Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 692 - Menyiksa Aaron Ravenclaw

Share

Bab 692 - Menyiksa Aaron Ravenclaw

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 20:31:24

"Yang paling kukuasai bukanlah seni bela diri, melainkan keterampilan medis dan alkemis." Senyum dingin Ryan melebar. "Awalnya kupikir ilmu medis digunakan untuk menyelamatkan nyawa. Tapi tempat itu mengajariku bahwa keterampilan yang sama bisa digunakan untuk menyiksa dan membunuh."

Saat berbicara, Ryan melepaskan enam sampai tujuh jarum perak yang langsung menancap di tubuh Aaron Ravenclaw.

Jari-jarinya bergerak cepat membentuk segel, membuat jarum-jarum itu bersinar semakin terang.

"Ini..."

Sebelum Aaron Ravenclaw sempat bereaksi, rasa sakit luar biasa menghantam seluruh tubuhnya!

Dalam sekejap, tubuhnya mengejang dan mendingin, seolah jutaan mulut sedang mengunyah dagingnya.

"ARGHHHH!"

Jeritan menyayat hati memenuhi aula. Rasa sakit yang dia rasakan semakin intens hingga jiwanya pun bergetar.

Zend Bark menyaksikan dengan ngeri.

Sebagai praktisi berpengalaman, dia tahu betul semakin kuat seorang praktisi seni bela diri, semakin tinggi toleransi mereka terhadap rasa sakit.

Sesua
Rianoir

Ini adalah bab bonus hadiah dan bab terakhir hari ini. selamat beristirahat (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) Bab Bonus: 3/3 Bab (Komplit) Bab Reguler: 2/2 Bab (Komplit) Bab Bonus Hadiah: 1/1 Bab (Komplit)

| 40
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bubun Burhanudin
ok saya tunggu bab693
goodnovel comment avatar
Bani othman
Padu seperti selalu
goodnovel comment avatar
Andreas E. Hardy
mantap usahakan bab lebih byk lg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1 - Tragedi

    Suara pekikan kecil terdengar diikuti oleh suara dentingan piring yang jatuh, membuat suasana pesta menjadi hening.Ryan Pendragon menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis kecil, mungkin berusia sekitar 10 tahun, berdiri kaku dengan wajah pucat. Di depannya, seorang pria tinggi besar dengan mata tajam berdiri menjulang, jasnya yang mahal kini bernoda makanan yang tumpah."Ma-maafkan saya, Tuan," gadis kecil itu terbata-bata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.Pria itu menatap gadis kecil tersebut dengan tatapan dingin yang menusuk. Tangannya terkepal erat, dan Ryan bisa melihat urat-urat di lehernya menegang karena menahan amarah.Melihat situasi yang semakin tegang, Ayah Ryan–William Pendragon bergegas menghampiri mereka. Ia berlutut di samping gadis kecil itu, mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya."Tidak apa-apa, Nak. Itu hanya kecelakaan," ujar William lembut sambil mencoba membersihkan noda di sepatu gadis itu. Kemudian ia berdiri dan menghadap pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 2 - Kembalinya Ryan Pendragon

    “Terima kasih,” ucap Ryan setelah turun dari taksi dan memberikan bayaran ke sopir.Beralih menatap sebuah bangunan kantor yang menjulang tinggi di hadapan, Ryan membaca lagi secarik kertas yang diberikan oleh gurunya, memastikan ini adalah tempat yang harus dia tuju.“Snowfield Group,” ulang Ryan, lalu mengangkat pandangan untuk melihat plang besar yang terpatri nyata di depan gedung. “Benar ini,” ucapnya sebelum masuk ke dalam lobi.Awalnya, Ryan berniat untuk langsung pergi ke Ibu Kota–Riverdale dan mencari Master Lucas, pria yang muncul di kediamannya lima tahun lalu dan membunuh ayahnya. Bagaimanapun, dia adalah orang yang paling ingin Ryan bunuh selama lima tahun terakhir. Namun, gurunya bersikeras agar Ryan terlebih dahulu pergi ke Golden River dan menemui seorang wanita bernama Rindy Snowfield. Oleh karena itu, di sinilah Ryan sekarang, di lobi perusahaan Snowfield Group.Mengenakan kaos, topi, dan tas selempang kusam yang tersampir di bahunya, penampilan Ryan yang sederhana

