Ketua Jin bingung apa yang harus dilakukannya sekarang, jika orang luar tahu Kakek buyutnya yang seorang anggota sekte iblis masih hidup perguruan Darah hitam tidak akan lagi damai.Melihat Saga yang berjalan pergi Ketua Jin tiba-tiba memikirkan sesuatu, saat ini yang mengetahui rahasia tentang Kakek buyutnya hanya Saga tapi jika Saga mati semua akan kembali menjadi rahasia yang tidak akan diketahui siapapun pikirnya.Wheeeeeeeeeeeeesssss.Anak panah diarahkan Ketua Jin ke Saga yang melewati air terjun, bidikan Ketua Jin yang tidak tepat membuat Saga seketika memutar badannya."Kenapa kamu ingin membunuhku?" tanya Saga."Kamu seharusnya tahu anggota sekte iblis sangat dibenci oleh siapapun, kalau aku membiarkanmu keluar dari sini hidup-hidup sudah jelas perguruan Darah hitam akan dalam bahaya," ucap Ketua Jin."Jadi kamu berpikir aku tidak bisa menjaga rahasia, kamu ingin membunuhku agar tidak ada yang mengetahui tentang Kakekmu," sahut Saga."Baguslah kalau kamu tahu," ucap Ketua Jin
Mengikuti peta tempat yang akan dituju selanjutnya tak jauh dari kota mati, Saga hanya perlu berjalan ke arah Utara hingga sampai ke pohon sebuah pohon besar berusia ribuan tahun, Untuk menguasai Elemen tanah Saga harus mendapatkan pengakuan dari pohon kehidupan.Setelah berjalan beberapa jam Saga yang melihat pohon kehidupan dari kejauhan menghentikan langkahnya sejenak, Saga mengusap peluh di wajahnya sambil menatap pohon kehidupan yang dikelilingi tanaman merambat yang cukup lebat."Bentuknya sedikit berbeda dari yang ada di dalam peta," ucap Saga matanya berulang kali melihat ke peta dan pohon yang ada di depannya."Buah dari pohon kehidupan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit bahkan bisa menghidupkan orang mati, pohon kehidupan berbuah ratusan tahun sekali wajar jika pohon itu tidak ada yang merawatnya, karena orang berpikir pohon itu tidak berguna untuk sementara," sahut Luang."Ahhhhh ternyata seperti itu, tapi bukankah berarti pohon ini sangat kasihan," ucap Saga mengang
Tempat yang akan Sagq tuju terakhir bernama padang pasir Titan, berada di bagian selatan daratan Cina yang setengahnya dikuasai oleh ras siluman. Sepanjang jalan Saga sempat berpikir siluman apa yang sekiranya menempati padang pasir, tempat yang gersang dan panas itu bagaimana mereka bisa bertahan hidup di sana.Sepuluh hari berlalu sejak Saga pergi meninggalkan pohon kehidupan, terlihat dari peta perjalanan masih sangat panjang bagi Saga yang hanya berjalan kaki dan sesekali menggunakan langkah cepatnya.Saga memutuskan beristirahat sejenak setelah melihat di peta perjalanannya masih panjang, di bawah batu besar Saga menyandarkan tubuhnya sambil menutup mata.Heeeeeeeeeerrrrrr.Samar-samar suara terdengar di telinga Saga, semakin lama suara terdengar semakin dekat dan Saga merasa saat ini sesuatu sedang berdiri di depannya.Heeeeeeeeeeeeerrrrrrrrr."Beraninya manusia memasuki wilayah ku, akan aku cabik-cabik lalu ku makan kau," ucap Macan Belang yang terus menggeram di depan Saga.Wh
Awalnya tujuan Macan belang mencoba menjadi teman Saga hanya karena ingin mendapatkan sedikit pengakuan dari sang Naga, tapi setelah melihat kemampuan Saga saat bertarung dengan berani Macan belang berganti mengangumi Saga, Macan hitam menjadi sadar diri kalau memang benar dirinya tidak pantas berteman dengan Saga atau manusia manapun.Macan belang yang menyesal melangkah pergi meninggalkan Saga, Saga sendiri yang melihat ketulusan Macan belang langsung menarik nafas panjang."Mau pergi ke mana kamu," ucap Saga membuat Macan belang menghentikan langkahnya."Tentu saja kembali ke wilayah ku, tidak perlu khawatir aku tidak akan mengganggumu lagi apalagi mengikuti mu, bahkan kamu tidak akan melihat ku selamanya," sahut Macan belang."Jadi perkataanmu yang ingin menjadi temanku hanya omong kosong, kalau benar kamu ingin menjadi temanku kembali kemari," ucap Saga berteriak keras.Mendengar perkataan Saga Macan belang berbalik ke arahnya, jika Saga benar-benar mau berteman dengannya Macan b
