Beranda / Romansa / Pembalasan Termanis Sang Penguasa / 23.Aku Ingin Kau Yang Menjaganya

Share

23.Aku Ingin Kau Yang Menjaganya

Penulis: Marrygoldie
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-10 17:56:32

Leon mengendarai mobilnya menuju distrik Dmitrovskoe Shosse, di mana apartemen Gavin berada. Seharusnya dia pergi menuju apartemen mungil milik Natasha. Namun dalam perjalanan, Gavin menghubunginya dan meminta pria itu untuk datang ke apartemen. Dia berhasil mendapatkan informasi mengenai keberadaan organisasi gelap yang dibentuk oleh kakak tirinya.

Setelah memarkirkan mobilnya di depan beberapa bangunan yang berwarna-warni, Leon bergegas keluar. Pria itu membenarkan kemejanya yang kusut sembari memandangi bangunan apartemen yang mengembangkan desain fasad dan lansekap berwarna-warni. Membuat area itu tampak sangat mencolok di antara pepohonan yang tumbuh di sekitarnya.

Segera Leon masuk ke dalam satu bangunan apartemen itu. Naik lift menuju lantai sepuluh. Setelah sampai, dia bergegas menghampi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   24.Singa Betina Yang Sangat Ganas

    Natasha berjalan menyusuri lorong rumah Leon. Dia merasa sangat bosan berada di dalam kamar. Sama halnya dengan kamar tidur, bagian rumah lainnya juga mengusung tema minimalis. Langkah Natasha terhenti saat samar-samar dia mendengar suara tembakan. Segera wanita itu berlari menuju arah sumber suara.Kaki wanita itu membawanya sampai di halaman belakang rumah. Di sanalah Natasha bisa melihat Leon berdiri dengan mengangkat sebuah pistol. Pria itu mengarahkan pistol itu ke sebuah papan menembak berbentuk lingkaran. Terlihat di bagian tengah papan tampak berlubang karena tembakan Leon yang tepat sasaran.“Apa aku membangunkanmu?”Tatapan Natasha beralih pada Leon. Wanita itu tidak bisa menghentikan kekaguman dalam dirinya. Entah mengapa Leon terlihat cocok deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   25.Apa Kau Sedang Mengkhawatirkanku?

    Leon meletakkan sebuah pistol semi otomatis berwarna hitam di atas tangan Natasha. Wanita ini memandang pistol itu dengan tatapan terkejut. Dia mendongak menatap Leon bingung. “Pistol?” Natasha menggenggam pistol itu. Dia bisa merasakan pistol itu lebih ringan daripada pistol yang kemarin dipakai Leon. “Ini adalah Glock-17 dengan peluru caliber 9 milimeter. Pistol ini jauh lebih ringan daripada pistol yang kemarin kau pakai.” “Tapi untuk apa kau memberikanku pistol ini?” “Untuk melindungi dirimu.” “Melindungi diriku? Dari apa?” bingung Natasha. “Dari orang jahat yang ingin menyakitimu,

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   26.Firasat Yang Tepat

    Mobil yang membawa Leon berhenti di depan sebuah gudang terbengkalai yang terletak di Podolsk. Pria Itu mengamati gudang itu. Tampak dindingnya sudah kusam dan banyak sekali coretan. Sedangkan atapnya tampak sangat kotor. Terlihat jelas gudang itu sudah ditinggalkan bertahun-tahun yang lalu. "Apa kau yakin ini tempatnya, Ivan?" Leon menoleh ke arah Ivan yang duduk di belakang kemudi. Pria berusia empat puluh dua tahun itu menganggukan kepalanya. "Sangat yakin, Tuan muda. Tempat ini sama persis seperti yang diberitahukan oleh tuan muda Gavin." "Kalau begitu, kita segera masuk dan selesaikan pekerjaan ini." Leon membuka pintu. "Baik, Tuan muda." Ivan mengikuti Leon keluar dari mobil.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   27.Seharusnya Aku Mengatakan Padanya Yang Sejujurnya.

