"Pantas aku tidak melihat Prince Hector lagi setelah berdansa dengan Julia dan sepertinya dia uring-uringan sepanjang waktu dipesta. Kala itu dia berdansa dengan Prince Owen tapi melihat raut mukanya tidak ada kebahagiaan diwajahnya," Dorothy mengingat kembali pesta malam itu dimana Julia berpasangan dengan Prince Owen setelah berdansa dengan Prince Hector."Tapi apakah ada kemungkinan kerjasama dengan adiknya Brenda?" Tanya Dorothy sambil dia melihat kearah Ned yang berbaring diranjang."Aku tidak tahu, aku akan menyelidiki hal itu dan aku ingin mencari tahu siapa yang membuat Ned Lupin terluka parah tapi aku juga menunggu sampai Ned sadar dan mendengar ceritanya," Seorang petugas membawa nampan untuk mengantarkan bubur yang dipesan dan menaruhnya diatas meja setelah itu dia keluar dan menutup pintu. Melihat kondisi Ned seperti ini seharusnya diinfus tapi apa daya dijaman ini mana ada infus batin Katy. Teringat tubuhnya sendiri yang dalam kondisi vegetatif dan terpasang infus dan a
Entah sampai berapa lama dia pingsan. Tubuhnya serasa remuk. Dia siuman saat petugas menggoyang kakinya pelan namun terkejut melihat tubuhnya penuh dengan kain perban. Tulang dadanya terasa sakit. Mata dan bibirnya kalau digerakkan terasa sakit.Untung mulutnya masih bisa membuka meskipun tidak bisa terlalu lebar ketika petugas mengulurkan obat untuk diminum.Setelah minum obat dia ingin meneruskan tidurnya karena kondisi tubuhnya memang parah. Tanpa menyadari ada obat kecil yang tersangkut ditenggorokan. Tiba-tiba dia merasa dadanya sesak dan sulit bernafas. Untung ada Katy dan Dorothy yang mengetahui kejadian itu sehingga dia bisa diselamatkan. Seandainya tidak ada kedua wanita itu mungkin saja dia nyawanya sudah terbang entah kemana.Dia harus memulihkan tubuhnya agar bisa membantu majikannya membongkar kasus ini. Dia mempunyai dugaan masalah ini tidak sesederhana yang dilihatnya. Setelah melihat Ned tidur dengan tenang Katy mengajak Dorothy mencari makanan didapur. Perutnya sanga
"Kalau begitu ayo kita kesana. Aku ingin tahu apakah dia benar-benar kelaparan ingin makan sesuatu. Seharusnya dia tinggal bilang kalau lapar tidak perlu keluar dari kamar," Jawab Prince Hector masih geram.Ketika akan turun dari lantai dua dia mendengar teriakan dari bawah memanggil-manggil nama Katy."Katy...Katy....turunlah. Aku membawa sesuatu," Kata pria itu dengan raut wajah berseri-seri. Semakin mengenal Katy dia makin mengaguminya.Tak berapa lama Prince Hector turun diikuti Tobias dan Wade. Sikapnya menunjukkan ketidak senangan saat bertemu dengan pria yang memanggil nama Katy."Ternyata kau lagi. Bukankah Palais Royal belum buka. Ada keperluan apa Tuan Gu datang kemari," Satu sudut bibir Prince Hector terangkat keatas menandakan rasa tidak sukanya."Aahh, ternyata Pangeran juga ada disini. Aku pikir Pangeran masih sibuk dengan tunangan anda," Ujar Gu Balin menyindir Hector.Mendengar apa yang dikatakan Gu Balin telinganya merah menahan marah," Apa urusanmu bertanya hal yang
Katy menghabiskan makanan yang dibawa oleh Gu Balin yang mana membuat wajah Gu Balin tersenyum penuh kemenangan.Dia melihat Prince Hector yang cemberut," Lihatlah Tuan betapa Katy suka dengan makanan yang aku bawa. Melihat nafsu makannya yang seperti ini aku rasa dia akan cepat pulih dari sakitnya,"Mendengar apa yang dikatakan Gu Balin Katy mengangguk tanda setuju," Makanan ini sangat lezat. Kadang orang sakit butuh makanan ekstra,""Itu sih rakus namanya. Apa yang tidak bisa kamu makan. Mungkin rumput kalau dijadikan masakan akan kamu makan juga," Jawab Prince Hector ketus. Perasaan cemburu tidak tidak bisa disembunyikan lagi. Jelas-jelas dia tidak suka melihat Gu Balin memberikan perhatian pada penari kesayangannya."Cepat bersihkan mulutmu. Ada yang harus aku bicarakan denganmu. Aku tunggu dikamarmu," Segera Prince Hector pergi tanpa memberikan kesempatan Katy bicara.Kadang Prince Hector berimajinasi membawa Clare ketempat tidur lalu Clare akan merayu dirinya dengan tariannya ya
