Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 300 - Memperlakukan Mordred Seperti Pembantu

Share

Bab 300 - Memperlakukan Mordred Seperti Pembantu

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-11-19 14:07:14
Tanpa peringatan, Ryan kembali membanting tubuh penyusup itu ke lantai. Suara tulang retak kembali bergema di ruang tamu.

"Pria ini datang bersamamu?" Ryan menatap Mordred dengan tatapan menusuk. "Inikah yang kau maksud dengan menyelamatkanku?"

Wajah Mordred memucat. Ia menggeleng keras. "Aku juga tidak tahu tentang orang ini! Sialan, dia benar-benar menerima misi yang sama denganku!"

Penyusup yang tergeletak di lantai itu terengah-engah, wajahnya pucat pasi.

Tak pernah dia bayangkan target yang seharusnya mudah dibunuh ternyata semengerikan ini!

Dia bahkan tak memiliki kesempatan untuk melawan!

Tatapan dinginnya beralih pada Mordred Luxis. "Mordred Luxis, apa kau tahu apa yang kau lakukan?" geramnya murka. "Kau benar-benar melanggar aturan Ordo!"

Ryan menginjak tubuh pria itu lebih keras. "Kau terlalu banyak bicara. Mereka yang ingin membunuhku sudah mati semua, dan sebentar lagi kau akan bergabung dengan mereka di neraka."

Saat kaki Ryan terangkat, bersiap mengakhiri hidup
Rianoir

Selamat Pagi semuanya (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠) Terima Kasih Kak Alberth, Kak Kanza, dan Kak Syafril atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini telah terkumpul 6 Gem, yang artinya ada 1 bab bonus (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 18-11-2024 (pagi): 1 Gem (reset) Hari ini othor hanya rilis 5 Bab saja, terdiri atas 2 Bab Reguler dan 3 Bab Bonus Gem. Dan nanti ketika jumlah View mencapai 20K, othor kasih 1 Bonus Bab lagi. Selamat Membaca dan selamat beraktivitas (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus Gem Hari ini: 0/3 Bab Bab Bonus Gem Antrian: 14 Bab Reguler: 1/2 Bab

| 4
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 301 - Penerobosan Ranah Kecil

    Meski begitu, Ryan memutuskan untuk menunggu dan melihat langkah selanjutnya dari organisasi pembunuh legendaris itu. Ia tak ingin gegabah mengambil tindakan, tapi jika mereka berani menyentuh orang-orang terdekatnya, bahkan neraka pun tak akan mampu menampung jiwa-jiwa yang akan ia kirim. Dengan gerakan santai, Ryan mengeluarkan batu giok naga dari sakunya. Cahaya samar berpendar dari permukaan benda misterius itu saat ia mengambil posisi bersila. 'Sudah waktunya menaikkan tingkat kultivasiku,' pikirnya sambil memejamkan mata. Hari ini ia bertekad menerobos ke tingkat ketiga ranah Foundation Establishment. Batu giok naga melayang dengan anggun, berputar mengelilingi tubuhnya seperti satelit yang mengitari planet. Energi spiritual yang telah diserap dari liontin giok mengalir deras, memenuhi seluruh vila dengan aura yang begitu pekat hingga udara terasa berat. Ryan mengeluarkan dua butir pil dari sakunya–Pil Jiwa tingkat tujuh yang telah ia buat beberapa hari lalu. Begitu

