Share

Pemuas Hasrat Mafia Kejam
Pemuas Hasrat Mafia Kejam
Author: Keyzg25

1. Tuan Mafia

Author: Keyzg25
last update Last Updated: 2024-06-11 13:27:34

“Tuan Christopher, rupanya kau sudah tidak sabar ya?”

Christopher Bouttier hanya berdiri dan memandangi pemuas nafsu berkedok pelayan wanita yang dikirim sang istri.

Dengan ekspresinya yang dingin, mafia tampan itu tidak terkejut ataupun terpengaruh oleh rayuannya.

“Kau salah sangka. Lebih baik kau meninggalkan tempat ini sekarang juga, sebelum semuanya terlambat,” ucapnya.

"Tapi, aku ingin dirimu...."

Mendengar ucapan manja itu, Christopher merasa seperti sedang tercekik oleh hasrat.

Bukan hasrat seksual.

Tapi, hasrat ingin melihat wanita di hadapannya itu merintih dan menangis.

Namun, mafia yang terkenal kejam itu berusaha tegar dan menciptakan jarak emosional yang dingin. “Jangan berharap akan ada ampunan dariku. Kau telah mengambil jalur yang salah untuk mencoba menjadikanku tunduk. Pergilah setelah ini, dan katakan pada Helena bahwa aku tidak membutuhkan pelayan tak berguna sepertimu!”

Sayangnya, wanita itu masih bertahan.

Melihat kegigihan wanita itu, Christoper dirasuki iblis.

Dengan sorot mata yang dalam, Christoper bergerak mendekatinya.

Tanpa aba-aba, pria itu membuat ruangan yang sebelumnya terasa sunyi, kini dipenuhi suara yang erotis.

“Tuan Christopher hentikan, kau mendorongnya terlalu dalam. Ugh, sakit sekali,” ucap wanita bayaran itu meronta.

Sayangnya, Christopher tak peduli.

Dengan penuh penguasaan, pria itu terus melanjutkan kegiatan yang dilakukannya. “Aku telah berkata jelas, berhenti membuat keributan! Apa kamu lupa apa yang tadi kukatakan saat di luar?”

Wanita itu terdiam, tertekan oleh dominasi yang tak terbantahkan.

Dalam keputusasaannya, dia memohon pengampunan atas kelalaian yang dilakukannya, “Maafkan aku sekali lagi, Tuan Christopher. Uuh.”

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Christopher menarik pinggul wanita itu dan mendorongny sampai ke ujungnya.

Wanita bayaran itu sontak terpekik, dan mendongak seperti anjing yang lapar.

Hendak menjauh. Namun, Christopher lagi-lagi menariknya lagi.

Tangisan dan rintihan wanita bayaran itu terdengar pilu.

Tapi, Christoper tak tersentuh.

Dia bahkan baru melepaskannya setelah merasa tidak ada kepuasan yang dia dapatkan dari wanita kiriman Istrinya itu.

"Mengecewakan."

Wanita itu gemetar dan mencoba menenangkan diri di bawah cengkeraman Christopher yang kuat.

Dia terdiam, terbebani oleh kontrol penuh yang dimiliki Christopher.

Tidak peduli seberapa keras wanita itu mencoba menahan desahnya,  suara itu tetap tak dapat dibendung.

Padahal, harga dirinya jatuh dengan ucapan Christoper.

Belum lagi, tindakan pria itu selanjutnya.....

Christopher meninggalkan ruangan itu begitu saja dengan sorot ketidakpuasan!

“Seret wanita itu keluar dari kamarku, pastikan dia tidak bernafas lagi!” perintah Christopher kepada pengawalnya.

“Apa?” Wanita itu terkejut, “Tidak, tidak! Aku mohon jangan lakukan itu, Tuan Christopher Anda tidak boleh melakukan hal kejam ini!”

Wanita itu terus meronta, berteriak dan, menangis memohon ampunan dari anak buah Christoper.

Tapi lama kelamaan, suara teriakannya tidak terdengar lagi.

Menghilang begitu saja untuk selama-lamanya....

“Jika ini yang kau inginkan Helena, agar tidak mengecewakanmu. Kita lihat seberapa banyak wanita yang akan kau kirim,” gumam Christopher dingin.

Sayangnya, Christoper tak tahu bahwa Helena kali ini akan menemukan kelemahannya... lewat salah satu anak dari pelayan setianya.

