Pagi semua ( ╹▽╹ ) Ini bab pertama pagi ini. Selamat membaca (◠‿・)—☆
Ryan mengacungkan tinjunya tanpa berkata apa-apa. "Nol persen?" tanya Eleanor Jorge kecewa. "Salah, Bu. Karena aku berani menantangnya, aku yakin bisa membunuh Lucas Ravenclaw besok," jawab Ryan mantap. "Lihat saja besok, Bu. Setelah pertarungan selesai, kita akan berkumpul lagi dengan Ayah. Sekuat apapun Lucas Ravenclaw, mau dia dari Gunung Langit Biru, neraka, atau surga, itu tidak masalah. Aku siap menghadapinya. Kekuatanku jauh melampaui imajinasinya. Ibu cukup percaya padaku kali ini." "Aku pasti akan mengalahkan Lucas Ravenclaw besok!" Keyakinan yang terpancar dari mata Ryan membuat Eleanor Jorge terdiam. Dia mengangkat ponsel dan berkata pada Jackson Jorge, "Tolong tolak tawaran Ayah. Kita tidak butuh bantuannya." Eleanor Jorge memutuskan untuk percaya pada putranya. Ryan tidak mungkin berbohong soal hal sepenting ini. "Ryan, aku hanya punya satu permintaan," ujarnya lembut. "Apapun yang terjadi besok, kamu harus keluar dari arena dalam keadaan hidup, mengerti?" "Tenang
Sebelum Aaron Ravenclaw sempat bicara, seorang ahli Keluarga Ravenclaw bergegas masuk dengan wajah panik."Tuan, kediaman kita telah dikepung!"Mendengar laporan itu, Aaron Ravenclaw akhirnya menyadari keseriusan ancaman Larry Brave. Kedua tetua Sekte Hell Blood sedang tidak ada hari ini. Jika konflik benar-benar pecah, kerugian yang akan dialami Keluarga Ravenclaw tak terbayangkan!Setelah terdiam cukup lama, Aaron Ravenclaw akhirnya berkata, "Aku bisa menyerahkan William Pendragon, tapi dengan satu syarat–Ryan harus selamat dari pertarungan di arena bela diri besok. Jika Ryan mati, meski aku melepaskan William Pendragon sekarang, aku akan menangkapnya lagi!""Ini kompromi terbesar yang bisa kuberikan. Kalau kau tidak setuju, kita bertarung saja. Keluarga Ravenclaw telah berdiri di Nexopolis selama bertahun-tahun, kami tidak bisa diremehkan!"Larry Brave mundur ke sudut ruangan untuk menelepon seseorang. Tak lama kemudian dia k
Bisikan-bisikan terdengar di antara para tetua. Mungkinkah lelaki misterius di hadapan mereka ini adalah sang Ahli Dao Pedang Tak Terhitung yang legendaris itu?Tiba-tiba, Ketua Sekte teringat sesuatu. Dengan gerakan cepat namun hati-hati, ia mengeluarkan sebuah gulungan lukisan tua dari lengan jubahnya. Ketika lukisan itu dibuka, semua yang hadir bisa melihat sosok seorang lelaki tua dengan enam pedang melayang di sekelilingnya.Yang membuat mereka terkejut adalah keenam pedang dalam lukisan itu identik dengan ukiran pada liontin giok–hingga ke detail terkecilnya!Tatapan sang ketua sekte beralih antara lukisan dan Theodore Crypt berkali-kali. Selain perbedaan pakaian dan gaya rambut, penampilan dan aura mereka nyaris sama persis. Bahkan cara mereka berdiri pun mirip!"Lukisan ini..." sang Patriark Sekte berkata dengan suara bergetar, "adalah warisan paling berharga dari pendiri kami, Master Luo Jing!"
