Share

Bab 19

Author: Anfisor
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Alpha memutuskan untuk tidak kembali ke kantor. Entah apa gerangan, sore ini Alpha ingin bekerja dari rumah sembari mengawasi Gani. Padahal biasanya, Alpha tidak pernah betah di rumah. Usai makan siang, Alpha selalu kembali ke kantor dan pulang saat malam. Namun untuk kali ini, Alpha ingin berada di rumah sepanjang hari. Kalau bisa dari pagi hingga malam Alpha berada di rumah.

Teras rumah sore itu ramai oleh suara Gani dan Saras. Alpha yang tengah duduk di teras dibuat tidak fokus dalam bekerja. Salah Alpha juga sebetulnya. Dia memilih bekerja di luar rumah dengan dalih ingin menghirup udara segar. Padahal dia tau, Gani dan Saras sedang bermain di kebun samping rumah.

Saras merasa bosan, pun dengan Gani yang tidak tau harus melakukan apa. Maka dari itu, Saras memutuskan untuk berkebun. Dilihat-lihat, tanaman dan bunga-bunga Alpha butuh perawatan. Ada beberapa rumput yang mulai tumbuh di sela-sela bunga dan ada beberapa daun kering dengan batang yang layu.

"Ada cacing!" Gani berseru he
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 20

    Tenggorokan Alpha terasa kering. Melirik nakas, gelas yang biasanya berisi air juga kosong. Melirik jam, ternyata sudah pukul setengah satu pagi. Alpha terdiam sejenak, menatap layar laptopnya. Tercenung dengan pikiran kosong. Lantas karena merasa sangat haus, Alpha memutuskan untuk beranjak dari kursinya. Melangkah di tengah remangnya lampu kamar, menuruni tangga melewati ruang tengah yang gelap.Sunyi sekali. Gani sudah tidur, begitu juga dengan Saras. Sekiranya begitulah yang Alpha pikirkan ketika menginjak ruang makan dan menyalakan lampu. Alpha membuka lemari pendingin, mengeluarkan satu botol air mineral dingin. Menarik kursi, lalu duduk di sana seraya meneguk air mineral tersebut. Lagi-lagi dalam kesunyian, Alpha termenung. Lalu tiba-tiba dikagetkan oleh suara berisik yang berasal dari arah ruang tengah. Alpha menoleh, menatap ruangan gelap itu.Tidak ada siapa-siapa di sana. Namun pendengaran Alpha tak mungkin salah. Dia baru saja mendengar suara benda jatuh. Karena penasaran

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 21

    Seukuran manusia yang sangat mencintai komputer kantor, sangat mengejutkan bila Alpha memutuskan untuk cuti hanya karena Saras sakit. Padahal tidak ada sangkut pautnya dengan Alpha. Pekerjaannya akan tetap berjalan dengan lancar sebab ada mama yang menjaga Gani. Saras juga sudah diobati. Tapi entahlah, Alpha ini memang tidak kompeten. Dia tidak mengerti dengan segala keputusan yang telah dia ambil. Bahkan Derma sampai bertanya berkali-kali, urusan keluarga seperti apa yang membuat Alpha mengambil cuti selama lima hari. "Tante Saras sembuh kan, pa?" tanya Gani. Mereka sedang menghabiskan waktu di ruang tengah. Alpha dengan laptopnya, mama dengan ponselnya dan Gani dengan mainannya. Mereka tetap saja sibuk sendiri-sendiri.Gani mencebik kala tidak ada yang menanggapi pertanyaannya. "Pa!""Iya," sahut Alpha tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop."Nggak jadi," ujar Gani keburu kesal.Alpha menatap anak laki-lakinya yang kembali sibuk dengan robot-robotnya. "Kenapa? Gani mau apa?"

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 22

    "Kamu anterin nih makan malam buat, Saras." Mama mengangsurkan nampan berisi soto dan segelas teh hangat pada Alpha yang hanya bisa menerima dengan raut wajah bengong."Kok Alpha?" tanyanya merasa ini bukan tanggung jawabnya.Mama menaikkan salah satu alisnya. "Terus siapa? Gani?"Alpha menghela napas. "Kenapa nggak mama aja?"Mama malah menggelengkan kepalanya. "Mama mau pulang. Besok ada acara."Mama adalah orang sibuk. Sempat Alpha sampaikan bahwa hari-hari mamanya hanya diisi oleh acara tidak penting yang diadakan genk arisannya. Acara yang diadakan hampir setiap hari. Alpha jadi penasaran, se-menyenangkan apa arisan mama sampai rela mengabaikan putranya. Meski duda, Alpha jelas masih butuh mama."Nginap di sini aja, ma," pinta Alpha. "Nggak dulu deh, Pha," tolaknya.Bahkan mama tidak pernah mau disuruh untuk tidur di rumah Alpha. Kalau bukan karena hal mendesak, mama menolak untuk menginap.Aneh memang janda tua itu."Sesekali. Kapan lagi nginap di rumah anak sendiri," heran Alp

