Share

32. Kabar Gembira

Dedy tak terima bila ia harus menerima hukuman seorang diri. Enak saja ia dihukum tetapi Rara bisa berkeliaran bebas.

“Saya enggak kerja sendiri, Pak,” ujar Dedy lantang.

“Oya? Kamu bersama teman melakukan pembakaran itu? Siapa dia?” tanya petugas dengan sorot mata tajam penuh selidik.

“Saya memang melakukan semuanya sendirian. tetapi rencana ini bukan dari saya,” jawab Dedy geram.

“Sebutkan siapa yang merencanakan ini semua,” perintah petugas tegas.

“Istri saya! Dia yang memiliki ide pertama kali untuk melakukan pembakaran toko di pasar.” Dedy berkata mantap.

***

Wati baru saja selesai mandi pagi dan bersiap hendak sarapan pagi. Selepas mandi, ia memoles kulitnya dengna pelembab badan hingga kulitnya beraroma harum bunga. Wajahnya sudah diberi pelembab dan ditabur

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status