Share

Benci

Penulis: Rias Ardani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-28 22:41:54

pov Nora°

Dari awal hingga sekarang, hanya sebuah kebencian yang selalu terpatri di wajahku, kala memandang wajah Leha, Istri dari Kakaku. Wanita kampungan itu, mengendalikan seluruh kekayaan kakak, kalau saja dia tidak pelit dan royal kepadaku, mungkin aku tidak sebenci ini.

Rumah tanggaku hancur, akibat ulahku sendiri yang suka bermain cinta dengan Om-om yang bisa memuaskan hasrat belanjaku.

Aku terusir, bahkan aku di permalukan semua orang di komplek perumahan tempatku tinggal.

Dan kini, kedua anakku diambil mantan suamiku, akibat campur tangan Leha sialan itu. 

Bahkan ibuku sampai masuk rumah sakit, selain licik, Leha juga tukang ngadu. Hatiku semakin geram, dendam dan kebencian menyeruak dihati ini.

Mendidih seperti air yang di panaskan.

Sepulang dari rumah sakit, aku berniat bermain-main dengan teman lelakiku dan sedikit menjahili si Leha. Namun na'as, mas Juna pulang dan mengamuk.

Di luar dugaanku, ia bahkan t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Dukun

    °pov Nora°Dengan berat hati, terpaksa kujual mobilku satu-satunya. Demi pelet sakti mandraguna itu, nanti juga pasti bakal kebeli lagi yang baru kalau sudah dapat sultan.Tanpa pikir panjang, aku langsung saja menjual mobil merah kesayangan.Setelah akad jual beli selesai, aku segera menghubungi Amel, untuk memintanya mengantarku ke rumah si dukun pelet.'Amel pun bersedia mengantarku, dengan meminta bonus pula, dasar wanita bayaran, apa-apa minta di bayar. Sial, celetukku dalam hati.' tapi tidak apa-apa, nanti juga bakal dapat gantinya, itulah yang selalu menjadi motivasiku untuk meraih mimpi, aku harus rela merugi.Tapi, merugi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal."Mel, masih jauh kah ini?" tanyaku pada Amel, yang memboncengku menggunakan sepeda motor matic miliknya."Jauhlah, yang sabar, lagian aku juga yang bawa motor!" sahut Amel dengan kesal."Bisa rusak rambut cantikku, Mel. Suda

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Viral

    °pov Nora°Semakin hari keuanganku semakin menipis, kak Juna juga masih sibuk jagain Ibu di rumah sakit, sedangkan Leha, ia kini selalu ada di rumah. Aku mana bisa mengambil kesempatan untuk mencuri uang kak Juna, ah sial.Lebih baik aku jalan-jalan saja, mana tahu ketemu horang kaya, kan lumayan buat balikin modal.Aku terpaksa kesana kemari harus memesan taksi, ah tidak apa-apa, yang penting bisa jalan-jalan.Hari ini jalan sendiri saja, malas ngajak si Amel, doyan minta traktiran melulu.Aku berjalan ke cafe elit seorang diri, dengan uang yang masih lumayanlah, untuk membayar minuman masih bisa.Nampak kulihat seorang Om-om yang tengah sibuk berkutat dengan laptop miliknya. Aku membawa gelas milikku dan mendekatinya."Hai, boleh bergabung?" tanyaku sambil mengulas senyum manis, semanis mungkin.Lelaki itu mengernyitkan dahi menatap ke arahku."Maaf, sepertinya kita tidak kenal," j

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Kesal

    °Pov Nora°'Penggoda Om-om kena batunya' ya ampun, rasa Maluku semakin meluas, wajahku terpampang jelas, ketika di siram dengan air minuman.Rasanya harga diri semakin terkoyak, malu tidak dapat ditutupi, reputasiku hancur seketika.Aku hanya bisa terisak-isak, entah bagaimana caranya aku mampu melewati semua ini.Sementara di tempat lain, Juna menemui Leha.Sesampainya lelaki yang bergelar kakak serta Suami itu, memasuki halaman rumahnya dengan perasaan jengkel. Sebab mendapat aduan sedemikian rupa dari Nora, membuat Juna naik pitam."Leha ..., Leha ...!" Suara teriakannya menggema di seluruh ruangan. Leha yang masih terbawa emosi pun seketika langsung meradang keluar rumah untuk menemui Juna."Ada apa? Baru ingat pulang kamu?" bentak Leha dengan tangan di lipat didada."Kamu apakan Nora?" tanya Juna acuh."Lihat rumah ini, akibat perbuatan brutal adikmu itu!" bentaknya sambil menga

