Harrison yang tiba-tiba datang ke departemen desain membuat semua orang heboh dan tegang. Terutama, manajer utama yang masih sedang mengumpulkan desain para desainer. Bagaimanapun juga, batas waktu yang ditentukan masih belum tiba dan para desainer masih sedang berusaha untuk merampungkan desain masing-masing. Namun, presdir mereka malah tiba-tiba datang menanyakan perkembangannya.Setelah mendengar laporan manajer utama, Harrison hanya mendengus, lalu langsung kembali ke kantor presdir yang terletak di lantai tertinggi.“Apa ini hari istimewa? Kenapa Bos tiba-tiba muncul tanpa pemberitahuan? Sepertinya, departemen kita akan berkembang pesat kelak!”...Liam yang mengendarai Maserati berwarna biru berhenti pelan di hadapan Natalie.“Maaf sudah membuatmu menunggu lama. Sebagai bentuk permintaan maaf, ada hadiah yang mau aku berikan untukmu.” Seusai berbicara, Liam turun dari mobil dan berjalan ke tempat duduk belakang. Kemudian, dia membuka pintu mobil dan mengeluarkan sebuket bunga ma
Apa target Natalie kali ini adalah Liam? Mereka baru kenal berapa lama? Kenapa mereka begitu terburu-buru bersama? Di mata Harrison, kemampuan berbisnis Liam masih belum termasuk yang terbaik di Kota Burka. Sepertinya, kemampuan Natalie dalam memilih pria masih perlu dipertanyakan.Dari percakapan Natalie di telepon sebelumnya, Natalie mengatakan mereka akan pergi ke klub. Berhubung memiliki status yang tinggi, klub yang bisa didatangi Liam tentu saja terbatas. Sementara itu, hanya ada satu klub yang bisa didatanginya dengan membawa orang, yaitu Happy Palace, klub pribadi yang dibuka oleh Joshua Farham.Sebelumnya, Joshua sudah menelepon Harrison secara langsung untuk mengundangnya ke klub. Joshua juga menyuruh orang untuk mengantarkan undangannya dan berharap dia bisa membawa teman lain pergi ke Happy Palace. Pada saat itu, Yanisa juga menatapnya dengan ekspresi penuh harap. Jadi, dia pun memberikan undangan itu kepada Yanisa. Setelah itu, dia tidak pernah peduli pada hal ini lagi.L
“Pak Liam, dari mana kamu temukan si cantik ini? Dia cantik banget!” ujar seorang pria yang sedang duduk dengan dikelilingi oleh dua wanita cantik. Dia adalah Nicky Danuar.“Nicky, perhatikan kata-katamu. Bu Natalie itu orang yang datang bersama Liam,” ucap seorang pria yang sedang bersandar di pelukan seorang wanita cantik sambil tersenyum mesum. Dia terlihat layaknya seorang playboy.Pria itu tidak lain adalah Yuvan Pangga. Maksud dari ucapannya sudah sangat jelas. Natalie adalah wanita yang dibawa datang Liam, juga tamu Happy Palace, bukan karyawan Happy Palace.Begitu mendengar ucapan Yuvan, Nicky mengamati Natalie sekali lagi.“Tapi, dia tetap sangat cantik. Selera Pak Liam memang tinggi!” jawab Nicky. Kemudian, dia merangkul pinggang kedua wanita di sampingnya dan berbisik, “Cantik, apa kalian merasa tertekan setelah melihat wanita cantik di hadapan kalian itu?”Kedua wanita cantik itu menjawab dengan suara manja.“Pak Nicky, kamu jahat banget!”“Iya, kamu benar-benar jahat!”Mes
“Hari ini, kalian senang-senang saja! Semua pengeluaran kalian hari ini gratis!” seru Joshua yang baru saja kembali ke ruang privat dengan membawa alkohol. Setelah itu, dia juga bersulang dengan semua orang sekali.“Dasar kamu ini! Kamu itu seorang bos, buat apa kamu begitu sibuk? Cepat duduk! Habiskan dulu segelas alkohol ini sebagai hukuman!” ujar Nicky. Sebelum Joshua sempat menjawab, dia langsung menyerahkan segelas alkohol pada Joshua.Joshua pun menerima gelas itu, lalu menyampaikan beberapa hal pada manajer yang kebetulan lewat sebelum duduk di ruang privat.Joshua duduk di samping Liam, lalu tidak sengaja melihat jus yang terletak di hadapan Natalie. Kemudian, dia tersenyum penuh arti dan berkata, “Hari ini, aku baru terima sekelompok kuda yang diimpor dari Yuropa. Kuda-kuda itu sudah dilatih oleh pelatih profesional. Kelak, kalian boleh sering-sering datang ke arena berkuda.”Saat ini, Yuvan yang bersandar dalam pelukan wanita pendamping langsung duduk tegak begitu mendengar u