***

“Anakku sayang, tolong gantikan pekerjaan Ibu untuk melayani Tuan Christopher. Istrinya, Nyonya Helena sudah banyak meminjamkan uang untuk semua biaya perawatan kanker ini.” 

Mendengar permintaan ibunya yang terwat lemah di klinik pribadi Tuan Christopher, Selena terkejut dan terpaku.

Dia merasa terombang-ambing antara tanggung jawab terhadap ibunya yang sakit dan impian untuk mengejar karir seninya. Namun, Selena sangat mencintai sang ibu.

Dengan terpaksa, Selena mengangguk dan menyetujui permintaan wanita kesayangannya itu. “Baik, Bu. Aku akan melakukannya dengan baik,” ujarnya pelan.

Hanya saja, Selena merinding.

Entah mengapa, dia merasakan sesuatu yang aneh dengan klinik, tempat ibunya saat ini.

Klinik ini dilengkapi dengan peralatan medis yang begitu lengkap.

Seolah, bila ada yang sakit, mereka tidak perlu pergi ke rumah sakit.

Apakah ada rahasia yang disembunyikan oleh Tuan Christopher dan dokter-dokternya di balik kelengkapan alat-alat medis tersebut?

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   2. Pelayan Pengganti

    “Selena, sekarang ini adalah kamarmu dan hari ini. Sebetulnya adalah tugas Ibumu membantu keperluan ritual mandi Tuan Christopher. Jadi, tolong jangan membuat kesalahan apapun jika kamu ingin selamat.”Kala mendengar ucapan salah satu pelayan senior di mansion Tuan Christopher, gadis itu tersadar dari lamunan. Tunggu!Apa pekerjaannya membantu ritual mandi Tuan Christopher?Selena berusaha tenang. Namun dalam hati, sebenarnya dia gugup.“Baiklah Sarah, aku mengerti,” ucapnya, profesional.Sarah, pelayan senior itu, mengangguk. Sambil memberikan pakaian ganti untuk Selena, dia kembali berkata, “Kalau begitu ayo cepat, beliau tidak suka menunggu.” Tak lama setelahnya, Selena pun melintasi para pelayan lain di Mansion. Mereka bermacam usia, ada yang sudah lanjut usia, ada yang muda, dan ada pula yang sebaya dengan Nyonya Helena. Setiap pelayan memiliki daya tariknya sendiri dan kecantikan yang khas.Dalam perjalanan menuju kamar Tuan Christopher, Selena terkesan dengan keragaman pela

    Last Updated : 2024-06-12
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   3. Jangan Sampai Bersuara

    “Cepat lepaskan!” Christopher kembali berseru.Selena merasa terpukul oleh kata-kata Christopher yang merendahkan. Dalam keheningan yang mencekam, dia merasakan campuran antara kebencian dan keputusasaan. Dalam situasi yang sulit ini, Selena berjuang untuk menjaga ketenangan dan keberanian di dalam dirinya.Hanya saja, Selena tidak berani menatap ataupun melihat langsung wajah Christopher. Suara berat dan gagah yang terpancar dari Christopher sudah cukup menggambarkan karakter pria tersebut. Dengan perlahan dan hati-hati, Selena mulai melepaskan satu persatu lapisan kain yang menutupi tubuhnya, mengikuti instruksi yang disampaikan oleh Christopher.Dengan pakaiannya sudah terlepas, Selena hanya menyisakan sehelai kain sebagai penutup bagian tak terjangkaunya. Tubuhnya gemetar dan ekspresinya kusut, dihadapkan pada rasa takut yang mendominasi di tengah situasi yang tidak nyaman. Meskipun ada rasa malu, namun rasa takut lebih mendominasi perasaannya.“Mendekatlah, aku ingin melihatmu le

    Last Updated : 2024-06-13
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   4. Gadis Yang Luar Biasa

    Dalam keadaan yang menekan dan intim, Christopher mendekat dengan tatapan buas yang siap menerkam mangsanya. Sementara telapak tangan kanannya masih membungkus dada Selena dengan hangat, Christopher mengeluarkan kata-kata yang membingungkan, mencampur pujian dan komentar yang tajam. “Kau seperti orang bodoh, tapi aku sangat menyukai tubuhmu.”Selena tak mengerti. Dengan polos, ia pun menjawab, “Terima kasih Tuan. Christopher, mungkin karena aku masih berusia 20 tahun.” Pikirnya, itu bisa mengalihkan kepanikannya saat ini di hadapan Christopher yang terkenal kejam dan tajam. Namun, hal itu malah membuat Christopher menahan tawa dalam hati.Selena seperti umpan yang tak terduga dari Helena. Meskipun Selena terlihat seperti marmut kecil yang takut, Christopher menyadari usahanya untuk tetap bertahan dari ejekan yang disengajakan atau tidak.“Kalau begitu, angkat lutut dan topang dengan kepalamu, buatlah sikap seperti kau sedang telungkup,” ujar Christopher, memberikan perintah dengan

