi dengan tegas meminta jawaban.Wanita ini tampak ketakutan.Bibirnya gemetaran tidak bisa bicara.Mahasura akhirnya membiarkan wanita ini pergi dari hadapannya.Banyak kelihatan asap yang mengepul dari sesuatu yang terbakar di sepanjang Kota Selatan ini.Kota Selatan benar-benar kacau tanpa adanya pasukan kerajaan yang mengatasinya."Kemana pasukan kerajaan? Padahal ini ibukota kerajaan, seharusnya banyak pasukan kerajaan yang menjaga kota ini!" pikir Mahasura.Bahkan tidak ada penjagaan di pintu gerbang Kota Selatan, yang menjadi tanda tanya bagi Mahasura.Apa yang sedang terjadi di Kota Selatan ini?Kenapa kota ini tampak porak poranda dan kacau sekali.Beberapa penduduk kota ini tampak berlari keluar dari gerbang kota melewatinya lagi.
Mahasura yang sedang kebingungan dengan kekacauan Kota Selatan ini melihat seorang pemuda yang mirip pendekar di salah satu sudut Kotaa Selatan."Maaf kisanak, apa sebenarnya yang sedang terjadi di Kota Selatan ini?" tanya Mahasura."Kamu ini pendatang baru di kota ini ya?" tanya pemuda yang mirip pendekar ini."Benar sekali! Aku baru datang dari Kerajaan Sembilan Naga, tapi sudah menjumpai keadaan kota yang benar-benar kacau ini!" jelas Mahasura,"Kota ini memang sedang dilanda prahara! Katanya sih kota ini sedang diserang kawanan bandit yang mempunyai naga!' ujar pendekar ini."Pantas saja kota ini terbakar habis! Tapi, apa benar naga yang melakukan semua ini?" tanya Mahasura lagi."Aku tidak tahu! Aku baru sampai di kota ini!" sahut pendekar ini."Kamu juga baru sampai? Siapa namamu, kisanak?" tanya Mahasura."Aku Shankara, kalau kamu namanya siapa?" tanya pendekar ini."Aku, Mahasura!" jawab Mahasura singkat."Ada kepentingan apa sampai Mahasura datang ke Kota Selatan di Kerajaan
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn