Nick masuk ke dalam kamar sambil membawa nampan berisi sarapan. Valerie masih tidur dengan nyenyak. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 tapi Valerie masih begitu pulas.Itu karena mereka tidur begitu larut. Mereka menghabiskan malam mereka dengan melakukan banyak percintaan. Tubuh mulus Valerie dipenuhi dengan tanda merah yang ditinggalkan oleh Nick.Tidak ada kata puas bahkan pria itu menginginkannya lagi dan lagi. Mungkin dia sudah gila tapi Valerie bagaikan sebuah candu yang tak bisa dia tolak. Setiap kali mereka sudah selesai dan hendak tidur, gairahnya kembali menggebu yang membuat dirinya kembali menerjang Valerie sampai membuat mereka kurang istirahat.Nampan berisi makanan diletakkan ke atas meja. Nick memandangi Valerie dengan senyuman menghiasi wajahnya. Jika mengikuti egonya, dia pasti akan menerjang Valerie lagi karena Valerie belum menggunakan sehelai benang pun saat ini.Nick menghampiri Valerie dengan perlahan. Ciuman lembut mendarat di pipi Valerie dan tangannya ber
Lidya Hart, adalah orang yang penuh ambisi. Di tidak pernah mau kalah dan selalu menganggap dirinya harus berada di atas. Siapapun yang menjadi saingannya akan dia kalahkan. Dia tidak suka ada yang menantang dirinya apalagi meremehkan dirinya.Dia memiliki sifat yang licik. Segala upaya pasti dilakukan untuk mengalahkan musuhnya bahkan dengan cara kotor sekalipun. Dia tidak peduli karena yang dia inginkan hanyalah kemenangan.Perusahaan yang dia bangun selama puluhan tahun tentu saja telah mengorbankan banyak orang. Dia bahkan tidak ragu untuk menyingkirkan saudaranya sendiri dan tidak ada yang tahu akan apa yang dia lakukan terutama anak-anaknya. Tantangan yang diberikan oleh Valerie tentu saja tidak akan diabaikan. Menantu yang telah dia depak keluar dari keluarganya tidak boleh lebih sukses daripada dirinya.Ucapan yang dilontarkan oleh Valerie dan Nick, adalah penghinaan terbesar bagi dirinya dan dia tidak akan pernah tinggal diam.Dia akan melakukan apa pun untuk menghancurkan
Lidya pergi sambil menahan amarah. Tidak pernah terpikirkan olehnya mantan menantu sampahnya itu akan balik menyerang seperti ini. Dia selalu menganggap Valerie sebagai pecundang tapi apa?Hari ini Valerie menunjukkan semuanya jika dia tidak boleh diremehkan. Meski seekor siput akan tetap menjadi siput sekalipun cangkangnya diganti, tapi seekor siput rupanya bisa balik menyerang hanya karena sedikit kemampuan yang didapat tapi dia tidak akan membiarkan siput itu menjadi seekor ular yang mematikan.Lidya mengambil ponselnya, dia hendak menghubungi seseorang. Dia memerlukan mata-mata untuk mengawasi pergerakan perusahaan Valerie. Dia harus tahu apa saja yang direncanakan oleh Valerie supaya dia dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melawan mantan menantunya itu.“Nyonya, sepertinya kau berada di ujung tanduk sekarang,” ucapan seseorang membuat Lidya menghentikan niatnya. Dia berpaling, seorang wanita yang tampak tak asing berdiri di belakangnya.Dia adalah Ana, wanita yang datang
Pesawat yang ditumpangi oleh keluarganya sebentar lagi akan mendarat. Valerie sudah berada di bandara untuk menjemput mereka. Dia datang seorang diri karena Nick tidak dapat ikut sebab ada pekerjaan penting yang tak bisa dia tinggalkan.Dia tidak mempermasalahkannya karena dia memang ingin bersama dengan keluarganya dan menghabiskan waktu dengan mereka secara pribadi. Rasanya sudah tak sabar menyambut kedua keponakannya yang nakalJika mengingat mereka, ada sebuah kerinduan di dalam hatinya. Dulu dia memimpikan memiliki keluarga yang begitu bahagia dan dia juga memimpikan anak-anak yang lucu.Dia akan menjadi ibu rumah tangga dan dia akan memainkan piano untuk keluarganya di saat mereka sedang bersama tapi keinginan sederhana itu pun tidak dapat dia wujudkan.Valerie melihat jam yang melingkar di tangan sesekali. Kenapa mereka belum juga tiba? Mungkin perjalanan mereka sedikit terlambat jadi dia akan sedikit bersabar. Untuk mengisi waktu, dia melihat beberapa mainan yang mungkin bisa
Ana masuk ke dalam ruangan di mana Lidya berada. Ada hal penting yang hendak dia sampaikan dan dia rasa wanita itu pasti akan menyukainya. Dia akan memprovokasi keadaan supaya semakin panas. Dengan begitu dia akan semakin membenci Valerie.Sekarang Ana bekerja bersama dengan Lidya Hart. Dia diberikan posisi penting di perusahaan dan dia mendapat kepercayaan penuh dari Lidya. Mereka dapat menyusun rencana bersama tanpa ada yang menaruh curiga terutama Valerie.Mereka berdua telah berencana menyerang secara diam-diam tapi sebelum itu, Lidya ingin mengetes kemampuan Ana dan keseriusannya.“Apa yang membuatmu begitu terburu-buru?” Lidya memandangi sekutunya itu sejenak.“Kau harus tahu hal ini, Nyonya Hart,” Ana menutup pintu dan menghampiri dirinya.“Ada berita penting apa yang hendak kau sampaikan? Aku harap kau tidak mengecewakan aku, Ana.”“Tentu saja aku tidak akan mengecewakan dirimu. Aku hanya ingin memberimu kabar jika keluarga si miskin itu berada di Inggris.”“Ha?” Lidya tampak
Dua perangkat komputer sudah dikirimkan ke rumah baru Valerie setelah Valerie meminta bantuan Nick untuk membelikannya. Matthew dan Michael yang ahli dalam benda itu tentu saja sangat senang.Mereka berdua sibuk dengan dua komputer itu bersama dengan kakek mereka, sedangkan Valerie bersama dengan ibunya di dapur untuk membuat makan malam.“Bagaimana dengan perusahaan yang kau bangun, Valerie? Apakah berjalan dengan baik?” Tanya ibunya. “Tentu saja, Mom. Memang bukan hal mudah ketika aku mendirikan perusahaan itu. Banyak rintangan yang harus aku hadapi tapi aku belajar untuk menghadapinya dan berkat bantuan Nick, aku bisa melewatinya sehingga aku bisa mendapatkan klien pertamaku.”“Mommy senang mendengarnya. Seharusnya kau tekun belajar berbisnis sejak dulu tapi kau tidak boleh melupakan cita-citamu untuk menjadi seorang pianis profesional. Jadilah dirimu sendiri dan jangan memaksakan diri hanya karena kau ingin membalas dendam.”“Terima kasih atas dukungan Mommy. Aku tidak akan melup
Setelah makan malam, Nick berbincang dengan ayah dan ibu Valerie sambil menikmati minuman yang dibawa oleh Nick. Valerie bersama dengan si kembar. Mereka sedang membantu Valerie untuk meretas CCTV perusahaan keluarga Jonathan.Karena Michael ahli dalam hal itu jadi Valerie memintanya mencari ruangan di mana ruangan Lidya berada. Selama menikah dengan Jonathan, dia tidak pernah pergi ke perusahaan itu karena tidak pernah diizinkan sama sekali.Dia tidak perlu menginjakkan kakinya hanya untuk melihat apa yang sedang mereka lakukan dan hanya untuk memata-matai mereka karena keponakannya yang cerdik akan membantu dirinya.Matthew dan Michael begitu serius. Mereka tak melewatkan setiap ruangan dan tidak melewatkan CCTV yang ada“Valerie,” ibunya memanggil karena ada hal penting yang harus mereka bahas bersama Valerie.“Yes, Mom!”“Kemarilah. Daddy ingin membahas sesuatu denganmu!”“Aku datang!” teriaknya.“Boys, Aunty yakin kalian pasti bisa menemukan keberadaan ruangan itu tanpa Aunty d
Hari ini, adalah hari yang dinantikan oleh Lidya karena Ana akan menunjukkan kesungguhannya sebagai sekutu. Dia berharap banyak pada wanita itu apalagi dia mengaku sebagai hacker yang handal.Tadinya dia berpikir akan memerintahkan seorang mata-mata untuk mengawasi Valerie tapi dia justru bertemu dengan Ana di waktu yang tepat karena dengan kemampuannya, dia dapat bergerak tanpa diketahui.Jonathan yang sedang pergi berbulan madu membuat suasana jadi sepi. Dia jadi ingin tahu apakah putranya menikmati bulan madunya atau tidak. Lagi pula dia masih memiliki sedikit waktu jadi akan dia manfaatkan untuk menghubungi putranya.Hari itu tentu saja tidak dinantikan oleh dirinya saja karena Valerie juga menantikannya. Meski ada yang harus dia korban tapi dia memang membutuhkan pancingan agar Lidya Hart masuk ke dalam perangkapnya.Ponsel yang berbunyi membangunkan Valerie. Dia segera mengambil benda itu dan menjawabnya. Yang menghubunginya sepagi itu tentu saja Nick. Ini pertama kali Valerie
Seorang pelayan menghampiri dengan segelas minuman hangat. Valerie masih berada di ruang tamu, dan diam termenung. Tetapannya kosong ketika pelayan itu meletakkan minuman untuk dirinya. Dia tidak menyesal, dia hanya merasa tidak seharusnya semua berakhir seperti ini. Seandainya Ibu Jonathan sedikit tahu diri dan tidak melewati batas maka dia pun tidak akan menghancurkan mereka. Kenangan yang telah dia lewati selama bersama dengan mereka tidak ada artinya sama sekali. Segala simpatinya untuk keluarga itu benar-benar telah sirna. "Sayang," panggilan Nick mengejutkan dirinya, "Kenapa kau termenung seperti ini, apa kau menyesal telah menolak membantu dan membiarkan pria itu pergi?" Nick duduk di sampingnya. Dia khawatir Valerie justru menyesali apa yang baru saja dia lakukan. "Apa yang kau katakan, Nick?" Valerie bersandar di dada suaminya, "Aku tidak mungkin menyesal dengan apa yang baru saja aku lakukan. Aku hanya tidak menyangka jika semua akan berakhir seperti ini.""Mereka yang m
Jonathan dipersilakan untuk masuk ke dalam. Dia menunggu di ruang tamu. Dia sangat berharap dapat bertemu dengan Valerie. Tatapan matanya tertuju pada foto pernikahan Valerie dengan Nick yang terpampang jelas di dinding.Tak bisa dipungkiri jika ada perasaan sedih ketika dia melihat foto itu. Valerie terlihat begitu bahagia dan tidak hanya itu saja, terdapat seluruh anggota keluarga pada difoto lainnya.Dulu mereka tidak melakukan hal itu karena ibunya tidak memberikan pernikahan yang pantas untuk Valerie bahkan dia hanya memiliki sebuah foto pernikahan saja yang sudah hilang entah ke mana.Dia bahkan tidak memberikan gaun terbaik seperti yang Valerie kenakan dalam foto itu. Ibunya bahkan tidak memberikan hadiah untuk Valerie tapi dia justru memberikannya kepada Adelia.Dia sadar, keluarganya begitu memandang rendah Valerie hanya karena Valerie berpura-pura berasal dari keluarga miskin. Apa yang terjadi benar-benar menjadi tamparan untuknya dan apa yang terjadi tak bisa diperbaiki la
