“Apa yang ingin kamu cari tahu, Christopher? Apa tujuanmu terus memanggilnya? Apa yang ingin kamu dapatkan dari wanita yang kini telah tumbuh dewasa, dia bukan seperti Selena yang dulu sering kau lihat diam-diam mencuri coklat di ruangan santai mu. Sekarang Selena sudah berusia 20 tahun, dia telah menjadi wanita dewasa yang cantik.” Christopher memikirkan dalam keheningan, mengamati Selena dengan seksama.“Apa, akhirnya aku akan mengakui alasanku terus memanggilnya? Apakah karena aku...”Christopher tersenyum hampa, tapi akhirnya dia menahan diri untuk tidak mengungkapkan perasaan naifnya terhadap Selena.Dia bangkit dari tempat tidurnya, menepuk tangannya. Sekejap kemudian, seluruh lampu di kamarnya menyala, dan yang pertama kali dilihatnya adalah ekspresi Selena yang terkejut dan takut.“Menelusuri seluruh isi laci di kamarku, huh? Kau cukup berani juga ya. Meskipun sering ku memanfaatkanmu dalam urusan biologis, bukan berarti kau bisa bersikap lancang seperti itu, Selena,” ujar Chr
“Saya sangat lelah karena beberapa hari ini saya mengerjakan pekerjaan di gudang dan memilahnya untuk dibuang ke pembuangan, mungkin karena hal itulah akhirnya tubuh ku menyerah.”Selena dengan sopan menjelaskan kepada Christopher bahwa keinginannya untuk minum obat hanyalah karena memiliki pekerjaan yang cukup banyak dan berat hari itu. Meskipun demikian, dia berusaha menjaga jarak antara mereka berdua untuk menciptakan batas yang jelas antara hubungan mereka.Selena kemudian bergerak ke arah balkon, tanpa menyadari bekas luka dan lebam yang terlihat di tubuhnya. Christopher, yang peka terhadap detail, melihat tanda-tanda kelelahan dan cedera pada tubuh Selena, dan ia memutuskan untuk mendekatinya dengan kehati-hatian dan perhatian yang lebih besar.“Mengapa tubuhmu banyak luka lebam?”Christopher memperhatikan dengan ketajaman matanya yang memancarkan ketidakpercayaan, kekhawatiran, dan rasa bersalah.Suara lirihnya menggelegar di ruangan yang hening, menciptakan ketegangan yang ter
“Apa beliau tidur?” Selena bergumam.Melihat pria tersebut santai tanpa kewaspadaan yang biasa, Selena mulai mengamati sisi unik Christopher yang tak pernah terlihat sebelumnya. Selama ini, penampilan rapi dan aura ketegasan menakutkan selalu terpancar dari dirinya.Namun, dalam keadaan tertidur ini, Christopher terlihat berbeda, memperlihatkan sisi dirinya yang lebih lembut dan tidak waspada. Pesona dan wibawa yang luar biasa yang dimiliki Christopher semakin menjunjung tinggi citra kepemimpinan Mafia yang dimilikinya.“Sebenarnya apa yang diinginkannya, terkadang aku merasakan sebuah situasi yang membingungkan setiap kali dia berkata dan bersikap.” Selena terus mengamati Christopher yang masih terbaring.Ketika Christopher membuka matanya kembali, Selena merasa hatinya berdebar-debar. Di tengah kegugupan, Selena menyadari bahwa dia tertangkap basah sedang memperhatikan Christopher yang tertidur sebelumnya.Dengan cermat, dia segera menundukkan kepala dan dengan suara lirih serta pen
“Selena, apakah kau menyadari bahwa aku sedang merasakan rasa sakit yang hebat di sini? Ahh! Aku, aku sangat kesakitan!”Christopher memegangi bagian kanan dadanya dengan penuh rasa sakit, tanpa memberikan penjelasan apa penyebabnya. Kekesalannya terus muncul dan membuatnya merasa histeris.“A-apa yang terjadi, Astaga.”Selena merasa bingung dan tidak tahu bagaimana bertindak dalam situasi yang tak terduga ini, kepanikan yang mulai melanda semakin memperumit suasana yang tadinya tenang.(Tuan Christopher mempunyai penyakit menjijikan, dan katanya itu adalah sebuah kutukan yang tidak ada obatnya!)Selena teringat ucapan seorang pelayan yang menyebarkan gosip tentang penyakit dan kutukan langka yang diderita Christopher, meskipun tak bisa dipastikan kebenarannya, rasa penasaran yang menggebu-gebu menghantui pikirannya.Melihat langsung penderitaan yang dialami Christopher saat ini, Selena melihat betapa Christopher meringis kesakitan. Urat-urat di lehernya menonjol, wajahnya memerah, se