    Last Updated : 2024-06-14
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   5. Drama Keluarga

    Beberapa jam sebelumnya, di kediaman David Bouttier...Sebelum menghajar habis pengkhianat yang memberikan informasi terkait lokasi pertambangan ilegalnya kepada pemerintah, Christopher mengunjungi kediaman milik Kakeknya. Sebagai seorang cucu, dia datang untuk menyapa David Bouttier.Di kediaman yang mewah, lampu gantung berkilauan memberikan sentuhan elegan pada ruangan yang dipenuhi dengan wangian makanan lezat. Christopher dengan langkah mantap memasuki ruangan, matanya tajam memperhatikan setiap sudut, mencerminkan keputusannya yang tangguh. Sementara David Bouttier duduk dengan tenang di kursi empuknya, senyum sinis terukir di wajahnya yang berkerut, menyambut kedatangan cucunya dengan sikap yang dingin namun juga penuh teka-teki.“Christopher, apakah kamu dalam keadaan yang baik?” Perempuan itu memandang Christopher dengan tatapan tajam yang penuh kekhawatiran, Christopher merasakan kelembutan di balik kedahsyatan wanita tersebut.“Keadaan ku selalu baik, ini semua karena ka

    Last Updated : 2024-06-15
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   6. Pelayanan Mandi

    “Aku tidak membutuhkan wanita lain lagi!” tegasnya mengambil keputusan.Dengan tegas, Christopher menolak ide untuk mencari wanita lain dan memilih untuk fokus dengan cara sendiri. Dia mengkonfrontasi David Bouttier dengan menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap campur tangan Helena dalam urusannya. Memperlihatkan rasa frustasi dan putus asa, Christopher merasa tak berdaya dengan segala tuduhan yang ditujukan padanya. Segalanya berubah menjadi pertarungan kuasa di antara ketiganya di tengah drama yang semakin kompleks.“Christopher Bouttier!” bentak David, setelah mendengar kata-kata cucunya yang pembangkang.Dalam situasi itu, Helena juga ikut memperkeruh suasana. “Kakek, sudahlah kakek. aku sudah biasa mendengar kata-kata Christopher yang begitu, tenanglah kakek aku baik-baik saja.”Di tengah situasi yang semakin memanas, Helena turut memperkeruh suasana dengan mencoba menjeda kemarahan David. Dengan penuh kecerdikan dan manipulasi, Helena berusaha meredakan keadaan dan menenangka

    Last Updated : 2024-06-20
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   7. Berita Mengejutkan

    “Jangan sentuh bagian tubuh kananku!” Selena terkejut dan menghentikan pergerakannya. “Maafkan aku Tuan,” Dia menarik mundur jemarinya dengan gerakan tangan yang gemetar karena ketakutan. “Biasanya aku akan langsung mencekik siapapun yang berani menyentuh bagian itu!” Mendengar nada suara Christopher yang marah, Selena menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan tanpa disengaja. Lalu, dia berinisiatif memohon maaf saat menunduk, namun sayangnya sebelum berucap dia tergelincir dan tak sengaja menyentuh pemukul keras Christopher, yang membuat pria itu mendesah kesal karena terkejut dengan pergerakan yang mengejutkan itu. “Ck! Apa kau tuli?” bentaknya karena terkejut. “Maaf, Tuan Christopher. Aku pantas mendapatkan hukuman yang berat.” ucap Selena dengan gugup dan tubuhnya yang semakin bergetar oleh ketakutan. Christopher tersenyum tipis, merasa aman karena Selena tidak bisa melihatnya. Dengan kebebasan ekspresinya sendiri, dia berkata, “Hanya tak sengaja karena kecerob

    Last Updated : 2024-06-21
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   8. Pertemuan Helena-1