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 302 - Kecurigaan Adel

    Setelah memikirkan banyak hal, Ryan melihat waktu telah menunjukkan pukul 2 pagi. Ia memutuskan untuk beristirahat setelah penerobosan ranah yang menguras tenaga ini. Keesokan paginya, tepat pukul delapan, sebuah mobil mewah berhenti di depan villa. Adel melangkah keluar dengan anggun, koper bermerek mahal terseret di belakangnya. Sebagai perwakilan Golden Dragon Group di Kota Riverpolis, Adel akan bertanggung jawab atas seluruh operasi bisnis di sini. Perusahaan mereka kini menjadi perbincangan hangat, produk-produknya bahkan dijual dengan harga sepuluh kali lipat di pasar gelap! Adel tersenyum bangga mengingat kesuksesan ini. Golden Dragon Group telah resmi menjadi pemain utama dalam industri farmasi, dan sebagai wakil direktur, ia akan memastikan momentum ini terus berlanjut. Dengan lincah ia memasukkan kode yang Ryan kirimkan sebelumnya. Pintu terbuka tanpa suara, mempersilakan sang putri muda melangkah masuk ke wilayah kekuasaannya. Setelah meletakkan kopernya di lant

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 303 - Selly Memohon

    "Ya, dia memilikinya sejak muda," Ryan mengangguk santai. "Apa yang salah?" "Aneh..." Adel semakin mengerutkan keningnya. "Itu seharusnya tidak ada." Ryan mengangkat alisnya bingung. Namun kata-kata Adel selanjutnya bagaikan petir yang menyambar di siang bolong. "Ryan," Adel menatapnya dengan ekspresi serius, "aku yang menangani jenazah orang tuamu lima tahun lalu. Aku sendiri yang mengurus pemakaman mereka. Dan aku bisa mengingat dengan sangat jelas–tidak ada tahi lalat di leher ibumu saat itu." "Kau... kau yakin?" Ryan mencengkeram tangan Adel, jantungnya berdegup kencang. "Ya." Adel mengangguk mantap. "Itu pertama kalinya aku berhadapan dengan jenazah. Aku sangat ketakutan waktu itu, jadi setiap detail terpatri kuat dalam ingatanku. Bahkan selama beberapa bulan, adegan itu terus muncul dalam mimpiku!" "Mungkinkah ibumu menghilangkan tahi lalat itu sebelum... sebelum kejadian itu?" Adel bertanya ragu. "Semua fitur wajahnya sama persis seperti di foto, kecuali tahi lalat itu."

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 304 - Informasi Dari Eagle Squad

    Pukul dua siang, di ruang pertemuan khusus markas Eagle Squad, Patrick dan Sammy Lein telah menunggu dengan setumpuk berkas rahasia. "Tuan Ryan, ini semua rincian tentang insiden Paviliun Riverside yang dimiliki Eagle Squad," Patrick meletakkan dokumen itu di hadapan Ryan. "Terima kasih." Patrick dan Sammy Lein saling pandang tak percaya. Kata "terima kasih" begitu langka dari mulut Ryan hingga mereka curiga apakah ini pertanda kiamat! Mengabaikan keterkejutan keduanya, Ryan membolak-balik berkas dengan teliti. Dua puluh menit berlalu dalam keheningan sebelum ia mengangkat wajahnya. "Apakah kalian yakin orang tuaku sudah meninggal?" Ekspresi Sammy Lein berubah aneh. "Tuan Ryan, laporan kematian sudah dikeluarkan. Bagaimana mungkin itu palsu?" "Namun," Ryan menatap tajam, "aku mengetahui bahwa seseorang mungkin telah menukar jenazah mereka." "Apa?!" Meski terkejut, kedua pria itu paham ini bukan hal mustahil. Terkadang tahanan penting memang "dimatikan" secara resmi sebelum

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 305 - Kesepakatan Dengan Winston

