Share

Cerai

Dimas pulang ke rumahnya dengan keadaan berantakan, sakau membuat tubuhnya sakit seperti dikuliti hidup-hidup.

Dimas sangat marah saat melihat pintu ruang kerjanya tidak terkunci apalagi obat-obatan miliknya sudah tidak ada lagi di atas mejanya. Dimas pergi ke kamarnya dan mendapati Kanaya yang menatapnya dengan dingin.

“Kamu yang membuka ruang kerjaku?” tanya Dimas sambil menatap Kanaya dengan matanya yang merah.

“Ya,” jawab Kanaya singkat.

“Di mana obatku?” Dimas segera menghampiri Kanaya dengan hembusan napas yang terengah-engah.

“Sudah kubuang.”

“Apa?” Dimas menatap Kanaya dengan tatapan dingin, ia berusaha menahan diri agar tidak mengamuk pada wanita yang sangat dicintainya. “Kenapa kau buang?”

“Punya hubungan apa kamu dengan Sonya?” tanya Kanaya dengan nada tegas.

“Nggak ada,” jawab Dimas dengan nada ketus.

“Jangan bohong kamu, Dimas. Aku sudah baca wa kamu.”

Dimas mengambil hp-nya yang ada di atas meja, kemudian menghubungi seseorang tanpa mempedulikan tuduhan Kanaya. Saat ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status