Share

Bab 535

Penulis: Danira Widia
"Menurutmu?" Jason menangkap tangan Janice dan menatapnya dengan dalam. "Jangan sentuh sembarangan."

"Takut apa? Lagian nggak ada yang lihat," ucap Janice sambil menjinjitkan kakinya.

Hampir pada saat bersamaan, Jason meraih dagunya dan menariknya lebih dekat. "Janice, aktingmu akhirnya ada kemajuan. Tapi, apa kamu pikir aku benar-benar peduli apakah ada orang lain yang melihatnya?"

Usai bicara, Jason langsung menciumnya. Janice terkejut, lalu berkata, "Bu Rachel."

Jason langsung berhenti dan melepaskannya.

Janice merasa menyedihkan, sekaligus menggelikan. Kemudian, dia menepuk kerahnya sambil berkata, "Pak Jason, ada rambut yang nempel."

Sambil menatap Jason, dia melanjutkan sambil tertawa, "Pak Jason, kalau kamu tidak bisa kasih apa pun, lebih baik jangan ikut campur urusan orang lain. Karena kalau seseorang sudah terdesak, mereka bisa melakukan apa saja."

Saat Jason tertegun sesaat, Janice segera mendorongnya dan melangkah keluar dari tangga darurat.

Begitu dia sampai di depan ruang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 536

    "Jason? Jason?" Rachel menarik lengan pria di sampingnya.Jason kembali sadar, ekspresinya tetap datar. "Ada apa?"Ekspresi Rachel sedikit kaku, lalu dia tersenyum. "Ayo pulang.""Kamu dan Bu Elaine pulang dulu. Aku harus ke kantor." Jason menarik tangannya sambil melirik Elaine dengan dingin.Seketika, Elaine merasa punggungnya menegang. Awalnya, dia ingin membujuk Rachel untuk ikut dengan Jason. Namun, di bawah tatapan Jason, dia hanya bisa berpura-pura tenang dan tersenyum."Rachel, aku akan menemanimu pulang. Jangan ganggu Jason bekerja.""Baiklah." Rachel mengangguk dan naik mobil bersama Elaine.Setelah mereka pergi, Norman menghentikan mobil di depan Jason dan membukakan pintu untuknya.Jason merapikan jasnya. Sebelum naik ke mobil, Jason berkata dengan suara rendah, "Kamu ikuti Janice."Norman bingung. "Dia sudah nggak punya apa-apa. Seharusnya dia nggak berani bertindak sembarangan.""Kamu nggak memahami dia.""Baik."....Dalam perjalanan ke rumah Keluarga Karim, Rachel menat

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 537

    Janice tetap tidak membalas pesan.Landon menutup berkas yang baru saja diberikan oleh Zion, lalu memijat sudut matanya. "Siapa itu? Kenapa nggak sabaran sekali?""Kamu terganggu ya? Maaf." Janice meminta maaf. Ketika hendak berbicara lagi, dia menyadari ada mobil yang mengikutinya sejak tadi.Dulu, dia tidak terlalu memperhatikan detail semacam ini. Namun, belakangan ini terlalu banyak hal terjadi, membuatnya lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. Mobil itu mulai mengikutinya sejak di persimpangan luar butik gaun pengantin.Karena Landon sedang menangani dokumen di dalam mobil, laju kendaraan mereka tidak terlalu cepat. Mobil di belakang juga mengikuti dengan sabar.Memikirkan sesuatu, Janice berkata dengan santai, "Klien yang kurang puas dengan desainku, jadi memberikan banyak masukan."Landon menoleh ke arahnya dan bertanya dengan suara rendah, "Kamu sebegitu nggak percayanya padaku?"Janice menggigit bibir. Dia tahu berbohong di depan pebisnis licik seperti Landon adalah tindak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 538

    Saat Janice terbangun, sekelilingnya gelap gulita. Bau anyir darah bercampur dengan aroma asin dan lembap memenuhi udara. Setiap tarikan napas membuatnya ingin muntah."Huek ...." Akhirnya, dia tidak bisa menahannya. Sambil menopang pada sesuatu, dia mulai terbatuk dan muntah.Setelah akhirnya mulai tenang, dia baru sadar bahwa yang digenggamnya adalah jeruji besi. Selain itu, di telapak tangannya ada sesuatu yang lengket. Ujung jarinya gemetar. Dia refleks melepaskan genggamannya.Tiba-tiba, lampu redup di atas kepalanya menyala, cukup untuk menerangi area di sekitarnya. Begitu melihat kondisi sekelilingnya, dadanya terasa sesak. Dia terkunci di dalam ruang sempit seperti sel penjara.Dalam kepanikan, Janice menatap telapak tangannya. Yang lengket itu adalah darah! Dia terkejut hingga membeku di tempat.Saat itu juga, dari balik bayangan di luar jeruji, terdengar suara berat. "Sudah kubilang, kamu nggak akan bisa lari."Suara itu disertai langkah kaki mendekat. Tak lama kemudian, soso