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Ketahuan

    'Baiklah, Nora dan Mas Juna, nikmati kemenangan kalian. Sebelum ke sabaranku benar-benar habis, maka terbanglah dengan bebas.Seperti kamu yang mendapatkan kelemahanku, aku pun akan mencari kelemahanmu, Mas."Bu, bagaimana keadaan Ibu mertua?" tanya Bi Surti yang tiba-tiba datang dari dapur, membawakanku beberapa cemilan dan minuman dingin."Aku belum tahu, Bi. Tadi Bapak datang cuma ngajak ribut, mengesalkan," ujarku.Bibi duduk di sampingku. "Bapak betah banget di rumah sakit, coba sesekali ibu kesana, mana tahu Ibu Mertua sudah sehat."Ada benarnya juga saran si Bibi, mumpung aku sudah sehat kembali, harusnya aku bisa jalan ke sana."Baik, Bi. Nanti aku kesana langsung. Kalau Nora pulang tolong Bibi perhatikan orang itu, jangan sampai ia masuk rumah membawa teman laki-lakinya lagi." Aku berpesan pada Bibi, dan bersiap untuk menuju rumah sakit. Aku juga meminta Enot membawa anakku ke kamarnya, dan tidak memperbolehk

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Bertemu

    Sudah satu bulan berlalu, akhirnya berkas dan bukti-bukti perselingkuhan Mas Juna sudah terkumpul. Aku menyewa pengacara, untuk mengurus aset-aset milikku dan memintanya untuk menyelesaikan perkara sidang gugatan perceraian kepada Mas Juna.Selesai semua aset atas namaku semua, sidang gugatan perceraian pun memasuki tahap mediasi. Namun aku tidak datang seorang diri, melainkan pihak pengacara yang mengurus semuanya.Sengaja, agar tidak terjadi drama yang konyol antara aku dan keluarga Mas Juna, yang rata-rata tidak tahu malu itu.[Kamu beneran gugat cerai aku?] Sebuah pesan singkat yang dikirim oleh Mas Juna pagi ini.Aku tersenyum sinis membaca pesan yang terkesan bodoh itu, emang ada yang terlihat main-main dengan sikapku selama sebulan ini.[Pantang bagiku untuk main-main, apalagi dengan lelaki belagu macam kamu!] balasku.[Baiklah, akan kukabulkan permintaan kamu, emang kamu pikir Baim akan bahagia, hanya memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Matre

    "Bu, itu bukannya si Nora!" ucap Enot saat mobil kami melaju mendekati pagar rumah."Mau ngapain lagi? Tadi kakaknya, sekarang adiknya, besok-besok emaknya sampe tetangganya sekalian nyambangi nih rumah. Lama-lama kujual juga, biar nggak di ganggu lagi," gerutuku sambil memainkan stir mobil. Mendekati ke arah Nora berdiri, kubunyikan klakson mobil tepat di sampingnya.Kentara sekali, Nora terpekik, membuatku merasa lucu.Bahkan kami yang berada di dalam mobil pun semua ikut tertawa melihat wajah Nora tiba-tiba menjadi pias.Aku pun keluar dari mobil dengan wajah santai. "Ada apa kemari? Mau numpang hidup lagi, atau mau minta duit?" tanyaku dengan pandangan meremehkannya, biar dia tahu, aku nggak suka di datangi terus-menerus."Leha, tolong maafkan aku! Aku nggak punya siapa-siapa lagi selain kamu, kamu kakak ipar yang sangat baik. Aku yakin kamu tidak akan tega mengusirku lagi," ucap Nora mengiba."Telat, bahkan kakakmu saja suda