Bersamaan dengan terdengarnya suara manja itu, sebuah sosok juga berjalan masuk ke ruang privat.Tanpa perlu mendongak, Natalie langsung tahu siapa pemilik suara itu. Selain suara Yanisa, dia tidak pernah mendengar suara orang lain yang begitu memuakkan.Melihat Yanisa yang berjalan masuk, ekspresi Joshua langsung tenggelam. Namun, dia tetap berdiri dan menyapa sambil tersenyum, “Bu Yanisa, silakan duduk.”Kemudian, Joshua memberi isyarat pada Yuvan. Melihat kedatangan Yanisa, Yuvan pun bergeser dengan tampang kurang senang. Saat bergeser, dia juga tidak lupa untuk menarik wanita cantik di sampingnya untuk duduk lebih dekat dengannya.Yanisa melirik ke arah Yuvan sambil tersenyum. Namun, dia sama sekali tidak dapat menyembunyikan ekspresi merendahkan yang terpampang jelas di wajahnya. Nicky, Yuvan, dan bahkan Joshua yang merupakan kepala Keluarga Farham saat ini merupakan tokoh berkuasa di kalangan atas Kota Burka. Sayangnya, mereka masih kalah dari Harrison. Hanya saja, Yunita ingin
Yuvan mengamati Natalie, lalu tersenyum penuh arti. Kakak beradik ini benar-benar menarik. Namun, ada hal yang membuatnya bingung. Kalau mereka itu kakak adik, kenapa mereka begitu berbeda? Yanisa benar-benar tidak dapat dibandingkan dengan Natalie.Tepat pada saat Yuvan merasa bingung, Natalie tiba-tiba bertanya, “Adik? Ibuku hanya punya seorang anak. Sejak kapan ibuku melahirkan seorang adik untukku? Kok aku nggak tahu?”Ucapan yang terdengar acuh tak acuh itu langsung membuat seluruh kesombongan Yanisa sirna. Kata-kata Natalie sangat blak-blakan dan menunjukkan dengan jelas bahwa dia tidak mengakui Yanisa sebagai adik.Sebelumnya, Yanisa baru saja memanggil Natalie kakak. Namun, Natalie malah langsung menjaga jarak dengannya. Hal ini sedikit banyaknya membuat Yanisa merasa malu.Yanisa pun berkata dengan pura-pura sedih, “Kak, kok ngomongnya begitu sih? Kalau Ayah dengar ucapanmu itu, dia pasti sedih banget. Apa kamu masih marah padaku karena insiden di pesta ulang tahun Bu Vivian s
Joshua tidak dapat melanjutkan kata-katanya saking terlalu bersemangat. Dia sudah membujuk bos besar di hadapannya untuk datang kemari sekian lama. Setiap malam, Joshua akan mengirim pesan dan berbagai macam emoji memohon kepada Harrison supaya Harrison datang ke Happy Palace. Dengan begitu, bisnis Happy Palace baru bisa berkembang. Namun, gara-gara kebodohannya itu, nomor WhatsApp-nya masih diblokir oleh Harrison sampai sekarang.Bukan hanya Joshua yang merasa gembira atas kedatangan Harrison, Nicky, Yuvan, dan Yanisa juga merasa sangat senang. Apalagi, Yanisa. Dia yang suasana hatinya buruk gara-gara Natalie seketika merasa sangat senang setelah melihat kemunculan Harrison.“Kak Son, kamu akhirnya datang juga!”Harrison melirik semua orang di dalam ruangan. Nicky dan Yuvan menyapanya, tetapi dia hanya menyahut dengan dingin. Dia juga langsung mengabaikan para wanita pendamping di sisi mereka. Saat bertemu pandang dengan Liam, Liam hanya mengangguk padanya.Kemudian, tatapan Harrison
Kemunculan Harrison membuat beberapa orang di ruang privat merasa gembira. Selain itu, mereka juga sudah membuka sebotol alkohol yang harganya miliaran. Mana mungkin akan ada orang yang menolak untuk meminumnya?Kali ini, Joshua menuangkan segelas alkohol untuk setiap orang, termasuk Natalie. Natalie hanya menatap anggur merah yang disodorkan ke hadapannya dalam diam. Insiden 6 tahun yang lalu telah meninggalkan efek samping pada tubuhnya. Alkohol akan memengaruhi sistem sarafnya dengan mudah, lalu membuat kesadarannya terganggu. Oleh karena itu, dia tidak pernah menyentuh alkohol lagi.Liam tahu Natalie tidak memiliki kebiasaan untuk minum alkohol. Dia langsung menggeser gelas alkohol itu ke depannya sambil berkata, “Nattie nggak bisa minum alkohol, aku akan gantikan dia minum bagiannya.”Seusai berbicara, Liam mendorong kembali gelas jusnya ke hadapan Natalie.Melihat sikap Liam, Joshua pun menggoda, “Liam, aku nggak pernah melihatmu bersikap begitu baik sama siapa pun. Perlakuan se