    Setengah jam kemudian, di sebuah ruangan remang-remang, pintu besi terbuka dengan suara berdenyit. Winston Zerford, dengan tangan dan kaki terborgol, didorong masuk menggunakan kursi roda. Atas permintaan khusus Ryan, pintu ditutup dan semua peralatan pemantau dimatikan. Hanya cahaya redup yang menerangi ruangan, menciptakan atmosfer mencekam yang menegangkan. Mata Winston Zerford yang suram menatap Ryan bagai binatang buas yang terpojok–penuh kebencian dan kemarahan yang tak terbendung. Ryan mengeluarkan sebungkus rokok dengan gerakan santai. "Anda merokok?" tawarnya. Alih-alih menjawab, Winston Zerford membanting tangannya yang terborgol ke meja, menciptakan suara keras yang menggetarkan ruangan. Tanpa terpengaruh, Ryan memasukkan kembali rokoknya dan mengeluarkan sebuah foto. Dengan gerakan tenang ia meletakkan foto itu di hadapan Winston Zerford. "Apakah Anda mengenali dua orang ini?" "Enyahlah!" Winston Zerford meraung murka. "Aku tidak peduli siapa dirimu! Pergi darik

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 306 - Melaksanakan Kesepakatan

    Malam telah turun di Kota Riverpolis, langit gelap bagai tinta. Angin dingin bersiul di udara, seolah mengumumkan kedatangan Malaikat Maut yang akan mengambil nyawa. Di Hotel Hexa, kamar 2203, seorang pria tua bermata tajam berdiri mengawasi pintu dengan waspada. Tang Chen–praktisi bela diri peringkat 251 dalam ranking grandmaster Nexopolis, ditugaskan khusus untuk melindungi Tuan Muda Tang Hao. Tang San memang memanjakan putra semata wayangnya itu. Meski Tang Hao tak tertarik berlatih seni bela diri, sang ayah tak pernah memaksa. Sebagai gantinya, ia menugaskan praktisi-praktisi bela diri terbaik Keluarga Tang untuk melindungi putranya. Bahkan ketika Tang Hao mulai menunjukkan ketertarikan tidak sehat pada wanita, Tang San menggunakan pengaruhnya untuk menutupi segala kekacauan yang putranya buat. Tang Chen bersandar di pintu, sesekali mengernyit mendengar suara erangan wanita dari dalam kamar. "Beberapa orang memang terlahir dengan sendok emas di mulut," gumamnya. "Dengan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 307 - Kemarahan Tang San

    Ryan tahu betul bahwa membunuh Tang Hao sama saja dengan secara resmi menjadi musuh Tang San. Namun, karena ia berencana untuk membunuh Tang San, itu tidak menjadi masalah. Dengan gerakan tenang namun dipenuhi presisi, Ryan merobek tirai yang tergantung di jendela hotel. Ia menatap kepala Tang Hao di tangannya dengan ekspresi dingin. Darah masih menetes dari potongan leher yang tidak rata, menciptakan jejak merah gelap di lantai marmer yang mahal. 'Seperti ayah seperti anak,' batinnya sinis sambil membungkus kepala itu dengan hati-hati. 'Sama-sama akan berakhir mengenaskan.' Setelah memastikan bungkusan itu aman, Ryan menurunkan topi untuk menutupi sebagian wajahnya. Dengan langkah ringan ia menghilang dari kamar hotel, meninggalkan kekacauan berdarah di belakangnya. Tak lama setelah kepergian Ryan, sosok wanita yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang mulai bergerak. Matanya mengerjap perlahan, berusaha memfokuskan pandangan yang masih kabur. "Ugh..." ia mengerang pe

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 308 - Menagih Kesepakatan

    "Maaf, tidak ada yang boleh masuk..." dua petugas berseragam menghadang jalan Tang San. Namun sebelum mereka sempat menyelesaikan kalimat, gelombang tekanan qi yang mengerikan menyapu tubuh mereka. Kedua petugas malang itu terpelanting ke samping, tubuh mereka terpelintir sebelum mendarat keras di aspal. Tang San menerobos garis polisi tanpa ragu, langkahnya dipercepat oleh firasat buruk yang semakin kuat. Begitu tiba di kamar hotel yang ditunjuk, jantungnya seolah berhenti berdetak. Di sana, di atas ranjang hotel mewah yang kini bermandikan darah, tergeletak sosok Tang Hao yang tak bernyawa. Dan di sampingnya... tubuh tanpa kepala putra kesayangannya. "SIAPA?!" raungan Tang San memenuhi hotel. "SIAPA YANG BERANI MEMBUNUH ANAKKU?! SIAPA DIA?!" BOOM! Tinjunya menghantam dinding, menciptakan lubang menganga yang menembus hingga kamar sebelah. Para petugas kepolisian yang menyaksikan demonstrasi kekuatan itu hanya bisa menelan ludah ngeri. Siapa yang mampu menahan amarah seor

