BERSAMBUNG
Akhirnya si Putul sampai juga, ternyata ini sebuah ruangan luas yang datar dan saat si Putul melangkah, dia kaget, ternyata di ujungnya kembali ada jurang menganga.Si Putul pun duduk menjuntai di bibir jurang ini, sambil ngemil buah yang sebelumnya dia petik.“Ternyata ujungnya sama saja, jurang juga,” batinnya mulai putus asa lagi. Putul belum percaya diri untuk terjun ke bawah jurang, walaupun dia sakti, tapi...kakinya hanya satu?Dia malah termenung saja memikirkan sepak terjangnya selama 1,5 tahunan ini. Sampai berjam-jam dia termangu.Lalu si Putul melangkah ke tanah datar tadi menjauhi bibir jurang, karena hari mulai malam dan angin berhembus sangat kencang, dingin pula.Begitu sampai di sini, dia lega, tempat ini lumayan hangat dan dan kini dia harus membiasakan matanya lagi di dalam gelap.Saat cuaca belum terlalu gelap, matanya melihat sebuah tulisan yang lumayan rapi di dinding gua ini, Putul pun bangkit dan menatap tulisan itu.Merasa kurang terang, dia melihat-lihat rantin
Kita tinggalkan dulu si Putul yang kini berlatih sangat keras siang dan malam, berdasarkan kitab Pusaka Bukit Meratus yang tak sengaja ia temukan.Sehingga kesaktiannya makin hebat saja, tapi nafsu gilanya pada perempuan malah turun drastis.Kita kembali ke tokoh satunya, Pangeran Daha, yang kini asyik siang dan malam mereguk cinta bersama Putri Nia.Kebalikannya dari si Putul, nafsu Pangeran Daha lagi tinggi-tingginya.Sejak belah duren, keduanya malah semakin larut dalam manisnya cinta, kini keduanya dengan kesadaran penuh memadu cinta siang dan malam.Jebakan Pendekar Gledek malah bikin keduanya makin lengket dan bucin saja.Anehnya, semenjak selalu bercinta, kekuatan tenaga dalam Pangeran Daha justru meningkat makin hebat.“Astagaaa…kenapa jurus-jurusku makin hebat setelah menggauli Putri Nia?” batin Pangeran Daha hera, tapi kini bersorak gembira.Sehingga kadang di waktu senggang, setelah puas bercinta, Pangeran Daha berlatih silat dan bikin Putri Nia berdecak kagum, melihat hebat
Hasil latihannya selama 3 bulanan ini, seperti hasil latihan 3 tahunan saja, sebab semua jurus yang di ajarkan Pangeran Daha, mudah sekali di hapalkannya, lalu di praktekan melalui latihan rutin.“Ba-baginda…pa-prabu!” terdengar suara Putri Nia terbata, tentu saja dia kenal betul siapa pria tua tampan ini, tubuhnya mendadak menggigil, keluar keringat dingin.Sebab pria setenga tua itu adalah Prabu Japra...!Tanpa basa-basi lagi, Putri Nia langsung bersimpuh di tanah dan tak berani angkat wajahnya.Suuttt….tiba-tiba Pangeran Daha sudah berada di dekat Putri Nia.“Sayanggg….kok kamu bersimpuh?” tanya Pangeran Daha heran sendiri, walaupun punya kesaktian hebat, dia pun sama. Tak menyadari kehadiran Prabu Japra, yang menandakan hebatnya kesaktian maharaja Muara Sungai ini.Terdengarlah deheman pelan dan saat menoleh, hampir copot jantung Pangeran Daha, ayahandanya kini sudah berada di depannya dari jarak 10 meteran.“A-ayahanda…!” dengan suara terbata Pangeran kini bak tak ada tulang lagi.
