Setelah sosok berjubah hitam benar-benar pergi, Il-Pyo langsung menelan pil yang diberikan padanya tanpa berpikir memurnikan pil di tengah hutan sangatlah beresiko diserang Beast. Zhou Ye sangat kesal atas tindakan impulsif pemuda tersebut. Dia jadi mesti berjaga selama pemurnian.
Untunglah kecepatan tubuh Il-Pyo memurnikan pil sangat mengerikan. Dalam sepuluh menit saja dia telah penuh memurnikannya. Melebihi waktu yang dapat Zhou Ye percayai.Nyala pupil mata gadis tersebut menyaksikan Afinitas Leluhur di samping dantian Il-Pyo mulai dibersihkan. Entah Qi atau bukan, sesuatu menyerupai asap hitam yang membelenggu Il-Pyo selama ini mulai terbakar habis. Dan di saat bersamaan hawa dingin menyebar untuk melindungi Dantian serta Afinitas Leluhur pemuda tersebut.Dengan Purple Eyes, terus dapat Zhou Ye pantau Qi biru mengaliri remedian Il-Pyo. Setelah mengedarkan ke seluruh tubuh, Zhou Ye akhirnya dapat merasakan tingkatan kultivasi pemuda tersebut.<Sangat sulit menentukan arah ketika berada di hutan yang gelap. Apalagi setelah masukinya terlalu dalam. Supaya tidak lebih jauh tersesat, Zhou Ye terpaksa mengaktifkan Purple Eyes dengan sisa energinya. Memungkinkan ia mengetahui ke arah mana harus pergi sekaligus berguna untuk menghindari bertemu Beast di tengah jalan. "Sebentar lagi kita akan sampai di pinggiran hutan ... sisanya kuserahkan padamu." Setelah sekian lama memaksakan diri menentukan arah, cahaya ungu pada kedua netra gadis itu akhirnya memudar. Kepalanya sontak terkulai tanpa tenaga bersandar pada tubuh Il-Pyo. "Kau pingsan?" Tidak ada jawaban, tanda kalau gadis di gendongannya tidak lagi terjaga. Il-Pyo mempercepat langkah ke luar hutan membawa ekspresi cemas. Zhou Ye harus segera mendapatkan penanganan, imbas pertarungan tadi seharusnya bukan hal yang menghasilkan sedikit luka. Ketika berhasil keluar dari kepungan pepohonan, Il-Pyo dibuat terkejut oleh kedatangan seseorang ya
Setelah para tetua terbang pergi, yang tersisa di sisi hutan Beast Terlarang hanyalah jenius muda dari berbagai keluarga. Satu sama lain dari mereka saling melayang tatapan tajam dan tidak ingin kalah. Padahal, tidak satupun dari keluarga mereka memiliki hubungan yang buruk."Ayo pulang!" Zhou Yubei sama sekali tidak ingin berlama-lama terjebak di atmosfer tidak mengenakan. Ia berniat membawa Il-Pyo pulang, tetapi tidak sampai beberapa langkah dia berhenti. "Kenapa tidak segera mengikutiku? Apa kau tuli?" panggilnya lagi dengan kesal pada pemuda yang mengindahkan ajakannya. Il-Pyo sepintas membalas tatapan Zhou Yubei yang mengandung kemarahan, sebelum akhirnya melangkah ke hadapan Ling Xiao. "Nanti aku pasti akan membalas seranganmu tadi!" tegas Il-Pyo dengan tajam lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan tepat itu. Peringatan Il-Pyo membuat semua mata jenius muda melotot ingin keluar, tidak terkecuali Zhou Yubei. Selain berbeda generasi, bakat Ling Xiao bukanlah isapan jempol. P
Jarang sekali Patriark keluarga serta tetua berkumpul pada satu waktu untuk melihat jenius muda berlatih. Terakhir kali jenius muda diperhatikan seperti pagi ini adalah ketika Zhou Ye masih melakukan latihan bersama mereka. Sekarang, Il-Pyo yang menggantikan gadis tersebut sebagai pusat perhatian. Napas panjang dihirup Zhou Yubei untuk mendapatkan ketenangan. Tidak hanya para tetua, keluarga Zhou seluruhnya telah berkumpul di sisi lapangan, termasuk Zhou Ye yang sudah sadar sejak kemarin malam. Bersama kedua pengawalnya gadis itu terduduk pucat menghadap lapangan. “Nona masih belum pulih. Apa tidak ingin kembali istirahat saja?” tanya Qiwu yang berdiri di sisi kiri Zhou Ye. “Seharusnya Nona membawa kami malam itu. Walaupun tidak cukup kuat dari pada Nona. Kami bisa membuka celah untuk Nona kabur dari Beast.” “Aku baik-baik saja, Qiwu. Aku ingin melihat Il-Pyo setelah bakatnya bangkit,” jawab Zhou Ye yang sejak datang pandangannya terus tertuju pada pemuda yang berdiri di seberang Z
Waktu berlalu begitu saja dan Qiwu masih belum juga dapat merobohkan pertahanan Il-Pyo. Ekspresi serius sampai terpatri lama di wajah perempuan yang sedikitpun tak menjeda serangan, bingung kenapa semua gerakan yang dia peruntukan dengan baik dapat dinetralkan pemuda itu.'Dia lincah dan pintar. Apa aku harus mengerahkan seluruh kemampuan fisikku?' pikir Qiwu ketika akhirnya berhenti menyerang. Ruang lega yang sedikit itu dimanfaatkan Il-Pyo untuk menghirup oksigen sebanyak mungkin. Entah bagaimana dia berhasil bertahan di pertarungan melawan seseorang yang berada di ranah Pengungkit Teknik. Dengan bertahan saja sudah dapat dikatakan prestasi dan bakat yang luar biasa. "Tch, tidak ada pilihan lain." Qiwu akhirnya memutuskan setelah cukup berpikir. Tubuhnya mulai memancarkan hawa samar berwarna merah muda. Atas perubahan atmosfer pertarungan yang tiba-tiba, Kesiagaan Il-Pyo menjadi meningkat tajam. Dalam hitungan detik saja dia merasakan tendangan datang dari atas. Kalau tidak sigap
Zhou Ye akan langsung pergi ke Sekte Mata Pedang jika sudah sepenuhnya pulih. Gadis itu mendapat perintah untuk membantu mengurus perekrutan murid tahap awal. Oleh sebab itu, agar lebih cepat pulih, dia segera mengambil waktu pengasingan selesai menjelaskan banyak hal kepada Il-Pyo malam tadi.Dari gadis tersebut, Il-Pyo dibekali cukup pengetahuan. Sekarang dia tahu bahwa Kekaisaran Nilam adalah wilayah yang terdiri 7 prefektur, termasuk kota Quan. Dibandingkan kota-kota lain, kota Quan adalah kota terkecil, dan Ibu kota Kekaisaran merupakan pusat pemerintahan sekaligus kota terbesar.Ada keluarga-keluarga kuat di setiap kota dan ada 6 keluarga kuat termasuk keluarga Zhou sebagai keluarga terkemuka di ibu kota. Sama seperti setiap individunya, keluarga-keluarga tersebut selalu terlibat persaingan dalam hal kekuatan.Il-Pyo menanamkan pengetahuan tentang 6 keluarga terkemuka pada benaknya sesuaikan yang dimintakan Zhou Ye padanya. Nama-nama keluarga tersebut adalah keluarga Zhou, Kelu
Sebuah gua yang menganga menyambut Il-Pyo dan Zhou Yubei saat sampai bukit. Gua tersebut seakan tidak berujung dan hanya membuat kegelapan di dalamnya. Namun, jika dilihat dan ditelaah lebih teliti. Ada banyak pasang mata menyala yang memperhatikan mereka. Il-Pyo membalik telapak tangan dan langsung diikuti Zhou Yubei. Masing-masing tangan mereka kemudian menggenggam sebuah pedang. Sebelum memutuskan masuk, terlebih dahulu mereka saling pandang dengan sorot mata meminta konfirmasi. "Kau punya rencana?" tanya Il-Pyo. "Kukira kau yang mempunyainya. Apa kita masuk saja dan habisi mereka semua? Kelelawar-kelelawar itu hanyalah Beast tingkat Rendah Awal.""Ide bagus. Ayo habisi mereka!" ajak Il-Pyo langsung berlari ke depan."Hei! Setidaknya kita butuh obor!" tahan Zhou Yubei sebelum Il-Pyo benar-benar masuk. "Kukira kau cukup pintar ... kita tidak dapat melihat saat gelap.""Aku tidak pernah mengatakan aku pintar. Tapi kalau kau bilang aku tampan dan licik, aku akan mengakuinya.""Tch,
Hasil dari penjualan inti Beast sebaiknya dianggap nihil. Bagaimana tidak, Il-Pyo dan Zhou Yubei masing-masing hanya mendapatkan beberapa koin perunggu dari banyaknya inti Beast yang mereka kumpulkan. Itu bahkan lebih buruk daripada menjual kayu bakar di pasar. Namun begitu, pertemuan Il-Pyo dengan dua jenius keluarga lain membuatnya paham kekuatan mereka. Zhou Yubei menjelaskan bahwa Ling Bu Yi merupakan keturunan termuda dari Patriark keluarga Ling, adik dari Ling Xiao. Sedangkan gadis bernama Hou Yanqi yang mengatainya bodoh tadi merupakan putri tetua ke sembilan keluarga Hou. Zhou Yubei dan mereka berdua memurnikan tubuh pada usia yang sama, yaitu pada umur 12 tahun. Awalnya bakat mereka bertiga tidak jauh lebih tinggi satu sama lain. Sampai pada ketika Zhou Yubei tidak dapat melangkah naik dari ranah Semi Petarung bintang tujuh, ia menjadi tidak sebanding lagi dengan mereka yang berhasil ke bintang delapan. Untuk sekarang saingan terkuat untuk diterima sekte Mata Pedang adalah