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 3 - Keributan

    Keheningan mencekam menyelimuti lobi gedung Snowfield Group. Semua mata tertuju pada sosok pemuda yang berdiri tenang di tengah kekacauan. Dua penjaga keamanan tergeletak tak sadarkan diri di dekat pecahan kaca, sementara pemuda itu hanya berdiri diam, seolah tak terjadi apa-apa."Astaga, apa yang baru saja terjadi?" bisik salah seorang karyawan, matanya terbelalak ketakutan."Ssst! Jangan keras-keras. Kau mau jadi korban berikutnya?" balas temannya, menarik lengan si karyawan untuk menjauh.Para resepsionis muda bersembunyi di balik meja, ketakutan. Mereka bahkan tidak melihat pemuda itu menyerang. Semuanya terjadi begitu cepat, seolah-olah kedua penjaga itu tiba-tiba saja terpental dan tak sadarkan diri.Ryan melirik kedua penjaga yang tak sadarkan diri itu dan menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Tanpa menghiraukan tatapan ketakutan dari orang-orang di sekitarnya, ia melangkah santai dan duduk di sofa. Dengan tenang, ia mengambil koran yang tergeletak di meja, mulai membacanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 4 - Pemaksaan

    Adel menghela napas lega saat melangkah keluar dari gedung Snowfield Group.Hari ini sungguh tidak terduga, tapi setidaknya situasi dengan pemuda misterius itu sudah mereda. Dia membuka pintu Mercedes-nya, bersiap untuk pergi ke pertemuan berikutnya.Tepat saat dia hendak masuk, pintu penumpang terbuka. Adel terkejut melihat Ryan meluncur masuk dengan santai."Hei! Apa yang kau lakukan?" seru Adel, matanya melebar.Ryan menatapnya dengan serius. Dia bisa melihat aura gelap menyelimuti Adel, tanda adanya bahaya yang mengintai. Teknik Matahari Surgawi-nya memperingatkan bahwa gadis ini akan menghadapi ancaman besar dalam waktu dekat."Kupikir kau mungkin butuh teman ngobrol dalam perjalanan," jawab Ryan ringan, menyembunyikan kekhawatirannya.Adel mengangkat alisnya. "Oh, benarkah? Dan sejak kapan kita jadi teman ngobrol?"Ryan tersenyum. "Sejak aku memutuskan untuk berterima kasih atas bantuanmu tadi."Adel memutar matanya, tapi ada senyum kecil di bibirnya. "Baiklah, tuan misterius.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 5 - Hanya Sekedar Semut

    Keheningan mencekam menyelimuti ruangan. Semua mata tertuju pada sosok Ryan yang baru saja membela Adel dengan berani. Tak seorang pun menyangka akan ada yang berani menentang Effendy Shaw, apalagi di wilayah kekuasaannya sendiri."Hei, kau!" Yohan, salah satu penjilat Effendy, berdiri dengan wajah merah padam. Dia menunjuk ke arah Ryan dengan jari gemetar, suaranya bergetar menahan amarah. "Dasar orang bodoh! Apa kau tahu siapa yang kau hadapi? Lihat pakaianmu, bahkan itu tidak sampai bernilai ratusan ribu. Beraninya orang desa sepertimu menyinggung Tuan Muda Shaw!"Ryan hanya melirik Yohan sekilas, tatapannya dingin dan menusuk. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aura intimidasi yang dipancarkannya membuat Yohan mundur selangkah.Merasa terhina oleh sikap acuh tak acuh Ryan, Yohan melanjutkan ancamannya dengan suara bergetar, "A-aku hanya perlu menelepon, dan kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada kehidupanmu di Golden River!"Ryan mendengus pelan, seolah menganggap ancaman it