Sejak Ki Boka yang sepuh di tewaskan kelompok jahat, Padepokan Ula Putih seolah kembali ke jati diri awal, saat di pimpin Ki Palung, menjadi padepokan yang sangat jahat dan sepaka terjangnya menakutkan.Padepokan ini bahkan sudah merubah namanya kembali jadi Padepokan Ular Hitam.Dan orang yang jadi pemimpinnya adalah, Ki Rawa. Seorang kakek yang sangat sakti mandraguna yang juga terkenal kejam.Dia adik dari Ki Birawa, sekaligus musuh Prabu Japra, yang dulu hampir menewaskan sang maharaja ini, karena secara curang membawa 2 temannya yang sangat sakti untu keroyok Prabu Japra tersebut.Namun nasib Prabu Japra saat kritis tertolong secara kebetulan oleh Pendekar Putul, yang akhinya si Putul malah di beri jurus hebat, yakni Jurus Lintah dan diangkat jadi murid Pendekar Bukit Meratus ini.Setelah kekalahan itu, Ki Rawa tak sengaja bertemu Pendekar Gledek dan mereka lalu berkomplot, untuk ambil alih Padepokan Ular Putih dan berhasil tewaskan Ki Boka."Kita akan bangkitkan lagi Padepokan Ul
Saat akan menyahut, rekannya langsung menepuk lengannya, sehingga pria setengah tua ini langsung, tidak jadi menyahut ejekan wanita berbaju hitam tersebut.Kedua orang ini terdengar bicara perlahan, tapi Pangeran Daha tahu apa yang mereka bicarakan. Dengan kesaktiannya, dia menguping apa yang diomongkan dua orang ini.“Pendekar Pemarah, kita ke sini hanya menyelidiki soal Padepokan Ular Hitam yang makin merajalela, Ki Roja alias Pendekar Budiman, bahkan Ki Samonang minta kita jangan buat ulah,” bisik rekannya.Mendengar percakapan ini, Pendekar Daha langsung paham, kedua orang ini bukan penjahat, tapi sebaliknya, kelompok golongan putih, yang sedang dalam misi menyelidiki Padepokan Ular Hitam yang makin lama makin meresahkan ini.Tentu saja dia kenal baik siapa itu Pendekar Budiman, yang juga sahabat baik ayahandanya.Apalagi Ki Samonang, tokoh pendekar tua yang sangat sakti dan salah satu anggota 3 Pendekar Golok Putih yang sangat kesohor tersebut.Kini Pangeran Daha malah akan bersia
“Begitulah baginda pangeran, dalam waktu yang amat singkat, kelompok Ular Hitam pimpinan Ki Rawa dan Pendekar Gledek sudah memiliki ribuan pengikut, ini sungguh di luar dugaan!” kata Agu si Pendekar Pemarah.Yang tak ragu ceritakan hasil penyelidikan mereka berdua dengan Palo si Pendekar Pisau Sakti selama 2 mingguan ini.“Hmm…berbahaya sekali, apalagi ini masuk wilayah kerajaan Muara Sungai, kita harus segera hentikan gerakan ini, aku yakin ini akan menjadi cikal bakal gerakan pemberontakan,” cetus Pangeran Daha tanpa tedeng aling-aling.Palo menambahkan kisah Agu, sudah banyak pendekar golongan putih yang coba hadapi kelompok Ular Hitam ini.Karena sepak terjang kelompok ini sangat meresahkan dan tak segan merampok desa-desa terdekat dari padepokan kelompok ini.“Tapi banyak rekan kita yang tewas dan luka-luka berat!” sela Agu, sambil hela nafas.Palo pun membenarkan ucapan sahabatnya ini, bahkan mereka beberapa kali bentok dengan kelompok jahat itu, yang kedapatan merampok dan mencu