Prince Hector memejamkan matanya membayangkan semua itu. Dengan sekuat tenaga dia menahan birahi yang mengalir seperti arus sungai yang deras. Digoyangkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya sendiri. Bulir-bulir keringat muncul didahinya. Cepat-cepat dia menghabiskan tehnya.Clare melihat Prince Hector dengan curiga. Ada apa dengan laki-laki ini. Kenapa berkeringat, hawa dikamar ini tidak panas bahkan dingin. Dia menghampiri Prince Hector. Tangannya ditempelkan kedahi sedikit panas. Apakah dia sakit? Sepertinya baik-baik saja. Prince Hector memegang pergelangan tangan Clare lalu tubuhnya ditarik hingga menempel kedadanya, dengan tangan satunya dia meraih dagu Clare dan melumat bibirnya. Betapa manisnya bibir ini dan membuatnya ketagihan. Ibarat candu dia tidak ingin melepaskan pagutannya.Tentu saja Clare meronta. Pria ini sepertinya dikuasai nafsu," Berhenti, apa yang Tuan lakukan," Tangannya berusaha mendorong tubuh Prince Hector namun sia-sia. Hingga akhirnya Prince Hector se
Katy tertawa masam," Bagaimana hantu bisa membuat luka ditanganku? Kalau Nyonya tidak percaya lihat tanganku terkena sabetan pisau Megan," Seraya Katy menarik lengan bajunya dan diperlihatkan bekas luka samar ditangannya."Gadis itu sudah benar-benar gila. Karena ingin cepat kaya dan serakah akhirnya memilih jalan yang salah. Tapi aku sebagai pimpinan disini juga ikut merasa bersalah karena jarang memperhatikan mereka secara lebih dekat. Lalu dimana Megan sekarang apakah dia sudah ditangkap," Tanya Nyonya Hana agak sedih. Namun siapa yang menyangka bahwa kematian Megan adalah palsu karena sudah mempunyai niat terselubung diawal "Kasus ini sudah ditangani oleh Prince Hector dan Megan berada di penjara," Jawab Katy singkat.Dorothy juga ikut menambahkan kalau Ned terluka parah dan sekarang dia dalam pemulihan. Tidak lama lagi Ned akan sembuh dan bekerja seperti biasa."Syukurlah kalau Ned keadaannya membaik. Anak itu baik dan sopan serta tidak banyak menuntut. Setiap kali aku meminta b
Katy dan Tuan Gu Balin minum anggur sambil mengobrol dan bertukar pikiran. Tuan Gu ternyata pebisnis yang handal. Dia bercerita bagaimana memulai bisnisnya. Dari bisnis keluarga kecil akhirnya berkembang menjadi besar bahkan ditangan Gu Balin yang dingin bisnisnya merambah kekota-kota lain yang tersebar diwilayah timur."Pernahkah kamu pergi kewilayah timur. Negara dimana aku tinggal sangat indah. Baik pemandangan alamnya, kesenian dan hasil tanaman pertanian," Gu Balin memamerkan tempat tinggalnya kepada Katy."Aku belum pernah bepergian jauh apalagi sampai keluar dari negara ini. Sepertinya negara Tuan sangat indah," Katy menuangkan anggur kedalam gelas kecil dan melakukan toast."Maukah kamu pergi kesana. Aku akan menunjukkan kepadamu keindahan negaraku. Aku akan mengundangmu datang ke rumah hiburanku dan kamu bisa melihat pertunjukkan tari. Aku pikir kamu akan tertarik untuk mempelajari tarian dari wilayah timur," Ajakan Gu Balin menggoda hati Katy. Selama ini dia belum pernah be
Setelah berbincang-bincang Ratu Ilona memerintahkan staf kerajaan untuk mengantar Julia ke kamarnya dan melayani segala kebutuhannya.Kamar itu terletak dibelakang dan tentu saja sangat indah. Segala perabotannya dipilih dari bahan yang berkualitas tinggi. Kamar ini jauh lebih mewah dari pada tempat tinggalnya.Julia sebagai anak Gubernur Ariel juga mempunyai tempat tinggal yang tak kalah bagusnya tapi tidak ada apa-apanya dibanding yang ada di istana. Mulut Julia berdecak kagum melihat kamarnya.Tidak lama lagi dia akan menjadi penghuni istana sebagai istri dari Hector dan calon Ratu masa depan. Tentu saja dia bangga akan status sosialnya yang meningkat menjadi bangsawan kerajaan.Julia berkaca sejenak didepan cermin. Dia memiliki wajah cantik. Banyak anak dari teman ayahnya sesama pedagang kaya raya yang ingin meminangnya tapi Julia hanya suka bersenang-senang saja dengan mereka. Hubungan yang dijalin hanya sebatas suka sama suka dan tidak pernah berlanjut lama.Bagi Julia tidak ada