Vermillion Bird alias Zuque ini sebenarnya merupakan salah satu makhluk dewa yang menjaga Istana Langit di sisi bagian selatan gerbang Istana Langit, selain White Tiger, Black Tortoise, dan Azure Dragon. Kemunculan Vermillion Bird di Pulau Misteri ini masih menjadi misteri ... kenapa burung api yang biasanya berada di Istana Langit berada di salah satu pulau di Dunia Bawah, tanpa berusaha kembali lagi ke dunia atas? "Apa burung dewa ini sangat sakti, sehingga kamu tidak bisa melawannya, Vikrama?" tanya Mahasura. "Makhluk api yang tadi menyerang kita juga tidak berani memasuki wilayah kekuasaan Vermillion Bird ini!" sahut Naga Vikrama. "Kenapa makhluk-makhluk di sini begitu takut terhaadap burung dewa ini?" tanya Mahasura. "Apa keistimewaan Vermillion Bird ini?" "Aku hanya mendengar beberapa rumor kalau burung dewa ini bisa membuat makhluk dunia bawah ini menuju keabadian dengan kebangkitan kembali yang dilakukan oleh burung dewa ini. Tapi, aku tidak tahu caraanya burung dewa ini
Lembah Api merupakan lembah tersembunyi yang terdapat di Pulau Misteri. Lembah ini disebut Lembah Ai karena banyaknya aapi abadi yang hidup di pulau ini, yang menyebarkan panas ke seluruh lembah. Namun uniknya, ada satu area yang bebas dari hawa panas dan lidah api yang bergerak bagaikan hidup ini. Di tempat inilah tumbuh subur tanaman obat berwarna merah menyala yang disebut Fire Dragon Herb. Fire Dragon Herb selalu diselimuti api yang tidak terlalu panas, sehingga tanaman ini bisa langsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu. Vermillion Bird menjadikan tempat ini sebagai tempat tinggalnya sejak lama, saat burung dewa ini terdampar di Pulau Misteri. Burung dewa ini tidak pernah keluar dari Lembah Api karena kekuatannya semakin melemah seiring memudarnya api abadi yang selalu menyelimuti tubuh Vermillion Bird ini. Untuk bertahan hidup, Vermillion Bird memakan tanaman obat Fire Dragon Herb yang menjaga agar api di tubuhnya tidak lenyap sama sekali yang bisa berujung kematian ba
Naga Vikrama mulai melangkahkan kakinya untuk menginjak permukaan Lembah Api yang terlihat dipenuhi api yang berkobar-kobar."Beneran tidak apa-apa, Vikrama?" tanya Mahasura yang sudah berada di atas punggung Naga Vikrama."Kamu tidak mempercayaiku, Ryder?" tanya Naga Vikrama yang merasa tersinggung dengan pertanyaan Mahasura."Bukan begitu ... aku juga cemas dengan keadaanmu! Aku tidak ingin kehilangan sahabat sepertimu!" seru Mahasura."Aku ini sahabatmu?" tanya Naga Vikrama."Benar! Kamu selalu mendampingiku dalam suka dan duka, dan selalu menolongku! Kamu adalah sahabat terbaikku, Vikrama!" sahut Mahasura."Tenang saja, Ryder! Api ini tidak akan menghancurkan kakiku! Aku hanya khawatir dengan teka-teki yang dipasang oleh Vermillion Bird!" ujar Naga Vikrama."Apa kamu tahu wujud teka-teki ini seperti apa, Vikrama? Aneh juga ya ... Vermillion Bird memasang teka-teki ini!" kata Mahasura sambil memperhatikan jalan yang dilalui Naga Vikrama."Sebentar lagi kita akan sampai ke gerbang t
Mahasura dan Naga Vikrama akhirnya berhasil juga melewati Sungai Api yang luas, walaupun sempat ada keraguan batuan bundar ini akan menenggelamkan mereka, terutama Naga Vikrama.Naga ini bebas melewati tiap batuan bundar yang dilalui oleh Mahasura."Sungguh teka-teki yang sangat menyeramkan ... beruntung kita tidak salah menginjak batuan bundar yang salah! Kenapa Vermallion Bird bersusah payah mengadakan teka-teki ini ya, padahal dia tidak menyukai kedatangan kita!" seru Mahasura."Semoga saja hanya satu teka-teki di Sungai Api itu saja!" sahut Naga Vikrama."Apa kamu sudah bisa terbang, Vikrama?" tanya Mahasura."Belum bisa!" sahut Naga Vikrama.Permukaan Lembah Api masih penuh kobaran api sehingga Mahasura masih harus mengandalkan Naga Vikrama untuk bergerak ke tempat Vermallion Bird."Vermallion ... kaami tidak bermaksud jahat!" seru Mahasura."Percuma saja kamu teriak, Ryder! Vermallion Bird tidak akan menanggapimu!" sahut Naga Vikrama."Kita menuju ke arah mana ini?" tanya Mahasu
