Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 510 - Suruhan Keluarga Ravenclaw

Share

Bab 510 - Suruhan Keluarga Ravenclaw

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-24 13:03:30
Tanpa peringatan, pria itu kembali melemparkan pisau ke arah Ryan.

Kali ini, gerakannya jauh lebih cepat dan akurat. Pisau itu melesat bagai anak panah, mengincar salah satu titik vital Ryan!

Jelas sekali, pria misterius ini punya niat membunuh yang tak main-main.

Dia sangat percaya diri dengan kemampuan melempar pisaunya, mengingat senjata itu telah merenggut nyawa banyak praktisi lainnya.

Namun, Ryan hanya tersenyum mengejek melihat serangan itu.

"Kamu sangat suka bermain dengan pisau?" tanyanya santai, seolah sedang berbicara tentang cuaca.

Dalam gerakan yang nyaris tak terlihat mata telanjang, Ryan menangkap keduanya dan menghancurkan pisau tersebut.

"Bagaimana mungkin..." gumam pria berjubah panjang tak percaya. Senyum di wajahnya lenyap seketika.

Pisau terbangnya tidak hanya gagal membunuh Ryan, tapi juga dengan mudahnya dihancurkan oleh pemuda itu.

Terkejut oleh hal ini, dia segera mundur untuk menghindari serangan balik Ryan.

Namun sebelum dia sempat mengambil na
Rianoir

Ini bab kedua siang ini. selamat membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus: 2/3 Bab Bab Reguler: 2/2 Bab (komplit)

| 27
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Elegan 2004
nanggung Babnya nggak byk update
goodnovel comment avatar
Hari
iya harusnya kl libur hr besar babnya juga tambah
goodnovel comment avatar
Andreas E. Hardy
ok lanjut bab utk sore membaca. dan malam tks, besok libur hari besar harus byk bab nya ria......tks
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 511 - Darah Pertama Di Riverdale

    Pria berjubah panjang itu tampak berpikir keras. Tiba-tiba, seolah teringat sesuatu penting, ia buru-buru berkata, "Tuan, ada satu hal lagi. Bawahan Lucas Ravenclaw pernah menyebutkan bahwa kunci Penjara Catacomb ada di tangan seorang wanita.""Itulah sebabnya saya bertanya kepada seorang gadis yang saya lihat di sana tentang hal itu. Saya pikir itu dia, tetapi saya jelas salah..."Ryan menyipitkan matanya, mencerna informasi baru ini. Setelah beberapa saat, ia memutuskan untuk mengajukan satu pertanyaan lagi."Izinkan aku bertanya satu hal lagi," ujarnya dengan nada yang tak terbantahkan. "Di mana Lucas Ravenclaw sekarang?"Ekspresi pria berjubah panjang itu semakin memburuk. Dia tersenyum pahit sebelum menjawab, "Tuan, tempat tinggal keluarga-keluarga papan atas di ibu kota sangat tersembunyi.""Ada juga formasi yang menyembunyikannya. Tidak mungkin orang rendahan sepertiku tahu di mana Keluarga Ravenclaw berada."Ryan bisa merasakan kejujuran dalam kata-kata itu. Pria ini jelas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 512 - Informasi Lucas

    Ryan tetap diam, ekspresinya tak terbaca. Jackson Jorge mengambil keheningan itu sebagai tanda untuk melanjutkan."Rendy Zola selalu ingin membunuhmu. Aku rasa dia akan segera mendapat kabar tentangmu, dan kemudian akan ada banyak praktisi yang mengincar nyawamu."Mata Ryan menyipit mendengar nama itu. Ia tidak ingin membuang waktu lagi dengan basa-basi. "Kamu seharusnya tahu di mana Lucas Ravenclaw berada, kan?" tanyanya langsung.Jackson Jorge tersentak, ekspresinya berubah ngeri. Di menatap Ryan seolah pemuda itu baru saja mengatakan hal paling gila di dunia. "Apakah kamu ingin membunuh Lucas Ravenclaw?"Tanpa menunggu jawaban, diia melanjutkan dengan nada frustasi, "Konyol! Bodoh! Gila! Bahkan aku tidak memenuhi syarat untuk membunuh Lucas Ravenclaw, jadi menurutmu seberapa besar peluangmu?"Jackson Jorge menggelengkan kepalanya, campuran antara tidak percaya dan prihatin. "Ryan, sekarang setelah kamu menginjakkan kaki di Ibu Kota, tolong tahan kesombonganmu. Kamu tidak tahu musu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 513 - Sikap Grandmaster Rendy