Saga menatap Ratu Meziza yang masih terus tertawa, Saga tidak merasa ada yang lucu sampai harus Ratu Meziza tertawa seperti itu pikir Saga dengan kesal."Sebenarnya aku menyuguhkan teh karena senang ada yang datang kemari, tapi karena kamu sangat ingin menguasai elemen angin aku tidak akan menahan mu," ucap Ratu Meziza."Setiap 3 bulan sekali angin topan akan membuat badai pasir tanpa henti 3 hari, jika kamu bisa bertahan angin itu akan memberikan sedikit intinya untukmu," sambung Ratu Meziza."Kamu beruntung angin topan itu akan membuat badai pasir besok siang. Jadi beristirahat saja di sini semalam," ucap Ratu Meziza lagi."Kenapa kamu membantuku? bukankah selama ini kamu yang menciptakan ilusi untuk orang yang selama ini melewati Padang pasir," tanya Saga."Alasannya? Karena kamu berbeda dari yang lain. Aku bisa mencium bau-bau kekejaman darimu, tidak hanya itu aku juga mencium bau kekuatab iblis di tubuhmu walau kamu yang sekarang mungkin adalah kultivator," ucap Ratu Meziza."Sem
Saga bisa merasakan tubuhnya yang sudah sangat membaik, kiriman energi dari Meziza menyatu di tubuhnya dengan sempurna. Saga memegangi dahinya yang sesekali berdenyut, di dalam dahinya seperti ada sesuatu yang mengganjal tapi Saga sendiri tidak tahu apa. Mungkinkah inti angin yang terakhir masuk terlalu berlebihan hingga menimbulkan sedikit bekas pikirnya."Kamu kenapa?" tanya Ajer yang melihat Saga hanya diam."Bukan apa-apa," ucap Saga sambil bangkit berdiri."Sekarang ke mana kita akan pergi?" tanya Ajer lagi.Saga menaruh tangannya di dagu berpikir keras, dirinya sudah menerobos tingkat cukup banyak walau masih saja merasa kurang, dirinya juga sudah menguasai keempat elemen seperti kultivator sejati, lalu ke mana dirinya harus pergi dan dari mana memulainya."Apa aku pergi menemui wanita tua itu saja ya," ucap Saga berbicara sendiri."Bukan kah saat ini kamu harus membalas dendam," sahut Luang."Aku tahu itu, tapi hanya dengan kekuatan ku tidak mungkin mampu mengalahkan para ketu
Saga menatap anak anak dari jauh sebelum memutuskan menghampiri mereka, Saga berjongkok di depan anak-anak yang masih terlihat ketakutan padanya karena mengira dirinya juga penculik, Saga mencoba tersenyum sambil menatap semua anak-anak dan mengusap kepala masing-masing."Kalian baik-baik saja?" tanya Saga pelan."Terima kasih sudah menyelamatkan kami," sahut salah satu anak perempuan menundukkan kepalanya.Saga kembali tersenyum walau saat ini semua anak-anak aman pasti masih ada anggota sekte iblis lain yang akan menangkap mereka kembali, jalan satu-satunya membuat mereka aman dengan membawa mereka ke kerajaan Nandong."Ajer, antar mereka semua ke Kerajaan Nandong," ucap Saga."Bagaimana dengan mu?" tanya Ajer."Jangan mengkhawatirkan ku, aku juga akan ke sana jadi tunggu aku di sana saja," sahut Saga."Baiklah, karena kamu yang meminta," ucap Ajer."Kalian semua ikut Macan ini ke kerajaan Nandong, dia yang akan mengantar kalian pulang jangan takut padanya," ucap Saga menatap anak-an
Raja Suh memegangi kepalanya setelah mendengar perkataan Saga, kerajaan Mangla masih memiliki para ketua yang sangat kuat, menyerang mereka sama saja mencari kematiannya sendiri dan kehancuran kerajaannya."Haaaah, itu bukan jalan keluar," ucap Raja Suh yang terlihat semakin gelisah."Apanya yang bukan jalan keluar, kalau tidak menyerang mereka akan terus menindas kerajaan Nandong dan yang lebih penting Putri Awen belum tentu diperlakukan dengan baik di sana," sahut Saga."Apa kamu tidak tau kerajaan Manga memiliki ketua yang masih hidup sampai sekarang, para ketua itu tidak akan membiarkan kerajaan Mangla hancur," ucap guru Glai."Aku tahu itu dengan sangat jelas, itu kenapa aku memberi jalan keluar seperti itu," sahut Saga."Baguslah kalau kamu tahu, jadi kami tidak perlu menjelaskan kenapa kami menolak jalan keluar mu," ucap guru Glai."Cih, kalian memilih takut dengan mereka dan membiarkan Putri Awen yang hidup menderita, kalau itu yang kalian mau aku akan pergi dari sini," Saga l
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu