Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 357: Utusan Prabu Harman Mencari Pendekar Mabuk

Share

Bab 357: Utusan Prabu Harman Mencari Pendekar Mabuk

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-11-21 09:04:26
Terdengar teriakan dahsyat dari mulut Pendekar Mabuk. Gedebuk….terdengar 3 benda terjatuh sangat keras.

Pendekar Gledek, Pendeta Suli dan Ki Jarni terlempar dan jatuh hingga 10 meteran, dari mulut ketiganya keluar darah segar.

Pendeta Suli dan Ki Jarni berkelonjotan dan tewas tak lama kemudian, Pendekar Gledek terlihat langsung duduk dengan tubuh sempoyongan dan dia bersemedi, tak peduli saat ini sedang di kelilingi ribuan pasukan Kerajaan Loksana.

Jantungnya serasa mau pecah, pendekar tua ini sudah menderita luka dalam yang teramat parah.

Hari ini Pendekar Gledek menderita kekalahan yang teramat telak, agaknya nyawanya pun tak bakalan lama.

Berbarengan dengan Putri Kalia, Ki Balo dan Luna juga menewaskan lawan-lawannya. Si Banci, Sawon dan Bihi tamat riwayatnya menyusul Pendeta Suli dan Ki Jarni.

Putri Kali langsung mendekati Pendekar Mabuk dan memegang tangan suaminya, sambil tak sadar lepaskan cadar di wajahnya, sehingga semua orang kaget dan kagum melihat wajah cantik si putri dari
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 7
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 358: Misteri Pasangan Muda dan Peta Harta

    Pelantikan Raja baru Kerajaan Loksana berlangsung sangat meriah, pesta rakyat di gelar di semua kadipaten yang jadi wilayah kerajaan Loksana.Pusatnya sudah pasti di kotaraja, kini Prabu Sana yang sudah sepuh dan sakit-sakitan di usia 77 tahunan, resmi meletakan jabatannya di gantikan Putra nya, Pangeran Hata yang sudah berusia 40 tahunan.Peralihan kekuasaan ini atas saran penasehat kerajaan, agar tak perlu menunggu sang raja mangkat. Dengan alasan sang mantan maharaja ini bisa jadi lambang pemersatu rakyat Kerajaan Loksana.Apalagi Pangeran Hata sudah dewasa dan terbukti sepak terjangnya tidak mengecewakan.Maharaja baru ini bersanding dengan permaisurinya yang cantik dan 5 selirnya yang juga cantik-cantik, serta anak-anaknya yang sebagian sudah remaja.Setelah Pangeran Hata resmi menjadi Maharaja Loksana, Pendekar Mabuk dan Putri Kalia bersama Trio Gook Hitam pun pamit.Tujuan mereka ke Kerajaan Hilir Sungai, perjalanan ini bukanlah waktu yang singkat. Hampir 3 bulan baru sampai den

    Last Updated : 2024-11-22
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 359: Misteri Peta Kecil

    Selain pemuda ini, mereka juga menemukan lagi mayat seorang wanita cantik yang juga berpakaian tak kalah mewahnya dan 3 laki-laki yang agaknya jadi pengawalnya tersebut, terlihat dari pakainnya.Dengan hati-hati, Si Muka Pucat dan si Codet di bantu si Juling lepas sepatu orang tadi dan mereka menemukan lipatan kertas kecil yang setelah di buka merupakan sebuah peta.Setelah menguburkan ke 5 nya, kini mereka duduk di depan kuburan baru ini. Pendekar Mabuk, Putri Kalia juga tiga Pendekar Pedang Bayangin kini tenggelam dalam pikiran masing-masing.Penasaran siapa sebenarnya ‘Pangeran dan Putri’ serta 3 pengawalnya ini dan siapa itu Kelompok Bingkarung Hitam.“Aku baru dengar ada kelompok ini?” kata Putri Kalia.Si Juling, Muka Pucat dan Codet pun mengangguk sama, sama sekali tak pernah dengar ada kelompok tersebut, apalagi kenal ke 5 orang yang baru mereka kuburkan.“Izin mahaguru, bolehkah aku baca peta itu?” kata si Codet.Pendekar Mabuk pun serahkan peta kecil tadi dan kini di hamparka

    Last Updated : 2024-11-22
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 360: Trio Golok Bayangan Beraksi

    Sebagai pendekar sakti, Pendekar Mabuk dari kejauhan sudah melihat ke 15 orang yang semuanya naik kuda ini sedang menuju ke arah mereka.“Astaga mereka siapa?” tanya Putri Kalia langsung bersiap, tapi saat melihat wajah suaminya yang tenang-tenang saja, si cantik jelita ini lalu lega.“Saatnya Si Juling, Si Muka Pucat dan Si Codet buktikan kehebatan mereka. Agar julukan Trio Golok atau Pedang Bayangan tidak asal julukan saja!” kata Pendekar Mabuk kalem.Tanpa di minta pun ketiga orang ini sudah menghadang ke 15 orang ini dengan gagah berani.“Bunuh 3 anjing ini, lalu kita bunuh juga dua orang muda itu,” teriak seseorang yang agaknya jadi pemimpinnya.“Hei bangsat siapa kalian ini main bunuh saja” bentak si Juling dan srattt…dia sudah cabut goloknya yang bergagang hitam, diikuti si Muka Pucat dan si Codet.Namun teguran si Juling tak di hiraukan ke 15 orang ini, mereka seperti segerombolan anjing liar melihat mangsa lunak.Selama ini, ke 3 orang ini tak pernah berhenti berlatih, sehingg

    Last Updated : 2024-11-22
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 361: Si Kakek Gila

    “Bangkitlah Ki Sia, kenapa kalian malah bersujud?” kata Pendekar Mabuk keheranan sendiri.“Benarkah kami sedang berhadapan dengan Pangeran Boon Me dan ada ciri tanda lahir di bahu kiri?” tanya Ki Sia memberanikan diri.Pendekar Mabuk langsung terdiam, tapi perlahan dia membuka jubahnya dan memperlihatkan tanda lahir itu.Setelah itu dia kembali merapikan pakaiannya, Ki Sia langsung membenturkan dahinya ke pasir berkali-kali.“Akhirnya tugas berat dari Prabu Harman kami tuntaskan, yang mulia, Prabu Harman menugaskan kami agar mencari pangeran dan tanda lahir itulah cirinya, juga julukannya adalah Pendekar Mabuk. Yang Mulia adalah adik dari Prabu Harman dan ayah yang mulia berdua adalah Prabu Japra, maharaja Muara Sungai!” kata Ki Sia sambil terus bersimpuh. Pendekar Mabuk sampai tak bisa bicara apa-apa, Putri Kalia dan trio Golok Bayangan melongo.Sejak menemukan lima orang yang tewas dan di kuburkan, kembali pendekar ini bersama istri dan 3 muridnya alami hal-hal membingungkan.“Ki Si

    Last Updated : 2024-11-23
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 362: Cari Harta Karun

    Pendekar Mabuk kini duduk di sebuah batu bersama Putri Kalia, di bawahnya Trio Golok Bayangan dan Ki Sia Cs duduk takjim, seolah-olah mereka semua adalah ‘murid-murid’ Pendekar Mabuk.Padahal usianya baru 24 tahunan, sedangkan Ki Sia sudah berusia 35 tahunan dan anak buahnya beragam, sebagian berusia sama seperti Si Juling Cs.Tapi melihat kesaktian pemuda tampan ini, semuanya sudah takluk dan ada anak buah Ki Sia bilang, jangan-jangan Pendekar Mabuk ini turun lelembut (mahluk halus yang menjelma manusia).Si Juling yang dengar itu dengan berseloroh laangsung iyakan saja, hingga anak buah Ki Sia makin serem sendiri.“Jadi wilayah ini masih masuk wilayah Kerajaan Loksana?” tanya Pendekar Mabuk.“Sebenarnya ini wilayah perbatasan mahaguru, separu masuk wilayah Hilir Sungai, separunya masuk Kerajaan Loksana, tapi yang di arah barat sono, itu justru masuk kerajaan Muara Sungai!” kata Ki Sia, tirukan ucapan Trio Golok Bayangan yang sebut Pendekar Mabuk dengan sebutan Mahaguru.Di panggil Ma

