Hendrik naik ke mobil diikuti dengan Elisa , John dan Darren, mereka rencana langsung pulang ke rumah, tapi ditengah jalan Elisa ingin makan di restoran terkenal di smalltown dan akhirnya disepakati makan malam di restoran hotel Ambassad yang ada di kota ini.
Small menurunkan mereka di Lobby Hotel dan nanti dia menyusul.
Tapi dikarenakan Hendrik memakai celana pendek, satpam hotel itu tidak mengizinkan dia masuk dan John marah, mau memukul satpam itu dan Hendrik menyuruh John memanggil manager hotel itu.
“Apakah kamu kenal dengan Manager hotel ini dan kalau bisa pemilik hotel ini.” Kata Hendrik santai.
“Saya tidak kenal Tuan Muda, tapi mungkin dia kenal Wilson bersaudara.” Kata John lirih.
“Saya kenal dengan Tuan Smith,
Menjelang pagi, Hendrik terbangun sendiri dan dia ke dapur untuk menyiapkan sarapan dan di saat istri dan mertuanya bangun, sarapan telah tersedia. “Mari makan, setelah makan siap siaplah hari ini kita akan melihat rumah dan membelinya.” Kata Hendrik sambil makan. Setelah makan Hendrik bersiap , kali ini dia memakai pakaian bermerek dengan lengkap, jas dan celana panjang kain. Elisa sedikit kaget , ketika melihat penampilan Hendrik, tanpa disadarinya Elisa menatapnya dengan terpesona, sekarang melihat Hendrik dengan pakaian yang keren itu, makin terlihatlah tampannya dan wibawanya. Melihat Elisa terbengong melihat penampilannya , Hendrik mendekat dan mencium kening istri tercintanya. “Hayo, mari kita berangkat, mana kunc
Mendengar perkataan ayah mertuanya, Hendrik cuma tersenyum dan menyuruh Small berhenti di kantor pemasaran dan dia juga mengajak Small ikut masuk. “Small, di kantor pemasaran kamu parkir mobil, mari kita masuk bersama sama, nanti kamu yang bicara dengan staf nya, katakan saja kita mau beli rumah dan minta dia mengajak kita melihat rumah contoh.” kata Hendrik santai , Lalu turun dari mobil ketika mereka sampai di kantor pemasaran dan mengajak ke dalam kantor itu untuk melihat lihat. Amanda mengajak Elisa dan Benhard untuk melihat lihat rumah miniatur dan mengagumi ke mewahan rumah rumah itu. Hendrik membiarkan mereka keliling sedangkan dia sendiri berdiri disamping pintu menunggu kedatangan Small. Dasar dunia
Ketika para staf sampai, keluarga Nicken sedang duduk dengan bingung dan melihat pintu gerbang dengan ketakutan.Mereka bingung apa tadi yang membuat mereka terlempar dan rasa sakit sekujur badan sampai sekarang tidak tertahankan dan mereka merasa seluruh badan mereka lemas dan tidak bertenaga.Ketika mereka melihat ada mobil yang menjemput , mereka berusaha berdiri dan waktu mobil sampai mereka masing masing naik ke mobil dan bingung, Mengapa tidak ada seorang juga yang membantu mereka.“Mengapa kalian hanya melihat saja? Apakah seperti ini pelayanan para staf di perumahan ini?” Tanya Samuel gusar.“Maaf, selama ini para pengunjung tidak pernah mau menghampiri rumah ini, mereka hanya melihat saja dari jauh, hanya kalian saja yang memaksa mau lihat ruma
“Mau apa mereka menyelidiki kamu?” Tanya Elisa ingin tahu. “Mereka bingung, bagaimana saya dari seorang pecundang bisa menjadi seperti sekarang dan bisa membelikan mertua sebuah mobil, biarpun tidak terlalu mahal, dan mereka curiga kamu memakai uang keluarga Nicken.” Kata Hendrik memberitahu. “Jahat, saya bekerja sepenuh hati , mereka malah mencurigai saya.” kata Elisa marah. “Sudah, kita bicarakan nanti saja, tuh pelayan sudah memanggil kita makan.” Kata Hendrik menenangkan Elisa. Lalu mereka keluar dan Hendrik bertanya kepada para pelayan :”Apakah kalian telah menyelesaikan pekerjaan rumah kalian , hari ini?” “Sudah, tinggal memasak untuk makan malam dan menyelesaikan perabot makan siang.” Kata mereka.