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 6 - Datangnya Magnus Shaw

    Beberapa waktu berlalu, dan suasana di ruangan itu semakin mencekam. Adel, dengan wajah pucat, mencondongkan tubuhnya ke arah Ryan."Dengar," bisiknya, suaranya bergetar, "kau tidak tahu apa yang kau hadapi. Keluarga Shaw mungkin baru naik daun dalam lima tahun terakhir, tapi pengaruh mereka di Golden River tidak bisa diremehkan."Ryan menoleh, senyum tipis tersungging di bibirnya. "Oh ya? Ceritakan padaku."Adel menarik napas dalam-dalam, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam. "Keluarga Shaw... mereka bukan sekadar keluarga kaya biasa. Lima tahun lalu, mereka hanya pemilik beberapa properti di Golden River. Tapi sekarang? Mereka menguasai hampir setengah pasar real estate kota ini."Ryan mendengarkan dengan seksama, matanya menyipit sedikit mendengar perkembangan pesat keluarga Shaw."Bukan hanya itu," Adel melanjutkan, suaranya semakin pelan. "Mereka punya koneksi politik yang kuat. Walikota, kepala kepolisian, bahkan beberapa anggota dewan kota—semuanya berada di bawah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 7 - Unjuk Kekuatan

    "Seekor semut, katamu?" Ryan tersenyum dingin. "Mungkin kau perlu memeriksa matamu, Pak Tua."Tetua Zimmer mendengus mendengar balasan Ryan. Dia mengambil posisi bertarung, kedua tangannya terangkat di depan dada. "Anak muda, aku akan memberimu kesempatan terakhir untuk berlutut dan memohon ampun. Jika tidak, jangan salahkan aku jika kau tidak bisa meninggalkan tempat ini dengan utuh."Ryan hanya mengangkat alisnya, ekspresinya masih tenang. "Oh? Lalu apa yang akan kau lakukan? Membunuhku dengan omong kosongmu?"Kemarahan melintas di wajah Tetua Zimmer. Tanpa peringatan lebih lanjut, dia melesat maju, telapak tangannya mengarah langsung ke dada Ryan."Teknik Telapak Angin Topan!"Serangan Tetua Zimmer begitu cepat hingga mata biasa nyaris tidak bisa mengikutinya. Angin kencang berputar di sekitar telapak tangannya, menciptakan pusaran udara yang mampu meremukkan tulang.Namun, Ryan tetap berdiri di tempatnya, tidak bergerak sedikitpun."Ryan, awas!" teriak Adel panik, tangannya menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 8 - Bebas

    "Berlututlah dan letakkan tanganmu di belakang kepala! Ini peringatan kedua!" suara wanita itu terdengar lagi, kali ini dengan nada yang lebih tegas.Ryan tetap tidak bergerak. Ia hanya menatap polisi wanita itu, mengamati sosoknya yang mencolok. Wanita itu berdiri tegak dengan postur yang menunjukkan kewibawaan, tingginya sekitar 170 cm dengan tubuh ramping namun berotot. Rambut hitamnya yang panjang diikat rapi dalam sanggul tinggi, memberikan kesan profesional sekaligus feminin. Wajahnya oval dengan tulang pipi tinggi dan mata coklat gelap yang tajam. Seragam polisinya yang rapi membalut tubuhnya dengan pas, menegaskan lekuk tubuhnya yang proporsional.Saat petugas wanita itu hendak memberinya peringatan ketiga, Adel bergegas maju dan meraih tangan Ryan tanpa ragu-ragu.Dia mengangkat keduanya ke atas kepala Ryan dan memaksa Ryan untuk berlutut.Setelah melakukan semua itu, Adel berlutut di samping Ryan. Dia berbisik, "Sekarang bukan saatnya melamun. Mereka akan benar-benar memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 692 - Menyiksa Aaron Ravenclaw