    Ryan perlahan melangkah masuk ke hotel bintang lima. Ia menggesek kartunya untuk memesan kamar suite presiden tanpa ragu.Standar layanan Chris Hotel memang patut diacungi jempol. Seorang staf wanita yang cantik mengantar Ryan langsung ke kamar presidensial di lantai 16. Setelah mengantarnya ke pintu, wanita itu mengedipkan mata nakal pada Ryan."Tuan," ujarnya dengan nada menggoda, "jika Anda membutuhkan layanan khusus, Anda dapat menghubungi meja bantuan."Setelah mengatakan itu, pelayan cantik itu pergi dengan langkah anggun. Ryan hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku wanita itu. Ia menutup pintu dan langsung duduk di sofa.Memejamkan mata, Ryan mulai berkultivasi dengan serius. Aliran energi qi melingkari tubuhnya, menciptakan pusaran kekuatan yang menakjubkan. Naga darah melesat keluar dari tubuhnya, suara aumannya bergema di seluruh ruangan. Untungnya, kedap suara kamar hotel ini cukup bagus, sehingga tidak ada seorang pun di luar yang bisa mendengarnya. Sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1 - Tragedi

    Suara pekikan kecil terdengar diikuti oleh suara dentingan piring yang jatuh, membuat suasana pesta menjadi hening.Ryan Pendragon menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis kecil, mungkin berusia sekitar 10 tahun, berdiri kaku dengan wajah pucat. Di depannya, seorang pria tinggi besar dengan mata tajam berdiri menjulang, jasnya yang mahal kini bernoda makanan yang tumpah."Ma-maafkan saya, Tuan," gadis kecil itu terbata-bata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.Pria itu menatap gadis kecil tersebut dengan tatapan dingin yang menusuk. Tangannya terkepal erat, dan Ryan bisa melihat urat-urat di lehernya menegang karena menahan amarah.Melihat situasi yang semakin tegang, Ayah Ryan–William Pendragon bergegas menghampiri mereka. Ia berlutut di samping gadis kecil itu, mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya."Tidak apa-apa, Nak. Itu hanya kecelakaan," ujar William lembut sambil mencoba membersihkan noda di sepatu gadis itu. Kemudian ia berdiri dan menghadap pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 2 - Kembalinya Ryan Pendragon

    “Terima kasih,” ucap Ryan setelah turun dari taksi dan memberikan bayaran ke sopir.Beralih menatap sebuah bangunan kantor yang menjulang tinggi di hadapan, Ryan membaca lagi secarik kertas yang diberikan oleh gurunya, memastikan ini adalah tempat yang harus dia tuju.“Snowfield Group,” ulang Ryan, lalu mengangkat pandangan untuk melihat plang besar yang terpatri nyata di depan gedung. “Benar ini,” ucapnya sebelum masuk ke dalam lobi.Awalnya, Ryan berniat untuk langsung pergi ke Ibu Kota–Riverdale dan mencari Master Lucas, pria yang muncul di kediamannya lima tahun lalu dan membunuh ayahnya. Bagaimanapun, dia adalah orang yang paling ingin Ryan bunuh selama lima tahun terakhir. Namun, gurunya bersikeras agar Ryan terlebih dahulu pergi ke Golden River dan menemui seorang wanita bernama Rindy Snowfield. Oleh karena itu, di sinilah Ryan sekarang, di lobi perusahaan Snowfield Group.Mengenakan kaos, topi, dan tas selempang kusam yang tersampir di bahunya, penampilan Ryan yang sederhana

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 3 - Keributan

    Keheningan mencekam menyelimuti lobi gedung Snowfield Group. Semua mata tertuju pada sosok pemuda yang berdiri tenang di tengah kekacauan. Dua penjaga keamanan tergeletak tak sadarkan diri di dekat pecahan kaca, sementara pemuda itu hanya berdiri diam, seolah tak terjadi apa-apa."Astaga, apa yang baru saja terjadi?" bisik salah seorang karyawan, matanya terbelalak ketakutan."Ssst! Jangan keras-keras. Kau mau jadi korban berikutnya?" balas temannya, menarik lengan si karyawan untuk menjauh.Para resepsionis muda bersembunyi di balik meja, ketakutan. Mereka bahkan tidak melihat pemuda itu menyerang. Semuanya terjadi begitu cepat, seolah-olah kedua penjaga itu tiba-tiba saja terpental dan tak sadarkan diri.Ryan melirik kedua penjaga yang tak sadarkan diri itu dan menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Tanpa menghiraukan tatapan ketakutan dari orang-orang di sekitarnya, ia melangkah santai dan duduk di sofa. Dengan tenang, ia mengambil koran yang tergeletak di meja, mulai membacanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 4 - Pemaksaan