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 539

    Setelah tertegun selama beberapa detik, Janice menopang tubuhnya dengan lampu dan perlahan mendekati dinding foto.Yang terlihat adalah foto-foto kaki perempuan yang berbeda. Dari awalnya sekadar foto yang diambil secara diam-diam, lalu potongan anggota tubuh, hingga momen ketika Thiago sendiri memotong kaki mereka.Meskipun Janice sudah menyiapkan mentalnya, semua ini tetap membuat bulu kuduknya berdiri dan berkeringat dingin.Cahaya lampu di tangannya bergetar karena tangannya gemetar, membuat bayangan di foto-foto itu tampak semakin menyeramkan.Namun, dia tidak boleh mundur. Jika dia menyerah sekarang, semua yang telah dia lakukan akan sia-sia.Janice mendekatkan diri ke dinding foto, mencari petunjuk yang bisa digunakan. Saat mengarahkan cahaya ke sudut lain, dia melihat foto-foto lain di dinding sebelah. Kali ini, hanya ada satu orang dalam setiap gambar.Itu Rachel. Dari pertemuan pertama dengan Rachel hingga saat ini, Thiago mendokumentasikan setiap gerak-geriknya. Setiap foto

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 540

    Benar, Janice sudah lama mengenali Thiago. Atau lebih tepatnya, mengenali dirinya dari kehidupan sebelumnya.Di kehidupan sebelumnya, Thiago dikenal sebagai pewaris keluarga kaya yang paling menakutkan. Karena sejak kecil, Thiago sudah memiliki sindrom XYY.Keluarga Tandiono selalu berusaha menutupi penyakitnya dengan uang, menyuap semua orang agar menutup mulut atas perbuatannya.Dia telah menyakiti banyak wanita. Beberapa bisa dibungkam dengan uang, sementara yang tidak bisa, keluarganya akan menekan mereka sampai hancur lebur.Hingga suatu hari, seorang anonim memberikan bukti lengkap, menangkap Thiago saat dia hendak berbuat kejahatan lagi.Saat itu, berita mengungkap beberapa detail. Misalnya, bagaimana dia mengurung para wanita itu.Jadi, sejak pertama kali bertemu Thiago, Janice sudah mulai belajar cara menyelamatkan diri. Namun setelah itu, investigasi lebih lanjut tidak pernah diumumkan lagi.Misalnya, siapa saja yang pernah menjadi korbannya. Atau hubungan antara dia dan Elai

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 541

    "Kamu menyukai kekerasan, tapi selalu merasa nggak pernah mencapai bentuk yang paling sempurna. Jadi, kamu terus bereksperimen, sampai suatu hari kamu mematahkan kaki pacarmu.""Kamu menyukai kecantikan yang cacat, tapi mereka tetap nggak bisa mencapai standar sempurnamu.""Hingga akhirnya, kamu bertemu dengan Rachel yang mengalami amputasi karena cedera. Dia menjadi dewi dalam hidupmu. Di hadapannya, kamu tampil sebagai pria sopan dan penuh perhatian. Tapi, ada seseorang yang terus menanamkan dalam pikiranmu kalau kamu nggak pantas untuknya."Mendengar ini, Thiago tiba-tiba berhenti. Matanya menatap Janice dengan penuh kecurigaan dan penilaian. "Dari mana kamu tahu?""Kamu pikir aku cuma tahu sejauh ini? Aku bahkan bisa memberitahumu apa yang terjadi selanjutnya, lalu kamu akan tahu gimana aku mengetahuinya." Janice sengaja membuatnya penasaran.Semua detail ini sebenarnya adalah informasi yang pernah diungkap oleh polisi di kehidupan sebelumnya.Thiago jelas tidak sabaran. Dia mengep