    "Yang paling kukuasai bukanlah seni bela diri, melainkan keterampilan medis dan alkemis." Senyum dingin Ryan melebar. "Awalnya kupikir ilmu medis digunakan untuk menyelamatkan nyawa. Tapi tempat itu mengajariku bahwa keterampilan yang sama bisa digunakan untuk menyiksa dan membunuh."Saat berbicara, Ryan melepaskan enam sampai tujuh jarum perak yang langsung menancap di tubuh Aaron Ravenclaw. Jari-jarinya bergerak cepat membentuk segel, membuat jarum-jarum itu bersinar semakin terang."Ini..."Sebelum Aaron Ravenclaw sempat bereaksi, rasa sakit luar biasa menghantam seluruh tubuhnya! Dalam sekejap, tubuhnya mengejang dan mendingin, seolah jutaan mulut sedang mengunyah dagingnya."ARGHHHH!"Jeritan menyayat hati memenuhi aula. Rasa sakit yang dia rasakan semakin intens hingga jiwanya pun bergetar.Zend Bark menyaksikan dengan ngeri. Sebagai praktisi berpengalaman, dia tahu betul semakin kuat seorang praktisi seni bela diri, semakin tinggi toleransi mereka terhadap rasa sakit. Sesua

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 691 - Kehancuran Keluarga Ravenclaw (II)

    Mata Zend Bark menyipit saat dia melesat ke tengah kerumunan. Dalam sekejap, jeritan-jeritan menyayat hati memenuhi udara. Bayangan kematian tetua tadi masih membayangi pikiran para praktisi Keluarga Ravenclaw, membuat mereka tak mampu mengerahkan kekuatan penuh.Meski begitu, menghadapi puluhan praktisi sekaligus tetap bukan perkara mudah. Beberapa luka mulai muncul di tubuh Zend Bark saat dia kewalahan menahan serangan dari berbagai arah.Ryan menggeleng pelan melihat ini. Tanpa kata-kata, ia melesat ke medan pertempuran. Hembusan angin kencang mengikuti setiap gerakannya. Ke manapun Ryan melangkah, darah dan daging berceceran! Sosoknya bagai Malaikat Maut yang memanen nyawa tanpa ampun. Dalam waktu lima menit saja, puluhan praktisi telah tewas di tangannya. Aula yang tadinya megah kini dipenuhi bau anyir darah dan kematian yang menyesakkan.Hanya satu orang yang masih hidup di seluruh aula–Aaron Ravenclaw yang meringkuk lemah di sudut ruangan. Setelah kehilangan lengannya,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 690 - Kehancuran Keluarga Ravenclaw

    Saat rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya, Aaron Ravenclaw menyadari ada kekuatan tak terlihat yang mengalir masuk, membuat organ dalamnya terguncang parah. "Kuberi kau kesempatan, tapi kau menyia-nyiakannya," ujar Ryan datar. "Mulai hari ini, Keluarga Ravenclaw tidak akan ada lagi di Nexopolis." Nada suaranya tenang seolah hanya menyatakan fakta yang tak terbantahkan. Pedang Suci Caliburn muncul di tangannya saat dia melesat maju. Sinar pedang cemerlang membelah udara, membawa niat membunuh yang pekat. Tebasan ganas mengincar leher Aaron Ravenclaw–hutang darah harus dibayar dengan darah! Namun tetua Sekte Hell Blood tidak bisa membiarkan ini terjadi. Aaron Ravenclaw masih terlalu berharga untuk mati. Dia melempar ponsel yang baru digunakannya untuk mengirim pesan darurat, lalu menghunus pedang dan menyerang. "Ryan, jangan terlalu sombong!" hardiknya. "Kau menyakiti temanku. Hari ini, bukan hanya rahasiamu yang kuinginkan, tapi juga nyawamu! Matilah!" Tetua itu melepaskan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 689 - Serangan Malam (II)