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Kompensasi

    "Nih, hitung saja, upah kamu!" ucapku seraya menyerahkan amplop coklat berisi uang perjanjian kami. Nora meraih amplop itu dengan wajah berbinar-binar bahagia, sama halnya denganku, aku pun bahagia sebab di bantu Nora."Pas, terimakasih ya! Aku pamit dulu, mau shopping!" ujarnya sambil beranjak dari duduknya, ia terus-menerus tersenyum sumringah."Oke deh, selamat bersenang-senang!" jawabku sambil mempersilahkannya.Aku pun mulai mengirimkan video itu kepada Mas Juna. Rasanya penasaran sekali, ingin tahu reaksinya.Namun senyap, bahkan video itu hanya centang satu. Mungkinkah aku di blokirnya, Hem, yasudah.__________"Bu, di luar ada Mas Juna dan orang-orang yang tidak bibi kenali."Aku pun berjalan cepat menuju jendela depan rumah, sebelum menampakan diri.Terlihat Mas Juna, gundiknya serta seorang laki-laki yang berpakaian rapi dengan kemeja putih berjas hitam. Laki-laki itu pun nampak membawa tas seperti orang

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Video Mesum

    pov Juna° flashback.Nora, ia datang memasuki ruang perawatan Ibuku, sebenarnya ibu sudah mulai pulih dan di perbolehkan pulang hari ini. Namun kedatangan Nora membawa kabar buruk."Kak, aku di usir lagi sama Leha, ia juga sepertinya sudah tahu, bahwa kakak main gila sama Amel."Mendengar penuturan Nora, rasanya dadaku berdegup kencang, napasku memburu cepat.Amel yang sedari dari masih bersamaku di dalam ruangan Ibu pun mendekat."Ada apa? Mas." Amel bertanya dengan mimik wajah bingung, melihat Nora yang sesegukkan menangis."Nora diusir, Mas pulang dulu, kamu bisa kan jagain Ibu dan Nora dulu."Amel mengangguk, aku pun bergegas menuju parkiran mobil. Aku panik, ketika melihat mobil yang tadinya di pinjam Amel, tidak ada di parkiran.Aku berlari kembali masuk ke dalam."Mel ..., mobil kamu parkir dimana?" tanyaku dengan napas memburu, lelah rasanya berlari-lari d

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28

Bab terbaru

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   TAMAT

    Bab89"Siska, aku akan berusaha lebih keras lagi, untuk mencukupi kebutuhan kita. Tapi bisakah, kita pulang dan biarkan Leha, menikmati kebahagiaannya?"Jalu berkata dengan pelan, berharap Siska mendengarkan permintaannya."Tapi, Mas! Leha hidup enak, masa kita orang tuanya, hidup blangsak?""Leha, sudahlah! Biarkan saja kami tinggal bersama kalian," kata Siska, kembali memasang wajah memelas."Maaf, Bu! Leha tidak bisa," tegas Leha. "Lagi pula, selama ini Leha berjuang hidup sendiri. Semenjak Bapak menikahi Ibu, dia bahkan tidak lagi menengokku di rumah Nenek. Jadi, kurasa aku berhak menolak kehadiran kalian.""Mas, anakmu itu!" pekik Siska, menahan emosi dalam dadanya."Sudah! Aku juga lelah dengan sikapmu. Dari tadi kuminta baik-baik, tapi kamu terus bersikeras mengacaukan hari bahagia Leha. Dia itu putriku! Bukan putrimu, jadi tidak usah bersikap seperti ini. Kamu harus tahu, tidak ada kewajiban dia mengurus kamu dan aku."

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   TIDAK TAHU MALU

    Bab88 Leha tersenyum sumringah. Ketika calon suaminya, berjalan mendekat ke arahnya. "Terimakasih," bisik Briyan. "Aku beruntung!" ungkapnya dengan suara lembut. "Sudahlah, aku malu dilihati banyak orang," sahut Leha dengan wajah bersemu merah. "Haha, masa malu! Kita akan menikah," balas Briyan. Dikejauhan. Juna sangat sakit hati, melihat mantan istrinya, berbahagia bersama lelaki lain. "Leha ...." suara lelaki itu, membuat Leha sangat terkejut. Leha menoleh, ke arah asal suara."Bapak!" pekiknya. Melihat Jalu datang, bersama istrinya. Leha berjalan cepat, ke arah Jalu. "Bapak, beneran ini Bapak?" tanya Leha tidak percaya. Lama Jalu menghilang, meninggalkan Leha dan Ibunya, yang bernama Ratih. Ratih meninggal, saat usia Leha, sudah menginjak satu tahun. Cerita pilu dia terima, Leha lahir dalam penjara. Namun tetap saja, dia buah hati yang tidak bersalah apa-apa. Perbu