Kabar jika ibunya jatuh sakit sudah didengar oleh Jonathan. Dia bergegas pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan ibunya. Akibat kabar buruk yang didapatkan secara bertubi-tubi dan permasalahan yang datang silih berganti membuat Lidya mengalami stroke. Kedua putrinya menangis sedangkan Putra pertamanya terduduk lesu. Permasalahan yang mereka dapatkan benar-benar begitu banyak dan mereka belum menemukan jalan keluarnya untuk menyelesaikan permasalahan itu. Jonathan menghampiri ketiga saudaranya dan ketika melihat kedatangannya, Kedua saudara perempuannya menghampiri dirinya dengan perasaan kecewa. "Gara-gara kau, semua gara-gara kau Jonathan!""Untuk apa kau datang? Apa kau senang setelah melihat keadaan Mommy?" Kedua saudara perempuannya tampak kecewa pada dirinya karena Jonathan tidak peduli dengan apa yang terjadi dan setelah ibunya jatuh sakit barulah dia datang. Bukankah semua itu tidak ada gunanya? "Jangan berbicara seperti itu. Aku peduli dengan Mommy dan aku sayang padan
Sudah jatuh tertimpa tangga, itu perumpamaan yang pantas untuk Lidya. Di saat perusahaannya sedang berada di dalam masalah, kerjasama yang dia rebut dengan susah payah dari Valerie rupanya juga mengalami masalah. Tadinya dia pikir, meskipun perusahaan berada dalam masalah tapi dia masih memiliki proyek yang menguntungkan sehingga dia tidak akan terlalu hancur tapi sekarang semuanya jadi berubah. Dia sudah berusaha menghubungi Axel puluhan kali tapi pria itu tidak menjawab sama sekali. Rasa cemas dan takut menyelimuti hati. Kini dia mulai khawatir jika dia telah tertipu oleh pria itu. "Kurang ajar!" Lidya melempar ponselnya karena dia gagal menghubungi Axel. "Ada apa, Mom? Apa kau sedang berusaha menghubungi Valerie?" Tanya putrinya. Ibu dan kakaknya telah kembali dan tentunya mereka kembali dengan tangan kosong. Mereka pikir ibunya sedang menghubungi Valerie karena bisa saja ibunya mendapatkan nomor telepon Valerie dari Emy. "Sial. Kenapa masalah datang secara bersamaan?" Lidia t
“Biarkan aku bertemu dengan Bosmu!” Lidya memaksa seorang penjaga yang sedang menahan dirinya dan tidak membiarkan dirinya masuk.Dia tidak memiliki pilihan selain pergi ke rumah Nick. Emy telah memberitahu jika Valerie tidak datang ke kantor jadi mau tidak mau dia harus mencari Valerie di rumahnya.Dia datang bersama putranya setelah mereka memutuskan untuk datang ke tempat itu karena mereka pikir, Valerie tidak akan bisa mengelak dan tidak bisa menolak kedatangan mereka.“Tuan tidak berada di tempat, Nyonya. Kau bisa kembali lagi nanti,” dia sudah mendapat perintah untuk tidak membiarkan siapapun masuk jadi dia tidak akan membukakan pintu walaupun Nyonya rumah ada di dalam.“Apa dia pergi dengan istrinya?”“Tidak, Nyonya ada di dalam.”“Jika begitu bukakan, kebetulan aku memang ada urusan dengan istrinya!”“Maaf, Nyonya sedang beristirahat. Jika Nyonya memang ada urusan penting, tunggulah Tuan kembali.”“Aku tidak bisa menunggu. Tidak perlu memberikan izin untuk masuk, panggilkan i
Lidya semakin terlihat depresi. Antara menyelamatkan perusahaan dan membuang harga diri, dia benar-benar di dalam dilema. Sumpah demi apa pun, dia tidak mau menemui Valerie lalu merendahkan diri untuk memohon kepada dirinya.Valerie pasti akan menertawakan dirinya dan bisa saja, Valerie mengembalikan segala penghinaan yang selama ini dia berikan. Rasanya belum bisa mempercayai apa yang terjadi karena semua terjadi secara tiba-tiba.“Bagaimana ini, Mom? Para karyawanku sudah mulai protes!” Setidaknya tidak dia sendiri yang harus menanggung semua itu karena Putra dan putrinya juga menanggungnya kecuali Jonathan yang tidak ingin ikut campur.“Jangan bertanya karena Mommy sendiri tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Bukan kau saja yang mengalami masalah, kita semua berada di dalam masalah!”“Lalu bagaimana? Tidak ada cara lain selain menemui Valerie dan aku rasa kita memang harus membuang segala ego untuk mencari dirinya!”“Jika begitu pergilah, kalian bisa pergi menemui dirinya dan m