    Adel menghela napas lega saat melangkah keluar dari gedung Snowfield Group.Hari ini sungguh tidak terduga, tapi setidaknya situasi dengan pemuda misterius itu sudah mereda. Dia membuka pintu Mercedes-nya, bersiap untuk pergi ke pertemuan berikutnya.Tepat saat dia hendak masuk, pintu penumpang terbuka. Adel terkejut melihat Ryan meluncur masuk dengan santai."Hei! Apa yang kau lakukan?" seru Adel, matanya melebar.Ryan menatapnya dengan serius. Dia bisa melihat aura gelap menyelimuti Adel, tanda adanya bahaya yang mengintai. Teknik Matahari Surgawi-nya memperingatkan bahwa gadis ini akan menghadapi ancaman besar dalam waktu dekat."Kupikir kau mungkin butuh teman ngobrol dalam perjalanan," jawab Ryan ringan, menyembunyikan kekhawatirannya.Adel mengangkat alisnya. "Oh, benarkah? Dan sejak kapan kita jadi teman ngobrol?"Ryan tersenyum. "Sejak aku memutuskan untuk berterima kasih atas bantuanmu tadi."Adel memutar matanya, tapi ada senyum kecil di bibirnya. "Baiklah, tuan misterius.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 5 - Hanya Sekedar Semut

    Keheningan mencekam menyelimuti ruangan. Semua mata tertuju pada sosok Ryan yang baru saja membela Adel dengan berani. Tak seorang pun menyangka akan ada yang berani menentang Effendy Shaw, apalagi di wilayah kekuasaannya sendiri."Hei, kau!" Yohan, salah satu penjilat Effendy, berdiri dengan wajah merah padam. Dia menunjuk ke arah Ryan dengan jari gemetar, suaranya bergetar menahan amarah. "Dasar orang bodoh! Apa kau tahu siapa yang kau hadapi? Lihat pakaianmu, bahkan itu tidak sampai bernilai ratusan ribu. Beraninya orang desa sepertimu menyinggung Tuan Muda Shaw!"Ryan hanya melirik Yohan sekilas, tatapannya dingin dan menusuk. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aura intimidasi yang dipancarkannya membuat Yohan mundur selangkah.Merasa terhina oleh sikap acuh tak acuh Ryan, Yohan melanjutkan ancamannya dengan suara bergetar, "A-aku hanya perlu menelepon, dan kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada kehidupanmu di Golden River!"Ryan mendengus pelan, seolah menganggap ancaman it

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 513 - Sikap Grandmaster Rendy

    Ryan perlahan melangkah masuk ke hotel bintang lima. Ia menggesek kartunya untuk memesan kamar suite presiden tanpa ragu.Standar layanan Chris Hotel memang patut diacungi jempol. Seorang staf wanita yang cantik mengantar Ryan langsung ke kamar presidensial di lantai 16. Setelah mengantarnya ke pintu, wanita itu mengedipkan mata nakal pada Ryan."Tuan," ujarnya dengan nada menggoda, "jika Anda membutuhkan layanan khusus, Anda dapat menghubungi meja bantuan."Setelah mengatakan itu, pelayan cantik itu pergi dengan langkah anggun. Ryan hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku wanita itu. Ia menutup pintu dan langsung duduk di sofa.Memejamkan mata, Ryan mulai berkultivasi dengan serius. Aliran energi qi melingkari tubuhnya, menciptakan pusaran kekuatan yang menakjubkan. Naga darah melesat keluar dari tubuhnya, suara aumannya bergema di seluruh ruangan. Untungnya, kedap suara kamar hotel ini cukup bagus, sehingga tidak ada seorang pun di luar yang bisa mendengarnya. Sel

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 512 - Informasi Lucas

    Ryan tetap diam, ekspresinya tak terbaca. Jackson Jorge mengambil keheningan itu sebagai tanda untuk melanjutkan."Rendy Zola selalu ingin membunuhmu. Aku rasa dia akan segera mendapat kabar tentangmu, dan kemudian akan ada banyak praktisi yang mengincar nyawamu."Mata Ryan menyipit mendengar nama itu. Ia tidak ingin membuang waktu lagi dengan basa-basi. "Kamu seharusnya tahu di mana Lucas Ravenclaw berada, kan?" tanyanya langsung.Jackson Jorge tersentak, ekspresinya berubah ngeri. Di menatap Ryan seolah pemuda itu baru saja mengatakan hal paling gila di dunia. "Apakah kamu ingin membunuh Lucas Ravenclaw?"Tanpa menunggu jawaban, diia melanjutkan dengan nada frustasi, "Konyol! Bodoh! Gila! Bahkan aku tidak memenuhi syarat untuk membunuh Lucas Ravenclaw, jadi menurutmu seberapa besar peluangmu?"Jackson Jorge menggelengkan kepalanya, campuran antara tidak percaya dan prihatin. "Ryan, sekarang setelah kamu menginjakkan kaki di Ibu Kota, tolong tahan kesombonganmu. Kamu tidak tahu musu