Semua ini pasti akan mengusik kepentingan banyak pihak. Bukan hanya Keluarga Ravenclaw dan Keluarga Jorge, tapi juga keluarga-keluarga bela diri lain di ibu kota yang mungkin akan mengambil tindakan.Situasi akan semakin pelik jika Ryan berhasil mengalahkan Lucas Ravenclaw besok. Hasil seperti itu pasti akan mengguncang dunia seni bela diri Nexopolis.Tentu saja, kebanyakan orang mengira Ryan tidak akan menang. Jika dia kalah, tanah ini akan langsung menjadi incaran keluarga-keluarga tersebut."Ryan," Eleanor Jorge berkata dengan nada khawatir, "membangun kediaman Keluarga Pendragon memang mudah, tapi melindunginya adalah hal yang berbeda.""Tanah ini sudah lama diincar banyak keluarga karena diyakini bisa membawa keberuntungan dan kemakmuran. Kalau bukan karena pencegahan Larry Brave, keluarga-keluarga papan atas ibu kota pasti sudah memperebutkan tempat ini sejak dulu..."Ryan tersenyum menenangkan. "Ibu tidak perlu
Keluarga Helion telah mencoba berbagai cara untuk bernegosiasi dengan Larry Brave, bahkan menggunakan taktik kotor, namun selalu gagal. Mereka hanya bisa menghibur diri dengan fakta bahwa tidak ada keluarga lain yang berhasil mendapatkan tanah ini.Namun beberapa jam lalu, berita mengejutkan sampai ke telinga mereka–pembangunan di tanah ini telah dimulai dengan kecepatan yang mencengangkan. Tentu saja mereka tidak bisa tinggal diam.Jones Helion menatap tajam ke arah ahli Guild Round Table. "Apakah Larry Brave akhirnya menyerah atas tanah ini? Siapa yang ada di belakangmu? Keluarga mana?""Pindahkan mobilmu dulu," praktisi Guild Round Table itu menjawab tegas. "Dan minta maaflah pada pekerja yang terluka. Berikan mereka kompensasi yang layak. Jika tidak, kita bisa selesaikan ini lewat jalur hukum."Jones Helion tertawa mengejek. "Kau mengancamku dengan hukum? Yang benar saja!" Dia mendengus. "Jawab dulu pertanyaanku!"
"Oh? Beraninya kau meminta penjelasan pada kami? Kau tahu dengan siapa kau berhadapan?" Suara Tetua Yunho berubah dingin menusuk. Di belakangnya, erangan kesakitan Jones Helion semakin membuatnya geram. Tetua Yunho sadar betul, jika dia tidak bisa menangani situasi ini dengan baik, posisinya sebagai tetua tamu di Keluarga Helion bisa terancam. Jones Helion, yang kondisinya mulai membaik setelah meminum pil, berteriak dengan suara tertatih, "Kenapa kamu malah bicara dengan orang ini? Bawa saja dia ke..." "Baik, Tuan Muda." Tanpa menunggu perintah lengkap, Tetua Yunho dan Tetua Ken bergerak serentak. Dua bilah belati muncul di tangan mereka, berkilau dingin di bawah sinar matahari. Mereka menyerang titik-titik vital Ryan tanpa ragu! Eleanor Jorge hampir maju untuk membantu, namun ekspresi tenang di wajah Ryan menghentikannya. Sebagai seorang ibu, dia memilih untuk percaya pada putranya. "Kalian telah mengecewakanku," Ryan berkata datar. Mendengar nada suara itu, kedua tetua
"Keluargaku?" Ryan menyipitkan mata yang dipenuhi niat membunuh. "Karena kau ingin tahu, akan kuberitahu." "Mulai hari ini, tempat ini milik Keluarga Pendragon! Siapapun yang berani melangkah ke sini dengan niat jahat akan mati!" "Dan siapapun yang menghina ibuku," suara Ryan semakin dingin, "akan mati!" Suaranya bergema di telinga semua orang. Sebelum mereka sempat mencerna ancaman itu, kilatan dingin menyambar. Kepala Jones Helion terpisah dari tubuhnya. Ryan dengan santai melemparkan kepala itu ke arah pengikut-pengikutnya. "Jika Keluarga Helion ingin balas dendam, suruh mereka mencariku, Ryan Pendragon. Aku akan menunggu. Sekarang pergi!" Kaki para pengikut Jones Helion gemetar ketakutan. Tuan muda mereka mati! Dipenggal begitu saja! Apakah pemuda ini gila? Dan apa itu Keluarga Pendragon? Tidak ada keluarga bernama itu di Riverdale! Tiba-tiba salah seorang dari mereka teringat sesuatu–besok akan ada pertarungan di arena seni bela diri antara Ryan Pendragon dan Luc