Bukannya melaporkan ke dalam, ke 5 orang ini serempak mengurung Pangeran Daha, bahkan tak lama datang lagi 10 orang, dengan golok terhunus.Sempat pangeran ini ingin berontak, namun dia pikir, lebih baik pura-pura menyerah untuk selidki apa yang sebenarnya terjadi.Pangeran Daha pun di bawa ke dalam bangunan ini dan kagetlah dia, setelah pedangnya di ambil, Pangeran Daha di masukan ke dalam sebuah kerangkeng hewan yang sangat kuat.Kerangkeng ini biasa di gunakan untuk menangkap hewan buas, seperti biruang juga harimau, bahkan gajah liar.“Hmm…makin aneh saja,” pikir Pangeran Daha, andai dia mau, tak sulit baginya jebol kerangkeng ini.Pangeran Daha di biarkan di sana sampai malam hari, tak pernah terlihat batang hidung Temanggung Dawuk.Namun tengah malam, Pangeran Daha kaget sekali saat mencium bau seperti bunga mawar, lalu dia pun tak sadarkan diri.Tak lama, tubuhnya yang sudah tak berdaya ini dikeluarkan dari karangkeng, dan di halaman rumah Temanggung Bawuk ini sudah menunggu seb
Kedua Kembar Rubah Betina yang bernama Jinari dan Jamari ini langsung kalang kabut berpakaian.Padahal mereka tengah enak-enaknya naik ‘kuda jantan’ ini, yang sengaja mereka recoki obat kuat, agar tetap perkasa, walaupun tenaga dalamnya tak berfungsi.“Sialan si Pendekar Serigala, orang lagi nanggung, eh main panggil saja,” gerutu Jinari, sambil bantu Pangeran Daha berpakaian lagi.Saking gemasnya, dia malah sempat-sempatnya memegang tongkat Pangeran Daha yang masih kokoh bak tongkat ulin.“Ihh padahal masih ngacengg say!” kata Jamarin terkekeh dan dengan gemas sempat melumat batang ini.Tapi panggilan orang yang mereka sebut Pendekar Serigala membuat keduanya dengan terpaksa papah Pangeran Daha keluar dari kuil tua ini.“Gila sekali kalian berdua, tahu kah kalian siapa dia ini hahhh? Dia ini Pangeran Daha, putra mahkota Kerajaan Muara Sungai. Kalau sampai lepas gara-gara ulah kalian, leher kalian berdua yang mulus itu bakalan misah dari tubuh kalian yang bakalan dilakukan guru kita,”
“Yang sakit jiwa mereka, bukan tubuh..deuhh apakah aku harus bawa ke duanya mencari seorang tabib?” gumam Bafin sampai menatap keduanya yang kini sudah jinak. Tiba-tiba terdengar suara seperti lonceng di pukul dan suara seseorang yang seperti membaca kitab-kitab kuno!Bafin lalu keluar menyongsong suara itu, yang agaknya memang menuju ke Istana Lembah Iblis ini.Dari kejauhan dia melihat seorang kakek yaang sangat tua berjalan menuju ke arah istana ini. Agaknya dia ingin berteduh di sini, apalagi saat ini hujan mulai turun rintik-rintik.“Ho-ho-ho ternyata ada pemilik istana ini, bolehkah aku berteduh sebentar di sini anak muda?” kata si kakek ini ramah. “Tentu saja kek, aku juga hanya kebetulan mampir di sini, namaku Bafin!” sahut Bafin sambil buru-buru beri hormat.Karena di lihatnya kakek ini bukan orang jahat, malah wajahnya terlihat ceria dan menimbulkan rasa suka siapa saja yang melihatnya. Tanpa ragu Bafin pun sambut dan beri penghormatan.“Bafin…Pangeran Bafin, aura kamu seb
Namun Bafin bukanlah orang yang penakut, dia senyum saja dan malah tetap tenang melangkah ke arah suara tadi.Walaupun istana Lembah Iblis ini makin menyeramkan dia memasuki bagian depan Istana ini, tapi hatinya tetap tenang.Malah ada semacam perasaan aneh yang menjalari hatinya, apalagi kalau bukan kenangan indah bersama kekasihnya, Putri Melania.Senyum dan rajukan manja Putri Melania terbayang jelas di pelupuk matanya. Bafin langsung hela nafas panjang.Tass..tasss…!Bafin kaget ada serangan gelap menuju ke arahnya, namun dengan dengan tetap tenang dia hanya miringkan sedikit kepalanya, serangan gelap itu luput.Biarpun otaknya sedang teringat kekasihnya, tapi ilmu silatnya yang sudah mendarah daging membuatnya tetap waspada. “Hmm…siapa dia ini, kenapa malah menyerangku,” batin Bafin sambil mengitari pandangannya ke arah pilar-pilar besar Istana, yang penuh lumut dan semak belukar ini.Saat melihat ada bayangan, tanpa ragu Bafin lalu pukul dengan jurus mega halilintar, tapi senga
