Share

112. Bukan Hoax

“Darling, ayo berangkat!” Bimo memanggil dengan tak sabar karena waktu sudah menunjukkan pukul delapan lewat. Bimo harus menemui dosen untuk bimbingan skripsi.

Jelita berlari-lari kecil sambil menyampirkan tote bag di salah satu bahunya. Gadis itu tersenyum sambil menerima uluran tangan Bimo yang menunggunya di ambang pintu.

Mereka berlari-lari kecil menuju lift yang akan membawa mereka menuju basement untuk mengambil mobil.

“Bawa apa, darling?” tanya Bimo setelah mobilnya meluncur ke jalanan.

Jelita menyemprotkan hand sanitizer ke tangannya, kemudian membuka kotak bekal berisi sandwich buat Bimo. “Makan,” katanya sambil mendekatkan setangkup sandwich ke mulut Bimo.

Bimo membuka mulut lebar-lebar dan menggigitnya. Pria itu senang sekali dengan pelayanan Jelita yang seperti ini. Gadis itu tak pernah membiarkan Bimo melewatkan sarapan paginya. Tadi Bimo bangun kesiangan dan tak sempat sarapan, ternyata Jelita telah menyiapkan ini buatnya.

Bimo merasa terawat sejak tinggal bersam
Indy Shinta

Happy reading semuanya :)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status