    Gavin dan Natasha tiba di rumah sakit Maternity. Mereka bergegas menuju Unit Gawat Darurat. Langkah mereka terhenti saat melihat Ivan duduk di bangku lorong tunggu rumah sakit. Gavin dan Natasha bergegas menghampiri pria itu. Ivan tertunduk memandangi lantai. Pria itu masih terguncang dengan apa yang baru saja terjadi. Karena sebagai pengawal yang dipercaya penuh oleh Josef Matvey, sudah seharusnya Ivan melindungi Leon bahkan jika harus mempertaruhkan nyawanya. "Ivan." panggil Gavin. Pria itu mendongak dan melihat Gavin dan Natasha menatapnya dengan ekspresi penuh kekhawatiran. "Di mana Leon?" tanya Natasha yang ingin segera melihat pria yang sudah mengikatnya. &n

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   28.Josef Matvey

    “Putraku. Leon.” Josef meraih tangan Leon yang diinfus. Memegangnya dengan begitu hati-hati. Josef terkenal sangat kejam dan dingin. Tapi ketika bersama keluarganya, dia berubah menjadi pria yang hangat. Bahkan dia tidak menutupi tatapan penuh kasih sayangnya. Jika orang melihat Josef saat ini, mereka tidak akan percaya jika pria itu adalah pemimpin organisasi gelap paling berbahaya di Rusia. “Siapa yang telah melakukan ini, Ivan?” tanya Josef menatap Ivan yang masuk bersama pria itu. “Saya masih menyelidikinya, Tuan. Saya membutuhkan waktu.” Ivan menunduk takut jika Josef akan marah. “Apapun yang terjadi temukan orangnya, Ivan. Aku tidak akan menunjukkan belas kasihanku kepada orang yang sudah menyakiti put

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   29.Di Antara Dua Pilihan

    “Tugas makalah harus dikumpulkan minggu depan. Jika tidak ada pertanyaan, maka pelajaran sudah selesai. Sampai jumpa besok.” Ucap Natasha mengakhiri kelasnya. Tatapan wanita itu tertuju pada kursi kosong yang biasanya diduduki oleh Leon. Sudah dua hari berlalu dan Leon masih belum kunjung sadarkan diri. Sialnya Natasha tidak bisa berhenti memikirkan pria itu. "Sebenarnya ke mana Leon pergi, ya?" Pertanyaan itu mengalihkan perhatian Natasha. Dia bisa melihat dua wanita yang sedang membahas tentang Leon. "Entahlah. Apa mungkin dia sakit?" Jawab wanita lainnya. "Sayang sekali. Padahal aku masuk kelas ini berharap bisa melihat dia setiap h

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   30.Perasaan Yang Berubah

    "Lepaskan tanganku! Bagaimana aku bisa menyuapimu jika kau terus menggenggam tanganku?" omel Natasha karena sudah satu jam Leon tidak mau melepaskan tangannya. "Aku masih ingin menggenggam tanganmu. Tidak bisakah kau menggunakan tangan lainnya?" Leon justru menggenggam tangan Natasha semakin erat. "Tidak bisa. Aku bukan kidal. Sulit menggunakan tangan kiri. Sebaiknya kau lepaskan tanganku atau aku tidak mau menyuapimu." Ucap Natasha dengan nada tegas. Akhirnya Leon memilih melepaskan tangan Natasha. Pria itu mengamati Natasha yang mengambil mangkuk. Terlihat wanita itu menyendokkan bubur berwarna putih dan meniupnya lembut. Leon tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari wanita itu. Saat bom

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   31.Aku Ingin Menemanimu Di Sini

