MasukShare
BAB 115
“Oke nona, mari ikut saya.”
Petugas itu memimpin jalan menuju ke lantai 2.
“Nah, kita sampai nona. Silahkan tunggu sebentar disini sembari melihat-lihat dulu pakaian-pakaiannya. Saya akan memanggil pegawai toko ini untuk melayani anda nona”
Angel pun mengiyakan perkataan petugas itu, dan petugas itu pergi untuk memanggil pegawai toko.
Beberapa saat kemudian, petugas itu kembali bersama seorang pria yang cukup tampan berjalan menghampiri mereka. Dan,
“Permisi nona Angel”
‘Loh, kok seperti ada yang memanggil namaku?’ Angel berkata dalam hati sembari melihat-lihat pakaian. Kemudian, dia menoleh kearah orang yang memanggil namanya itu, dan,
“Samuel!”
Dan ternyata itu adalah Samuel.
“Kamu ini seperti jamur ya Samuel. Dimana-mana, kamu selalu ada. Sedang apa kamu disini?” Angel berkata dengan perasaan yang sedikit kaget.
“Hahaha, saya bekerja
Bab terkait
Pemulung Konglomerat BAB 116
“Oke, kita sampai di tempat surganya para peminat sepatu mewah. Dan, sepertinya sepatu nya hanya tersisa 4 pasang saja. Eh, kok bisa pas begitu ya? Tadi pakaiannya hanya tersedia 4 pasang, sepatu juga 4 pasang? Wah, kalian memang beruntung, hahaha”“Permisi Samuel, apakah kami juga tidak boleh bertanya soal harga sepatu ini juga?” Cassey bertanya lagi kepada Samuel.“Nona Cassey yang cantik, sudah lah. Tidak usah kamu bertanya masalah harga. Nanti juga akan ada struk harganya.” Samuel menjawab pertanyaan Cassey dengan nada yang lembut.“Oh iya ya, hahaha”“Oke Angel, mau di borong semua lagi? Atau hanya beberapa saja? Oh iya, ini kan sepatu yang memakai hak di bawahnya, jadi sepatu ini cocok di pakai ketika kalian tengah memakai gaun. Nah, gaun nya sudah ada?”“Ada Samuel, tempo hari baru dibeli juga di mall ini, tapi di toko lain.” Angel menjawab perkataan Samuel.&ldqu
Pemulung Konglomerat BAB 117
“Ha, yasudah. Bungkus semua dan kirimkan ke alamat ini ya.”“Oke Angel.”“Dan, total semua biaya sekalian pakaian dan sepatu-sepatunya, berapa semuanya?”“Sebentar ya Angel, saya hitung terlebih dahulu”Lalu, Samuel pergi ke meja kasir untuk menghitungnya.Ditengah-tengah itu, Fanny bertanya kepada Angel,“Kamu serius mau beli semuanya Angel? Apakah itu tidak berlebihan?”“Habisnya, sepatu-sepatu itu sangat bagus sih. Aku tidak tahan untuk tidak membelinya. Lagian, kalau kita mau pergi ke sesuatu tempat, kita tidak perlu mengkhawatirkan tentang sepatu lagi kan? Tinggal pilih saja sesuka hati kita.”“Bukan begitu Angel. Apakah jika di letakkan di asrama, sepatu-sepatu itu akan muat?”“Siapa bilang kalau aku ingin meletakkan sepatu itu di asrama?”“Loh, jadi dimana?”Angel tidak menjawab pertanyaan Fann
Pemulung Konglomerat BAB 118
“Emm.. Kamu mau pesan apa?” Angel bertanya kepada supir itu.“Emm… Saya terserah anda saja nona.”“Loh, jangan begitu lah ah. Nih, pilih dari daftar menu.”“Emm… yang ini saja nona.”“Wow, selera kamu bagus juga ya,hahaha”“Hehe, iya nona.”“Oke pelayan, ini satu porsi dan juga minumannya ya”“Baik nona, silahkan tunggu sebentar.”“Oh, satu lagi. Bisakah anda memanggil seorang petugas yang berdiri di luar itu dan menyuruhnya masuk kesini?”“Oke nona, sebentar ya.”Kemudian, pelayan itu pergi menuju petugas yang tadi bersama Angel dan teman-temannya yang tengah berdiri di pintu masuk.“Permisi tuan” Pelayan itu berkata kepada petugas itu.“Ya? Ada apa?”“Anda di panggil oleh nona yang disana itu” Pelayan itu berkata kepada petu
Pemulung Konglomerat BAB 119
“Oke nona, saya akan menyampaikan pesan anda ke tuan Alan.”Angel menganggukkan kepalanya dan pergi menyusul teman-temannya.“Bagaimana jalan-jalan ke mall hari ini? Menyenangkan atau malah membingungkan, hahaha” Angel bertanya kepada teman-temannya sembari merangkul Chelsea dan Cassey.“Wah, gila kamu Ngel. Aku masih tidak habis pikir, bisa-bisa nya kamu membeli semua sepatu yang ada di toko tempat Samuel bekerja tadi. Dan, total harga yang kamu keluarkan adalah setengah millyar dollar. Gila sih kalau menurut aku” Chelsea menjawab pertanyaan Angel dengan nada yang cukup tinggi dengan perasaan yang sedikit senang, namun bercampur dengan perasaan kasihan kepada Angel.“Hahaha, sudah lah Chelsea. Seperti yang dikatakan Samuel tadi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan soal biaya. Yahh, anggap saja kalau bari ini kau sedang berulang tahun dan aku mentraktir kalian makan, hahaha”“Ulang tahun boleh ulan
