Beranda / Romansa / Pembantu Kaya Tuan Tampan / Part-16 Terjebak Kecewa

Share

Part-16 Terjebak Kecewa

Penulis: ANATA MEGA
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-09 17:08:56

Mata kuliah hari ini cukup menarik, tapi tidak dengan perasaan Lala. Rasa bersalah pada Alan dan kecewa pada Dewi  terus mengikuti ke mana pun otaknya berpikir. Sialnya Lala merasa terganggu dengan masalah ini dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.

Romadhon dosen Bahasanya sedang menjelaskan tentang materi kuliah.

“Untuk materi bahasa tentu berbeda dengan materi saat di sekolah.Tanpa kalian sadari kalian telah mempelajari bahasa selama dua belas tahun pada masa sekolah. Nah untuk taraf kuliah pada kelas ini, kita tekankan pada ketrampilan menulis. Karena ketrampilan menulis yang ditekankan, maka kita harus menguasai bahasa tulis. Seperti kalian ketahui bahasa itu dasarnya ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis,” terang Romadhon. “Sekarang bapak akan menerangkan dan sekiranya penting langsung saja di catat. Ingat saya tidak mengulangnya jadi tolong perhatikan baik-baik, setelah ini kita lanjut tanya jawab,” imbuhnya.

Semua mahasiswa tampak sudah

ANATA MEGA

Hi kk terimakasih sudah membaca Love Azra

| 1
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   Part - 17 Pengaman

    “Tapi, Lan ....,” Bola mata Lala memutar mencari jawaban. Wajahnya memucat, gugup, bingung dan khawatir bercampur menjadi satu. “Kenapa? Apa kau malu mengenalkanku dengan tantemu?” tanya Alan curiga dengan tatapan tajam seakan menguliti Lala. Dirinya merasa selangkah akan menang dan kecurigaan bahwa Lala selingkuh akan terkuak. Saat ini sungguh sudah ditunggunya, bahkan rencana membuntuti Lala sudah dipikirkan matang-matang, tentu saja itu semua atas ide Dewi. Setelah Dewi memperlihatkan video rekaman Lala masuk ke dalam mobil hitam bersama laki-laki yang tampak lebih dewasa. Alan tersinggung dan mulai merasa kekasihnya bukan gadis baik-baik saja. Alan berpikir mungkin dirinya tidak menjanjikan masa depan yang baik sehingga kekasihnya memilih laki-laki yang lebih mapan. “B-bu-bukan begitu, Lan. Tapi tanteku belum pulang, iya belum pulang, seperti itu?” jawab Lala dalam nada mengambang terlihat jelas dia bukan pembohong yang ulung. “Jadi, yang bener ya

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-10
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   Part-18 Tertidur

    “CIL!!!” teriak Glenn memenuhi seluruh ruang di apartemen tersebut. “CILL!! Astaga! Di mana kau? Sudah tuli apa nggak punya kuping?” Glenn mengomel demi mendapatkan sahutan dari Lala. Tapi rupanya Lala tidak mendengar karena sedang asyik di belakang menjemur pakaian Glenn yang sudah berhasil dicucinya. “Hoiii, Lala, bocah kecil, gadis miskin, gadis tuli, .... Sungguh nggak berguna ...” Omelan Glenn terhenti saat menemukan orang yang dicarinya sedang menggantung celana dalam. Sesaat Glenn menutup mulut dengan tangannya, bahkan Lala memegang celana milik pribadinya itu. Menyadari sang majikan datang Lala mempercepat pekerjaannya, takut jika saja ada pekerjaan baru yang harus dia kerjakan. Meskipun seorang pembantu bukankah dia harus profesional? Celana dalam terakhir ia gantung, kemudian Lala menyimpan ember itu dan berjalan mendekati Glenn, yang tampak angkuh dengan tangan bersedekap menunggunya. Sudah seperti mandor dan budak, seperti itulah gambaranny