    Selena merasa kelelahan dan kurang sehat setelah hari pertamanya di Mansion Christopher yang menantang. Seperti magnet yang tak terelakkan, kenangan tentang interaksi panas dengan Christopher muncul di pikirannya, membuatnya merasa malu dan cemas. “Astaga kenapa aku terus memikirkan hal ini?” Lalu dia memegang bagian terlarangnya yang terasa panas. Selena merenungkan tentang hadiah emas batangan yang diberikan Christopher setelah selesai tugasnya. “Dia memberikan aku bayaran yang cukup besar, tapi apa setelah ini aku akan dipanggil kembali atau berakhir mati seperti yang lain?” Dalam kekhawatirannya, Selena bertanya-tanya apakah Christopher akan memanggilnya kembali setelah insiden tersebut, atau apakah dia hanya menjadi bagian sementara dari kehidupan Christopher? Tentu saja dia harus sadar diri. Tok Tok.. Selena terkejut saat mendengar ketukan pintu yang dilanjutkan dengan suara tegas dari Sarah. “Selena cepat bersiaplah! Nyonya Helena ingin ingin bertemu denganmu secepatnya

    Last Updated : 2024-06-21
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   9. Pertemuan Helena-2

    “Dalam situasi yang sulit ini, jika kau ingin ibumu tetap mendapat perawatan yang baik, sudah jelas bahwa kau harus berpihak padaku, bukan pada Christopher,” Helena memberikan tawaran yang sulit dan mengancam. “Dan dalam situasi ini, aku juga berjanji untuk menyembuhkan ibumu dan memastikan keselamatannya. Selain itu, kau akan menerima sejumlah uang yang akan melampaui segalanya yang pernah kau bayangkan,” Helena memulai penawaran yang menjanjikan dengan senyum jahat dan ancaman tersirat. Dia mencoba memanfaatkan situasi keluarga Selena untuk memasukkan Selena ke dalam lingkaran pengaruhnya, menawarkan jalan keluar yang rumit namun juga mengancam. Dengan nada yang tajam dan penuh penekanan, Helena menempatkan Selena di persimpangan yang sulit. “Aku tahu Nyonya, tapi aku gadis yang tahu diri dan tidak layak menerima hadiah itu dari Nyonya Helena.” Dengan bijak, Selena menolak tawaran Helena dengan tegas. Dengan keberanian dan kebijaksanaan, Selena mencoba menghindari jebakan y

    Last Updated : 2024-06-21

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   100. Nafsu Terakhir

    Hujan belum berhenti ketika Christopher dan Selena meninggalkan mansion itu, meninggalkan darah, mayat, dan masa lalu yang ingin mereka lupakan. Namun, di balik janji kebebasan yang mereka buat, ada kenyataan yang tak terhindarkan-dunia mafia tidak akan pernah membiarkan mereka pergi begitu saja.Christopher menyetir mobil dengan kecepatan konstan. Wajahnya tenang, namun di balik matanya yang gelap, ada ketegangan yang tak terlihat. Selena duduk di sampingnya, memeluk dirinya sendiri dalam diam. Mereka tahu bahwa perjalanan ini lebih dari sekadar melarikan diri. Ini adalah perang yang baru saja dimulai."Apa kau yakin kita bisa meninggalkan semua ini?" tanya Selena dengan suara yang hampir tenggelam oleh suara hujan yang memukul-mukul atap mobil. "Kamu tahu mereka akan mengejarmu."Christopher menatap lurus ke depan, tangannya memegang kemudi dengan erat. "Aku sudah menghabiskan seluruh hidupku dalam bayang-bayang kekejaman ini, Selena. Kalau kita terus di sını, kita tidak akan pernah

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   99. Tepi Pelabuhan

    Rumah itu sepi meskipun malam telah larut. Christopher terbaring di tempat tidur, dengan Selena berada di sisinya. Mata Christopher menatap langit-langit, pikirannya melayang-layang, terngiang oleh kata-kata terakhir Helena. Ia tahu ada sesuatu yang besar dan berbahaya yang akan datang, tapi ia tidak tahu kapan atau bagaimana. Semua tampak tenang sekarang, namun ketenangan ini, dia tahu, hanya akan berlangsung sejenak. Christopher merasakan badai yang akan segera menghantamnya.Dengan napas berat, Christopher bangkit dari tempat tidurnya. Duduk di tepi ranjang, dia meremas rambutnya, wajahnya tegang, dan tatapannya lurus ke arah jendela yang menghadap ke laut yang gelap. Di luar, deburan ombak terdengar pelan, menciptakan suasana damai, tapi di dalam dirinya, semuanya kacau. Selena, yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya, menatap Christopher dengan pandangan yang masih buram karena kantuk.“Kamu baik-baik saja?” tanya Selena dengan suara serak, mencoba menyesuaikan diri dengan k

