Share

Part (55)

Pagi-pagi sekali, Belle menuruni tangga dengan seragam lengkap dan tas yang digenggamnya.

Meninggalkan rumah megah yang masih sunyi, matahari belum sepenuhnya bersinar.

“Setelah tiga hari aku bisa pulang,” ungkap Dahlia.

Sesaat setelah makanan yang dikunyahnya sampai ke tenggorokan.

Nafsu makannya tak terlalu baik hari ini, namun Belle terus menyuapinya.

“Baiklah, aku akan kembali lagi nanti. Jika butuh sesuatu panggil saja suster, jangan melakukan apapun sendirian.” ujar Belle meletakkan piring makan Dahlia di meja.

Kemudian mengambil tasnya dan keluar dari ruangan itu.

Sejenak matanya melirik jam tangan yang melingkar sempurna di pergelangannya.

Langkah kaki mulai berlari menuju parkiran.

Sementara itu, Dahlia yang perlahan meraba perutnya kian terluka. Hatinya memikirkan anaknya yang akan lahir tanpa seorang Ayah.

Seketika air mata mulai keluar dari pelupuk matanya.

Dahlia mendongakkan kepalanya menatap langit-langit rumah sakit sembari menahan isakannya.

***

“Kenapa kau pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status