“Kami sekeluarga pasti datang saat kamu dan Putri Aura menikah,” janji Pendekar Putul, saat Pangeran Durga izin pamit.Seandainya tak keduluan Pangeran Wasi si Putra Mahkota, Pendekar Putul dengan senang hati akan jodohkan Putri Alona dengan Pangeran Durga ini.Walaupun tak setampan Bafin atau Pangeran Wasi, tapi Pangeran Durga punya wibawa kuat dan selalu tenang hadapi masalah berat sekalipun, persis sifat Prabu Japra kakeknya.Sejak saat itu, Pendekar Putul buktikan janjinya, Bafin dia latih sempurnakan semua jurus-jurusnya, terutama jurus-jurus yang Bafin warisi dari Pendekar Gledek.Juga ilmu sihirnya, sehingga makin saktilah Bafin kini, dia pun mulai tahu jurus-jurus mana yang perlu di sempurnakan.Kadang Bafin malu sendiri karena terlalu pongah dan jumawa, ternyata llmu kanuragannya tak ada apa-apanya di bandingkan ayah kandungnya, apalagi si Raja Iblis atau Pangeran Busu.“Pangeran Busu kehebatannya tak beda jauh dengan ayahandamu ini, tapi dia punya titik lemah, tak bisa salurk
Kegagalan kedua dan ini yang paling menyesakan dadanya, membuat Pangeran Busu benar-benar stress tak terkira.Bawaannya ingin marah terus dan Putri Melania pun kadang jadi sasaran kemarahanya, tapi si putri jelita ini diam saja, tak pernah membantah apapun gerutuan ayah kandungnya.Pangeran Busu kini kembali ke tempat lamanya kala dulu menyembuhkan luka-luka yang di derita setelah di hajar Prabu Japra.Tempat ini berada di kaki bukit Pegunungan Meratus Bagian Tenggara, yang sudah masuk perbatasan Kerajaan Hilir Sungai dan Kerajaan Barito Timur, berjarak 2,5 bulanan naik kuda dari Istana Lembah Iblis.Di sinilah dia membangun sebuah pesanggrahan yang lumayan besar, sebab saat kabur dahulu dari Kadipaten Tapanah, dia membawa banyak harta benda dan di manfaatkan bangn tempat ini.Hiburan 3 selirnya tak membuatnya berkurang amarah, malah makin murka setelah 2,5 bulan kemudian Putri Melania muntah—muntah tanda…hamil.“Pasti anak si Bafin, tak salah lagi, kalian gulang-galing berminggu-ming
Bafin kaget, mendengar ucapan Pangeran Durga yang tak di sangka-sangka ini.Pendekar Putul yang kenyang pengalaman soal asmara kini hanya mendengarkan anak dan sepupunya ini bicara soal cinta.“Ti-idak Bang, eh paman, Putri Aura justru sangat mencintai paman, jujur aku pernah menemuinya dan Putri Aura sudah terbuka soal kita. Dia memilih paman dan aku dari hati yang terdalam sangat mendukung,” sahut Bafin jantan dan bibirnya tersenyum.“Benarkah…ahhh kamu dasar nakal, berani sekali menemui bibi sendiri,” cetus Durga sambil dorong dahi Bafin, persis seperti kelakuan mereka kalau sudah bercanda di Lembah Rajawali dulu.Mereka pun tertawa bersama, Pendekar Putul ikutan senyum, kini kedua anak muda ini kembali dekat, setelah sempat renggang gara-gara...rebutan cewek.Teringatlah Pendekar Putul dengan Pangeran Daha, yang kini jadi Maharaja Muara Sungai, dulu mereka juga rebutan wanita, tapi dia yang menang, Putri Arumi pilih dirinya.Bahkan kini mereka sebentar lagi bakalan besanan...!Pang