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 23

    Seperti halnya Alpha sebelum mempunyai pembantu, seluruh urusan dapur menjadi tanggung jawabnya. Hanya dapur saja. Alpha tidak mahir membersihkan rumah meski nyatanya bisa. Dia juga tidak mau mencuci pakaian karena malas dan merepotkan. Biasanya Alpha mempercayakan pakaiannya pada laundry langganan. Bahkan ketika Saras sudah di sini, Alpha tetap mengantar pakaian miliknya ke laundry.Namun entah kenapa, di pagi yang cerah ini, Alpha mau melakukan hal yang katanya merepotkan itu. Dengan kesadaran penuh Alpha berdiri di depan mesin cuci, menunggu kainnya diputar oleh mesin pengering. Kalau saja mama masih ada di sini, mungkin Alpha akan ditertawakan. Sebab ini benar-benar kejadian langka. Alpha mencuci? Yang benar saja. Lima menit berlalu, mesin berhenti berputar. Alpha membuka mesin cuci, mengeluarkan beberapa helai kemeja serta celana bahan miliknya. Menaruh pakaian itu di ember dan membawanya menjauh dari mesin cuci. Lalu kembali menyetel mesin cuci pada mode mencuci dan memasukkan

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 24

    "Ini pasti karena mie yang kamu makan semalam. Bandel sih. Saya suruh makan soto malah makan mie. Turun kan jadinya tekanan darah kamu. Kapan sembuh kalau begini?"Alpha terus mengomeli Saras yang terbaring usai diperiksa oleh dokter. Katanya Saras harus makan makanan yang bergizi seimbang dan tidak boleh sembarangan. Makan mie instan dapat menyebabkan perut Saras sakit karena sebelumnya belum diisi apa-apa."Jangan bandel, Saras." Alpha berujar lagi.Saras mengangguk pelan. Orang pingsan bukannya diberi ruang untuk beristirahat malah diomeli. Kepala Saras semakin pusing mendengar ocehan Alpha."Kamu dengar tidak?""Iya, pak," lirih Saras.Alpha mengangguk puas. "Silahkan istirahat. Saya mau pergi sebentar."Saras melirik sayu pria itu. "Mau kemana?""Kepo."Saras menyesal bertanya. "Gani mana?""Ada di depan," jawab Alpha. Dia melupakan bocah itu karena panik dengan Saras yang tiba-tiba tumbang. Tadinya Gani juga panik, tapi Alpha memintanya untuk tenang dan menunggu di luar. Mungkin

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 25

    Pada akhirnya, Alpha memutuskan untuk pulang ke rumah. Dia terlanjur bad mood untuk pindah ke caffe lain. Lebih baik Alpha pulang saja dan melanjutkan apa yang dia lakukan di rumah. Lagipula, di rumah hanya ada Gani dan Saras. Alpha tentu takut jika terjadi apa-apa pada mereka. Seperti waktu itu, Bastian bisa datang kapan saja tanpa sepengetahuannya. Tidak bisa dielakkan, Bastian pasti akan kembali datang. Pria itu tidak mudah menyerah. Dia akan terus mencari Saras dan mengerahkan segalanya agar bisa membawa Saras kembali pulang.Ah, problematik sekali. Lagi-lagi Gani yang bermain sendirian menyambut kepulangan Alpha. Tidak ada teman selain robot-robotan yang kalau dilihat terlalu lama bisa membuat Alpha muak. Biasanya Gani akan main di rumah bu Warni. Namun semenjak ada Saras, Gani lebih banyak bermain di rumah. Entah itu bermain bersama Saras atau bermain bersama pasukan ultramannya."Gani," panggil Alpha.Anak itu mendongak, menatap Alpha sembari mengulas senyum. "Papa."Alpha ter

