Kavi menatap Bintang yang kini tengah tertutup dengan jas milik Kavi. Bintang tampak tak seperti saat dia bertemu dengan Kavi biasanya. Kavi memilih untuk membawa Bintang tanpa arah dan tujuan, Kavi sedang menunggu Bintang untuk membuka mulutnya.Setelah merasa cukup jauh dari lokasi kejadian, Kavi mengajak Bintang bicara, mereka tetap di dalam mobil, menciptakan situasi private untuk mereka berdua."Bi, apa yang terjadi?" tanya Kavi,"Aku hanya terlalu bodoh," jawab Bintang,"aku pikir, Kakakku, akan berubah ketika aku akan membantunya, sayang, semua itu hanya impian kosong yang dia cipatakan untuk aku," keluh Bintang,"Bi," panggil Kavi,"Aku mencoba baik-baik saja, meskipun aku tahu dia hanya memanfaatkan aku," curhat Bintang,"hingga akhirnya, aku menolak untuk membantu dia, aku lelah menjadi alat dan pura-pura baik, sama seperti yang dia lakukan kepadaku." aku Bintang."Memangnya, apa yang harus kamu lakukan? Hingga kamu harus diperlakukan seperti ini?""Apa kamu akan memaafkan aku
Hari ini Keysa libur dari kegiatannya di cafe, dia memutuskan memasak di rumah. membuat beberapa menu masakan kesukaan Alsaki dan dessert kesukaan Alsaki.Keysa sengaja membuat kejutan untuk pacarnya itu, dia akan memberikan kejutan datang ke kantor Alsaki hari ini. Kegiatan yang belum pernah dia lakukan semenjak pertengakaran yang pernah terjadi antara Keysa dengan Alsaki.Keysa memoles wajahnya senatural mungkin, mengenakan dress floral kesayangannya.setelah selesai berdandan, dia pun merapikan kotak bekal yang sudah siapkan tadi.Dengan langkah riang, dia pergi ke kantor Alsaki berharap kejutannya berhasil membuat Alsaki senang. Keysa ingin Alsaki tidak merajuk dan cemburu dengan kegiatan Keysa di cafe, dan ingin Keysa untuk segera menikah dengan Alsaki.Keysa memerlukan waktu 30 menit untuk ke kantor Alsaki. kemudian dia langsung menuju lantai 22 ,tempat kerja pacarnya."Selamat siang Nona, Keysa, "sapa Kavi, sekretaris Alsaki ramah namun tampak sedang resah, namun Keysa menepis r
Raymon dan Alsaki berada di ruangan Raymon. Keysa mendorong Alsaki menjauh. Tentu saja hal itu membuat Raymon harus rela menampung Alsaki di dalam ruangannya."Tsk, kenapa kamu membuat masalah dengan Keysa, Al?""Keysa hanya salah paham saja, aku tidak ada hubungan dengan wanita itu, dia rekan kerjaku, dan kami memang saling mengenal, karena aku menganggap dia sebagai teman saja, tidak lebih," jelas Alsaki yang menjelaskan hubungannya dengan wanita yang menjadi sasaran amukan Keysa.Raymon menghela nafas panjang.Raymon tahu benar, luka dalam hati Keysa yang tak bisa sembuh karena pengkhianatan sang ibu.Wajar saja, jika Keysa bereaksi seperti itu. Bahkan, bisa dibilang itu terlalu biasa, seharusnya Keysa bisa berekasi lebih dari itu."Sebenarnya, aku tidak merasa terkejut dengan apa yang terjadi. Kamu membuat luka lama Keysa terbuka kembali, Al," ungkap Raymon yang membuat Alsaki menatapnya."Maksud kamu?""Keysa memiliki luka dalam hatinya, tentu saja itu luka masa lalu dari kedua o
Keysa saat ini sedang berdiri di depan pintu apartemen Alsaki. Tampak gurat keraguan di wajahnya untuk melangkah maju, masuk ke dalam unit apartemennya. Ini kali pertama, Keysa memiliki hubungan dengan lawan jenis yang membuat hati Keysa berdebar tak karuan. Keysa memang sangat kecewa dengan apa yang Alsaki lakukan ke padanya. Tapi Keysa bisa apa? Toh semua ini karena Keysa yang memiliki sifat negative di masa lalu dan membuat Alsaki berprasangka buruk ke padanya."Aku ragu untuk masuk, jika aku kembali ke cafe. Aku akan mendapatkan amukan Raymon dan dia akan mengatai aku habis-habisan. Tidak seharusnya aku lari dari masalah, tapi aku ragu untuk bersama dengan Alsaki jika dia terus seperti ini." Kata Keysa pada dirinya sendiri,"tapi hanya Alsaki yang bisa melindungi aku sekarang, karena aku kekasihnya, ah, aku benar benar bingung," gumamnya lirih.Keysa bergerak gelisah di depan pintu. Pikirannya terlalu kalut saat ini. Ntah mengapa, keberaniannya tiba-tiba sirna dan menciut begitu sa