    Last Updated : 2024-11-23
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 363: Putri Kalia Ngidam

    Si Juling dan Si Muka Pucat di bantu Si Codet sibuk membantu agar perahu ini tidak terbalik, di sisi lain Pendekar Mabuk menjaga Putri Kalia yang lemas setelah muntah-muntah tadi.Pendekar Mabuk juga kerahkan kesaktiannya, dengan menjaga keseimbangan perahu ini agar tak terbalik.Inilah yang membuat tiga muridnya tenang, saat melihat Pendekar Mabuk kerahkan seluruh kesaktiannya, agar ombak besar ini tidak menggulung perahu mereka.Hampir 3 jam mereka berjibaku melawan keganasan alam ini, lalu perlahan-lahan cuaca kembali cerah dan ombak pun surut serta lautan mulai tenang lagi."Ahhh...akhirnya raja laut berhenti ngamuk," seru si Juling lega bukan main.Trio Golok Bayangan sampai rebahan saking lelahnya dan tak lama kemudian malah ketiduran, termasuk Putri Kalia yang tadi muntah-muntah terus.Hanya Pendekar Mabuk yang terlihat tetap fit, tapi dia pun buru-buru bersemedi untuk pulihkan tenaga dalamnya.Saat membuka matanya lagi, Pendekar Mabuk heran melihat Putri Kalia terlihat segar se

    Last Updated : 2024-11-23
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 364: Harta Karun Luar Biasa

    Di bantu si Muka Pucat dan si Codet, mereka bertiga langsung gali pasir ini dan terlihatlah 3 peti kayu besar segi empat di dalam pasir yang sudah di gali ini.Si Juling yang tak sabaran langsung buka gembok peti kayu ini, begitu terbuka… swinggg…meluncurlah anak panah keluar.Untung saja secepat kilat Pendekar Mabuk kirimkan pukulan cepat, sehingga anak panah kecil dan berbau amis, tanda beracun luput dan hanya selisih beberapa senti dari wajah si Juling.“Hati-hati jangan sembarangan membuka, siapa tahu ada jebakan lain,” tegur Pendekar Mabuk.Benar saja, begitu Pendekar Mabuk buka peti ke 2 dan ke 3, kembali anak panah meluncur deras, sampai trio Golok Bayangan pucat pasi melihatnya.Pendekar Mabuk dengan kecepatannya yang mengagumkan tentu mudah saja menghindar.Begitu selubung hitam di buka di dalam peti ini, makin julinglah mata mereka bertiga, isinya ternyata koin emas dan emas-emas lainnya.“Wuihhh…banyak sekali emas ini, bisa bangun istana sangat mewah kita,” kata Si Juling te

    Last Updated : 2024-11-24
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 365: Kakek Aneh dan Putri Dao

    Pegunungan ini kembali di namakan Pegunungan Rajawali oleh si Juling, maka sahihlah tempat ini bernama sama dengan padepokan yang di bangun Pendekar Mabuk bersama istrinya Putri Kalia.Tak lama kemudian Putri Kalia melahirkan seorang putri yang sangat cantik jelita dan di beri nama Putri Dao. Nama ini sebagai penghormatan buat neneknya, yang juga ibunda Pendekar Mabuk.Saking asyiknya membangun tempat ini dan di tambah memiliki keluarga kecil, Pendekar Mabuk sampai lupa berkunjung ke kerajaan Hilir Sungai sekaligus menemui ayah kandungnya Prabu Japra di Kerajaan Muara Sungai …!Apalagi tempat yang mereka kunjungi tidaklah dekat, butuh 3 bulan perjalanan naik kuda.5 Tahun kemudian…!Sang waktu bergerak sangat cepat, waktu 5 tahun pun terlewat tanpa terasa, putri tunggal Pendekar Mabuk dan Putri Kalia kini sedang lucu dan gemoy-gemoynya di usia 5 tahunan dan jadi kesayangan semua murid Padepokan Rajawali juga warga pegunungan rajawali ini. Hari ini, Pendekar Mabuk atau kini lebih suka