Makan malam Hendrik menghidangkan makan sederhana saja, karena sesudah makan dia mau membuat janji dengan Wilson bersaudara, dan setelah makan Elisa yang merapikan meja makan. Hendrik berjalan ke kamarnya dan Amanda menghentikannya… “Hendrik, saya lihat sejak pulang dari tugas kamu selama sebulan dan sejak kalian menjadi suami istri sah secara hukum dan …., kamu makin sering membuat Elisa melakukan pekerjaan rumah.” Kata Amanda tidak senang. “Sudahlah bu, saya yang mau, sudah jangan mengganggu Hendrik, Hendrik sedang berusaha membuat Wilson Bersaudara membantu dia untuk bicara dengan Tuan Muda Snowander, agar kita bisa membeli rumah yang ada di atas gunung, ibu mau tidak, punya rumah itu?” Tanya Elisa santai. “Mau banget,” Jerit Amanda “ Nanti saya dapat tempat juga
Keesokan harinya, sesudah sarapan yang dimasak oleh Hendrik, untuk masak masih dilakukan Hendrik, karena selama ini hanya masakan Hendrik yang terasa enak dan nikmat, hanya bahan bahan masakannya sudah di beli oleh para pelayan. “Elisa, ayah dan ibu, hari ini saya mau pergi dengan Wilson Bersaudara untuk membeli rumah itu dari Tuan Muda Snowander. Dan ibu, saya pesan sekali lagi, masalah rumah jangan sampai bocor ke keluarga NIcken, jika hal itu terjadi, dengan berat hati, ibu dan ayah tetap tinggal disini dan tidak bisa mengikuti saya dan Elisa tinggal di istana itu, itu pesan dari Tuan Muda Snowander.” Kata Hendrik , kembali memberitahukan mertuanya. Tapi Hendrik yakin, Amanda pasti akan menceritakan hal itu dengan bangganya. “Elisa, saya berangkat dulu, hari ini kamu ke kantor bukan? Buatlah janji dengan Maureen.” Kata Hendrik.
Mendengar semua itu, Hendrik hanya bisa tersenyum. “John dan Hans, kalian urus dokumennya, cantumkan untuk operasionalnya saya serahkan kepada kalian berdua untuk memantau kelangsungan bisnis perumahan ini dan manajer nya tetap dia, kamu , siapa nama kamu?” Tanya Hendrik kepada manajer. “Saya Simon Lee.” kata manajer. “Baiklah, urus saja urusan kalian, saya mau lihat keadaan kantor di luar, saya tunggu di lobby, setelah selesai, datangi saya.” Kata Hendrik keluar dari ruang VVIP itu ditemani satpam. “Kamu, siapa nama kamu?” Kata Hendrik. “Saya Andrew Tan, “ Kata satpam. “Baiklah, setiap saya datang kemari, kamu harus kawal saya, karena saya tidak mau dan malas berurusan deng
Hendrik berjalan sambil memperhatikan keadaan kantor satpam ini,... “Hebat, cara pengaturannya dan kantin menempati hampir separuh lantai ini, tentu ada fungsi kedua nya selain untuk kantin.” Kata Hendrik setelah memperhatikan semua itu.” “Yang hebat yang mengatur atau kamu?” Tanya William. “Siapa yang mengatur ini, Mei Ling atau Raja Muda?” Tanya Hendrik. “Menurut kamu siapa?” William balik bertanya. “Tunggu, pemilik properti yang asli siapa? Dan mengapa dia menurunkan semua ini ke Raja muda.” Tanya Hendrik. “Pemilik properti ini adalah manusia di dunia ini dia bernama Sebastian Nicken dan dia tidak memiliki keturunan dan ketika ada orang yang mau meracuninya, dia di
Selesai sarapan, Hendrik kedatangan tamu yang tidak diundang yang menunggunya di depan gerbang sambil menjerit jerit. “Hendrik, menantu kurang ajar keluar kamu.” kata Merry Layran sambil menjerit dengan nada yang tinggi. Hendrik keluar ditemani dengan kakek dan nenek Layran. “Mau apa, kamu kemari, Merry?” Tanya Nenek Layran. “Saya mau Hendrik mengeluarkan Stefanus dan Samuel, kasihan Stefanus menderita di penjara, padahal dia sudah berumur.” Kata Merry Layran menghiba pada ibunya. “Ketika kalian melakukan sesuatu pada Maureen, apakah kalian kasihan padanya?” Tanya Kakek Layran dengan emosi. “Biarkan saja dia disana dulu, biar merasakan penderitaan dan menyesal telah membunuh
Hendrik mengajak kedua anak itu dan Mumu di pundaknya untuk ke depan hutan yang dilindungi oleh makhluk gaib yang baik. Di pinggir hutan, Hendrik memegang tongkat Muku dan tiba tiba tongkat itu terlepas dari tangan Hendrik dan melayang ke atas dan menghilang. Dan kemudian tidak lama kemudian datanglah makhluk aneh yang menyeramkan setinggi tiga meter dengan jalan membungkuk dengan kedua tangan yang panjangnya dua meter menyentuh tanah dan dengan kuku yang tajam, muka yang menyeramkan seperti makhluk jahat yang ada di film dan sangat mengerikan dengan otot seluruh badannya bengkak dan mengerikan. Berjalan menghampiri Hendrik dan memukulnya dengan kedua tangan panjang yang menyeramkan. Hendrik menghindar dari pukulan itu dan dia membalas serangan dengan pukulan pukulan
Kita tinggalkan Stefanus dan Samuel dulu ya. Mari kita lihat keadaan Hendrik di istana yang penuh dengan lingkungan tenaga alam ini. Setelah tinggal di istana ini, Hendrik merasa aman dan dia membiarkan kedua anak kembarnya dirawat oleh dokter Elina dan keempat perawat dan selama seminggu dalam pemulihan kedua anak kembarnya, Hendrik tidak melihat mereka . Dan Karena Elisa juga habis melahirkan jadi perawatan Elisa diserahkan ke Amanda dan selama waktu itu Hendrik tinggal di kamarnya sendiri sambil memantau bisnis dan perkumpulan jaringan Hitam Bawah tanah dan dia mengunci dirinya di kamarnya dengan pesan kepada mereka para pengawal dan kepala pelayannya… Jangan mengganggunya, jika dia telah selesai dia akan keluar sendiri dari kamarnya.
Bagaimana kabar Stefanus dan Samuel ya? Stefanus dan Samuel disidangkan terpisah, tapi mereka masing masing menjadi saksi untuk yang lain dan seperti yang kita duga, mereka pasti selalu menyalahkan lawan mereka dan mengatakan itu semua rencana lawannya. Mari kita lihat persidangan Stefanus dahulu. Saksi dipanggil dan ternyata mereka memanggil Samuel sebagai saksi. “Kamu telah disumpah dan akan memberikan kesaksian yang benar.” Kata Jaksa penuntut. “Saya hanya menanyakan satu pertanyaan, siapakah otak perencana ini? Sehingga menyebabkan nyonya Maureen Layran meninggal dan semua kegiatan yang kalian lakukan.” Tanya Jaksa Sambil menunjuk ayahnya , Samuel berkata dengan te
Dengan takjub Hendrik melihat kedua anak kembarnya, anak yang terlahir prematur tapi memiliki kondisi anak cukup bulan dan menurut pandangan Hendrik, setelah seminggu di istananya kedua anak itu akan meninggalkan inkubatornya. Anak yang dilindungi oleh kekuatan energi alam yang merupakan keturunan murni kekuatan gaib putih yang akan selalu melindungi mereka dari bahaya yang mengancamnya. Sepasang anak, laki dan perempuan yang akan saling melindungi, pantas Stefanus dan kelompoknya tidak dapat mencelakakan mereka, ya mereka dapat melindungi diri mereka sampai umur mereka tujuh tahun. “Hendrik, kamu belum menamakan ketiga anakmu.” Kata Kakek Baskoro, ketika mereka sampai di istana. “Kakek saja yang beri mereka nama.” Kata Hendrik untuk menghormati kakeknya.
Saat kaki Hendrik menapak kakinya di pintu utama rumah sakit, Hendrik menggunakan energinya, dengan menyelaraskan energi dirinya dengan alam, Hendrik mengusir kesedihannya dan membuat hatinya gembira dengan kelahiran ketiga anaknya. Dengan muka ceria , Hendrik mendatangi kamar Elisa. "Hai, apa kabar semuanya?" Sapa Hendrik dengan nada riang. Mereka semua memalingkan kepala untuk melihat Hendrik dan mereka tahu Hendrik dengan diam menyembunyikan kesedihannya. Terlihatlah Elisa sedang sarapan dengan kedua orang tuanya dan ada juga Kakek dan nenek Layran dan Elina Smith. “Hendrik, kemarilah , kenalkan dia adalah bibi kamu, adik perempuan ibu kandung kamu, juga ibu angkat Maureen dan dia adalah seorang dokter anak.” Ka
Hendrik mengatur para pengawalnya untuk melindungi Elisa dan anak anak Maureen dan juga orang tua dan kakek dan nenek Maureen, ibu Maureen dan kakak iparnya dilarang mendekati anak Kembar Maureen. Hendrik berencana mengurus acara kematian Maureen dahulu, baru kemudian menemani Elisa.Orang tua Elisa, Hendrik menyuruh mereka menemani Elisa dan anaknya dan kakek dan nenek Maureen di minta tolong untuk memantau cucucnya. “Elisa, Maureen telah meninggalkan kita, saya harap pengertian kamu, selama beberapa hari saya tidak dapat menemani kamu, saya mau mengurus pemakaman Maureen dahulu, setelah itu, baru saya menemani kamu, apakah kamu keberatan?” Tanya Hendrik mengharapkan pengertian Elisa. “Pergilah, saya ada ayah dan ibu menemani.” Kata
POV MAUREEN Saya sangat senang dengan dokter baru ini, sangat ganteng dan baik hati, dia selalu membuat saya bisa manja dengan nya. Saya tidak tahu kenapa? Tapi saya merasa dia seperti ayah saya, apa karena saya kekurangan kasih sayang dari ayah saya? Jadi saya mengharapkan cinta kasih dari orang lain. Selama sebulan saya mendapat perawatan dari dokter ini dan saya sangat senang, dia sangat telaten dan dengan teliti memeriksa kandungan saya. Setiap memeriksa kandungan, saya bersamaan waktunya dengan kakak Elisa, kakak Elisa memakai dokter lain , dia ingin dokter wanita, jadi dia menolak ketika direkomendasikan dokter kepala atau direktur rumah sakit ini. Untuk tidak mengecewakan dokter kepala, saya bers
POV DEMON Pulang ke negara leluhur bertemu dengan saudara sepupu saya, adalah hal yang menggembirakan. Tapi setelah bertemu dengan anak sepupu saya, luka lama karena kematian ibu dan adik saya terbuka kembali. Setiap melihat muka dan penampilannya yang seperti ibu saya, dendam saya sama gadis itu, kenapa dia hidup? Sedangkan ibu saya meninggal , jadi kemarahan saya saya lampiaskan kepada dia. Sayang ketika saya bertemu dengannya, kandungannya belum bisa dipacu untuk melahirkan paksa, jadi saya harus bersabar untuk menunggu kehamilannya untuk bisa dipaksa melahirkan, hal itu adalah biasa saya lakukan dan selalu terbebas dari hukum, ya, karena tiada bukti yang menguatkan Dengan senyuman yang menyakinkan saya selalu m