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 350 - Satu Lawan Banyak (III)

    Tang San yang hendak menyerang mendadak berhenti. Matanya terpaku pada bekas tebasan di lantai yang membelah aula perjamuan menjadi dua bagian sempurna. Kekuatan mengerikan macam apa yang mampu melakukan ini?Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Tang San merasakan ketakutan yang begitu nyata. Dia merasa begitu tidak berdaya menghadapi monster di hadapannya."Ini..."Juliana Herbald menatap Ryan dengan mata terbelalak tak percaya. Seolah ribuan ombak menghantam jiwanya saat ia mengalihkan pandangan ke Pedang Caliburn.Pedang itu memang ditempa oleh pandai besi terhebat Keluarga Herbald, dan memang sangat kuat. Namun bahkan dalam kondisi utuh sekalipun, pedang itu tak mungkin mampu melancarkan serangan sedahsyat ini. Apalagi dalam keadaan rusak seperti sekarang!Realisasi menghantam Juliana–kekuatan sejati ini berasal dari Ryan sendiri! Selama ini dia lebih menghargai pedang daripada orangnya. Benar-benar kesalahan fatal!'Sial!' batinnya getir. 'Aku salah besar! Ryan bernilai l

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 349 - Satu Lawan Banyak (II)

    Tanpa membuang waktu, Ryan melompat ke dinding dan menekuk lututnya. Dalam satu gerakan eksplosif, ia mendorong tubuhnya ke arah tiga grandmaster yang tersisa. Pedang Suci Caliburn berpendar dingin di tangannya.Ketiga praktisi yang tersisa segera mengeluarkan senjata masing-masing. Namun sebelum mereka sempat menyerang, Ryan telah muncul di hadapan Wesly.Tak ada belas kasihan dalam gerakan Ryan saat Pedang Caliburn yang dipenuhi energi spiritual melesat membelah udara. Pedang Wesly hancur berkeping-keping oleh tebasan itu.Darah segar mengalir dari leher Wesly. Ia mencoba bicara namun tubuhnya tak lagi merespons. Dalam gerakan mulus yang mengerikan, kepalanya terpisah dari tubuh.Satu gerakan! Hanya butuh satu gerakan untuk membunuh seorang grandmaster!Seluruh ruangan menahan napas menyaksikan pembantaian itu. Juliana Herbald, Wilhem Herbald, Frederich Herbald, dan Herold Snowfield gemetar di tempat duduk mereka. Wajah mereka dipenuhi ketakutan dan ketidakpercayaan.Ryan ter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 348 - Satu Lawan Banyak

    Keheningan total menyelimuti ruangan. Keluarga Herbald yang legendaris berniat melindungi Ryan? Ini di luar dugaan semua orang!"Aku tidak mengerti mengapa Keluarga Herbald ingin melindungi pria ini..." Tang San menggeram dengan tatapan dingin.Juliana tersenyum misterius. "Karena dia memiliki sesuatu yang diinginkan Keluarga Herbald, sehingga kami merasa perlu untuk melakukannya.""Pertimbangkan kembali orang-orang di balik Keluarga Herbald-ku," lanjutnya dengan nada mengancam. "Jangan hancurkan masa depan dan kultivasimu yang hebat karena keinginan egoismu sendiri!"Wajah Tang San menggelap mendengar ancaman terselubung itu. Sementara Juliana melangkah anggun mendekati Ryan."Aku akan membawamu pergi dengan selamat sekarang, dan kau harus memberikan benda itu kepadaku," ujarnya dengan senyum misterius. "Kesepakatan ini seharusnya memuaskan, bukan?"Juliana Herbald tersenyum penuh percaya diri. Dia yakin Ryan tidak punya pilihan! Saat ini, Keluarga Herbald adalah satu-satunya ya