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   Part-19 Wanita Sialan

    PART 19 Hentakan musik itu memenuhi ruangan berkolaborasi dengan gemerlap lampu. Kondisi bar begitu riuh seolah seluruh pengunjungnya adalah pemilik malam ini. Untuk kesekian kalinya Glenn dan Sabila merayakan kemerdekaan hubungan mereka. Bahkan orang tua Sabila pun sudah mempercayakan putrinya sepenuhnya pada Glenn dan tidak mempermasalahkan tidak pulang asal bersama Glenn. Bahagia tak terkira hati Glenn, lampu hijau benar-benar bersinar terang dari calon mertuanya, setelah sebelumnya sempat redup dan nyaris padam. Apalagi yang dilakukan untuk pasangan berusia muda selain bersenang-senang. “Sudah cukup, Glenn. Kamu tak biasa minum banyak,” Sabilla merebut gelas dari tangan kekasihnya, dirinya kawatir jika kekasihnya mabuk dan tidak bisa mengontrol diri gara-gara minuman sialan itu. Tapi sayang usahanya merebut gelas itu sia-sia dan gelas itu terlepas. Bertepatan dengan seorang wanita yang kebetulan lewat. Wanita itu mendelik, melihat dress hitam seje

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-13
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   Part - 20 Sprei Abu

    Glenn berjingkat kaget spontan melempar ponselnya ke sofa dan segera berlari, demi mengetahui penyebab Sabila berteriak. “Ada apa ini?” batinnya resah. Jantungnya semakin tidak mau tenang kala melihat tubuh kekasihnya bersimpuh di lantai dengan pandangan menunduk dan wajah tertutup kedua tangannya. Tubuh Sabila bergetar. Sabila ditemukan terisak. Di sebelahnya Lala duduk dan memegang bahu Sabila, sepertinya sedang menenangkan calon tunangan Glenn tersebut. Rupanya dirinya terbangun juga ketika mendengar teriakan Sabila. Sama dengan sabila dirinya pun kaget karena ketiduran di kamar Glenn. “Ini salah paham kak, percayalah, ”ucap Lala memohon. Tubuh kecil terbungkus baby doll dengan motif panda itu tampak gemetar. “Gadis miskin apa yang kau lakukan pada Sabila?” Glenn datang tiba-tiba menodongnya dengan pertanyaan yang sungguh tidak masuk akal. Lala bertambah bingung. “A-a-aku tidak melakukan apa pun, Glenn. Sungguh!” jawab Lala. Glenn memicingk

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   Part-21 Salah Paham

    Lala tidak tahu akhir kisah semalam, dirinya memutuskan kembali ke kamar setelah membersihkan namanya. Entah bisa menolong Glenn atau malah memperkeruh suasana dirinya tak peduli lagi dengan kedua calon pasutri yang entah bakal jadi suami istri beneran atau tidak nantinya. Sudah hampir tunangan, sudah mau nikah kelakuan masih kaya anak-anak, berantem dan salah paham melulu.Pagi buta Lala sudah bangun dengan agenda menyetrika baju Glenn, pekerjaan yang paling dia benci karena tangannya selalu pegal setelahnya.Lala mengikat rambutnya tinggi-tinggi, siap tempur dengan gunungan pakaian Glenn. Memisahkan atasan dan bawahan sebelum mengerjakannya, sama seperti Bi Narti ketika bekerja. Dulu Lala senang sekali membantunya.Ketika sedang asyik Lala merasa ada seseorang melewatinya dari belakang, Lala merinding tidak berani menoleh. “Apakah ada hantu di apartemen ini,” batinnya. Tiba-tiba bulu kuduknya meremang. Lala ketakutan, “Menoleh, ja

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-15
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   Part-22 Astaga

    Istilah yang dipakai Sabila sangat menyakitkan, bolehlah mengomel sesuka hati. Setidaknya jangan juga menyinggung harga diri. Apalagi sampai bilang, Lala membangunkan Glenn untuk menawarkan tubuhnya. Astaga!!! Bahkan dalam bayangannya pun tidak ada ceritanya merebut pacar orang.Biarpun nantinya bahkan laki-laki di dunia ini sudah punah, Lala tidak berniat merecoki apa yang sudah menjadi milik wanita lain. Bukankah menjadi jomblo berkualitas lebih berharga dari pada punya cowok nggak jelas.Nggak jelas darimananya? tentu saja dari sifatnya. Jangan lihat fisiknya dulu, kalau memandang fisik tentu saja pria seperti Glenn adalah idaman Lala, tapi itu tak lantas membuat Lala lupa akan prinsip dan harga diri. Tentu saja Lala bukan ABG labil penggila penampilan. Kecerdasan otak Lala bahkan melampaui batas.Hari ini Lala sibuk memilih laptop karena dari kampus tempatnya menimba ilmu mewajibkan mahasiswanya memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   Part-23 Menemui Alan

