Ting! Ting! Ting! Bunyi ketukan di gelas yang berasal dari tangan Raja Naga Langit membuat semua peserta perjamuan makan malam ini terdiam. Semua mata tertuju kepada raja yang saangat berwibawa ini. "Perhatian semuanya! Mungkin kalian semua bingung dengan munculnya pemuda gagah yang sedang duduk di samping Putri Chandani ini. Ketahuilah kalau pemuda ini adalah Pendekar Dewa Naga yang mewarisi semua Kitab Dewa Naga yang ditulis oleh salah satu pendiri kerajaan kita yaitu Raja Ravindra yang lebih terkenal sebagai Pendekar Pedang Dewa Naga!" seru Raja Naga Langit. Seluruh yang hadir dalam perjamuan makan malam ini dibuat terkejut oleh pengumuman dari Raja Naga Langit yang tidak disangka-sangka oleh mereka. Plok! Plok! Plok! Tepuk tangan membahana dari seluruh peserta perjamuan makan malam ini langsung bergemuruh memenuhi seisi ruangan perjamuan makan malam ini. "Pemuda ini bernama Mahasura Arya. Bukan hanya mewarisi Kitab Dewa Naga, tapi pemuda ini juga keturunan langsung dari
"Kita selesaikan dahulu perjamuan makan malam ini. Setelah itu baru kita berbincang mengenai masa lalu keluargamu, Arya!" ujar Chandani.Gadis ini khawatir kalau Mahasura tidak bisa mengendalikan dirinya, yang bisa menyebabkan kekacauan yang tidak diharapkan."Baiklah, Chan!' jawab Mahasura singkat.Perjamuan makan malam yang diadakan raja berlangsung meriah.Pandangan meremehkan terhadap Mahasura sebelumnya, sekarang berubah menjadi pandangan hormat dari semua kalangan istana kerajaan.Raja Naga Langit dan permaisuri kemudian meninggalkan ruang jamuan makan yang mengakhiri jamuan makan malam khusus untuk memperkenalkan Mahasura Arya ini.Chandani meminta ijin ayahnya untuk berbicara sebentar dengan Mahasura.Mahasura dan Chandani kemudian bersandar di balkon istana sambil melihat gemerlap bintang di langit."Apa kamu bisa memberitahuku sekarang tentang pertanyaanku tadi, Chan?" tanya Mahasura."Apa hubungan Senopati Aryawiguna dengan dirimu, Arya?" tanya Chandani yang agak terkejut d
"Setahuku leluhurmu itu yaitu nenek buyutmu adalah Pendekar Lembah Iblis yang sangat terkenal suka membunuh pendekar-pendekar muda untuk ilmu sesatnya. Tapi itu yang aku tahu ya, benar atau tidaknya aku tidak tahu, Arya!" ujar Chandani yang sedang terbaring di samping Mahasura di dalam kamar Mahasura."Maksudmu, sebenarnya nenek buyutku itu adalah pendekar aliran jahat? Kenapa Pendekar Pedang Dewa Naga menjadikannya istri kalau Pendekar Lembah Iblis itu jahat? Kan aneh jadinya!" ujar Mahasura sambil matanya menerawang jauh ke atas."Aku tidak tahu! Seharusnya kamu tanyakan kepada kakekmu, Arya!" ujar Chandani."Tadi kamu bilang tidak mungkin itu kakekku!" ujar Mahasura."Setelah kupikir-pikir, kemungkinan besar kakekmu adalah Senopati Aryawiguna, yang menurut sejarah telah melakukan pemberontakan. Tapi memang ada yang aneh sih!" ujar Chandani."Kamu menyusup kemari, tidak khawatir kalau ketahuan?" tanya Mahasura."Kalau ketahuan, paling kamu yang dihukum! Hihihi!" tawa Chandani yang m
Pagi-pagi sekali Mahasura sudah meninggalkan Kerajaan Sembilan Naga di tengah semua penghuni kerajaan masih tertidur.Chandani telah memberitahukan pengawal kerajaan kalau Mahasura akan keluar dari istana pagi-pagi sekali, jadi pemuda ini tidak mengalami kesulitan saat keluar dari istana kerajaan.Perjalanan dari Kota Naga Sakti menuju Lembah Iblis hanya memerlukan waktu dua jam dengan berjalan kaki.Mahasura ingat dengan pesan Chandani kalau Qirani, gadis yang memimpin Lembah Iblis tidak mengijinkan siapapun untuk masuk ke Lembah Iblis."Aku harus berhasil masuk ke dalam Lembah Iblis, bagaimanapun caranya!" tegas Mahasura dalam hati.Lembah Iblis memang sesuai namanya karena kondisi lembah ini cukup menyeramkan bagi pendatang dari luar.Hanya ada satu jalan sempit yang diapit oleh lereng batu yang tinggi.Jalan sempit ini kemudian akan mengarah ke jalan yang lebih besar menuju ke dalam Lembah Iblis.*****"Siapa dirimu? Berani-beraninya kamu memasuki Lembah Iblis ini tanpa ijin darik