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 542

    Langit di luar diselimuti awan hitam yang pekat, sementara angin laut menerpa tubuh Janice dengan keras. Cuaca dan pemandangan ini terasa begitu familier.Di kehidupan lampau, Ivy meninggal di tempat ini. Kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya. Siapa yang tahu bahwa tidak jauh dari lokasi kecelakaan, di dalam rumah itu, tersembunyi segala kebusukan.Tidak, ada seseorang yang tahu. Jason di kehidupan lampau.Saat ini, awan gelap menutupi langit. Laut yang luas terbentang seperti jurang yang siap menelan Janice kapan saja.Tiba-tiba, angin kencang dan hujan deras menerjang, sama seperti gejolak di hatinya yang tak bisa tenang.Matanya berkilat sedih. Di wajahnya, sudah tidak jelas lagi mana air hujan dan mana air mata. Dia berusaha mengendalikan tubuhnya, tetapi kakinya terasa berat.Detik berikutnya, tangan Thiago mencengkeram lehernya dan membantingnya ke tanah. "Aku akan membunuhmu sekarang juga, lalu melemparmu ke laut!"Wajah Janice memerah karena kekurangan oksigen. Dia bahkan ta

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 543

    Thiago mengabaikan luka yang terus mengucurkan darah. Dengan penuh kegilaan, dia memutar setir dengan kasar, berusaha membuat mobil di atasnya terlempar.Janice terhantam dua kali sebelum berhasil mencengkeram kursi dan menstabilkan tubuhnya. Dia menarik napas dalam, lalu dengan sekuat tenaga menerjang ke depan, melingkarkan lengannya di leher Thiago dari belakang."Kamu begitu ingin mati? Aku akan mengabulkan keinginanmu!""Dasar jalang! Le ... lepaskan!"Wajah Thiago memerah, tetapi karena terlalu banyak kehilangan darah, bibirnya tampak pucat pasi. Rasa sakit yang luar biasa membuatnya tanpa sadar memperlambat laju kendaraan.Jason memanfaatkan kesempatan itu untuk mengendalikan mobilnya dan turun dari atas. Dia lalu menabrakkan bagian depan mobilnya ke mobil Thiago, memaksa pria itu untuk berhenti.Melihat situasi yang tidak menguntungkan, Thiago semakin murka. Dengan kekuatan penuh, dia melepaskan cengkeraman Janice.Tubuh Janice membentur kursi dengan keras, membuatnya kesulitan

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 546

    "Kalau begitu, lihat baik-baik siapa ini." Begitu Anwar selesai bicara, para pengawal menyeret Ivy masuk ke ruangan.Ivy didorong hingga tersungkur di samping tempat tidur. Janice bergegas turun dan membantunya berdiri.Namun, sebelum mereka berdiri dengan stabil, Elaine langsung menerjang ke depan dan menarik paksa kerah baju Ivy."Lihat ini, ini Nyonya Kedua Keluarga Karim. Masih ada tanda dari pria lain di tubuhnya. Pantas saja, dia bersembunyi. Kalau aku jadi dia, aku juga malu bertemu orang."Ivy berusaha sekuat tenaga untuk melawan, tetapi lukanya baru saja sembuh. Dia bukan tandingan Elaine. Janice akhirnya menarik kembali kerahnya dan membantunya merapikan pakaian.Wajah Ivy dipenuhi rasa hina, matanya memerah karena menahan emosi. "Elaine, kamu sudah keterlaluan."Elaine mencibir. "Aku keterlaluan? Setidaknya aku nggak mencari pria lain. Kamu berani bilang kalau wanita di foto ini bukan kamu?"Sambil berbicara, dia mengangkat foto-foto yang kotor itu.Ivy meliriknya sekilas, l

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 545

    Janice tahu itu Landon, tetapi dalam mimpinya, dia selalu tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Pada akhirnya, dia memilih untuk membuka matanya, menatap kosong ke langit-langit yang putih bersih.Entah berapa lama kemudian, pintu kamar didorong oleh Arya. "Sudah sadar? Masih ada yang sakit nggak?""Aku baik-baik saja." Janice menopang tubuhnya, menggeleng pelan.Arya menggigit bibirnya, lalu bertanya dengan hati-hati, "Kamu masih ingat apa yang terjadi?"Janice menunduk, lalu menjawab dengan tenang, "Maksudmu aku yang merasa diri sendiri pintar, tapi tetap saja dimanfaatkan, lalu berakhir melompat ke laut? Aku ingat, sangat jelas."Ekspresi Arya menegang. Dia buru-buru menjelaskan, "Bukan, sebenarnya dia ...."Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Janice sudah menyela, "Dokter Arya, kamu masih ingat apa yang kukatakan saat kita bertemu di bar? Aku akan mengulanginya lagi sekarang. Aku lebih baik mati bersama musuhku daripada diselamatkan olehnya.""Kamu nggak tahu, dem