    Gedebuk! Empat kepala itu menggelinding ke kaki Aaron Ravenclaw dengan suara berdebum yang mengerikan. Darah masih menetes dari leher yang terputus, menciptakan genangan merah pekat di lantai marmer putih. "Di mana ayahku?" tanya Ryan dingin. Dalam sekejap, dia muncul dua meter di depan Aaron Ravenclaw. Aura membunuh yang menguar dari tubuhnya membuat suhu ruangan turun drastis. Para tetua Sekte Hell Blood secara naluriah mundur beberapa langkah. Bayangan kejadian di arena seni bela diri tadi pagi berkelebat di benak mereka. Lucas Ravenclaw yang tak berdaya, Guardian yang tewas mengenaskan, dan kekuatan mengerikan yang ditunjukkan Ryan. Di seluruh Nexopolis saat ini, siapa yang mampu menghentikannya? Aaron Ravenclaw berusaha mengendalikan getaran di tubuhnya. Dia menatap Ryan dengan sorot tajam, meski keringat dingin mengalir di pelipisnya. "Kau terlambat. William Pendragon sudah tidak ada di sini lagi!" "Benarkah begitu?" Alih-alih marah, Ryan justru mengeluarkan seba

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 688 - Serangan Malam

    Ketika Wendy merasakan angin menderu di sekelilingnya, dia tiba-tiba menyadari bahwa dia telah melakukan sesuatu yang gila! Ini lantai kesepuluh! Jantungnya berdegup kencang saat gravitasi menarik tubuhnya ke bawah. Pandangannya tertuju pada tanah yang semakin dekat di bawah sana. Meskipun dia sudah mulai berkultivasi, dia bukanlah dewa yang bisa terbang! 'Bodoh! Apa yang kulakukan?' pikirnya panik. Wendy ingin menampar dirinya sendiri atas tindakan impulsif ini. Mengapa dia tiba-tiba melompat dari gedung? Hanya karena melihat sosok mencurigakan yang mirip Ryan? Besok pagi, headline koran Riverdale pasti akan berbunyi: [Dosen muda Universitas Negeri Riverdale bunuh diri karena stres. Haruskah sistem pendidikan direformasi?] Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Di usia dua puluhan, dia bahkan belum pernah pacaran! Padahal dia sudah menemukan seseorang yang disukainya, tapi kini akan mati sebelum sempat mengungkapkan perasaan. Saat tubuhnya hampir menyentuh

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 687 - Kedatangan Zend Bark

    Ryan tersenyum melihat kepanikan Wendy. "Tidak apa-apa. Aku memang tidak berencana tinggal lama di apartemen ini." Ia menatap Wendy dengan kilatan tertarik. "Lagipula, sepertinya aku menemukan telah seorang genius. Kalau kau berkultivasi dengan baik, mungkin aku yang harus bergantung padamu nanti." "Benarkah?" Wajah cemas Wendy berubah terkejut. "Kalau begitu aku akan berlatih keras mengolah teknik Jiwa Es. Aku akan melindungimu di masa depan!" Begitu kata-kata itu meluncur dari mulutnya, wajah Wendy langsung memerah, takut Ryan akan salah paham. Ryan mengeluarkan beberapa buku teknik beladiri tipe es yang telah disiapkannya. "Bawa ini juga. Dengan bakatmu, kau pasti bisa menguasainya dengan cepat." "Baiklah." Wendy menerima buku-buku itu. Dia hendak mengatakan sesuatu lagi ketika terdengar ketukan di pintu. "Sudah larut, sebaiknya aku pulang..." Wendy bangkit untuk membuka pintu. Seorang pria asing berdiri di ambang pintu. Dia melirik Wendy sekilas sebelum tatapannya beralih p