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 511 - Darah Pertama Di Riverdale

    Pria berjubah panjang itu tampak berpikir keras. Tiba-tiba, seolah teringat sesuatu penting, ia buru-buru berkata, "Tuan, ada satu hal lagi. Bawahan Lucas Ravenclaw pernah menyebutkan bahwa kunci Penjara Catacomb ada di tangan seorang wanita.""Itulah sebabnya saya bertanya kepada seorang gadis yang saya lihat di sana tentang hal itu. Saya pikir itu dia, tetapi saya jelas salah..."Ryan menyipitkan matanya, mencerna informasi baru ini. Setelah beberapa saat, ia memutuskan untuk mengajukan satu pertanyaan lagi."Izinkan aku bertanya satu hal lagi," ujarnya dengan nada yang tak terbantahkan. "Di mana Lucas Ravenclaw sekarang?"Ekspresi pria berjubah panjang itu semakin memburuk. Dia tersenyum pahit sebelum menjawab, "Tuan, tempat tinggal keluarga-keluarga papan atas di ibu kota sangat tersembunyi.""Ada juga formasi yang menyembunyikannya. Tidak mungkin orang rendahan sepertiku tahu di mana Keluarga Ravenclaw berada."Ryan bisa merasakan kejujuran dalam kata-kata itu. Pria ini jelas

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 510 - Suruhan Keluarga Ravenclaw

    Tanpa peringatan, pria itu kembali melemparkan pisau ke arah Ryan. Kali ini, gerakannya jauh lebih cepat dan akurat. Pisau itu melesat bagai anak panah, mengincar salah satu titik vital Ryan! Jelas sekali, pria misterius ini punya niat membunuh yang tak main-main. Dia sangat percaya diri dengan kemampuan melempar pisaunya, mengingat senjata itu telah merenggut nyawa banyak praktisi lainnya. Namun, Ryan hanya tersenyum mengejek melihat serangan itu. "Kamu sangat suka bermain dengan pisau?" tanyanya santai, seolah sedang berbicara tentang cuaca. Dalam gerakan yang nyaris tak terlihat mata telanjang, Ryan menangkap keduanya dan menghancurkan pisau tersebut. "Bagaimana mungkin..." gumam pria berjubah panjang tak percaya. Senyum di wajahnya lenyap seketika. Pisau terbangnya tidak hanya gagal membunuh Ryan, tapi juga dengan mudahnya dihancurkan oleh pemuda itu. Terkejut oleh hal ini, dia segera mundur untuk menghindari serangan balik Ryan. Namun sebelum dia sempat mengambil na

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 509 - Mengejar Pria Misterius

    Nada suara Ryan lebih terdengar seperti perintah daripada pertanyaan, membuat wanita di hadapannya semakin waspada. Wanita dengan rambut kuncir dua itu mengerutkan kening, ekspresinya campuran antara bingung dan kesal. "Jika kau bertanya padaku, siapa yang harus kutanyai?" balasnya sengit. "Kau adalah orang kedua yang menanyakan hal ini padaku hari ini! Baru saja, seorang paman juga menanyakan hal ini padaku…" Tanpa peringatan, Ryan mencengkeram pergelangan tangan wanita itu. Matanya berkilat berbahaya saat ia berkata dengan tegas, "Di mana orang yang bertanya tadi? Sudah berapa lama dia pergi?" Wajah wanita itu membeku, terkejut dengan tindakan tiba-tiba Ryan. Dia ingin melawan, namun seketika menyadari bahwa teknik bela dirinya tidak akan berguna melawan pemuda di hadapannya. Aura Ryan terlalu kuat, membuatnya merasa seperti seekor kelinci yang berhadapan dengan harimau. Dengan enggan, wanita itu mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah jam dua. "Dua menit yang lalu," uja

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 508 - Keterkejutan Keluarga Dustin