Gerard Helion tidak menyangka ayahnya akan bersikap seperti ini. Ia ingin tetap tenang, tapi amarah membuatnya sulit berpikir jernih. "Ayah," Gerard menatap Simon, "anak itu kemungkinan besar akan mati di tangan Lucas Ravenclaw. Tapi bagaimana jika dia menang atau selamat?" Simon Helion terdiam sejenak sebelum tersenyum dingin. "Jika dia menang, justru lebih baik. Saat itulah kita menyerang!" "Peraturan arena seni bela diri memang ada, tapi pada akhirnya manusialah yang menjalankannya. Ryan sudah membuat banyak orang marah, bagaimana mungkin komunitas seni bela diri membiarkannya hidup?" "Dan meski Eleanor Jorge anggota Keluarga Jorge, konfliknya dengan Kepala Keluarga sudah terlalu dalam. Tidak mungkin dia bisa membantu Ryan." Di waktu yang sama, di kediaman megah Keluarga Jorge, sang kepala keluarga duduk dengan tenang sambil memainkan dua batu spirit di tangannya. Batu-batu itu memancarkan energi spiritual yang lemah namun stabil. Tiba-tiba gerakan tangannya terhenti. Bibir
Para tetua yang tersisa saling berpandangan. Mereka paham situasi sudah tidak terkendali. Satu-satunya cara menyelamatkan muka sekte adalah dengan menggunakan Formasi Pedang: Sword of Damocles untuk membunuh Ryan!"Cepat!" Calvin Robert meraung murka sambil memuntahkan saripati darah. "Gunakan saripati darahku. Jika kalian tidak membunuh anak ini, aku tidak akan membiarkan kalian pergi!"Begitu esensi darah Calvin Robert muncul, mata para tetua berubah serius. Tanpa ragu mereka mulai membentuk segel tangan yang rumit. Pedang-pedang di pinggang mereka serentak melayang ke udara. Setiap tetua mengeluarkan tetesan esensi darah mereka sendiri yang kemudian menyatu dengan milik Calvin Robert.Seketika, sebuah pedang raksasa berwarna merah darah terkondensasi di udara!"Formasi Pedang: Sword of Damocles adalah puncak kekuatan gabungan kita," salah satu tetua berkata dengan bangga. "Formasi ini bisa membunuh ribuan orang sekaligus!"Seluruh halaman dan ruang tamu mulai bergetar hebat, se
"Ryan," Waver Jorge akhirnya berkata dengan hati-hati, "mari kita akhiri masalah ini di sini. Kamu tidak mengerti beberapa hal tentang Gunung Langit Biru. Jika orang-orang penting itu mengetahui hal ini, konsekuensinya akan tak terbayangkan.""Ryan, tolong dengarkan Paman dan berhenti."Namun Ryan hanya menatap Calvin Robert dengan pandangan dingin, mengabaikan nasihat pamannya sepenuhnya. Berhenti? Bagaimana dia bisa berhenti setelah apa yang terjadi?Jika dia tinggal di Gunung Agios Oros satu hari lagi, ibunya akan dipaksa berlutut di hadapan Calvin Robert. Akar spiritualnya akan dicabut paksa dari tubuhnya–sebuah proses yang bisa melumpuhkan atau bahkan membunuhnya. Ini adalah mimpi buruk yang tak bisa Ryan biarkan terjadi.Dia tidak peduli lagi dengan Sekte Dawn Sword. Bahkan jika itu adalah sekte terkemuka dari Gunung Langit Biru sekalipun, sikapnya akan tetap sama!Mereka bilang dia tidak mengerti Gunung Langit Biru? Ryan nyaris tertawa mendengarnya. Selama lima tahun dia