Tidak ada cara untuk menghentikan semua yang sedang terjadi. Lidya sudah terlihat depresi karena semuanya semakin tak terkendali. Putra dan putrinya pun tak dapat melakukan apa pun walaupun mereka sudah berusaha keras mencari cara untuk menghentikan semuanya.Setiap detik, kerugian yang mereka tanggung semakin bertambah dan mereka tak bisa menghentikan apa pun. Para pengusaha pun tak henti menghubungi mereka. Mereka seperti diteror dan kerugian yang mereka tanggung semakin banyak saja.“Aku tidak bisa tinggal diam lagi, aku harus menghubungi Jonathan!” Kabar itu harus segera mereka bagikan pada Jonathan. Apakah semua itu terjadi karena tidak adanya Jonathan di perusahaan?Apakah mereka telah mengambil tindakan yang salah sehingga mereka mengalami kejadian seperti itu?“Jangan coba-coba, tidak ada yang boleh memberitahu dirinya sekalipun aku mati!” Lidya justru melarang. Jonathan tidak perlu tahu hal seperti ini karena dia tidak mau putranya jadi keras kepala lalu menganggap jika dia
“Apa sebenarnya yang telah terjadi?” Lidya berteriak kepada para karyawannya setelah melihat apa yang terjadi dengan perusahaannya. Bukannya perusahaan Valerie dan Nick yang hancur, yang berada di dalam masalah justru perusahaannya.Telepon tidak berhenti berdering, semua karyawan berusaha menangani panggilan dari para pengusaha yang mulai menuntut atas apa yang sedang terjadi karena mereka mengalami kerugian dan tidak sedikit dari mereka yang mulai meminta ganti rugi.Lidya semakin panik dibuatnya. Semua rencana berubah total. Menghilangnya Ana yang dia percaya sebagai ahli IT di perusahaannya semakin membuatnya seperti kehilangan satu kaki kanannya.Entah kenapa dia begitu bergantung dengan Ana. Dia begitu mempercayai wanita itu dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi dengan perusahaannya. Seolah ada yang mempermainkan dirinya, saham perusahaan semakin terjun bebas dan tak terkendali. Itu bukanlah hal baik bagi dirinya.Jika dia tidak segera bertindak dan menghentikan s
Hari yang dinantikan oleh Lidya datang karena hari ini adalah hari kehancuran bagi Valerie dan Nick. Dia pastikan mereka berdua pasti hancur karena dia telah mempersiapkan semuanya dengan matang.Hari pembalasan pun tiba dan Valerie tidak akan pernah menyadari jika bisnis yang dia bangun akan hancur dalam sekejap mata. Itu adalah ganjaran bagi orang yang telah begitu berani menantang Lidya Hart.Kepercayaan diri tinggi yang dia miliki tentu saja membuatnya merasa jika dia sudah menang. Dia percaya sepenuhnya dengan Ana karena Wanita itu telah memberikan bukti yang begitu nyata pada dirinya.Hari masih pagi jadi Lidya belum pergi ke kantor. Dia menikmati paginya, mencoba menghirup aroma kemenangan yang akan semakin terasa. Sambil menikmati sarapan, dia juga membaca berita.Tiba-tiba dia jadi ingat dengan Jonathan. Entah apa yang putranya lakukan saat ini tapi dia jadi ingin menghubunginya untuk memberitahu jika wanita yang berusaha dia bela selama ini, sebentar lagi akan hancur.Tidak