    Yura Dustin dan ibunya, merasakan ada yang tidak beres, bergegas menghampiri pintu. Begitu melihat pemandangan di luar, mata mereka terbelalak kaget. Keduanya berdiri terpaku, seolah berubah menjadi patung. 'Apakah pemalsuan Ryan telah ditemukan?' batin Yura Dustin panik. 'Apakah militer seefisien ini?' "Kalian berdua, ini…" Gordon Dustin akhirnya menemukan suaranya kembali, meski terdengar gemetar. Salah satu pemuda melangkah maju, tatapannya tajam saat berkata dengan serius, "Halo, kami di sini untuk menjemput pemimpin kami." Kata-kata itu bagaikan petir di siang bolong bagi keluarga Dustin. Berbagai emosi berkecamuk dalam dada mereka–kaget, bingung, dan sedikit... takut? 'Mungkinkah anak itu benar-benar memiliki identitas itu?' pikiran itu terlintas dalam benak mereka bertiga. 'Mustahil!' Memang benar, tanda pengenal mungkin saja palsu. Tapi dua orang berseragam dan kendaraan militer di depan mereka? Itu jelas bukan sesuatu yang mudah dipalsukan. Gordon Dustin, berusaha

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 507 - Masih Tidak Percaya

    Ryan menatap kartu itu sejenak sebelum mendengus pelan. Tanpa peringatan, ia menampar kartu itu hingga terjatuh ke lantai. Bersamaan dengan itu, Gordon Dustin merasakan gelombang udara tak kasat mata menyapu ke arahnya. Tubuhnya terdorong mundur lima hingga enam langkah tanpa bisa ia kendalikan, nyaris membuatnya jatuh terjengkang. "Aku tidak peduli dengan uang sebanyak ini," ujar Ryan dingin. "Aku tidak akan mengganggumu." Dengan itu, Ryan berbalik dan melangkah keluar, menutup pintu di belakangnya tanpa menoleh lagi. "Ayah, kau sudah bertindak terlalu jauh," Yura Dustin berseru marah sebelum bergegas mengejar Ryan. Namun begitu ia membuka pintu, sosok pemuda itu telah lenyap tanpa jejak. Yura Dustin mengedarkan pandangan ke sekeliling, namun tak menemukan tanda-tanda keberadaan Ryan. Nyonya Dustin melirik suaminya dengan tatapan kecewa. Di menghela napas panjang sebelum berkata, "Gordon, kali ini kamu benar-benar buta! Tuan Ryan baru saja datang, jadi aku tidak bisa berka

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 506 - Perlakuan Tidak Menyenangkan

    Setengah jam kemudian, sebuah BMW melaju memasuki jalan kecil menuju sebuah kompleks vila. Suasana di sana sangat tenang, pepohonan rindang berjajar di sepanjang jalan memberikan kesan asri dan nyaman. Bangunan-bangunan vila tampak masih baru, dengan desain modern minimalis yang elegan. Mobil berhenti di depan salah satu vila. Ryan turun, matanya menyapu sekeliling mengamati lingkungan barunya. Udara sejuk menyapanya, membuat suasana hatinya sedikit membaik setelah perjalanan panjang yang melelahkan. Pasangan ibu dan anak itu membawa Ryan memasuki vila. Begitu pintu terbuka, mereka disambut pemandangan ruang tamu yang luas dan nyaman. Seorang pria paruh baya tengah duduk di sofa, fokus membaca koran di tangannya. Mendengar suara pintu terbuka, pria itu bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari korannya, "Yura, bagaimana perjalananmu ke Provinsi Riveria? Apakah kamu menikmatinya?" Orang yang berbicara adalah ayah Yura Dustin, Gordon Dustin. Pria itu telah berkecimpung dala

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 505 - Tiba di Riverdale

    Ibu Yura Dustin yang tadinya tak sadarkan diri perlahan membuka mata. "Ibu! Ibu baik-baik saja?" Yura nyaris menangis bahagia. "Air... aku mau air hangat..." pinta sang ibu lemah. Semua orang terkesiap dan menoleh ke arah Ryan. Permintaan itu persis seperti yang ia prediksikan! Seorang pramugari bergegas mengambilkan air hangat. Setelah meminumnya perlahan, warna mulai kembali ke wajah ibu Yura. Wanita itu menatap Ryan dengan sorot mata penuh rasa terima kasih. Namun melihat pemuda itu sedang beristirahat, ia memilih diam. "Berkat pemuda ini aku baik-baik saja," ujarnya lembut pada kerumunan. "Semuanya silakan bubar." Sang dokter masih ingin protes, namun petugas keamanan segera membawanya pergi ke belakang. Keributan mereda, namun tatapan penasaran terus tertuju pada Ryan sepanjang sisa penerbangan. Para penumpang kelas satu yang kebanyakan pebisnis dan tokoh berpengaruh bisa merasakan ada yang istimewa dari pemuda misterius itu. Banyak yang ingin menyerahkan kartu nama,

DMCA.com Protection Status