    “Leon. Leon, kau mendengarku tidak?” tanya Gavin yang terus memanggil Leon beberapa kali. Akhirnya Leon yang sedari tadi sibuk dengan pikirannya sendiri langsung menoleh ke arah sahabatnya. “Kau bicara apa, Gavin?” Gavin menghela nafas berat. Sejak tadi dia mengoceh panjang lebar tapi tidak satupun yang didengar oleh Leon. “Ada apa denganmu, Leon? Kita sedang membicarakan rencana kita untuk menghancurkan Igor. Tapi kau sama sekali tidak bisa fokus.” Omel Gavin. “Maafkan aku, Kawan. Ada sesuatu yang kupikirkan dari tadi.” “Jadi kamu punya rencana apa untuk menghancurkan Igor?” tanya Gavin.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18

Bab terbaru

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 3

    Kebun binatang adalah destinasi wisata yang cocok untuk keluarga. Karena itulah Karl membawa Svetlana dan Stefan ke sana. Karl mendorong kereta bayi di mana Stefan duduk di dalamnya tampak begitu bersemangat. Bahkan kedua tangannya memukul-mukul pahanya yang gendut dan terus terkekeh saat melihat sesuatu yang menarik.Langkah mereka terhenti saat melihat ada dua cabang jalan. Karl dan Svetlana melihat papan yang menunjukkan tujuan kedua jalan itu. Jika memilih jalan ke kiri, maka mereka akan masuk ke dalam dunia air. Kalau jalan kalan ke kanan, mereka akan meneruskan perjalanan mereka menjelajahi kebun binatang.“Bagaimana jika kita melihat dunia air lebih dahulu. Baru setelah itu kita melanjutkan perjalanan?” Karl memberikan usul.Svetlana menganggukkan kepalanya. “Ide yang bagus. Kalau begitu ayo kita pergi ke dunia air.”Karl tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mendorong kereta bayi Stefan dan berjalan bersama dengan Svetlana. Tiba-tiba dari arah berlawana ada b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 2

    Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan universitas Lomonosov Moscow State. Aleksey yang duduk di belakang mengambil tasnya.“Jam berapa saya harus menjemput, Tuan muda?” tanya Viktor yang mengendarai mobil itu.Tatapan Aleksey tertuju pada pria itu. “Jam dua siang. Akrena aku akan pergi bersama Evelina setelah selesai kuliah.”Viktor tersenyum melihat sang tuan muda tampak bahagia saat membicarakan tentang kekasihnya.Pria itu menganggukkan kepalanya. “Baik, Tuan muda. Saya akan menjemput anda dan Nona Matvey jam 2 siang. Sampai jumpa nanti, Tuan muda.”Aleksey menganggukkan kepalanya. “Sampai jumpa nanti, Viktor.”Laki-laki itu berjalan keluar dari mobilnya. Dia menyampirkan tas ransel di bahu kanannya. Aleksey terlihat begitu tampan dengan mengenakan kaos putih dan dipadukan dengan kemeja hitam kotak-kotak putih yang sengaja tidak dikancingkan. Celana hitam dan sepatu sneakers putih membuat penampilan laki-laki itu semakin menawan. Sehingga tidak heran jika banyak tatapan tertuj

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part. 1

    Tahun ajaran baru menjadi acara paling sibuk untuk BEM. Tidak hanya banyak kegiatan yang harus mereka urus, tapi juga harus memberikan banyak pengarahan bagi mahasiswa-mahasiswa baru. Tapi sesuatu paling ditunggu semua mahasiswa baru. Suasana kampus seketika menjadi riuh saat Ketua dan Wakil Ketua BEM datang. Wajah tampan Liev dan Roman menjadi bagian favorit para mahasiswa. "Kak Liev, bisakah aku foto denganmu?" tanya salah satu gadis cantik yang menatap Liev dengan malu-malu. Liev menyunggingkan senyuman membuat semua mahasiswi terpesona. "Baiklah. Kita bisa foto bersama. Berikan ponselmu." Liev mengulurkan tangannya. Gadis itu memberikan ponselnya kepada Liev. Laki-laki itu membuka aplikasi kamera kemudian berpose bersama gadis itu. Liev menekan tombol untuk mengambil beberapa foto mereka. Setelah itu Liev mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. "Terima kasih, Kak Liev." Gadis itu memandang fotonya bersama dengan Liev. Bibirnya menyunggingkan senyuman senang. "Kak Liev,

