Ep 106. Menuju dunia dewa (5)Tiga Minggu berlalu.Semua orang sudah mengarungi Sungai darah selama tiga minggu, wajah mereka terlihat sangat panik ketika tidak melihat jejak sampai tujuan, sesekali immortal Lou bertanya kepada peti mati apakah jalan yang dituju sudah benar, tapi peti mati tidak merespon apapun, Yu er memberitahu kalau sungai darah bisa membuat jiwa-jiwa tertidur pulas, Lou dan Be-heng mengamati peta bersama."Menurutku, ini sudah benar… tapi sungai ini sangat panjang!" Immortal Lou meminum arak "kita tidak tahu apa terjadi, yang penting bersiap!""Benar, entah kenapa aku merasakan firasat buruk?""Apa yang kamu takutkan?""Aku tidak takut, tapi ini sangat membuatku tidak nyaman!"Immortal Lou terdiam, ia melihat immortal Be-heng dengan wajah serius. Tidak alam setelah itu semua orang memasuki ruangan kapal, immortal Lou melihat ke arah ibunya."Ibu, apakah kamu menemukan sesuatu?" "Aku melihat di ujung sana? Ada banyak
Ep 107. Menuju dunia dewa (6)Di dalam lorong bawah tanah satu sosok dihajar lima patung raksasa, sosok tersebut tidak lain adalah immortal Lou, kekuatan yang berbeda jauh membuat immortal Lou dibombardir tanpa ampun, ia hampir menghembuskan nafas berkali-kali, tapi darah suci terus memompa detak jantung, pertarungan harus menggunakan kekuatan jiwa dan spiritual, bukan menggunakan keterampilan bertarung atau sejenisnya. Pandangan sisi menjadi gelap melihat lima serangan yang datang, ia langsung melesat keluar dari tubuh membuat jiwa asli immortal Lou masuk kedalam tubuhnya."Aaaaaaaaaaaaaa!" teriak immortal Lou menahan rasa sakit."Dasar bodoh, kenapa kamu keluar dari tubuhnya?" teriak leluhur gerbang dosa."Aku tidak mau mati, lagi pula jiwanya tidak akan mati!" jawab sisi gelap.Mata jiwa kembali melesat ke atau immortal Lou, sisi gelap dan Leluhur gerbang dosa langsung menahan serangan lima mata jiwa, saat itu juga dua sosok
Ep 108. Tiba di dunia dewaDi dalam kamar terlihat semua orang berkumpul, mereka melihat keadaan immortal Lou hampir mati, ia kehabisan sumber darah suci, sebelum itu immortal Lou mengalaminya pertarungan menggunakan kekuatan jiwa, saat itu juga darah suci memompa jantung secara paksa, kalau tidak ada darah suci mungkin immortal Lou sudah mati saat bertarung melawan lima patung jiwa. Bin Ren melihat ke arah Lusun."Sayang, ayo kita lakukan!" "Baiklah… semuanya tunggu di luar!" "Em!" semua orang berbalik meninggalkan kamar. Lusun dan Bin Ren menggores tangan, darah menetes ke dalam wadah, disisi lain immortal Lou meneteskan air mata menahan rasa sakit sekujur tubuh, ia ingin berteriak tapi kondisi tubuh di titik terlemah, setelah beberapa saat Bin Ren dan Lusun sudah selesai menyaring darah dalam wadah, ia langsung meminumkannya kemulut immortal Lou."Biar aku menahan tubuhnya!" ucap Lusun."Em!"Lusun mendudu
Ep 109. Nasib Berkata lainDi penginapan rombongan immortal Lou menikmati makanan bersama, canda tawa menghiasi wajah semua orang, setelah melakukan perjalanan jauh, akhirnya mereka tiba di dunia dewa, immortal Lou tersentak kaget ketika harga di dunia dewa sangat mahal, emas menjadi mata uang paling rendah, dan yang tertinggi adalah batu energi, satu kantong batu energi setara dengan satu peti emas, semua orang menggelengkan kepalanya."Untung saja aku membawa cukup banyak, kalau tidak? Kita tidak akan kesulitan!""Harga ini sangat gila!""Kata pelayan, mata uang tertinggi adalah batu energi… aku tidak tahu seperti apa batu itu!""Batu energi?" "Iya, mungkin itu juga digunakan untuk basis kultivasi!" "Hmm….!" "Kita beristirahat dulu satu hari, setelah itu melanjutkan perjalanan menuju makam!""Em!" Semua orang berbalik berjalan ke kamar penginapan, immortal Lou memesan dua kamar, itu
Ep 110. Perjuangan Immortal LouDi alun-alun kota suci sosok cantik berjalan bersama putranya Lan Shi, ia sudah tiba di kota yang di maksud gulungan peta, sambil menggendong peti mati, bahu immortal Lou terasa pegal karena membawa peti mati, kereta kuda berlalu lalang di atas langit, keluarga besar klan langit memperlihatkan keagungan didepan mata semua penduduk, immortal Lou melihat dengan wajah kagum."Sejak kapan kereta kuda bisa berjalan di atas langit?" gumam nona Zen. "A…!" ucap Lan Shi di gendongan nona Zen. Nona Zen melihat tangga yang dimaksud, tangga emas menghubungkan kota suci dan wilayah klan langit, untuk bisa menaiki tangga harus memerlukan izin Dewi bulan, kalau tidak memiliki izin akan merasakan tekanan mengerikan saat melangkahkan kaki di tangga."Tidak ada penjaga, itu artinya aku boleh menaiki tangga ini!" ucap Nona Zen.Salah satu orang menghentikan langkah sosok cantik "Nona, mau kemana kamu?"
Ep 111. Berhasil tiba di wilayah klan langitSemua orang menyaksikan perjuangan Nona Zen menaiki tangga klan langit, sosok cantik menghilang dari kejauhan, ia sudah mencapai puncak tertinggi, tinggal sedikit lagi nona Zen tiba di wilayah klan langit, di dalam peti mati bocah satu setengah tahun bermain bersama satu sosok, immortal Lou terpaksa memasukkan putranya kedalam peti mati karena bisa melukai saat merasakan tekanan kekuatan dari tangga emas."Sedikit lagi!" ucap Nona Zen melangkahkan kakinya ke anak tangga terakhir.Lou terbaring di tanah "Lan Shi, kita berhasil!" "Nak, ada yang datang?" ucap leluhur gerbang dosa.Beberapa sosok berjubah emas dan ratusan pasukan mengelilingi Nona Zen, ia langsung berbangun mengambil kuda-kuda rendah, ia melihat sosok cantik muncul di kehampaan, gaun indah berkibar di hembusan angin, di tengah dahi terlihat simbol bulan sabit, Dewi bulan melihat ke arah wanit yang menggendong peti mati.
Ep 112. Menuju MakamDitengah hutan satu sosok memainkan seruling, di sampingnya sebuah peti mati dan anak kecil sedang tidur, semua pengintai dari klan langit mengerutkan kening, mereka merasakan jiwa membara mendengar alunan nada indah dari Nona Zen, perjalanan panjang menuju makam Dewi menjadi sebuah kisah yang jarang orang ketahui, Dewi Athena adalah Dewi perang yang ditakuti semua orang.Dibawah sinar bulan, langit malam berwarna merah darah, sosok cantik meneteskan air mata kerinduan kepada penduduk empat kekaisaran dan keluarga yang ditahan klan samudra, bocah kecil Lan Shi tertidur nyenyak di samping Lou, beberapa jam matahari mulai terbit, suara ayam berkokok, embun pagi membasahi dedaunan, bola air bersinar seperti berlian, immortal Lou mengikat peti mati di bagian tubuh belakang, setelah itu menggendong Lan Shi menuju makam dewa."Sayang, ayo kita lanjutkan perjalanan!" "A..!" Dua jam kemudian.Nona Zen membuka
Ep 113. Makam tiga LantaiSetelah beberapa hari melakukan perjalanan, Nona Zen tiba di makan keluarga Dewi, disana terlihat tiga lantai berdasarkan tingkatan kehormatan, lantai pertama untuk yang tidak memiliki jabatan apapun, lantai kedua untuk peninggi keluarga, lantai terakhir untuk pemimpin keluarga yang sudah tiada, dua sosok berdiri di depan gerbang besar, Nina Zen masuk bersama Lan Shi, ia juga menggendong peti mati. "Yang Mulia? Siapa sebenarnya yang ada di dalam peti itu?" tanya Dewa Qin."Kita masih belum mengetahui, lihat saja!" Semua orang melihat Nona Zen memasuki gerbang pemakaman, mereka melihat menggunakan riak energi dari kehampaan, setelah melewati gerbang pemakaman, semua jiwa yang sudah mati memperlihatkan diri, mereka langsung berlutut di hadapan wanita yang membawa peti mati, pandang Dewi bulan dan dewa lainya memucat ketika mengetahui status kehormatan yang dari peti mati."Cepat berkumpul di pemakaman… itu adalah