Pemulung Konglomerat BAB 120
“Oh begitu. Nah, penjelasanmu kali ini sangat masuk akal. Beda dengan penjelasan-penjelasanmu sebelumnya yang sangat gantung dan buat penasaran. Kami sudah tau kalau kamu itu anak dari keluarga yang sangat kaya, tapi mengapa kamu masih saja menyembunyikan beberapa hal dari kami. Huh! Aku jadi jengkel pada mu Angel” Cassey berkata kepada Angel dengan raut wajah yang sedikit geram kepada Angel.“Hahaha. Karena belum saatnya kalian untuk mengetahui semuanya tentangku. Kan sudah pernah aku bilang, jangan terlalu penasaran kepadaku, nanti kalian bakal tau dengan sendirinya. Jadi, bolehlah kalian sedikit mengurungkan niat untuk bertanya mengenai hal-hal yang gantung terhadapku, hehe”“Yah, kamu lah itu yang tau Angel. Aku sudah mulai pusing melihat kelakuanmu akhir-akhir ini.”“Kamu saja pusing yang hanya melihatku, bagaimana dengan ku yang tidak hanya melihat, melainkan melakukannya?”Oke, pembahasan pun berakhir
Pemulung Konglomerat BAB 121
‘Iya nona, Alan begitu semangat dan sangat serius dalam melakukan pekerjaan ini. Hanya beberapa menit saja untuk mereka beristirahat tadi, padahal saya sudah menyuruh mereka untuk beristirahat untuk beberapa jam. Tapi, mereka malah menolak. Dan, benar nona, sekitar jam 21.00 malam tadi, ada sekitar 4 buah kotak paket besar tiba di rumah baru anda. Dan, kata kurir yang mengantar paket kalau paket itu berisi sepatu atas nama anda nona. Nah, saya awalnya membiatkan paket itu dan tidak berani membukanya. Setelah anda perintahkan tadi, barulah saya membuka paket itu dan benar kalau paket itu berisi sepatu. Nah, setelah saya hitung-hitung, kotak yang berisi sepasang sepatu di dalam 4 kotak paket besar itu, kira-kira ada sekitar 160 kotak yang berisi masing-masing sepasang sepatu. Nah, setelah saya pikir-pikir, anda perlu memiliki 3 lemari kaca untuk menyimpan sepatu-sepatu itu dengan kapasitas lemari yang hanya muat untuk 53 pasang sepatu di masing-masing lemari. Itupun kelebihan 1
Pemulung Konglomerat BAB 122
“Oke Angel, kami juga mengantuk, hehe. Selamat tidur nona Angel” Chelsea menjawab perkataan Angel dengan sedikit tersenyum kecil yang tergambar di wajahnya.Angel tidak berkata sepatah katapun dan langsung tertidur pulas.Chelsea mengatur alarm ke jam yang sama seperti biasa dan kemudian mereka semua tertidur.“Kriiing”Mereka semua terbangun seperti biasa pada pukul 06.30 pagi. Angel bergegas pergi mandi. Teman-teman Angel terbangun dan menunggu Angel selesai mandi sembari mengobrol sedikit berbisik,“Gays, Angel kok pagi-pagi sekali mandi? Dia mau kemana ya?” Chelsea bertanya kepada Cassey dan Fanny dengan nada yang sedikit berbisik.“Gatau tuh, nanti saja kita tanyakan langsung ke Angel ketika dia sudah selesai mandi.” Cassey berkata menjawab pertanyaan Chelsea.Lalu, Angel pun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuhnya.“Huh, memang segar sekali mandi d
Pemulung Konglomerat BAB 123
Dan, sekarang rambut Chelsea menjadi acak-acakan.“Huh! Rasakan itu” Angel berkata dengan perasaan yang sangat kesal dengan Chelsea.Cassey dan Fanny hanya tertawa melihat tingkah Angel dan Fanny, kemudian mereka memandangi Chelsea dan menunggu respon Chelsea yang rambutnya sudah di acak-acak oleh Angel.Tapi, Chelsea hanya terdiam menundukkan kepala dengan rambut yang menutupi seluruh wajahnya.“Chel… Chelsea… hei” Cassey mencoba memanggil Chelsea dengan perasaan sedikit cemas karena Chelsea hanya terdiam sembari menunduk.Kemudian, Angel yang tengah berdiri di depan Chelsea mencoba menggoyang-goyang kan badan Chelsea sembari memanggil namanya. Tapi, Chelsea lagi-lagi hanya terdiam dan menunduk saja.Tiba-tiba, Chelsea mengangkat kepala yang sedikit dimiringkan ke samping dan menoleh menatap tajam kearah Angel.“Hei Chelsea, kamu kenapa! Hei!” Cassey sepontan berdiri dan mencoba meman
Bab terbaru