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 182.Benar-Benar Aleksey [THE END]

    “Bahkan kamu juga tidak punya waktu untuk Aleksey-mu?”Evelina memicingkan matanya ke arah laki-laki itu. "Siapa kamu? Kenapa kamu tahu soal Aleksey?"Laki-laki itu menyunggingkan senyumannya. "Karena aku aku adalah Aleksey."Evelina terdiam mendengar ucapan laki-laki itu. Namun detik berikutnya, Evelina melayangkan tamparan yang membuat semua orang terkejut melihatnya. Termasuk Irina yang berdiri di dekat Evelina. Dada gadis itu naik turun dengan cepat menunjukkan berapa emosinya dirinya. "Apa kamu sedang merendahkan Aleksey-ku? Apa kamu tidak tahu seperti apa Aleksey yang aku sayangi? Jangan pernah menyamakan dirimu dengan Aleksey-ku. Karena kalian tidak akan pernah sama." Evelina tidak bisa menahan tangisnya. Dia pun berbalik dan bergegas berlari keluar. Saat laki-laki itu hendak keluar, Karl menahan bahunya. Tatapan tajam yang membunuh dilayangkan Karl ke arah laki-laki itu. "Bos, aku tidak ingin membuat keributan. Jadi aku akan keluar sebentar mengurus bocah sialan yang membua

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 181.Dua Karyawan Menghasilkan Keuntungan Tinggi

    “Bos, apakah tidak apa-apa membiarkan mereka bekerja di sini?” tanya Svetlana kepada Irina yang duduk di meja kasir.Tatapan Irina tertuju pada Evelina dan Karl yang sedang berjalan mondar-mandir dalam kafe untuk melayani pengunjung. “Tidak masalah. Lagipula mereka mendatangkan keuntungan untukku.” Irina tersenyum penuh arti.Svetlana memicingkan matanya ke arah sang bos. “Apa maksudmu mendatangkan keuntungan untuk mereka, Bos?”Irina menghela nafas berat. Kemudian tatapannya tertuju pada karyawannya itu. “Svetlana apakah kamu tidak menyadari jika pacarmu itu tampan? Kamu lihat banyak para gadis datang ke kafe ini untuk melihat ketampanan pacarmu.”Svetlana menoleh dan melihat Karl yang sedang meletakkan cangkir kopi di atas meja. Dia bisa melihat gadis yang dilayani itu memandang Karl dengan tatapan terpesona. Entah kenapa hal itu membuat Svetlana merasa sangat kesal.“Bos, bukankah menyebalkan memanfaatkan ketampanan pacarku untuk meningkatkan pengungjung kafe?” Svetlana tampak cem

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 180.Kehidupan Kelam Svetlana

    “Tidak masalah. Karena sebenarnya kita berpacaran di dua dunia.” Svetlana menoleh dan seketika wajahnya berubah pucat saat melihat Karl berdiri tidak jauh darinya. Bibir laki-laki itu menyunggingkan senyuman. “A-apa yang membawamu kemari, Karl? Bagaimana dengan Stefan?” tanya Svetlana.“Stefan sedang bersama dengan ibumu.” Karl berjalan menghampiri Svetlana. Membuat gadis itu melangkah mundur. Namun dia tidak bisa melangkah terlalu jauh karena pantatnya menyentuh meja dapur. Karl yang sudah berada di dekat Svetlana langsung meletakkan kedua tangannya menyentuh meja dapur itu untuk memerangkap gadis itu. Svetlana yang gugup tampak kesulitan menelan ludahnya sendiri.“Kamu tidak akan menyakiti perasaanku karena sebenarnya aku adalah Ares, Svetlana. Atau aku harus memanggilmu Lucia?”Seketika Svetlana melotot kaget mendengar ucapan Karl. “Ka-kamu tahu jika aku adalah Lucia?”Karl menganggukkan kepalanya. “Ya, aku tahu.”“Sejak kapan?”“Sebenarnya aku sudah mulai curiga saat dulu kamu