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   98. Badai yang Menyusul

    Suasana rumah terasa sunyi meskipun malam sudah larut. Christopher berbaring di tempat tidur, dengan Selena berada di sisinya. Pikirannya masih terngiang-ngiang oleh kata-kata terakhir Helena. Dia tahu ada sesuatu yang besar yang akan datang, tapi dia tidak tahu apa. Semua terasa tenang, tapi dia juga sadar bahwa badai akan segera menyusul.Christopher duduk di tepi tempat tidur, tangannya meremas rambutnya. Wajahnya tegang, matanya menatap lurus ke arah jendela yang menghadap ke laut yang gelap. Selena, yang baru saja terbangun dari tidurnya, menyadari kegelisahan Christopher.“Kamu baik-baik saja?” tanya Selena dengan suara lembut, matanya menyipit karena mengantuk.Christopher tidak langsung menjawab. Dia memandang Selena sejenak, lalu berbalik memandang ke arah jendela lagi. “Ada sesuatu yang tidak beres, Sel. Kata-kata Helena… dia bukan tipe orang yang hanya mengancam tanpa rencana. Aku merasa dia menyiapkan sesuatu yang besar.”Selena duduk, menarik selimut ke tubuhnya sambil me

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   97. Keputusan Terakhir

    Malam itu terasa dingin di tepi pantai. Langit gelap tanpa bintang, seolah memberikan tanda bahwa sesuatu besar akan segera terjadi. Christopher tahu waktunya telah tiba. Semua masalah yang ditinggalkan di masa lalu kini menuntut penyelesaian, namun kali ini dia tidak akan menyerah pada amarah atau kekerasan. Dia sudah cukup belajar untuk memahami bahwa kekuasaan sejati bukan hanya tentang siapa yang paling kuat, tetapi tentang siapa yang paling bijak.Christopher duduk di ruang kerjanya, di depan meja kayu besar yang menghadap ke jendela besar yang memperlihatkan lautan yang tenang. Di tangannya, sebuah ponsel berdering pelan. Di layar tertera nama yang tidak asing: Helena. Dia tahu panggilan itu akan datang, dan dia sudah siap.Christopher mengangkat telepon dan mendengarkan suara sinis dari Helena di ujung sana."Christopher," suara Helena terdengar begitu dingin, "Sudah cukup bermain. Aku tahu kamu tidak akan bisa bertahan lama tanpa kembali ke duniamu yang sebenarnya. Waktunya un

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   96. Badai yang Tak Terhindarkan

    Pagi di tepi pantai yang biasanya damai kini terasa begitu ganjil. Setelah malam penuh ketegangan itu, Christopher dan Selena seolah-olah tidak bisa sepenuhnya kembali ke ketenangan yang pernah mereka miliki. Meskipun mereka masih berusaha hidup normal, ada sesuatu di udara yang membuat segalanya terasa rapuh. Ancaman dari masa lalu Christopher telah kembali, dan kali ini tampaknya semakin sulit untuk dihindari.Christopher, yang biasanya tenang, mulai menjadi lebih waspada. Dia berjalan mondar-mandir di teras rumah, pikirannya dipenuhi berbagai rencana dan kemungkinan. Selena memperhatikannya dari dalam, duduk di meja makan, berusaha menyibukkan diri dengan secangkir kopi yang kini sudah dingin.Selena tidak bisa mengabaikan perasaannya. Sesuatu tidak beres, dan kali ini dia tahu bahwa mereka tidak bisa terus melarikan diri. Ketika Christopher masuk ke dalam rumah, wajahnya tegang. Dia duduk di kursi di seberang Selena, tetapi tatapannya kosong, seakan dia sedang memikirkan sesuatu y