    Last Updated : 2024-11-24

Latest chapter

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 505: Nakal Tak Sengaja

    “Kakek tua…kek…!” dengan perlahaan sambil memanggil Pendekar Gledek, Bafin mengguncang-guncang tubuh kurus ini, tapi sang pendekar tua golongan hitam ini tak bergerak lagi.Saat itulah Bafin melihat daun lontar di pangkuan Pendekar Gledek.Dan dia membacanya perlahan. Selama ini Pendekar Gledek juga mengajarinya membaca dan menulis, Bafin anak cerdas, dia dengan mudah menerima pelajaran itu.Dengan serius diapun membaca surat ‘wasiat’ gurunya ini.“Bafin, aku senang sekali kamu keturunan Pangeran Busu, kelak carilah dia, ku dengar dia kini lumpuh dan tak punya kesaktian lagi, setelah di hukum Prabu Japra, yang berjuluk Pendekar Bukit Meratus. Kelak kalau kamu bertemu Pangeran Boon Me dan Pendekar Putul, kamu wakililah aku untuk bikin mereka kalah. Saatnya aku pergi, semua ilmu kanuraganku sudah kamu kuasai, tak ada yang tersisa. Mayatku jangan dibakar, tapi kuburkanlah dekat pondokku ini. Setelah ini, terserah kamu, apakah ingin bertahan di sini sampai remaja, atau merantau. Tapi jang

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 504: Oper Tenaga Sakti

    4 Tahun kemudian…!Bocah berusia 10 tahunan ini bergerak sangat lincah, gerakannya seolah setan saja, sangat cepat menghilang dari satu batu ke batu lainnya.Wajahnya sangat tampan, bibirnya selalu tersenyum manis, bak anak cewek, kulitnya putih bersih dan tubuhnya mulai jangkung.Tak jauh dari tempatnya berlatih, terlihat seoang kakek tua yang sudah ringkih, badannya kurus dan pakaiannya sampai kedodoran, saking kurusnya.Sesekali si bocah ini memukul dan hawa mendadak berubah sangat panas. Walaupun usianya baru 10 tahunan, tapi pukulannya itu benar-benar hebat sekali.Agaknya paling lama 2 atau 3 tahunan lagi, si bocah ini akan menjelma menjadi pendekar muda sakti mandraguna yang sukar di cari lawannya.Itulah jurus mega halilintar yang sudah sempurna ia kuasai, tinggal di matangkan saja lagi, maka jurus-jurusnya ini akan makin dahsyat.Si kakek tua yang tak lain adalah Pendekar Gledek senyum senang, tak sia-sia dia melatih muridnya ini selama 4 tahun.Sebab dalam usia masih kanak-k

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 503: Jadi Murid Pendekar Gledek

    Lama-lama dia merasa nyaman dan kuat berjalan, akhirnya dia tak ragu ikuti semua perintah Pendekar Gledek, padahal dia tak menahu siapa orang yang ia panggil kakek tua ini.Tanpa Bafin sadari, inilah jurus kaki ajaib yang mulai di ajarkan Pendekar Gledek padanya.“Ni anak bakatnya tak beda jauh dari si Putul dan Pangeran Boon Me. Heran sekali, siapa orang tuanya dan kenapa ibunya tewas di bunuh Ki Samosir Cs. Padahal dengan miliki anak sehebat ini, harusnya ibunya sakti?” batin Pendekar Gledek bingung sendiri. Pendekar Gledek memang pernah jadi guru Pangeran Boon Me dan Pendekar Putul, inilah yang membuat dia tidak pernah di bunuh kedua orang yang justru jadi musuh besarnya itu.Apalagi Pendekar Putul!Dia sangat hutang budi pada Pendekar Gledek, apalagi istrinya Putri Arumi pernah di tolong bekas gurunya ini saat akan di perkosa Pendekar Serigala dan 3 Pendekar Tikus, walaupun tahu Pendekar Gledek bukan orang baik-baik.Dan kini…dia kembali jatuh cinta pada Bafin, si bocah tampan ya