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 544

    Janice menutup matanya, merasakan tubuhnya jatuh dengan cepat sebelum akhirnya terhempas ke dalam laut yang sedingin es.Saat ini, dia tak lagi memiliki tenaga, bahkan tak ingin berusaha melawan. Dia membiarkan tubuhnya tenggelam ke dasar laut.Air laut menekan paru-parunya, rasa sesak yang mencekik perlahan-lahan membuat kesadarannya memudar.Tiba-tiba, ombak di atasnya bergejolak. Sebuah bayangan menerobos masuk ke air. Dia ingin sekali melihat dengan jelas siapa itu, tetapi tubuhnya sudah tak mampu bertahan.Lagi pula, mustahil itu Jason. Dari ketinggian seperti itu, dia tidak mungkin melompat.Sebelum kesadarannya sepenuhnya hilang, tubuhnya tiba-tiba dipeluk erat oleh seseorang. Sesaat kemudian, bibirnya ditahan oleh sesuatu.Seperti menemukan harapan terakhir, Janice langsung melingkarkan tangannya di leher orang itu. Tubuhnya mulai didorong ke permukaan air.Namun, tepat saat mereka hampir mencapai permukaan, orang yang memeluknya tiba-tiba melepaskannya. Janice mencoba menggapa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 543

    Thiago mengabaikan luka yang terus mengucurkan darah. Dengan penuh kegilaan, dia memutar setir dengan kasar, berusaha membuat mobil di atasnya terlempar.Janice terhantam dua kali sebelum berhasil mencengkeram kursi dan menstabilkan tubuhnya. Dia menarik napas dalam, lalu dengan sekuat tenaga menerjang ke depan, melingkarkan lengannya di leher Thiago dari belakang."Kamu begitu ingin mati? Aku akan mengabulkan keinginanmu!""Dasar jalang! Le ... lepaskan!"Wajah Thiago memerah, tetapi karena terlalu banyak kehilangan darah, bibirnya tampak pucat pasi. Rasa sakit yang luar biasa membuatnya tanpa sadar memperlambat laju kendaraan.Jason memanfaatkan kesempatan itu untuk mengendalikan mobilnya dan turun dari atas. Dia lalu menabrakkan bagian depan mobilnya ke mobil Thiago, memaksa pria itu untuk berhenti.Melihat situasi yang tidak menguntungkan, Thiago semakin murka. Dengan kekuatan penuh, dia melepaskan cengkeraman Janice.Tubuh Janice membentur kursi dengan keras, membuatnya kesulitan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 542

    Langit di luar diselimuti awan hitam yang pekat, sementara angin laut menerpa tubuh Janice dengan keras. Cuaca dan pemandangan ini terasa begitu familier.Di kehidupan lampau, Ivy meninggal di tempat ini. Kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya. Siapa yang tahu bahwa tidak jauh dari lokasi kecelakaan, di dalam rumah itu, tersembunyi segala kebusukan.Tidak, ada seseorang yang tahu. Jason di kehidupan lampau.Saat ini, awan gelap menutupi langit. Laut yang luas terbentang seperti jurang yang siap menelan Janice kapan saja.Tiba-tiba, angin kencang dan hujan deras menerjang, sama seperti gejolak di hatinya yang tak bisa tenang.Matanya berkilat sedih. Di wajahnya, sudah tidak jelas lagi mana air hujan dan mana air mata. Dia berusaha mengendalikan tubuhnya, tetapi kakinya terasa berat.Detik berikutnya, tangan Thiago mencengkeram lehernya dan membantingnya ke tanah. "Aku akan membunuhmu sekarang juga, lalu melemparmu ke laut!"Wajah Janice memerah karena kekurangan oksigen. Dia bahkan ta