Dalam momen yang penuh dengan ketegangan, Christopher mulai membuka hati dan dirinya dengan secara perlahan membuka setiap kancing kemejanya. Meskipun sulit, ia mengatasi rasa takut dan malu, bahkan sampai pada saatnya untuk menunjukkan keloid yang merubah bagian kanan tubuhnya menjadi sesuatu yang rumit dan menyedihkan. Pemandangan keloid yang menjijikkan itu, berbanding terbalik dengan keindahan dan keanggunan tubuh bagian kirinya yang berotot dan atletis. “Astaga, apakah hal ini yang membuatnya berteriak kesakitan?” Batin Selena merasa kasihan. Selena, dengan tatapan penuh empati dan belas kasihan, menyaksikan saat Christopher menjelaskan tentang keloidnya. Meskipun sanggup menyembunyikan perasaan jijik, Selena tetap menunjukkan ketenangan dan kesediaan untuk menerima sisi tersembunyi dari Christopher, menunjukkan keikhlasan dan kepedulian yang luar biasa. Christopher, dalam keraguannya dan rasa malu, akhirnya memilih untuk menunjukkan kepada Selena sisi gelap dari tubuhnya yan
Christopher terus bergerak membasahi setiap inci tubuh Selena, lidahnya menyapu bersih setiap bagian yang diinginkan. Selena melihat Christopher masih bergerak lembut, menikmati puncaknya dengan bibirnya yang lembut dan basah. Setiap sensasi yang dia dapatkan membuat Selena terisak-isak atau bahkan mendesah, “Uhmm.”“Sekali lagi apa yang eungh!.... Mengapa Anda baru mencariku di hari ke-8? Kenapa Anda baru datang mencariku? Dan kenapa, selalu terpancar rasa marah dan khawatir dalam ekspresimu yang sama?”Tanya Selena dengan nada penasaran di tengah interaksi mereka berdua.Christopher mendongak, menatap tajam ke arahnya, namun tetap menyatakan, “Aku tak punya Jawaban untuk semua pertanyaanmu, Selena,” dengan nada tegas yang khas.Namun, melihat air mata mengalir dari mata biru Selena, Christopher merasa terkejut. la segera mengasumsikan bahwa itu adalah dampak dari aktivitas kasar yang saat ini tengah dilakukannya, tanpa sadar bahwa air mata Selena sebenarnya dipicu oleh jawaban singk
“Aku bisa saja, tanpa sengaja, menjadi ancaman bagimu. Apakah kau tak merasa takut?” ujar Christopher dengan tajam, mata yang memancarkan kedahsyatan.Meski upaya intimidasinya jelas terasa, Selena tetap tenang, matanya lembut. Sikapnya yang damai dan reaksinya yang tenang membuat Christopher sulit untuk membaca perasaan Selena.“Meskipun anda mungkin kembali kasar karena pengaruh obat dan luka ini, saya akan menerima segala perlakuan anda. Bahkan jika anda berencana membunuh saya, saya siap menerimanya. Saya berjanji, saya akan selalu berada di sisi anda, Tuan Christopher.”Jawaban lugu dari Selena membuat Christopher membuka matanya dengan lebar, terkejut dan terkesan dengan keyakinan yang dibawakan oleh Selena.Setelah mendengar kata-kata Selena. Christopher mengungkapkan perasaannya dengan penuh intensitas, dan melepaskan segala yang ada di dalam dirinya ke tubuh Selena yang paling dalam. Sambil memperhatikan reaksi Selena yang sangat erotis walau terlihat terkejut dan hampir sepe
“Tuan Christopher, rupanya kau sudah tidak sabar ya?” Christopher Bouttier hanya berdiri dan memandangi pemuas nafsu berkedok pelayan wanita yang dikirim sang istri. Dengan ekspresinya yang dingin, mafia tampan itu tidak terkejut ataupun terpengaruh oleh rayuannya.“Kau salah sangka. Lebih baik kau meninggalkan tempat ini sekarang juga, sebelum semuanya terlambat,” ucapnya. "Tapi, aku ingin dirimu...." Mendengar ucapan manja itu, Christopher merasa seperti sedang tercekik oleh hasrat. Bukan hasrat seksual.Tapi, hasrat ingin melihat wanita di hadapannya itu merintih dan menangis. Namun, mafia yang terkenal kejam itu berusaha tegar dan menciptakan jarak emosional yang dingin. “Jangan berharap akan ada ampunan dariku. Kau telah mengambil jalur yang salah untuk mencoba menjadikanku tunduk. Pergilah setelah ini, dan katakan pada Helena bahwa aku tidak membutuhkan pelayan tak berguna sepertimu!”Sayangnya, wanita itu masih bertahan.Melihat kegigihan wanita itu, Christoper dirasuki