Begitu mendengar penolakan itu, tatapan Ryan langsung berubah dingin. Tanpa ragu dia melangkah maju dan menampar wajah Calvin Robert dengan keras.PLAK!Suara tamparan itu begitu nyaring hingga bergema di ruangan. Kekuatan Ryan yang dahsyat membuat Calvin Robert langsung memuntahkan darah segar."Aku adalah tetua Sekte Dawn Sword. Kau..." Calvin Robert mencoba protes dengan sisa-sisa keangkuhannya.PLAK!Ryan menamparnya lagi sebelum dia menyelesaikan kalimatnya. Kali ini beberapa gigi Calvin Robert copot, membuat mulutnya berdarah dan bengkak."Jangan bicara tentang Sekte Dawn Sword," Ryan mendesis berbahaya. "Bahkan jika ketua sektemu ada di sini, dia akan mengalami nasib yang sama seperti yang akan kamu alami jika dia menyentuh ibuku!"PLAK!Tamparan ketiga Ryan begitu keras hingga membuat wajah Calvin Robert berubah bentuk. Tubuhnya terpental enam hingga tujuh meter sebelum menabrak dinding dengan suara mengerikan.Calvin Robert nyaris pingsan setelah tiga tamparan itu. Kesada
Energi pedang yang terkumpul dari serangan Ryan sungguh mengerikan. Para tetua yang telah hidup ratusan tahun belum pernah melihat konsentrasi kekuatan seperti ini. Bahkan kuktivator ranah Nascent Soul tingkat empat mungkin tak mampu menandinginya."Bagaimana mungkin?" Calvin Robert menggumam tak percaya. "Bagaimana bocah dengan akar fana bisa memiliki kekuatan semengerikan ini?"Menghadapi aura pedang Ryan yang mendominasi, Tetua Zhu terpaksa menanggapi dengan serius. Kekuatan lawannya telah jauh melampaui ekspektasinya. Dengan gerakan cepat dia mengangkat pedangnya, berusaha memblokir serangan yang datang.DING!Suara benturan pelan terdengar saat qi pedang Ryan yang ganas bertabrakan dengan pedang Tetua Zhu.Namun alih-alih tertahan, serangan Ryan justru mematahkan pedang lawannya seperti ranting kering!Tubuh Tetua Zhu membeku. Matanya terbelalak tak percaya melihat senjata kesayangannya hancur berkeping-keping. Namun dia tak punya waktu untuk terkejut lebih lama.BUK!Kepala T
Mendengar syarat itu, pupil mata Eleanor Jorge mengecil. Dia menggertakkan gigi, menatap kedua kakaknya yang terluka parah, sebelum memutuskan untuk berlutut."Aku harap kamu akan menepati janjimu!"Senyum puas tersungging di bibir Calvin Robert melihat wanita angkuh itu akhirnya tunduk padanya. Inilah yang dia suka–mengendalikan nasib orang lain dengan kekuatannya. Di seluruh Nexopolis, siapa yang berani menentangnya?Namun sebelum lutut Eleanor Jorge menyentuh lantai, sesuatu tak terduga terjadi. Pintu yang telah disegel Calvin Robert mendadak hancur berkeping-keping dengan suara menggelegar yang mengguncang seluruh ruangan!Semua mata tertuju ke arah pintu yang kini dipenuhi kepulan debu. Saat debu mereda, mereka melihat seorang pemuda berpakaian kasual berdiri dengan tenang. Matanya merah menyala dipenuhi amarah yang siap meledak–Ryan telah tiba!Jackson Jorge dan Eleanor Jorge terbelalak tak percaya. Ryan datang di saat paling kritis! Tanpa kata-kata, Ryan mengulurkan tanga