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Pernikahan

    pov Juna°"Mas, kamu cari kerja dong! Jangan nyantai aja kerjaannya, gak guna banget jadi laki-laki." Amel berteriak kasar kepadaku, ketika melihatku duduk termenung di teras rumah.Bagaimana aku bisa bekerja, sedangkan kesana kemari saja selalu di curigai. Di tuduh yang bukan-bukan lagi."Sabar dong! Kan sudah bikin lamaran juga, tapi memang belum ada panggilan kerja." Aku menyahut dengan kesal."Ya cari yang lain kek, kerja apa gitu, yang penting dapat uang." Amel berucap menggebu-gebu."Mel, kamu nih maksa banget. Mas juga pusing!" ucapku dengan berusaha setenang mungkin, meredam amarah dalam dada.Amel menghembuskan napas panjang. "Ibu sama anak sama-sama cuma jadi benalu saja. Nggak bisa bantu apa-apa, kalau aku tidak hamil, aku nggak akan sudi hidup bersama kalian." Aku berkata sambil melangkah pergi dengan teriakan dan emosi yang meletup-letup.Aku hanya terdiam, kali ini masa bodo.Aku juga ingin

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Dilamar

    Notifikasi pesan singkat masuk.Aku meraih benda pipih itu, lalu membuka pesan, yang berasal dari Brian."Ada waktu nggak? Mau ngajak makan malam!"tanya Brian di pesan itu."Boleh, jam berapa?"balasku."Jam tujuh ya! Aku jemput. Bawa Baim juga,"balasnya lagi."Oke."______________Tepat jam tujuh malam, aku dan Baim sudah siap di ruang tamu, menunggu kedatangan Brian.Tak lama kemudian, terdengar suara deru mesin mobil memasuki pekarangan rumah. Aku tersenyum, meski belum melihat sosok Brian memasuki rumah. Namun aku sudah yakin, yang datang adalah Brian, yang sudah janjian dengan kami.Benar saja, wajah sumringah dengan ucapan salam memasuki pintu depan rumah."Assalamu'alaikum!" ucapnya sambil tersenyum dan berjalan menuju ke arah aku dan Baim. Wajah manis, kumis tipis kulit putih badan tegak itu kini menggendong bayiku dengan penu

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Pindah rumah

    Akhirnya, hari ini sidang keputusan cerai antara aku dan Mas Juna. Sebentar lagi, aku akan menyandang status single parents. Tidak masalah, yang penting hidupku tenang dari Benalu, dan aku bisa memulai hidup baru yang semoga saja lebih baik dari ini.Aku datang kepersidangan. Semoga hari ini lancar tanpa kendala, setelah melewati beberapa rangkaian. Hakim pun akhirnya memutuskan menyetujui gugatan ceraiku.Hari ini, Senin tanggal 08 Februari 2021. Aku resmi bercerai dari Arjuna Mahesa.Aku lega, akhirnya terbebas status dari laki-laki penyelingkuh itu.Saat aku keluar dari ruangan sidang. Terlihat dari kejauhan, Mas Juna berlari tergopoh-gopoh ke arahku."Ada apa?" tanyaku bingung, melihat Mas Juna yang begitu panik mendatangiku."Bagaimana hasil sidangnya?" tanyanya masih dengan napas memburu turun naik. Akibat ia berlari-larian."Beres, kita resmi bercerai." Aku menjawab santai pertanyaannya."