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 502: Pendekar Gledek Ambil Bocah Ajaib

    “Hmm…kalian ini harus belajar puluhan tahun lagi, baru bisa imbangi Pangeran Boon Me dan Si Putul. Itupun belum tentu kalian menang, aku saja Pendekar Gledek yang pernah jadi guru mereka keok! Apalagi kalian, anak ingusan yang baru tahu dunia persilatan,” dengus si kakek ini, yang tak lain Pendekar Gledek.Ki Samosi Cs langsung pucat wajahnya dan tanpa diperintah lagi mereka pun langsung beri hormat ke si kakek tua ini dan izin mau melanjutkan perjalanan.Tak berani lagi petentang petenteng di hadapan tokoh golongan hitam yang sakti ini.“Heii tunggu dulu, kalian tinggal anak itu di sini!” tegur Pendekar Gledek, saat anak buah Ki Samosi mau gendong anak itu lagi.“Ta-tapi…anak ini ajaib dan akan kami persembahkan bua Dewa Api di Gunung Sudur tuan?” Ki Samosi kaget dan menolak serahkan anak tampan ini.“Tolol kalian ini, anak bertulang pendekar mau kalian persembahkan buat dewa goblok yang kalian sembah. Cari saja yang lain, atau kalian ku bikin mampus dulu,” bentak si kakek tua ini mar

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 501: Pengampunan Pangeran Daha

    Dengan langkah terpincang-pincang Pendekar Putul bersama Putri Arumi memenuhi keinginan Pangeran Daha, untuk jemput putri mereka di Istana pamannya ini.Dan keduanya saling pandang, saat melihat Putri Alona dan Pangeran Wasi asyik bermain di temani seorang putri jelita dan…Pangeran Daha.Kedua anak kecil turunan bangsawan ini terlihat sangat akrab, seolah sudah kenal lama.Si Putra Mahkota beberapa kali terbahak melihat kelakuan dua anak kecil ini, yang kadang berbantahan gunakan bahasa planet.Tapi Pangeran Wasi banyak ngalahnya pada keponakan misannya ini.“Hei kalian ke sini, lihat cocok banget dua orang ini, paman dan ponakan misan,” kata Pangeran Daha terkekeh.“Paman…pangeran…ma..?” ucapan si Putul terpotong, Pangeran Daha sudah berdiri di depannya dan si Putul di ikuti Putri Arumi langsung bersimpuh beri hormat.“Ha-ha-ha...sudahlah, kalian tak perlu banyak adat, aku sudah memutuskan merestui kalian, tapi aku akan hukum kalian berdua!”Kagetlah Pendekar Putul dan Putri Arumi.“D

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 500: Luluh Karena si Gemoy

    Pangeran Daha keluar dari ruang pribadi ayahandanya, kini dia antara bingung dan patah hati. Pujaan hatinya ternyata tidak mencintainya.Tak pernah seujung kukupun dia menyangka, wanita yang dia sukai ternyata lebih memilih keponakannya yang…buntung.Berkali-kali si Putra Mahkota ini menarik nafas panjang meredakan hati yang sesak dan benar-benar di luar dugaannya.“Cinta…memang aneh, dia lebih memilih si Putul. Apa yang harus aku lakukan kini? Ayahanda bilang hanya aku yang bisa memberi ampun pada kesalahan si Putul dan Putri Arumi?” batin Pangeran Daha.Lalu dia ingat, si Putul pernah menolongnya saat di tawan dua pendekar cabul Dua Kembar Rubah Betina, Jinari dan Jamari. Dia bahkan di beri buah ajaib, yang membuat tenaga dalamnya naik berlipat-lipat.Ingat ini, hati Pangeran Daha luluh, tapi kadang hatinya panas mendengar Putri Arumi sudah jadi istri Pendekar Putul.Dalam kegalauannya ini, Pangeran Daha tak sadar malah berjalan ke arah Istana di mana para permaisuri tinggal, bukan k