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   95. Riuhnya Malam

    Malam itu, udara di tepi pantai terasa sejuk, dengan angin malam yang berhembus lembut melalui jendela kamar. Kamar itu gelap, hanya disinari oleh cahaya bulan yang menerobos tirai tipis, menciptakan bayangan samar di dinding. Selena telah lama tertidur dalam dekapan Christopher, sementara dia berbaring di sampingnya, tetapi pikirannya terusik oleh kenangan yang mulai menghantuinya kembali. Dalam tidurnya, Christopher mengerang pelan, tubuhnya bergerak gelisah di bawah selimut. Wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat tegang, dengan alis berkerut seakan terjebak dalam mimpi yang buruk. Dia kembali ke masa lalu dalam pikirannya, masa ketika darah, kekacauan, dan pengkhianatan adalah bagian dari hidupnya sehari-hari. Terbayang kembali saat-saat ia mengarahkan senjatanya, terlibat dalam kesepakatan gelap, dan mengorbankan apa pun demi kekuasaan. Dalam mimpinya, dia melihat Helena, tersenyum licik sambil membisikkan kata-kata penghancuran. Tawa sinisnya menggema, mengingatkannya pada

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   94. Pria Kasar & Wanita Keras Kepala

    Christopher dan Selena sedang menikmati sore indah di sebuah resor mewah yang terletak di tepi pantai Italia. Udara laut segar bercampur dengan angin sepoi-sepoi membelai wajah mereka. Di sinilah mereka merasa menemukan kedamaian yang sesungguhnya, jauh dari hiruk-pikuk masa lalu yang kelam. Seiring dengan detik yang berlalu, hubungan mereka semakin erat dan kuat. Christopher telah menjauhkan dirinya dari dunia kriminal, sepenuhnya untuk Selena. Itu bukan hal mudah, tetapi cintanya padanya membuat semua pengorbanan layak dilakukan.“Apakah kamu bahagia, Chris?” tanya Selena pelan sambil menatap laut, suaranya halus seperti desiran ombak. Dia selalu memanggilnya dengan nada yang lebih lembut akhir-akhir ini, dan Christopher menyukainya.Christopher menoleh padanya, senyum tipis tersungging di wajahnya yang selama ini penuh amarah dan kesedihan. “Setiap hari bersamamu, Selena, adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku. Aku tak pernah membayangkan bisa hidup seperti ini… damai,

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   93. Kehidupan Helena yang Hancur

    Helena duduk di ruang tamu mansion megahnya, sebuah bangunan yang masih memancarkan kekayaan dan kejayaan dari masa lalu, namun kini terasa seperti kuburan megah bagi seorang ratu tanpa kerajaan. Kakinya disilangkan, sepatu hak tingginya menekan lantai marmer yang dingin. Tangan Helena yang lentik menggenggam segelas anggur merah, meski bibirnya jarang menyentuh tepi gelas. Matanya kosong, mengembara ke arah jendela besar yang menghadap ke taman belakang. Sejauh mata memandang, semuanya tampak sempurna; tapi tidak baginya.Semua yang Helena miliki masih ada: rumah mewah, perhiasan berharga, kekayaan yang melimpah. Namun, tidak ada satu pun dari itu yang bisa menggantikan kehancuran yang telah merampas jiwanya. Kartel yang dulu dipimpinnya dengan tangan besi kini runtuh. Kekuasaan yang dulu membuat orang-orang tunduk dan gemetar di hadapannya kini hilang seiring dengan nama besar yang terkubur dalam kekacauan.Helena menatap pantulan dirinya di cermin besar di sudut ruangan. Gaun mahal

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   92. Dia yang Penuh Cinta

    Hari-hari yang kini dijalani oleh Selena bersama Christopher terasa seperti mimpi yang indah. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana namun elegan di tepi pantai, jauh dari hiruk-pikuk kota, jauh dari bayang-bayang masa lalu yang kelam. Angin laut yang sejuk selalu menyapu halaman, membawa suara deburan ombak yang menemani setiap langkah mereka.Pagi itu, Selena bangun lebih dulu. Cahaya matahari pagi menembus tirai tipis di jendela kamar mereka, menghangatkan ruangan dengan lembut. Christopher masih tertidur di sampingnya, wajahnya terlihat tenang—berbeda dengan ketegangan yang dulu sering terlihat ketika dia masih memimpin kartel. Kini, dia lebih damai, lebih rileks. Waktu di rumah pantai ini telah mengubah mereka berdua.Selena menyelinap keluar dari tempat tidur, melangkah perlahan ke balkon yang menghadap ke laut. Dia berdiri di sana, menghirup udara segar pagi sambil merasakan angin laut menerpa wajahnya. Kehidupannya yang dulu penuh dengan kesedihan dan ketakutan terasa begitu

DMCA.com Protection Status