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Menodong

    "Bu, diluar ada yang datang! Tetapi saya tidak mengenalinya.""Oke, Bi. Nanti saya temui." Bi Surti pun mengangguk, ia lalu kembali ke ruang tamu, melanjutkan aktivitas nya membersihkan rumah."Leha, mungkin itu Satpam yang kumaksud." Brian menimpali.Aku mengangguk, kami berdua pun berjalan menuju pintu keluar. Sedangkan Brian menggendong Baim dan duduk di kursi tamu.Aku mempersilahkan lelaki yang bertubuh kekar, berkepala plontos itu masuk ke dalam rumah."Silahkan duduk!" ujarku. "Bi, buatkan minum!" titahku kepada Bibi yang masih berkutat dengan kerjaannya."Baik, Bu." Bibi berlalu menuju dapur."Saya yang di minta Pak Brian, untuk menjadi Satpam di rumah Ibu Leha.""Oh, perkenalkan nama kamu!" ujarku."Saya Tejo! Umur tiga puluh lima tahun. Hanya seorang yang lulus SMP, mohon di terima bekerja, saya berjanji akan bekerja dengan baik.""Baiklah,

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Rasa yang tiba2

    Semoga dengan kejadian ini, Mas Juna maupun Amel langsung jera untuk bermain-main serong. Ada harga yang ia harus bayar, dari setiap pengkhianatan. Aku Leha, selalu berusaha mencintainya dengan tulus, namun ia bukanlah lelaki yang tepat sepertinya. Jadi aku pun harus mengikhlaskannya.Kini, aku akan membesarkan anakku seorang diri, tidak masalah.Setelah aku menerima uang kompensasi dari Amel, aku pun segera menghubungi Nora, agar ia segera meninggalkan rumahnya Amel.Sengaja, agar Mas Juna dan Amel semakin frustasi, mencari keberadaan Nora.'Untung saja si bodoh, Nora, masih menurut.' batinku tertawa bahagia, membayangkan Amel dan mas Juna yang semakin panik. Sebab Nora masih memiliki video Mesum mereka.__________Lima bulan telah berlalu, aku tidak pernah tahu lagi kabar tentang Mas Juna dan keluarganya.Aku bersantai di ruang keluarga, sambil memainkan gawai milikku.Aku tersentak, melihat video mesum ma

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Kecewa

    °pov Juna°"Hah? Jual Nora? Apa maksud kamu, Mel?" aku bertanya dengan mimik wajah bingung."Maa--afkan aku, Mas. Aku salah ngomong!" ujarnya lagi."Terus bagaimana? Mel, mas juga nggak punya uang, buat bantu kamu!" ujarku."Bagaimana kalau kita jual rumah saja, lebihan uangnya untuk kita ngontrak! Mas janji, akan membelikan rumah yang lebih besar lagi dari yang kamu miliki," bujukku kepada Amel, meskipun kenyataannya, aku juga buntuk akal. Bagaimana mungkin aku mampu membelikan Amel rumah baru, sedangkan saat ini saja, aku hanya seorang pengangguran."Janji ya, Mas.""Janji sayangku!" rayuku, sambil mengumbar senyum. Aku terus melajukan motor menuju pulang ke rumah, sesampainya di rumah. Aku dan Amel bersiap menawarkan rumah yang kami tempati ini, ke media sosial.Sehari tidak ada respon, hingga hari terakhir dari perjanjian kami dengan Leha, akhirnya aku dan Amel lega. Rumah Amel laku

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Video Mesum

    pov Juna° flashback.Nora, ia datang memasuki ruang perawatan Ibuku, sebenarnya ibu sudah mulai pulih dan di perbolehkan pulang hari ini. Namun kedatangan Nora membawa kabar buruk."Kak, aku di usir lagi sama Leha, ia juga sepertinya sudah tahu, bahwa kakak main gila sama Amel."Mendengar penuturan Nora, rasanya dadaku berdegup kencang, napasku memburu cepat.Amel yang sedari dari masih bersamaku di dalam ruangan Ibu pun mendekat."Ada apa? Mas." Amel bertanya dengan mimik wajah bingung, melihat Nora yang sesegukkan menangis."Nora diusir, Mas pulang dulu, kamu bisa kan jagain Ibu dan Nora dulu."Amel mengangguk, aku pun bergegas menuju parkiran mobil. Aku panik, ketika melihat mobil yang tadinya di pinjam Amel, tidak ada di parkiran.Aku berlari kembali masuk ke dalam."Mel ..., mobil kamu parkir dimana?" tanyaku dengan napas memburu, lelah rasanya berlari-lari d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status