Setelah melewati Hutan Api, tidak ada lagi teka-teki dari Vermillion ini yang menyulitkan Mahasura dan Naga Vikrama.Mereka berhasil melewati semua jebakan yang dipasang oleh Vermillion Bird dengan mudah."Lihat! Kita hampir sampai!" tunjuk Mahasura ke arah depan mereka.Tampak pemandangan yang tidak biasa di Lembah Api ini.Ada pepohonan hjau serta permukaan lembah yang ditumbuhi rumput dan tanaman lainnya, termasuk tanaman obat Fire Dragon Herb.Semakin mendekati dataran hijau ini, semakin sejuk udara yang dirasakan oleh Mahasura, meninggalkan rasa panas sebelumnya."Banyak sekali tanaman Fire Dragon Herb ini!" seru Naga Vikrama begitu melihat tanaman obat yang tumbuh subur di dataran hijau ini.Fire Dragon Herb tampak mencolok, karena tanaman ini satu-satunya yang diselimuti lidah api, tapi tidak membakar tanaman di sekitarnya."Aneh juga ya Fire Dragon Herb ini ... ada api tapi tidak membahyakan tanaman lainnya!" ujar Mahasura."Sepertinya lidah api ini yang benar-benar memulihkan
"Biar aku yang menghadapi burung iblis ini!" seru Naga Vikrama."Bukannya kamu bilang tadi kalau kamu tidak ingin melanggar sumpah?" tanya Mahasura."Sumpahku terhadap makhluk dewa, tapi yang kuhadapi sekarang adalah makhluk iblis yang menguasai satu-satunya tanaman obat yang bisa menyembuhkan anakku!" sahut Naga Vikrama."Kamu tidak tahu pasti, Vikrama! Apa kamu sanggup menghadapi makhluk dewa ini?' ujar Mahasura."Kamu tidak akan menang melawanku, naga hina! Aku akan menghancurkanmu kalau kamu berani melawanku!" ancam Vermillion Bird."Coba saja! Kemampuanmu sudah tidak ada apa-apanya, Vermillion! Aku bahkan tidak yakin sekarang kalau kamu ini benar-benar Vermillion Bird yang menjaga gerbang selatan istana langit!" seru Naga Vikrama."Kurang ajar! Berani meragukanku berarti cari mati!" sahut Vermillion Bird dengan amarah yang meluap-luap."Aku tidak tahu apa yang telah terjadi padamu, Vermillion! Aku dahulu sangat mengagumimu ... sekarang kejayaanmu hanya tinggal kenangan!" seru Nag
"Kamu mulai serius dengan seranganmu, naga tidak berguna!" seru Vermillion Bird yang masih menghina Naga Vikrama ini.Blaaassst!Serangan sisik naga yang melesat kencang ini bagaikan sinar blaster merah, tapi mengandung banyak tombak kecil yang terbentuk oleh sisik naga merah Naga Vikrama."Perisai Phoenix!"Vermillion Bird begitu yakin kalau perisai ini akan melindunginya dari serangan Naga Vikrama.Burung dewa ini sangat meremehkan serangan dari Naga Vikrama, yang dianggapnya tidak berarti dan sangat lemah.Tidak ada satupun dari spear tajam ini yang berhasil menembus perisai phoenix dari Vermillion Bird, namun tanpa burung dewa ini sadari kalau serangan yang sebenarnya bukanlah sisik naga berupa tombak-tombak kecil tapi sinar merah yang telah dibentuk oleh kecepatan sisik naga Vikrama, yang tidak dapat dihentikan dan langsung menembus perisai phoenix dari Vermillion Bird."Apa ini?" tanya Vermillion Bird yang terkejut dengan tubuhnya yang tertembus sinar merah tanpa bisa dicegahnya
"Bagaimana caranya untuk mempercepat kebangkitan Vermillion Bird ini, Vikrama?" tanya Mahasura."Vermillion Bird memerlukan energi api yang banyak untuk diserapnya agar bisa bangkit dengan cepat!" sahut Naga Vikrama."Bukannya Lembah Api telah menyediakan api yang cukup untuk kebangkitan?" tanya Mahasura."Harus api dari makhluk hidup, yang bisa digunakan untuk mempercepat kebangkitan Vermillion Bird.""Harus cari kemana makhluk yang memiliki api yang cukup banyak ini?" tanya Mahasura."Kamu melupakan teman kita yang masih mengejar kita sampai sekarang?" tanya Naga Vikrama."Maksudmu, makhluk api?" tanya Mahasura."Betul sekali! Aku merasakan mereka sudah di jalan masuk Lembah Api ini!" sahut Naga Vikrama."Bukannya mereka takut dengan Vermillion Bird?" tanya Mahasura."Mereka sudah merasakan kalau Vermillion Bird sudah tidak ada, jadi makhluk api ini berani untuk masuk ... kesalahan fatal yang kulakukan berimbas buruk bagi semuanya.""Tidak semuanya, Vikrama!" sahut Mahasura."Maksud
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn