Share

65. Kebebasan

“Ini dia.” Lily mengulurkan kartu undangan dari Bu Sultan. Lily tersenyum saat memandang Sani sambil menyerahkan undangan. Kecamuk di benak Lily belum usai, tapi ia sudah bisa mengendalikan diri agar tak semua orang tahu kehancuran hatinya.

Sani mengulurkan tangan untuk menyambut kartu undangan yang terulur. Tatkala tangan Sani berhasil meraih kartu dan Lily siap melepaskan undangan itu, Sani dan Lily saling menatap. Sorot mata mereka mengungkapkan segalanya. Sani dan Lily bertukar pemahaman bahwa mereka sama-sama tahu yang terjadi di ruang dalam. Sebuah skandal yang berada di luar jangkauan mereka sebagai pelayan.

Baik Sani maupun Lily sama-sama tersenyum. Sama-sama maklum. Sama-sama tahu kewajiban mereka yaitu melupakan peristiwa itu pernah terjadi, bila tak ingin pekerjaan mereka tergantikan.

“Terima kasih.” Sani berkata singkat. Lily bangkit dari duduk, lalu membenahi baju dan letak tali tas y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status