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 179. Mencuri-Curi Waktu

    Ares : Karena semalam tidak bisa bermain bersama, bagaimana jika malam ini?Svetlana membaca pesan itu dan mengela nafas berat. Pasalnya seharusnya semalam dia bermain game bersama dengan Ares. Tapi karena Karl berada di rumahnya sehingga gadis itu tidak memiliki kesempatan untuk bermain game. Gadis itu tidak tahu apakah dia bisa main bersama Ares malam ini atau tidak.Svetlana : Aku tidak bisa janji. Tapi jika bisa, aku akan menghubungimu.Ares : Apakah kamu sangat sibuk? Atau kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang? Sepertinya aku sulit sekali menghubungimu.Gadis itu langsung melotot membaca pesan itu. Dia tidak menyangka jika Ares akan menebak situasinya dengan tepat sasaran. Svetlana hendak membalas pesan dari kekasih dalam gamenya, tiba-tiba gadis itu kembali dikejutkan dengan pesan dari Ares yang baru saja masuk.Ares : Kamu mengatakan jika kamu tidak mau pacaran di dunia nyata. Tapi sekarang kamu justru pacaran di dunia nyata. Apakah kamu tidak menyayangiku lagi, Lucia?

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 178. Sedikit Pelajaran Dari Karl

    Sedikit pelajaran yang dimaksud oleh Karl adalah membiarkan Ravil dan kedua anak buahnya berlari hanya dengan menggunakan celana pendek. Di belakang mereka ada enam anjing German Shepherd yang terlihat garang sedang mengejar mereka. Akhirnya Karl bisa mengeluarkan anjing peliharaan milik keluarga Matvey.Anjing German Shepheard memiliki indera penciuman yang tajam. Sehingga ketika Karl menyodorkan pakaian mereka ke hidung anjing dengan rambut berwarna coklat hitam itu, mereka akan terus mengejar orang yang memiliki bau yang sama. Mereka tidak akan berhenti sampai mendapatkannya. Karena itu ketika Ravil memutuskan untuk berbelok dan memisahkan diri dari anaki buahnya, tetap saja ada dua anjing yang mengejarnya. Karena dua anjing itu sudah menciu bau Ravil. Tentu saja pemandangan ini menjadi bahan tertawaan orang. Termasuk Zoya, Liev dan semua orang yang berada di kafe itu. Zoya tidak menyangka Ravil yang biasanya terlihat begitu arogan dan menampilkan penampilan terbaiknya sekarang b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 177. Tatapan Yang Mampu Membuat Ketakutan

    Ravil tampak kesal karena perkiraannya meleset. Dia begitu senang saat Zoya mengatakan akan menemuinya. Tapi dia tidak menyangka jika Zoya tidak datang sendirian. Tidak hanya membawa Liev tapi juga membawa beberapa anggota mafia Zeno yang dipimpin oleh Valdo. Sebenarnya Zoya sendiri juga tidak tahu akan berakhir seperti ini. Dia juga terkejut saat melihat Liev datang bersama beberapa pria yang mengenakan setelan gelap.Zoya mencondongkan tubuhnya untuk berbisik di telinga Liev. "Apakah tidak masalah membawa banyak orang seperti ini? Mereka bahkan memenuhi kafe ini.""Tenang saja, aku sudah menyewa kafe ini. Jadi tidak masalah dengan pemilik kafe." Tatapan Liev tertuju pada Irina yang mengacungkan dua jempol tangannya. Setelah mengetahui jika Zoya akan menemui mantan suaminya yang berbahaya, Karl menyarankan Liev untuk menyewa kafe tempat Svetlana bekerja. Dengan begitu Karl juga bisa ikut mengawasi pertemuan itu. "Zoya, tidak bisakah kita membicarakannya di tempat yang lebih tenang

DMCA.com Protection Status