Ada yang aneh dengan gelombang sinar yang berlalu melewati mereka di Lembah Iblis ini. Begitu gelombang sinar ini berlalu, kejadian berulang lagi dari awal. Mahasura juga seakan lupa dengan pertanyaan awalnya mengenai ibunya. "Berhenti!" teriak gadis berpakaian merah yang langsung menghadangnya di jalan masuk Lembah Iblis. Langkah kaki Mahasura langsung terhenti tepat di hadapan gadis berpakaian merah ini. "Aku minta ijin untuk memasuki Lembah Iblis karena aku ada keperluan mendesak yang harus aku lakukan di lembah ini," kata Mahasura sambil memberi salam hormat. Gadis berpakaian merah ini tidak bergeming dari tempatnya yang menghalangi jalan masuk ke Lembah Iblis. Mahasura kesulitan masuk ke dalam Lembah Iblis karena dihadang oleh bayangan merah yang ternyata adalah Pendekar Lembah Iblis bernama Qirani. "Aku mendengar adanya Pendekar Lembah Iblis baru yang menjaga keamanan Lembah Iblis! Apa pendekar itu adalah kamu, Qirani?" tanya Mahasura. Sekarang giliran Pendekar Lembah I
Setelah pertarungan dengan Qirani, Pendekar Lembah Iblis yang dimenangkan oleh Mahasura, akhirnya Mahasura berhasil memasuki Lembah Iblis tanpa dicegah lagi oleh Qirani."Cepat selesaikan urusanmu di Lembah Iblis ini, dan segera angkat kaki dari sini!" seru Qirani penuh kemarahan."Kamu kenapa sih, benci sekali sama diriku? Kita saja baru pertama kali bertemu, tapi kamu sudah membenciku seperti kita sudah menjadi musuh bertahun-tahun!" seru Mahasura."Kita memang sudah bermusuhan bertahun-tahun! Kamu adalah keturunan nenek buyut Adhisti dengan Ravindra, si Pendekar Pedang Dewa Naga! Sedangkan aku adalah keturunan nenek buyut Adhisti dengan Senopati Aryawiguna, si Penguasa Api!" seru Qirani penuh kebencian.Mahasura seakan tersambar geledek begitu mendengar perkataan Qirani."Tidak mungkin! Kamu pasti berbohong! kakekku tidak mungkin berhubungan dengan Pendekar Lembah Iblis, Adhisti!" seru Mahasura penuh kemarahan, "Kakek dan Ravindra itu bersaudara!""Kamu tidak tahu apa yang telah te
Qirani mulai melunak setelah tahu kalau Mahasura tidak tahu apa-apa mengenai kerumitan masa lalu yang membuat keturunan Pendekar Lembah Iblis bermusuhan dengan keturunan Pendekar Pedang Dewa Naga."Aku tadinya menyangka kalau kamu ingin merebut Lembah Iblis ini!' ujar Qirani, "Makanya aku melarangmu masuk, Mahasura!""Buat apa aku merebut Lembah Iblis? Tidak ada gunanya bagiku, tempat ini!" ujar Mahasura, yang merasa bingung juga dengan Qirani yang bisa berpikir seperti itu."Aku tidak tahu, Mahasura! Awalnya kukira begitu!" seru Qirani yang tidak mau disalahkan oleh Mahasura."Ya sudah, tidak apa-apa! namanya juga salah paham!" ujar mahasura."Bagus kamu mengerti, Mahasura!' sahut Qirani."Kamu galak sekali tadi, hampir saja aku pergi!" kata Mahasura lagi teringat kejadian sebelumnya."Banyak sekali yang datang ke Lembah Iblis ini mengaku sebagai keturunan dari Pendekar Lembah Iblis, padahal sejak nenek buyut Adhisti, semua yang menyandang nama Pendekar Lembah Iblis tinggal di lembah
Lembah Iblis kedatangan beberapa pendekar terkenal yang mendengar rumor munculnya Pendekar Dewa Naga, dan ingin menantang Pendekar Dewa Naga agar bisa terkenal dan menjadi pendekar nomor satu dunia persilatan.Mahasura merasa tidak pernah membocorkan identitas dirinya dan selalu berhati-hati, tapi banyak juga yang tahu kalau Kitab Dewa Naga telah ditemukan dan sudah dipelajari."Pendekar Dewa Naga ... keluarlah! Kami hanya ingin menantangmu untuk membuktikan siapa yang terbaik!" seru Pendekar Tangan Malaikat, yang merupakan salah satu pendekar yang ingin menantang duel dengan Mahasura."Bagaimana Mahasura, kamu mau meladeni pendekar-pendekar ini? kalau tidak, aku akan usir paksa mereka!" seru Qirani."Biarkan saja!" sahut Mahasura, "Aku akan melayani tantangan mereka!"Sudah lama Mahasura ingin mencoba semua jurus dari Kitab Dewa Naga yang telah dipelajarinya.Ki Seno memang melarang Mahasura untuk menggunakan jurus bela diri dari Kitab Dewa Naga, tapi semua pendekar sepertinya sudah
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn