"Jadi, kau benar-benar tidak bisa membuka pintu gerbangnya dan membiarkan kami lewat?" tanya Jelios kepada penjaga pintu gerbang utama yang sejak tadi hanya bisa menunduk tak melihat Jelios maupun Belle. Dia sudah ditugaskan untuk tetap mengunci rapat-rapat gerbang utama agar tidak membiarkan Jelio
"Menurut kalian, apakah Memang benar ada seorang wanita yang rela dikhianati oleh suaminya, disakiti dengan begitu parah, tetapi masih tetap menerima? Walaupun memang dia bodoh, tetapi dia adalah wanita yang paling kasihan di muka bumi ini karena memiliki orang tua seperti kalian!" ucap Jelios memba
Tuan dan Nyonya Terren terdiam tidak tahu harus mengatakan apa setelah Jhon datang ke rumah mereka dan menunjukkan semua bukti-bukti yang membuat mereka begitu mati kutu. Jhon memberikan semua bukti-bukti percobaan pembunuhan kedua orang tua Jelios di masa lampau yang pernah dilakukan oleh kedua pas
Benar, seperti yang pernah dibicarakan oleh Jelios. Dulu, mereka berdua sering sekali menekan ibunya Belle yang menurut mereka kurang berprestasi. Mereka menjadikan Herin sebagai anak yang bisa dibanggakan karena memiliki banyak prestasi, dan mereka memperlakukan Ibunya Belle dengan terbalik. Yang m
"Memangnya kenapa?!" tanya Herin kesal menatap kedua orang tuanya dengan tatapan marah lalu kembali berkata, "hanya karena ancaman dari Jelios, kenapa Ayah dan Ibu sampai ketakutan seperti ini?!" protesnya tak terima. Beberapa saat sebelumnya, Tuan dan juga Nyonya Terren mengatakan semua yang disam
"Sayang, apa ada tempat yang ingin kau tuju?" tanya Jelios kepada istrinya yang tengah duduk di depan meja rias sementara dia sendiri tengah menyisir rambut istrinya. Belle menghela nafasnya. Sebenarnya, Belle sendiri ingin pergi ke sebuah restauran outdoor yang sedang banyak diperbincangkan oleh p
Jelios Kembali keluar dari kamar setelah dia selesai membantu istrinya untuk mengambil istirahat di dalam kamar. Jelios mulai melangkahkan kakinya menuju ke ruangan tengah di mana Jenie dan pria itu berada. Pria itu tersenyum miring begitu melihat Jelios tiba di ruang tengah dan menatap ke arahnya
"Kau seharusnya berpenampilan lebih baik," ujar Ken tanpa ekspresi, "lain kali, periksa penampilanmu terlebih dahulu sebelum ikut pergi denganku," ucapnya tak perduli apakah yang dia katakan itu menyakitkan Untuk didengar atau tidak. Ken, saat ini pria itu tengah berada di dalam mobil menuju ke rum