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 26

    Malam menjelang begitu cepat. Hari-hari terlewati dan terasa membosankan seperti biasanya. Tidak ada yang benar-benar berarti dan membekas di hati. Alpha justru ingin segera mengakhiri masa cutinya sebab sudah terlalu rindu dengan komputer dan kursi kerjanya. Alpha merasa hampa jika tidak berkutat di hadapan komputer. Kepalanya terasa pusing jika tidak membaca berkas atau proposal yang diajukan karyawan dan kliennya.Namun meski begitu, Alpha masih harus tetap di rumah. Setidaknya sampai kondisi Saras benar-benar pulih. Masih berat rasanya bagi Alpha meninggalkan Saras dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Bila Saras masih belum sembuh, lantas siapa yang akan mengawasi Gani? Anak itu memang sering dibiarkan main sendirian. Tapi entah kenapa, sejak Saras hadir, Alpha tidak ingin Gani main dan berkeliaran sendirian di komplek perumahan. Alpha peduli pada Saras bukan karena dirinya, melainkan karena Gani. Hati Alpha memang masih tertuju pada Saras. Tapi bukan berarti Alpha harus bers

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 27

    Saras pernah terlibat suatu kecelakaan parah yang mengakibatkan dirinya hilang ingatan. Setahun Saras berjuang untuk mengingat kembali siapa ayahnya, siapa ibunya, siapa mertuanya dan siapa sosok Bastian yang kala itu baru beberapa bulan menjadi suaminya. Saras bisa mengingat, tapi tidak semuanya. Dia hanya mengingat orang-orang yang berada di sekitarnya saat itu. Orang-orang yang meminta Saras untuk tidak melupakan mereka.Dan ucapan Alpha saat berada di dapur pada malam itu menjadi bahan pikiran bagi Saras. Apa sebelumnya mereka pernah kenal? Saras merasa tidak asing dengan Alpha, tapi juga merasa tidak mengenal pria itu. Ini adalah kali pertama Saras bertemu Alpha. Ya, kalau pria itu benar-benar bagian dari yang telah hilang dari ingatannya. "Lagi memikirkan apa? Saya?"Saras segera sadar. Lalu menoleh, menemukan Alpha berdiri di sampingnya dengan pakaian rapi. Hari ini Alpha mengakhiri masa cutinya. Saras juga sudah sembuh sehingga Alpha bisa kembali bekerja dengan tenang."Kerja

Latest chapter

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 95

    Tahun berganti tanpa terasa. Satu tahun sudah usia pernikahan Saras dan Alpha. Gani yang dulunya masih suka duduk di depan tv bersama mainannya juga sudah beranjak dewasa. Tahun ini Gani mulai masuk sekolah dasar. Ada banyak perubahan yang terjadi di hidup Saras dan juga orang-orang di sekelilingnya. Ingatannya yang hilang perlahan kembali. Perlahan tapi pasti Saras dapat mengingat hubungannya dan Alpha di masa lalu. Bagaimana mereka bisa saling mengenal, lalu berakhir menjadi sepasang kekasih.Kehidupan Saras jauh lebih baik. Saras benar-benar dicintai. Alpha tidak membebani Saras dengan banyak hal. Justru pria itu ingin membantu Saras mengembalikan Oryzafood yang telah hilang. Gedung tinggi Oryzafood menjadi hadiah ulang tahun pernikahan mereka. Tepat hari ini, perusahaan itu diresmikan.Berada di tengah orang-orang penting sudah menjadi hal biasa bagi Saras. Alpha tak pernah lupa menyebut namanya saat bertemu dengan kolega dan klien. Di setiap acara di kantor tempatnya bekerja, Al

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 94

    Tidak ingin membuang banyak waktu, usai ziarah ke makam ibu, Alpha dan Saras langsung kembali ke kota. Cuaca siang ini tampak tidak mendukung, takutnya ada hujan badai dan membuat perjalanan mereka terhambat. Jalan menuju desa Saras tidak semulus jalan aspal di ibu kota. Ada banyak batu, lubang dan turunan ekstrim. Belum lagi kiri-kanan jalan dipenuhi pohon besar yang bisa tumbang kapan saja. Mengantisipasi hal buruk terjadi, mereka memutuskan untuk tidak menginap di desa. Toh Saras hanya perlu mengapa ibu, tidak ada selain itu.Beruntung, perjalanan menuju rumah berjalan dengan lancar. Mereka tiba di rumah dengan selamat usai berkendara kurang lebih tiga jam. Tidak terjebak macet, tapi ban mobil sempat kempes dua kali. Maklum saja, mobil sulit beradaptasi dengan jalan yang mereka lalui.Langit sudah berubah orange kala mobil berhenti di halaman rumah. Saat membuka sealbeat, Alpha menemukan Saras tertidur di sebelahnya. Kepala perempuan itu sudah terkulai lemah. Kalau saja tubuhnya ti