Alsaki terus saja tersenyum sembari menatap Agatha yang kini berada di hadapannya. Alsaki tidak ingin melewatkan kehadiran Keysa di sisinya, Keysa yang merasa risih dengan tatapan Alsaki hanya bisa bergerak gelisah. Tatapannya tanpa arah, melupakan penampilan Alsaki yang hanya berbalut handuk di pinggangnya. Memamerkan tubuh bagian atasnya yang indah."A-apa kamu sudah makan?" tanya Keysa gugup,"Tidak. Aku tidak memerlukan apapun selain kamu" jawab Alsaki yakin dan membuat Keysa menatap Alsaki."Apa? Kamu kira aku makanan? Sejak kapan kamu menjadi seekor Karnivora?" cecar Keysa yang kini mencoba menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya. Merasa miris dengan jawaban Alsaki yang tampak menakutkan baginya. Katakan saja, jawaban Alsaki membuat Keysa merasa takut dan tercengang.'Bagaimana bisa seseorang bertahan hanya dengan meminum alcohol dan menghisap rokok? Apakah ada kandungan karbohidrat di dalamnya?' tanya Keysa dalam hati.Pertanyaan Keysa membuat Alsaki tergelak. Tidak percaya ji
Alsaki merasa geram dengan apa yang dilakukan sahabatnya itu. Alsaki segera menghampiri Jendra dan Kavi yang sedang merenungi nasib mereka berdua. Sungguh, kesalahan fatal yang mereka berdua lakukan tidak akan berdampak baik.Ketika pintu kamar Alsaki terbuka, Jendra dan Kavi hanya bisa memamerkan senyuman lebar yang menghiasi bibir mereka berdua. Seakan tahu apa yang akan mereka hadapi selanjutnya."Maaf, " cuit Jendra dan Kavi nyaris bersamaan."Tsk, kalian merusak suasana,""Kita akan segera pergi," kata Jendra yang ingin segera terbebas dari amukan singa jantan."Kalau begitu, segera pergi. Aku tidak perlu mengantar kalian ke arah pintu, kan?" tanya Alsaki yang kini melipat kedua tangannya di depan dada.Jendra dan Kavi kompak menggelengkan kepala. Mereka berdua segera meninggalkan apartement Alsaki sembari menggerutu di dalam hati.Alsaki menatap kepergian kedua sahabatnya yang kini tampak menghilang di balik pintu. Alsaki tidak ingin apa yang akan dia lakukan bersama Keysa terga
Alsaki dan Keysa sampai di apartemen, sejak mereka berdua baikan, mereka tampak seperti perangko dam amplop, saling menempel satu sama lain. Seperti enggan berpisah. Alsaki menghempaskan tubuhnya ke sofa, Keysa segera mengambilkan Alsaki segelas air. Kemudian memberikannya ke pada Alsaki,"Terima kasih" kata Alsaki seraya mengecup punggung tangan Keysa yang memberikan Alsaki segelas air dingin."Sama-sama" sahut Keysa.Alsaki menghabiskan segelas air yang Keysa berikan ke padanya, Alsaki merasakan amarahnya sudah mereda. Alsaki tau, apa yang terjadi di cafe bukan kesalahan Keysa, namun tetap saja kedatangan Danz dan Deas mengganggu Alsaki. Bisa bisanya dua mantan Keysa kompak datang mengusik wanitanya.Baru saja mereka berdua berbaikan, dan lalat jantan mulai mengganggu.Tsk, resiko memiliki seorang kekasih yang posesif seperti Alsaki seperti ini, sedikit marah, sedikit merajuk, dan cenderung posesif."Key,"panggil Alsaki, membuat Keysa yang duduk di sebelahnya menoleh, menatap Alsak
"Ini, ada di kantor kamu, Mas," tegur Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki tidak berniat melepaskan Keysa.Jujur saja, saat ini Alsaki ingin melakukan hal gila bersama Keysa di dalam ruangannya. Diam diam Alsaki mengunci pintu ruangannya, agar tidak ada seseorang yang mengganggu kegiatan Alsaki dan Keysa beberapa menit ke depan. Alsaki tidak rela akan hal itu."Mas, kok kamu diam aja, sih! Aku nggak bisa lama di sini, aku harus cek keadaan cafe aku," Alsaki mengecup bibir Keysa dengan tujuan tertentu, membuat Keysa berhenti melanjut akan omelannya. Timbul niat untuk melakukan hal gila di pikiran Keysa untuk membuat Alsaki jera dengan tingkahnya saat ini.Keysa tertantang dengan apa yang Alsaki lakukan, Keysa tahu jika Alsaki menginginkan sesuatu dari Keysa. Keysa mengangkat satu sudut bibirnya. Alsaki mengernyitkan dahinya. Alsaki merasa Keysa merencanakan sesuatu di dalam pikirannya. Keysa melumat bibir Alsaki, dan membuat Alsaki mengikuti apa yang Keysa inginkan. Kaki Als