Setelah mendapatkan konfirmasi, Zhou Ye membuka pintu dan memelangkah masuk ke dalam kamar. Mata ungunya yang menyala menangkap keberadaan pemuda yang tengah duduk bersila di atas tempat tidur. Dapat ia rasakan penerobosan telah terjadi pada pemuda tersebut. Kemajuan besar sejak terakhir kali mereka bertemu. "Lukamu sudah sembuh?" tanya Il-Pyo."Iya ... tapi aku harus segera kembali ke sekte Mata Pedang. Mungkin perlu waktu lama untuk kita bisa bertemu lagi," jawab Zhou Ye."Apa itu membuatmu sedih?" Kekaguman Zhou Ye pada pemuda tersebut bertambah pesat sejak di pertarungannya melawan Qiwu. Membuat pertanyaan Il-Pyo menjadi semacam serangan tiba-tiba pada perasaannya. "Ti-tidak ....""Oh, bagaimana pun kita memang belum terlalu mengenal." Il-Pyo menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tertawa sungkan. Berpikir hanya dia yang senang bertemu gadis cantik itu setelah beberapa waktu. 'Dasar lelaki tidak peka. Setidaknya katakan kau akan berjuang keras untuk masuk sekte Mata Pedan
Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak
Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi
Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-
Zhou Ye dapat melihat pertarungan efek pil dan racun yang terjadi di tubuh Kaisar Nilam Fanxi. Jika tidak di ranah Bencana, dia yakin yang mulia Kaisar tidak akan mampu menahan pertentangan itu. Zhou Ye rasa niat hidup yang begitu kuatlah yang membuat Kaisar Nilam Fanxi sebelumnya dapat menerobos. Dan pada akhirnya racun yang tersegel dapat ditundukkan dan efek pil bekerja setelah satu hari pemurnian di tubuh. Kaisar Nilam Fanxi akhirnya bangun dari tidur panjangnya selama ini. Ada wajah teduh ketika dia mulai dapat memandang ke sekeliling, terutama ketika penglihatannya mendapati putri Nilam Guangmei. Tidak ada yang terucap oleh pria tua itu ketika memandang anaknya. Namun, itu adalah perkembangan terbaik yang pernah terjadi selama dia terluka. "Ayah, akhirnya kau bangun." Putri Nilam Guangmei membalas pandang dengan penuh kebahagiaan. Air matanya menetes saking bahagianya. Sosok tua itu menangkap dua sosok lain di penglihatannya lalu bertanya, "Putriku, siapa mereka berdua?"
Il-Pyo memberitahu jika Kaisar Nilam Fanxi akan bangun selambat-lambatnya dalam dua bulan ke depan. Setelahnya, usai cukup berdiskusi tentang pembuatan pil, putri Nilam Guangmei menuntun pemuda tersebut ke sebuah ruangan cukup jauh dari kamar Kaisar Nilam Fanxi. Di sana sudah siap berbagai macam bahan, semua adalah herbal yang dikumpulkan kekaisaran selama ini. Tanpa mau membuang waktu Il-Pyo meminta semua orang pergi. Tidak terkecuali untuk Zhou Ye dan putri Nilam Guangmei itu sendiri."Minghao, Haiqiao, kalian bantu aku," pinta Il-Pyo saat ruangan benar-benar hanya tersisa dirinya.Seekor Naga dan seekor kura-kura keluar dari perut pemuda tersebut. Mereka tidak lain adalah entitas kesadaran yang selama ini menemani Il-Pyo. Belum diperintahkan pun mereka langsung memilah bahan yang diminta saat berdiskusi sebelumnya. Il-Pyo memandang bahan-bahan tersebut dengan seksama.Pertama, Buah Langit Es, adalah buah yang lahir di suhu dan tekanan udara rendah. Biasanya ditemui di pegunungan y