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 541

    "Kamu menyukai kekerasan, tapi selalu merasa nggak pernah mencapai bentuk yang paling sempurna. Jadi, kamu terus bereksperimen, sampai suatu hari kamu mematahkan kaki pacarmu.""Kamu menyukai kecantikan yang cacat, tapi mereka tetap nggak bisa mencapai standar sempurnamu.""Hingga akhirnya, kamu bertemu dengan Rachel yang mengalami amputasi karena cedera. Dia menjadi dewi dalam hidupmu. Di hadapannya, kamu tampil sebagai pria sopan dan penuh perhatian. Tapi, ada seseorang yang terus menanamkan dalam pikiranmu kalau kamu nggak pantas untuknya."Mendengar ini, Thiago tiba-tiba berhenti. Matanya menatap Janice dengan penuh kecurigaan dan penilaian. "Dari mana kamu tahu?""Kamu pikir aku cuma tahu sejauh ini? Aku bahkan bisa memberitahumu apa yang terjadi selanjutnya, lalu kamu akan tahu gimana aku mengetahuinya." Janice sengaja membuatnya penasaran.Semua detail ini sebenarnya adalah informasi yang pernah diungkap oleh polisi di kehidupan sebelumnya.Thiago jelas tidak sabaran. Dia mengep

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 540

    Benar, Janice sudah lama mengenali Thiago. Atau lebih tepatnya, mengenali dirinya dari kehidupan sebelumnya.Di kehidupan sebelumnya, Thiago dikenal sebagai pewaris keluarga kaya yang paling menakutkan. Karena sejak kecil, Thiago sudah memiliki sindrom XYY.Keluarga Tandiono selalu berusaha menutupi penyakitnya dengan uang, menyuap semua orang agar menutup mulut atas perbuatannya.Dia telah menyakiti banyak wanita. Beberapa bisa dibungkam dengan uang, sementara yang tidak bisa, keluarganya akan menekan mereka sampai hancur lebur.Hingga suatu hari, seorang anonim memberikan bukti lengkap, menangkap Thiago saat dia hendak berbuat kejahatan lagi.Saat itu, berita mengungkap beberapa detail. Misalnya, bagaimana dia mengurung para wanita itu.Jadi, sejak pertama kali bertemu Thiago, Janice sudah mulai belajar cara menyelamatkan diri. Namun setelah itu, investigasi lebih lanjut tidak pernah diumumkan lagi.Misalnya, siapa saja yang pernah menjadi korbannya. Atau hubungan antara dia dan Elai

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 539

    Setelah tertegun selama beberapa detik, Janice menopang tubuhnya dengan lampu dan perlahan mendekati dinding foto.Yang terlihat adalah foto-foto kaki perempuan yang berbeda. Dari awalnya sekadar foto yang diambil secara diam-diam, lalu potongan anggota tubuh, hingga momen ketika Thiago sendiri memotong kaki mereka.Meskipun Janice sudah menyiapkan mentalnya, semua ini tetap membuat bulu kuduknya berdiri dan berkeringat dingin.Cahaya lampu di tangannya bergetar karena tangannya gemetar, membuat bayangan di foto-foto itu tampak semakin menyeramkan.Namun, dia tidak boleh mundur. Jika dia menyerah sekarang, semua yang telah dia lakukan akan sia-sia.Janice mendekatkan diri ke dinding foto, mencari petunjuk yang bisa digunakan. Saat mengarahkan cahaya ke sudut lain, dia melihat foto-foto lain di dinding sebelah. Kali ini, hanya ada satu orang dalam setiap gambar.Itu Rachel. Dari pertemuan pertama dengan Rachel hingga saat ini, Thiago mendokumentasikan setiap gerak-geriknya. Setiap foto

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 538

    Saat Janice terbangun, sekelilingnya gelap gulita. Bau anyir darah bercampur dengan aroma asin dan lembap memenuhi udara. Setiap tarikan napas membuatnya ingin muntah."Huek ...." Akhirnya, dia tidak bisa menahannya. Sambil menopang pada sesuatu, dia mulai terbatuk dan muntah.Setelah akhirnya mulai tenang, dia baru sadar bahwa yang digenggamnya adalah jeruji besi. Selain itu, di telapak tangannya ada sesuatu yang lengket. Ujung jarinya gemetar. Dia refleks melepaskan genggamannya.Tiba-tiba, lampu redup di atas kepalanya menyala, cukup untuk menerangi area di sekitarnya. Begitu melihat kondisi sekelilingnya, dadanya terasa sesak. Dia terkunci di dalam ruang sempit seperti sel penjara.Dalam kepanikan, Janice menatap telapak tangannya. Yang lengket itu adalah darah! Dia terkejut hingga membeku di tempat.Saat itu juga, dari balik bayangan di luar jeruji, terdengar suara berat. "Sudah kubilang, kamu nggak akan bisa lari."Suara itu disertai langkah kaki mendekat. Tak lama kemudian, soso

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status