Mendengar instruksi Calvin Robert, Tetua Zhu di samping ragu-ragu selama beberapa detik, tetapi kemudian tetap menyerang dengan tegas. Tekanan spiritual yang kuat langsung menyelimuti ruangan, membuat udara terasa berat dan mencekam.Waver Jorge dan Jackson Jorge saling bertukar pandang penuh arti sebelum menghunus pedang mereka secara bersamaan. Kilatan tekad terpancar dari mata keduanya–mereka tahu ini mungkin akan menjadi pertarungan terakhir mereka."Jackson, kau dan aku belum pernah bertarung berdampingan sebelumnya," Waver Jorge tersenyum tipis meski situasi genting. "Kali ini, kita akan mati dengan terhormat dan berjuang demi Keluarga Jorge!"Jackson Jorge mengangguk mantap. "Setidaknya, Keluarga Jorge tidak punya pengecut!"Tanpa ragu lagi, kedua pria itu melesat maju menghadapi serangan Tetua Zhu. Mereka bergerak bagai binatang buas yang terpojok–tidak ada lagi yang bisa ditahan. Pedang mereka berkilau dingin di bawah cahaya lampu, membawa tekanan yang tak kalah kuat.Tet
Di tengah amarahnya yang memuncak, ponselnya kembali berdering–kali ini dari Wendy."Ryan, aku menunggumu di Bandara Internasional Silverbrook bersama beberapa orang dari Guild Round Table," ujar Wendy cepat. "Aku tahu apa yang terjadi di Riverdale. Cepatlah ke sini, jet pribadi siap berangkat kapan saja!""Baiklah." Ryan menutup telepon dan bergegas kembali ke Rolls-Royce John Lux."Tuan Ryan, Anda ingin pergi ke mana?""Bandara Internasional Silverbrook... secepat mungkin!" Nada suara Ryan mengandung kilatan jahat yang tak tersembunyi.John Lux yang bisa merasakan kemarahan Ryan memilih diam, tak berani berkomentar apapun.**Sementara itu di ibu kota, matahari mulai terbenam mewarnai langit dengan semburat merah. Kediaman Keluarga Jorge yang biasanya ramai kini sunyi mencekam. Waver Jorge dan Jackson Jorge yang terluka duduk berhadapan di ruang tamu dengan tatapan penuh tekad. Hanya merek
"Muridku, kita telah mengambil semua harta karun Gunung Agios Oros. Formasi perlindungan spiritual kuno telah menghilang dan tempat ini akan hancur. Pergilah secepatnya! Soal teknik pedang, akan kuajarkan saat kita kembali ke ibu kota."Theodore Crypt menatap Ryan dengan ekspresi serius. "Aku tidak bisa mempertahankan wujud fisikku lebih lama. Aku akan kembali ke Kuburan Pedang. Saat persiapanmu selesai, panggil aku–aku akan mengajarimu teknik pedang terbaik yang kumiliki!"Setelah berkata demikian, Theodore Crypt dan kedua pedang menghilang ke dalam Kuburan Pedang. Batu giok naga jatuh ke tanah dengan dentingan pelan.Ryan segera memungut batu itu dan bergegas keluar. Dia masih terkagum dengan kekuatan barunya saat berlari menuruni gunung. Tak lama kemudian, dia bertemu Philip Bark dan beberapa Guardian Nexopolis yang menunggu dengan cemas."Tuan Ryan, apakah Anda sudah menyelesaikan kultivasi isolasi Anda?" tanya mereka sambi
Calvin Robert bangkit berdiri, matanya menatap tajam ke arah petir yang mengamuk di selatan. Bahkan dia yang begitu kuat pun merasa ngeri melihat skala bencana petir ini. "Tetua Zhu, Anda tahu betul Nexopolis," ujarnya serius. "Lihatlah peta dan tentukan di mana petir Ilahi itu berada. Kita harus menemukan orang ini. Jika kita membawanya kembali ke sekte, pemimpin sekte pasti akan memuji kita!" Tetua Zhu yang mengenakan jubah panjang segera mengeluarkan peta dan mengamatinya dengan seksama. "Tetua Calvin, jika aku tidak salah, petir Ilahi tu seharusnya berada di daerah Goldenbrook atau Silverbrook. Mengenai hal spesifik, kita masih perlu mengirim seseorang untuk memeriksanya." Mata Calvin Robert berkilat penuh ambisi. "Baiklah, naik pesawat dan pergi ke sana sekarang. Kamu harus menyelidiki dan mencari tahu semua tentang orang yang berhasil menerobos." "Jika kamu bertemu dengannya, cobalah untuk merekrutnya dengan cara apa pun! Apa pun yang dia inginkan, kami akan memuaskannya!