    "Iya deh, kaum jomblo ngenes nih dengernya. Habis ini mau bunuh diri saja, terus gentayangan menghantui orang yang suka Amer pacar," ucap Daniel terkekeh kecil. Kemudian menyuapkan makanan kemulutnya banyak-banyak. Tampaknya begitu kelaparan dia."Jangan ngacolah, Nil. Bagaimana dengan Sita?" Lala mengingatkan Daniel dengan gadis incarannya. Siapa yang tidak kenal sita? gadis terpopuler di kampusnya."Ahhhh, itu bagaikan punguk merindukan bulan, sudahlah, lupakan saja. Kamu jadi nggak kekosan Alan." Daniel mengalihkan pembicaraan, karena membicarakan sita hanya mengingatkan luka saja."Jadi dong," jawab Lala mantap. Dia yakin hari ini masalahnya dengan Alan akan selesai."Mau nitip ini tolong berikan Alan ya, proposal pementasan akhir bulan, suruh cek ulang lagi.""Oke, asal imbalannya sesuai he he ...." canda Lala menerima berkas itu dan memasukkannya dalam ransel.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   Part-24 Kecewa

    Lala kecewa pada Alan tapi apa mau dikata setiap orang punya pilihan dan hak masing-masing, marah juga termasuk salah satu hak Alan. Jadi Lala hanya bisa menghargainya. Jika Alan adalah jodohnya tentu saja hubungannya membaik bagaimanapun caranya. Skenario hidup sudah ditetapkan dan tidak bisa ditawar. Hanya melewati sebaik-baiknya yang bisa dilakukan. Lala tidak menyalahkan keadaan, apalagi menyalahkan Alan. Merubah pikiran orang bukan kapasitas Lala, yang bisa dilakukan adalah menyikapinya dengan baik. Apapun reaksi orang tentang kita. Lala sudah tiba di Apartemen Glenn. Malam ini perayaan ulang tahun Sabila. Tidak ada perayaan besar, hanya akan makan malam. Tentu saja hanya berdua, dan Lala tidak diajak.Seperti itu Kabar yang di sampaikan Glenn dalam pesannya ketika menyuruhnya pulang dan tentu saja ada alasan yang lebih penting dari itu, sehingga Glenn menyuruh Lala pulang. Lala mengikat bungkusan itu den

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-18

Bab terbaru

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 134. AKHIRNYA KITA

    Setelah acara tiup lilin dilanjut acara pemotongan kue. Seperti biasa Lala memberi potongan pertama kue itu untuk Ayahnya. Harjito menerima suapan dari putrinya itu kemudian mengucapkan kalimat selamat diikuti rentetan doa.Acara cukup sederhana tetapi meriah dan keluarga inti datang semua. Setelah potong kue sudah selesai, Adrian yang bertindak seolah-olah menjadi MC. Memberitahukan acara selanjutnya yaitu hiburan yang akan diisi oleh bintang tamu.Lala bingung. Pasti Adrian hanya bercanda. Mana ada bintang tamu? Tetapi pandangan Lala seakan terkesima. Ketika dari pintu depan yang terbuka lebar datanglah rombongan tamu. di barisan paling depan Glenn, Sintia dan Herlambang. Setelah itu nampak Wijaya-Ririn, Alan-Dewi, Rega - Winda. Mereka memasuki ruangan dengan penuh senyum.Tampak para keluarga menyalami mereka sambil tersenyum."Lala maukah kamu menjadi istriku?" tanya Glenn lugas tanpa sedikitpun keraguan di depan keluarga besarnya. Pria itu mengeluarkan kotak berisi cincin yang ak

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 133. JADI KAMU DARI MANA?

    "Jadi, kamu dari mana saja?" hardik Harjito mengetahui putrinya baru saja pulang. Bahkan Lala baru beberapa langkah masuk ke dalam rumah. "Euhm ...." "Jangan banyak alasan! Kamu pasti menemui laki-laki pengecut itu kan?" "Namanya Glenn, Yah!" sahut Lala pelan. "Bagiku dia laki-laki nggak punya nama, karena tidak berani menunjukkan nyalinya. Masuk ke dalam kamar dan mulai hari ini kamu di bawah pengawasan, Ayah!" perintah Harjito. "Tapi, Yah!" "Tidak ada tapi! Ayah sudah terlalu banyak memberimu kebebasan! Dan sekarang nggak! Orang yang kesana kemari bersamamu harus orang yang memiliki status jelas! Bukan para pengecut seperti yang sudah-sudah!" putus Harjito. Pria itu telah memantau aktifitas putrinya akhir-akhir ini dan sebagian besar waktunya habis bersama Glenn. Lala masuk ke dalam kamarnya. Dan memberi kabar Glenn bahwa beberapa hari ke depan mereka tidak bisa bertemu. Anehnya Glenn menanggapinya biasa saja. Semua pesan yang ia kirim panjang lebar hanya mendapat jawaban.

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 132. MEMINTA RESTU

    "Lala, Glenn, angin apa yang membawa kalian hingga sudi mampir ke gubug Bapak?" tanya Wijaya penuh haru seraya mengulurkan tangan pada dua tamunya.Lala segera menyambut uluran tangan Wijaya dan mencium punggung tangannya. Meskipun hubungannya dengan Alan kandas, beliau tetaplah calon mertuanya. Mengingat sekarang Lala menjalin hubungan dengan putranya yang lain.Melihat antusiasnya respon Lala dalam menyambut uluran tangan itu. Glenn pun melakukan hal yang sama. Kemudian Glenn kembali duduk seraya berucap, "Maaf jadi kedatanganku ke sini ingin memohon restu pada, Anda!" ucap Glenn kaku. Diperlakukan demikian Wijaya tidak sakit hati. Mungkin saja Glenn belum bisa mengakui jika dirinya adalah Ayah kandungnya. Wijaya yakin kedatangan putranya kali ini merupakan terbukanya jalan bagi hubungan mereka. Lambat laun pasti Glenn akan menerimanya."Ooh ... Apakah kamu akan menikahi, Lala?" tanya Wijaya. Sedikit banyak Wijaya tahu kisah cinta di antara mereka. "Benar! Saya akan melamarnya, se

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 131. MENCARI WIJAYA

    Glenn mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dalam hatinya masih bimbang.Dia berpikir apakah keputusannya ini sudah benar? Atau dia hanya seorang robot yang mengiyakan keinginan dua orang yang sangat disayanginya, Lala dan Sintia."Kenapa wajahmu tegang sekali Glenn?" tanya Lala setelah menilik raut muka laki-laki di sampingnya yang begitu serius. Tampak banyak beban di sana sudah seperti mau mengerjakan tugas negara dan jika gagal maka hidup akan menjadi taruhan."Ehmm ... Nggak La, aku hanya bingung mau ngomong apa nanti, jika sudah sampai!" sahut Glenn."Astaga! Kita bukan ingin wawancara kerja! Juga bukan ingin presentasi proposal! Jadi jangan terlalu serius, biarlah dialog mengalir dengan sendirinya, nanti jika sudah sampai juga bakal tahu mau ngomong apa!" sahut Lala."Tapi, La! Aku nggak enak, pasalnya kemarin aku menolak mereka! Jujur saja aku kecewa pada mereka!

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 130. SINGKIRKAN EGO

    "Kalian curang! Aku nggak dipeluk?" Protes Glenn.Sintia melepaskan pelukannya, menatap gadis pilihan putranya itu. Gadis yang sudah mengembalikan putranya untuk lebih semangat untuk hidupnya."Ish ... Cemburu? Lihatlah nanti Mama bahkan lebih sayang sama mantu daripada sama anak sendiri!" ucap Sintia."Terserah Mama, deh! Jadi kapan kita melamar Lala, Ma?" tanya Glenn."Jadi kamu benar-benar mau kawin?!" Sintia terlihat kaget dengan keputusan Glenn."Nikah, Ma, bukan kawin!" protes Glenn."Iya maksud mama Nikah. Apa kalian tidak mau tunangan dulu mungkin. Lagipula Lala kan masih kuliah baru semester satu!" jawab Sintia.Glenn menggeleng tidak setuju dengan usul mamanya. "Nggak Ma, aku nggak yakin bisa menjaga diri!""Sudah kebelet banget ya?" goda Sintia."Bukan, Ma. Maksud ak

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 129. CALON MANTU

    "Ma, nanya apaan sih!" sahut Glenn menyelamatkan keadaan. Laki-laki itu kemudian menyerahkan minuman dingin untuk Lala, Lala segera menerimanya karena memang haus."Bisa buka tutupnya nggak?"Glenn meminta kembali menyadari jika Lala sering kesulitan membuka tutup botol minuman dingin.Setelah membukanya Glenn menyerahkan kembali."EHEM!!" deheman Sintia mengusik kegiatan keduanya."Mama apa nggak ada acara pergi ke rumah nenek? Atau pergi ke mall?! Tumben betah amat?" tanya Glenn, sembari memberi kode buat mamanya agar meninggalkan mereka berdua di ruangan itu.Tetapi sayangnya kode itu tidak diterima dengan baik, "Jadi apa lagi rencana kalian setelah kemarin main pembatu-pembantuan? Apa sekarang ada ide lain untuk mengelabuhi mama agar meninggalkan kalian berdua! Ingat jika sepasang manusia berlainan jenis bersama dalam suatu ruangan maka pihak ketiga adalah setan!" Sintia menegaskan ag

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 128. DI APARTEMEN GLENN

    "Kita mau ke mana Glenn?" tanya Lala penasaran. Benar saja, seusai kelas. Glenn sudah gerak cepat untuk menculik Lala. Lelaki itu sepertinya tidak mau hilang kesempatan lagi setelah menyadari perasaannya."Masa iya kamu lupa ini jalan ke mana?" Jawab Glenn sambil terus mengemudikan mobilnya."Ini jalan ke apartemenmu! Tapi mau apa kamu mengajakku ke sana?""Untuk membuat kesapakatan baru!""Kesepakatan apalagi Glenn?""Ingin mengontrakmu menjadi pembantu tuan tampan seumur hidupmu. Jadi maukah Aquilla Anaya Pribadi menjadi pembantu kaya tuan tampan, ha ha ...""Aku nggak mau menjadi pembantumu Glenn, itu namanya menjatuhkan harga diriku, dulu aku mau karena bertanggungjawab. Meskipun bukan sepenuhnya kesalahanku. Tapi kali ini untuk alasan apalagi?""Karena kamu telah bandel masuk dihatiku jadi kamu harus dihukum!"&nbs

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 127. MASUK KULIAH

    Hari ini Lala masuk kuliah untuk yang pertama sejak peristiwa itu. Rasanya malas, karena mau tidak mau akan bertemu Alan dan Dewi. Jujur saja Lala masih sakit hati dengan perbuatan mereka berdua. Apalagi setelah semua itu tidak ada di antara mereka yang berinisiatif untuk datang dan minta maaf. Mungkin saja harga maaf sudah mahal, sehingga mereka tidak mau mengusahakan. Mungkin pula ini perkara harga diri atau rasa malu? Ahhh ... Sepertinya Lala tidak mau menduga-duga karena takut malah jadi prasangka buruk. "La ..." panggil seseorang dan suara itu siapa pemiliknya, bahkan Lala belum lupa. Sahabat yang sudah dianggapnya saudara sendiri sejak Lala berada di kota ini. Lala menoleh tetapi membatalkan senyumnya. "Wi, kamu pucat sekali. Apakah kamu sakit?" tanya Lala menatap wajah Dewi yang begitu pucat. "Nggak, La! Aku hanya kurang tidur," terang Dewi. "Ooh aku kira sakit,"

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 126. KESUNGGUHAN

    Lala menyelesaikan kunyahanya. Meletakkan sendok pelan-pelan kemudian meraih jus alpukat di hadapannya. Setelah selesai Lala menatap Glenn."Apa kamu menunggu jawabanku?" tanyanya kemudian."Tentu saja. Ngapain lagi aku menatapmu seperti ini jika tidak menunggu jawabanmu?" Jawab Glenn kesal."Oke, aku akan menjawab pertanyaanmu. Jadi jika ternyata kamu adalah saudara Alan itu sungguh tidak ada hubungannya dengan aku mau jadi pacarmu atau tidak," jawab Lala bijak."Mengapa demikian?""Kita lahir dari rahim siapa, kita lahir di hari apa, jam berapa, di tolongin siapa kemudian ternyata kita lahir sebagai seorang laki-laki atau perempuan dan ternyata kita adalah saudaranya si a, b dan c. Itu mutlak kuasa Allah. Jadi kita hanya bisa terima dan tidak boleh menolak!""Kesimpulannya kamu tetap mau jadi pasanganku? Meskipun aku bersaudara dengan Alan?" tanya Glenn pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status