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 499: Ilmu Sihir yang Hebat

    “Bagus, akupun tak suka basa-basi berlebihan, majulah kalian semuanya dan lihatlah, aku pun kini ada 10 orang, kini kita seimbang bukan..!???”Dan tiba-tiba samua orang terkejut bukan kepalang, tubuh Pangeran Boon Me benar-benar memecah jadi 10 orang, hebatnya lagi dan membuat semua orang sampai menggosok-gosok mata.9 orang kembaran Pangeran Boon Me bergerak tak ada yang sama, seolah-olah mereka sama tapi orang yang berbeda.Inilah demonstrasi ilmu sihir yang luar biasa sempurna Pangeran Boon Me kuasai, si Putul pun belum bisa sehebat ini, kalau di minta praktekan ilmu sihir seperti Pangeran Boon Me ini.“Hayaaaa….!” Ki Samosi dan 9 orang temannya sampai berlompatan mundur hingga 5 langkah ke belakang saking kagetnya.Bagaimana tak kaget mereka, 9 oran kembaran itu malah menunjuk-nunjuk mereka, seolah-olah membagi-bagi siapa musuh mereka kelak kalau bertarung.Dan terjadilah keanehan pada si bocah tampan itu, dia malah tak terpengaruh, apalagi kaget seperti Ki Samosi dan juga puluhan

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 498: Musuh Si Putul Datang

    Tak buang waktu, besoknya, Prabu Japra, Permaisuri Dehea diikuti Pendekar Putul dan Putri Arumi berangkat ke kotaraja Muara Sungai dengan menunggang 4 ekor kuda jantan.Permaisuri Dehea tak mau jauh-jauh dari buyutnya ini, dia selama perjalanan selalu gendong Putri Alona. Bahkan kadang Prabu Japra juga ambil alih si bayi menggemaskan ini.Yang seakan tahu, orang yang gendong dirinya kakek dan nenek buyutnya sendiri. Permaisuri Dehea bahkan janji akan menurunkan ilmu-ilmu kanuragannya yang hebat buat si buyut ini kelak.Sehingga Pendekar Putul dan Putri Arumi kadang senyum sendiri melihat kakek dan nenek ini sesekali berebut gendong putri cantik mereka.Pangeran Boon Me bertahan dulu di lembah neraka ini.Dia khawatir selama si Putul dan Putri Arumi ke Kotaraja, tempat ini akan di serbu orang-orang jahat, mengingat banyaknya harta karun di sini, tak beda jauh dengan harta miliknya di Lembah Rajawali.Tapi di lembah miliknya, semua murid-muridnya sangat sakti-sakti, apalagi 3 pembantunya

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 497: Hukuman Pancung Menanti Si Putul

    “Serba salah, yang satu anakku, satunya cucuku…!” keluh Prabu Japra, yang didengarkan Permaisuri Dehea dengan wajah khawatir.Walaupun bisa saja dengan mudah Prabu Japra bebaska si Putul, tapi dia juga tahu, suaminya ini sangat taat dengan undang-undang kerajaan.Prabu Japra tentu saja juga tahu, Si Putul dan Putri Arumi memang saling mencintai dan hasilnya, seorang buyut mereka yang menggemaskan sudah hadir di antara keduanya.Tak ada unsur paksaan, apalagi ilmu sihir dalam menaklukan hati Putri Arumi yang dilakukan Pendekar Putul. Tapi murni dari hati dan saling mencintai...!Tiba-tiba terdengarlah suara burung rajawali dar kejauhan, wajah Prabu Japra yang semula keruh berubah ceria.“Hmm…syukurlah, Pangeran Boon Me datang, ayoo kita sambut anak kita itu,” ajak Prabu Japra pada Permaisuri Dehea.Sang maharaja ini akui dalam hati, dari semua anak-anaknya, sebenarnya Pangeran Boon Me inilah yang paling bijak dan wawasannya pada setiap masalah tak beda jauh dengannya.Andai saja Pangera

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status