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 347 - Terkepung

    Salah satu dari mereka bangkit dengan wajah merah padam. Energi qi menguar dari tubuhnya saat ia membentak, "Siapa kau yang berani membuatku...!" Namun sebelum kalimatnya selesai, Ryan telah bergerak. Dalam sekejap mata, tangannya mencengkeram leher pria itu dan melemparkannya ke dinding terdekat. KRAK! Suara tulang retak memenuhi ruangan saat tubuh pria itu menghantam tembok dengan keras. Para tamu terkesiap ngeri melihat demonstrasi kekuatan itu. Tanpa menghiraukan keterkejutan di sekitarnya, Ryan membantu Jeremy duduk sebelum melangkah menghampiri Paman Wong dan Bibi Sandra. Tatapannya menggelap melihat wajah pucat keduanya. 'Organ dalam mereka terluka parah,' Ryan menganalisis dengan cepat. Amarah dingin mulai bergolak dalam dadanya. Bagaimanapun, mereka hanyalah warga biasa. Tang San keterlaluan melibatkan orang-orang tak berdosa dalam dendam pribadinya. Ryan mengeluarkan dua butir pil lagi, memberikan satu pada Wong Ren yang berdiri gemetar menahan amarah di sampi

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 346 - Unjuk Kekuatan

    Di salah satu meja, mata Juliana Herbald terbuka, menatap Ryan dengan rasa ingin tahu. Sudut bibirnya melengkung membentuk senyum tipis. Ini pertama kalinya dia melihat pemuda semenarik ini di Nexopolis. Sementara itu, wajah Frederick dan seluruh anggota keluarga Pierce serta Snowfield memucat. "Apa yang Tuan Ryan lakukan di sini?" Frederick berbisik putus asa. "Dia terlalu gegabah!" Ryan melangkah tenang membawa peti mati menuju Tang San. Namun lima praktisi bela diri dari Asosiasi langsung menghadangnya dengan senjata terhunus. "Ryan, beraninya kau muncul di sini! Kau cari mati!" Mata Ryan berkilat merah penuh nafsu membunuh. Ia mengangkat peti mati dari bahunya dan menggunakannya sebagai senjata. BOOM! BOOM! BOOM! Peti mati menghantam tubuh para praktisi satu per satu, membuat mereka terpental menabrak dinding dan lantai. Darah segar mengucur dari luka-luka mereka yang menganga. Namun sebelum mayat mereka menyentuh lantai, sepuluh praktisi lain telah maju menggantikan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 345 - Keberanian Keluarga Kecil

    Tatapan Tang San beralih pada Jeremy. Ia melangkah maju dan menginjak lengan orang tua itu dengan sepatu kulitnya yang mengilap. KRAK! Suara tulang patah memenuhi ruangan. "Kudengar kau punya hubungan baik dengan Ryan dan telah bekerja keras untuknya," ujar Tang San. "Apa kau pikir anak itu akan datang menyelamatkanmu?" "Karena ini ulang tahunku yang ke-60, katakan sesuatu yang baik. Mungkin aku akan memaafkanmu jika itu membuatku senang." Jeremy menahan rasa sakitnya dan mengangkat wajah, menatap Tang San dengan sorot mata dingin. "Aku baru mengenal Tuan Ryan beberapa bulan," ujarnya tegas. "Tapi ada satu hal yang pasti kuketahui–siapa pun yang menyinggungnya akan mati. Kau tidak akan jadi pengecualian!" Kalimat terakhir Jeremy teriakkan penuh amarah. ** Sementara itu di luar Paviliun Riverside, sebuah truk pikap berhenti. Di baknya terdapat sebuah peti mati. Seorang pemuda melangkah turun, tatapannya lebih dingin dari es. "Ketua Guild, Guild Round Table siap menunggu perint