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 686 - Kekuatan Fisik Spesial Wendy

    Setelah memberikan beberapa instruksi lain, Ryan meninggalkan Guild Round Table. Jika tebakannya benar, ayahnya berada di tangan Guardian Nexopolis, Zeke Fernando, atau Keluarga Ravenclaw. Karena Larry tidak bisa bergerak, dia harus menanganinya sendiri. Ryan mengetahui lokasi kediaman Keluarga Ravenclaw, namun dia juga merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Karena itu, ia memutuskan untuk kembali ke apartemennya terlebih dahulu. Menggunakan telepon rumah, Ryan menghubungi Conrad Max dan memintanya membawakan beberapa tanaman obat. Setengah jam kemudian, Conrad Max tiba dengan semua yang diminta. Ketika melihat Ryan, matanya dipenuhi ketakutan sekaligus kekaguman. Insiden di arena seni bela diri telah tersebar ke seluruh ibu kota–bagaimana Lucas Ravenclaw gagal mengalahkan Ryan, dan seorang Guardian terbunuh! Ryan kini menjadi yang tak terbantahkan dalam peringkat grandmaster Nexopolis. Dan dia mencapai prestasi ini di usia dua puluhan–sesuatu yang belum pernah

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 685 - Menahan Amarah

    Di Guild Round Table, Ryan membuka mata tepat pukul lima sore. Ia duduk tegak, merasakan luka-lukanya telah pulih signifikan. Yang mengejutkan, entah bagaimana ia berhasil menembus ke ranah Golden Core tingkat kelima. "Bagaimana ini bisa terjadi?" Wajah Ryan menunjukkan sedikit keterkejutan. Ia terluka parah dan belum mengedarkan teknik kultivasi. Bagaimana mungkin bisa menembus tingkatan dengan sendirinya? Ini sungguh aneh. Apakah hal seperti ini benar-benar mungkin? Saat Ryan masih terheran-heran dengan terobosan tiba-tiba ini, perhatiannya tertuju pada batu giok naga yang melayang di udara. Energi qi mengalir deras dari batu itu memasuki tubuhnya. "Mungkinkah karena Kuburan Pedang?" gumamnya sambil mengepalkan tangan. Batu Giok Naga itu kembali muncul di telapak tangannya. "Larry seharusnya sudah membawa ayah kembali sekarang." Ryan menatap batu di tangannya dengan penasaran. "Aku juga harus menanyakan padanya tentang batu ini. Apa sebenarnya hubungan antara Keluar

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 684 - Identitas Asli Zeke

    Larry terjebak dalam situasi sulit. Di satu sisi ada perintah Ryan, di sisi lain dia berhadapan dengan Guardian yang bahkan tidak segan mengancamnya secara terbuka. Pada saat itu, tetua Sekte Hell Blood keluar dengan senyum menjilat. Dia membungkuk dalam pada Zeke Fernando. "Tetua Zeke, sungguh suatu kehormatan Anda berada di sini!" Larry tertegun. Zeke Fernando adalah tetua Sekte Hell Blood? Dan dari cara tetua lain membungkuk padanya, jelas statusnya sangat tinggi dalam sekte tersebut! Amarah membuncah dalam dada Larry saat menyadari pengkhianatan ini. Tangannya terkepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. Zeke Fernando melirik tetua yang membungkuk padanya dan mendengus. "Dasar tidak berguna! Kau bahkan tidak bisa menangani masalah kecil seperti ini dengan benar. Memalukan nama Sekte Hell Blood!" Wajah tetua itu memucat. Dia hanya bisa menunduk dalam-dalam, tidak berani membantah. Setelah menimbang situasi dengan cermat, Larry berkata, "Tuanku, aku bisa melepaskan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status