Pangeran Busu dulunya adalah seorang Temanggung yang pernah memberontak dan hampir saja mengulang kelakuannya, andai tak di gagalkan ayahnya dan Pangeran Durga.Juga ibunya, Nyai Sawitri adalah mantan selir…Pangeran Busu ini.Bafin dan Durga kini menatap ratusan anak buah Pangeran Busu yang di lucuti dan di baris di halaman Istana Lembah Iblis ini oleh pasukan Kerajaan Kubu Raya Selatan. Perang mengerikan berhasil di cegah, semua senjata pasukan pemberontak juga sudah di amankan pasukan kerajaan ini.Kemudian semuanya di giring turun dari lembah ini, untuk di bawa ke markas pasukan buat menerima hukuman.Pangeran Raya ditemani Panglima Kerajaan Kubu Raya lalu beri hormat pada Pangeran Durga dan Bafin.“Terima kasih buat kedua pangeran, tiga kali bulan purnama lagi ku undang kedua pangeran berdua untuk hadir di Istana Kubu Raya, pada acara peresmianku sebagai Putra Mahkota kerajaan kami,” kata Pangeran Raya sambil memberi hormat, yang langsung di balas Bafin dan Pangeran Durga. Kem
Raja Iblis kini bimbang, maju melawan Pendekar Putul, jelas dia sulit mengalahkanya, mundur…sangat memalukan, apalagi menyerah, lebih baik mati daripada aku menyerah, pikirnya masih angkuh dan sombong.Pendekar Putul kini menatapnya tajam.“Copotlah topengmu itu Pangeran Busu, tak ada gunanya kamu bersembunyi lagi. Seharusnya kamu dulu sadar dan tobat, kakekku Prabu Japra tidak menghukum kamu sangat keras setelah kamu gagal memberontak. Mengingat kamu bukan orang lain bagi beliau!”Mendengar ucapan Pendekar Putul ini, hebohlah semua orang.Ternyata Raja Iblis yang terkenal karena kesombongan dan kesaktiannya ini musuh bebuyutan Pendekar Putul dan mantan Temanggung Tapana yang pernah memberontak dahulu di kerajaan Muara Sungai.Pemberontakan ini gagal total, dan Kakek Japra yang kala itu masih jadi maharaja menghukumnya dengan sangat keras.Bahkan banyak yang menduga, pasti Pangeran Busu tewas, akibat luka-luka dalam yang di deritanya. Tapi siapa yang mengira, Pangeran Busu masih hidup
Bafin tentu saja tak menyangka, segini hebatnya kah ayah kandungnya, walaupun berkaki satu, tapi kesaktiannya itu...?Sambil melirik ke arah Bafin, Pendekar Putul yang terlihat tenang ini tersenyum sekilas, saat Pangeran Durga mulai salurkan hawa saktinya.Jadi…ucapan Raja Iblis…benar adanya? Pikir Bafin dengan mata membulat.Pendekar Putul kini menatap Raja Iblis dan komplotannya yang berjumlah hampir 500 an orang, yang kini langsung kurung tempat ini.Tapi dengan langkah terpincang-pincang di bantu tongkatnya, Pangeran Putul malah mau mendekati Raja Iblis, sama seperti Bafin tadi, tak ada ketakutan apapun di wajah pendekar sakti ini berkaki satu ini.“Raja Iblis, pembantumu yang bernama Pangeran Kumu sudah aku kirim ke neraka,” kali ini Pendekar Putul bersuara kalem.“Apaaa…bangsat kamu Pendekar Putul, kawan-kawan, ayo serbu!” suara Raja Iblis mengguntur dan ratusan orang langsung menyerbu pendekar sakti ini.Namun Pendekar Putul bukanlah Bafin, pria yang kini sudah berusia 39 tahuna
Akibatnya puluhan anak buah Raja Iblis terdesak hebat, selain terkaget-kaget dengan ilmu sihir luar biasa yang Bafin keluarkan, mereka juga baru pertama kalinya bertarung dengan 20 orang sekaligus, yang merupakan kembaran Pendekar Tanpa Bayangan.Raja Iblis sendiri sampai kelabakan saat berhadapan langsung dengan Bafin ‘asli’.“Demi setan dan iblis, kenapa si Bafin bisa memecah tubuhnya begini hebat,” keluh si Raja Iblis, yang kali ini terpaksa keluarkan jurus-jurusnya hebatnnya imbangi kehebaan Bafin.Sayangnya Bafin sudah terluka dalam yang lumayan parah, andai tidak, bisa jadi Raja Iblis akan keok menghadapinya.Ini rupanya di ketahui si Raja Iblis yang memang sangat sakti, sehingga tanpa ragu dia keluarkan semua kehebatannya mendesak Bafin.Tiba-tiba terdengar suara seruling dan terjadilah keanehan, tiba-tiba saja bayangan 20 orang Bafin perlahan-lahan lenyap.Akibatnya puluhan anak buah Raja Iblis, termasuk Ki Manyan, Jinari dan Jamari, Ki Samosi dan yang lainnya sampai terkejut,