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 93

    Malam yang panjang dan menyenangkan.Alpha tidak menemukan Saras saat terbangun. Di sebelahnya kosong, sisa angin dan aroma parfum Saras yang melekat pada bantal. Melihat kiri-kanan, Alpha juga tidak menemukan apapun selain kondisi berantakan. Entah apa yang terjadi tadi malam, kamar yang biasanya rapi tampak seperti kapal pecah. Alpha menghela napas panjang dan kembali menjatuhkan kepalanya di atas bantal. Pandangannya tertuju pada langit-langit kamar. Diam-diam tersenyum mengingat siapa dirinya sekarang. Alpha telah resmi menjadi suami dari Saraswati Oryza, mantan kekasih yang tak pernah memutus hubungan dengannya. Perempuan itu memang masih belum bisa mengingat sepenuhnya kisah mereka di masa lalu, tapi beberapa bagian penting tentang mereka sudah ada di benak Saras. Itu jelas sudah lebih baik.Alpha melipat kedua tangannya di belakang kepala. Rasanya begitu lega saat Saras sudah resmi jadi miliknya. Mungkin selama ini yang mengganjal di ulu hatinya adalah perasaan cinta yang Alph

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 92

    Keputusan Alpha dan Saras untuk menikah sudah mutlak. Tepat pada tanggal 20 Juli 2024 mereka mengadakan acara pernikahan dengan konsep sederhana sebagai bentuk rasa syukur atas segala kebahagiaan dan kesuksesan yang mereka peroleh. Tidak ada sambutan meriah atau musik-musik klasik yang memekakkan telinga. Acara yang mereka adakan hanya seputar makan, berfoto dan pulang. Alpha tidak ingin merepotkan banyak orang dan memutuskan hanya mengundang beberapa teman dan kerabat dekat. Pun dengan dekorasi yang seadanya, bernuansa hitam dan putih. Alpha benar-benar ingin meminimalisir sesuatu yang menurutnya tidak penting. Alpha tidak ingin merayakan perayaan besar bukan karena ini pernikahan yang kedua, melainkan tidak ingin berlebihan dalam berbahagia. Rasanya tidak ada gunanya juga mengadakan perayaan besar. Sederhana saja sudah cukup. Intinya mereka berbahagia.Alpha mengenakan kemeja putih dan jas hitam serta celana dengan warna senada. Dia tampak begitu tampan. Sedangkan Saras dibalut dre

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 91

    Perayaan kemenangan diadakan di rumah Alpha. Usai kemelut panjang yang menguras separuh jiwa, akhirnya mereka bisa berada di titik ini. Derma memenangkan pemilihan dan akan menaungi pusat marjona sebagai wilayah kekuasaannya. Rafi tertawa bahagia karena hadiah yang Alpha berikan—satu unit apartemen. Mama akhirnya bisa solo traveling lagi tanpa cemas pada Gani yang kini sudah punya ibu yang bisa mengawasi dan menemaninya seharian penuh. Dan Alpha yang merasa senang atas pencapaian yang diraih orang-orang disekitarnya. Alpha tidak pernah menyangka akan bisa berada di titik ini. Titik dimana semuanya terasa membaik. Mungkin ini tidak akan bertahan lama sebab sejatinya hidup akan diimbangi oleh bahagia dan sedih. Tapi setidaknya, Alpha sempat merasa eforia atas kebebasan yang dia peroleh.Mereka hanya sekedar kumpul biasa sembari makan bersama. Yang hadir juga bukan tetangga kiri-kanan rumah melainkan mereka yang benar-benar menang. Malam ini adalah malam bahagia. Sebelum esok kembali be