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 344 - Umpan

    Franklin Pierce, Fabian Pierce, dan Herold Snowfield duduk di meja yang sama, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran. Tak seorang pun menyangka Ryan akan melakukan hal segila ini. "Pengaruh dan sumber daya kita tak akan mampu menyelamatkannya kali ini," bisik Franklin gelisah. "Bahkan jika orang-orang penting ingin turun tangan, situasinya terlalu rumit," Fabian menimpali. "Ini juga alasan Eagle Squad tidak muncul." Mereka hanya bisa berharap Ryan cukup bijaksana untuk tidak muncul hari ini. Di meja lain, seorang gadis cantik duduk dengan anggun, kakinya disilangkan dengan apik. Matanya yang cerah memancarkan kecerdasan, dan setiap gerak-geriknya menunjukkan keanggunan alami. Juliana Herbald–mungkin sosok paling menarik di Paviliun Riverside saat ini. Di sampingnya duduk seorang pria paruh baya–Wilhem Herbald, kepala Keluarga Herbald. Matanya terus melirik ke arah pintu dengan gelisah. "Jika Ryan benar-benar datang," bisiknya pada Juliana, "apakah kita benar-benar akan melindung

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 343 - Memberi Pelajaran Selly

    "Saya berada di peringkat 307 dalam ranking grandmaster Nexopolis," ujarnya cepat. "Saya bersedia bekerja untuk Tuan Ryan, membantu menghadapi Tang San!" Namun tanpa pikir panjang, Ryan langsung menjawab dingin, "Kau tidak layak. Mati saja!" WHAM! Kaki kanan Ryan menghantam dada Tetua Jobs dengan kekuatan penuh. Meski sang tetua bereaksi cepat, mengumpulkan energi qi ke telapak tangannya untuk bertahan... KRAK! KRAK! Organ dalamnya hancur seketika oleh tendangan mematikan itu. Tubuhnya terpental jauh, menabrak pohon besar hingga tulang belakangnya patah. "Uhuk!" Darah segar menyembur dari mulutnya sebelum kehidupan meninggalkan tubuhnya yang remuk. Hao Yuan menyaksikan semua itu dengan takjub. Namun ia tak merasa takut–ia tahu pemuda ini datang untuk menyelamatkan, bukan membunuhnya. Setelah membereskan ketiga tetua, tatapan Ryan beralih pada Selly. Dengan gerakan santai ia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, menghisap dalam-dalam sebelum melangkah mendekati gad

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 342 - Membantai Para Grandmaster

    Di ambang pintu, seorang anak berusia tujuh tahun gemetar hebat menyaksikan semua itu. Kakinya nyaris tak mampu menopang tubuhnya yang bergetar ketakutan. Tetua Jobs melesat bagai kilat, tangannya yang dipenuhi energi qi bergerak untuk mencabik tubuh mungil itu. BOOM! Mendadak ledakan dahsyat mengguncang halaman vila. Telinga semua orang berdenging saat mereka menoleh ke arah sumber keributan. Di sana, sosok pemuda mengendarai motor hitam melaju kencang ke arah mereka dengan aura membunuh yang pekat. Selly seketika mengenali siapa pendatang baru itu. Wajahnya memucat. "Ryan Pendragon!" Ketakutan memenuhi matanya saat ia berseru pada ketiga tetua, "Hentikan dia! Itu Ryan Pendragon! Jika kalian bisa menangkapnya, kalian akan dapat hadiah besar!" Mata ketiga tetua itu berbinar mendengar janji hadiah. Aura membunuh menguar dari tubuh mereka saat mereka melesat menyambut motor yang melaju kencang itu. Ryan yang melihat Selly dan ketiga tetua dari kejauhan mengeluarkan raungan m

DMCA.com Protection Status