Saat masuk ruangan, Zhou Ye sepintas memeriksa kaisar Nilam Fanxi menggunakan matanya. Sejurus kemudian dia dapat merasakan racun yang membatasi kaisar Nilam Fanxi. Keadaan tubuh sosok tua yang terbaring di ranjang itu sangat buruk. "Ini racun yang sama seperti ibuku," gumam Zhou Ye merasa kaget. "Dia juga terluka 15 tahun lalu. Tampaknya ini dilakukan oleh orang yang sama." Nilam Guangmei memang pernah mendengar jika ibunya Zhou Ye terluka. Kematiannya terjadi 7 tahun lalu. Jika demikian, racun yang ada di dalam tubuh ayahnya memang berbahaya itu. Siapa sebenarnya orang yang memiliki racun begitu kuat? Keluarga Zhou juga tidak memiliki banyak cara untuk menyelamatkannya. Karena penasaran Il-Pyo ikut memeriksa. Dia memegang nadi dan menanamkan persepsinya pada tubuh kaisar Nilam Fanxi. Minghao serta Haiqiao ikut mendukung dalam upaya Il-Pyo mengetahui apa yang terjadi. Dan ketika selesai, itu lebih parah dari yang sebenarnya Minghao perkirakan saat pertama kali Il-Pyo menjalin ke
Kedatangan tetua ke sembilan keluarga Hou—Hou Wenxuan—menghentikan Zhou Ye dan Il-Pyo yang ingin meninggalkan kediaman. Mereka terpaksa sejenak menunda keberangkatan. Agaknya Il-Pyo tahu apa yang diinginkan Hou Wenxuan dengan cara mendatanginya. Semua pasti tentang luka Afinitas Leluhur Hou Yanqi yang tidak mudah diobati. Menurut penuturan Zhou Ye, tetua kesembilan keluarga Hou tersebut datang berkali-kali. Namun, Zhou Ye tidak ingin memberitahu Il-Pyo tentang itu selama proses pemulihannya. Kali ini Il-Pyo memang perlu berbicara dengannya sebelum pergi ke istana Kekaisaran. "Ada apa tetua Hou?" Il-Pyo tetap bertanya pada Hou Wenxuan. "Anakku bilang dia sempat menyerap Benih es ketika bersamamu di labirin Pesisir Pantai Putih. Sekarang tubuhnya mengalami perubahan aneh, rambutnya memutih seluruhnya. Dan ketika aku memeriksakan itu ke Paviliun Pil Obat. Mereka mengatakan bahwa Afinitas Leluhur-nya terluka," ucap Hou Wenxuan khawatir. "Apa Alkemis dari Paviliun Pil Obat ada menga
Meski sempat melalui jalur di dekat prefektur Qilin, serangan musuh seperti sebelumnya tidak terjadi. Seluruh jenius keluarga Zhou tiba dengan aman 10 hari lebih lambat dibanding keluarga atau fraksi manapun di ibu kota kekaisaran Nilam. Ini cukup membuat gempar, tapi tidak ada rumor aneh yang beredar kenapa bisa mereka terlambat. Di kediaman keluarga Ling, Ling Cao yang awal semula menantikan kabar musnahnya jenius keluarga Zhou harus menelan kekecewaan. Dia sama sekali tidak mengerti kenapa keluarga Zhou dapat selamat tanpa satupun korban jiwa. Sementara dia tahu betul situasi macam apa yang akan dilalui oleh jenius keluarga Zhou ketika pulang. Dalam kebingungan itu, kesadaran Ling Cao menangkap keberadaan seseorang. Sesosok misterius datang seperti kabut lalu berdiri di depannya. Patriark keluarga Ling tahu sosok yang mengenakan topeng sebatas mata itu. Dia merupakan seseorang di Ranah Kaisar Teknik yang berasal dari prefektur Qilin. "Aku sudah menantikanmu datang. Apa yang se
Zhou Ye terbang berlawanan dengan tetua pertama. Dia akan lebih dulu pergi memeriksa Il-Pyo sementara Zhou Ba mengurus musuh yang tertangkap. Ketika sudah sampai di tempat Il-Pyo, gadis itu melihat putri Nilam Guangmei sedang berjaga di sisinya. Sepertinya salah satu jendral kekaisaran tersebut takut akan keselamatan Il-Pyo. Zhou Ye segera menukik mendatangi mereka. Putri Nilam Guangmei tidak sedikitpun menghalangi gadis tersebut memeriksa Il-Pyo. Sementara itu, Zhou Ye paham betul seberapa parah kekasihnya terluka usai memakai mata spesial untuk memeriksa. "Dia memurnikan banyak pil Pemulihan Tubuh sekaligus," pikir Zhou Ye dan menyeret mata ke bagian tubuh lain, tepatnya pada Afinitas Leluhur yang ada di samping dantian Il-Pyo. "Aliran Qi biru di tubuhnya mengalani perubahan warna dan atribut peningkatan kekuatan ikut berubah menjadi pemulihan. Apa ini keistimewaan pemilik Afinitas Leluhur tipe elemental cahaya? Ah, sekarang aku baru menyadarinya. Dia bisa berganti-ganti atribut