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 90

    Bastian dijebloskan ke dalam penjara. Alpha tidak tau pasti berapa lama pria itu mendekam di balik jeruji besi, yang jelas lebih dari 5 tahun. Usai penangkapan seminggu yang lalu, Alpha belum menemui Bastian. Dia masih ada janji untuk memberi manusia itu pelajaran. Kini Alpha fokus membantu Saras mengurus berkas yang akan diajukan ke pengadilan. Berkas perceraian Saras dan Bastian. Alpha akan sepenuhnya membantu hingga tidak ada lagi ikatan di antara dua manusia itu.Ulang tahun Gani yang ke lima baru saja dirayakan kemarin. Hadiah dari Alpha untuk Gani adalah Saras. Alpha mengatakan pada Gani bahwa dalam waktu dekat dia akan punya ibu baru. Dan sosok yang cocok untuk menjadi ibunya adalah Saras—wanita yang sempat membuat Gani jatuh cinta akan sikap keibuannya.Gani tak langsung menerima, sebab beberapa hari belakangan Eva berhasil mengisi hatinya. Gani mulai goyah. Tapi berkat Derma yang turut meyakinkan dan kembali membisikkan bahwa Eva adalah ibu yang jahat, Gani langsung luluh. "

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 89

    Saras tidak sadarkan diri, sedangkan Alpha penuh cidera. Di belakang Alpha yang berlari, Liu berusaha menyamai langkah tuan muda yang tak mau dipapah itu. Alpha bersikeras membawa Saras dengan tangannya sendiri. Tidak peduli bahwa dirinya juga butuh di gendong agar tak oleng di lorong rumah sakit. Beruntungnya, petugas yang berjaga tanggap menyambut kedatangan Alpha yang hampir kehabisan napas. Saras diambil alih, dibawa masuk ke ruangan IGD. Sementara itu, Alpha jatuh bertekuk lutut di hadapan pintu yang tertutup rapat.Liu menatap tuannya prihatin. Seumur hidup, ini kali pertama Liu melihat Alpha sekacau itu. Mungkin lebih kacau disaat Gani jatuh dari tangga dan koma selama tiga hari. Alpha memang tidak pernah bisa diprediksi dengan mudah. Emosi yang pria itu miliki selalu menjadi kejutan bagi Liu yang jarang bertatap muka dengan Alpha."Anda juga harus diobati, pak," ujar Liu membantu Alpha berdiri tegak. Luka di bahunya mungkin sudah sangat parah. Liu khawatir terjadi infeksi pada

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 88

    Pistol tersebut jatuh, bersama dengan pijakan Bastian yang melemah. Liu berhasil datang tepat waktu dan mencegah Bastian menembakkan pelurunya. Tak selang beberapa lama, Alpha muncul bersama polisi dan interpol."Angkat tangan!"Ada banyak moncong pistol yang mengarah pada mereka. Otomatis, ajudan Bastian mengangkat tangan. Semuanya, terkecuali Bastian yang masih tak mau menyerah. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Meraih pistol yang terjatuh, lalu melingkarkan tangannya di leher Saras. Semuanya terkejut. Bastian tersenyum kala berhasil membawa Saras jauh dari kerumunan. Ujung pistol kembali diarahkan ke kepala Saras."Mundur atau perempuan ini mati," ancamnya.Alpha terkesiap, spontan melangkah mendekat melihat Saras yang berupaya menahan sakit. Namun Liu buru-buru menahan, takut Alpha yang terkena tembakan."Tahan, pak," ucap Liu memegang lengan Alpha."Saras." Alpha menatap perempuan itu. "Dia bisa mati.""Kami akan menyelamatkannya," ujar Liu menarik Alpha menjauh. Mau ba

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 87

    Aksi balapan terjadi begitu saja. Taxi yang Saras tumpangi dipaksa untuk melaju lebih cepat kala mobil Bastian mengejar di belakang. Saras ketakutan. Mobil yang mengejar bukan hanya satu, melainkan tiga. Bayangkan saja taxi butut ini harus berhadapan dengan mobil yang memiliki mesin modern yang satu pijakan gas saja setara dengan tiga pijakan gas taxi."Lebih cepat pak!" desak Saras tidak peduli si supir taxi tidak mengerti dengan ucapannya. Meski tak mengerti, supir taxi tau Saras mendesaknya untuk melaju lebih cepat. Dia menginjak habis gas, membawa mobil itu melesat dengan cepat.Sementara di belakang mereka ada mobil Bastian yang tak kalah cepat. Jalanan mulai ramai, membuat mereka kesulitan mengejar Saras."Kepung mobil itu!" titah Bastian pada dua mobil yang sudah berada di depan. Bastian dapat melihatnya. Dua rubicon berada di sisi kanan dan kiri taxi, bersiap mengapitnya. Bastian tertawa kala taxi kehilangan arah. Rubicon tersebut mempersempit gerak taxi.Jauh di belakang mo

DMCA.com Protection Status