Valerie begitu serius berbicara dengan seseorang malam itu. Nick memperhatikan dirinya tanpa mengganggu. Entah apa yang sedang Valerie rencanakan yang pasti dia terlihat begitu serius.Valerie yang tidak ingin menggunakan kekuasaan ayahnya. Akhirnya mengambil keputusan untuk meminta bantuan pada ayahnya. Dia tidak meminta ayahnya langsung menghancurkan Jonathan dan keluarganya, dia hanya meminta bantuan pada ayahnya untuk merekomendasikan seseorang yang dapat membantu dirinya.Dia tahu, selama kesombongan itu belum dihancurkan maka sampai kapanpun Lidya Hart akan terlalu menganggap dirinya tinggi karena kekuasaan yang dia miliki. Jika tidak bertemu dengan wanita tua itu hari ini, mungkin dia tidak akan terlalu serius karena dia telah menikmati hidupnya.Dia sedang menikmati proses dari hasil jerih payahnya. Dia ingin menikmati setiap momen yang dia lalui sampai dia benar-benar berhasil dan membuat mereka menyesal karena telah meremehkan dirinya tapi ternyata selama ini dia begitu bai
Wanita itu telah datang. Orang yang diutus oleh Jacob untuk membantu putrinya. Sayangnya Valerie tidak ingin dia turun tangan dan ikut campur terlalu jauh. Jika sampai dia ikut andil dalam permasalahan putrinya. Dia pastikan, keluarga itu hanya akan tinggal nama.Istrinya juga mencegah agar dia tidak ikut campur. Meski yang diucapkan oleh istrinya sangat benar jika mereka harus membiarkan Valerie menyelesaikan permasalahannya sendiri tapi tetap saja, dia sangat ingin memberikan pelajaran kepada orang yang telah menghina putrinya.Dia juga sudah mendengar apa yang terjadi karena dia mengutus orang untuk memantau. Dia sangat kesal setiap kali mendengar putrinya dihina tapi dia hanya bisa menahan amarahnya saja dan mempercayai putrinya.Valerie tentu sudah tahu jika utusan ayahnya telah datang dan dia akan pergi menemuinya nanti siang. Pagi ini dia ingin menikmati waktunya dengan Nick dan nanti malam, mereka akan pergi ke acara pernikahan Jonathan.Meski dia tahu jika dia akan mendapatk
Jonathan sudah terlihat gagah dan tampan tapi tidak ada kebahagiaan sama sekali meskipun ini adalah hari pernikahannya. Dia tidak bisa lagi mengelak ataupun mundur karena semua sudah ditentukan.Lagi pula Valerie tidak mau kembali dengannya jadi tidak ada lagi harapan bagi dirinya untuk memperbaiki hubungan mereka. Selain menikahi Adelia, dia memang sudah tak memiliki pilihan lain lagi.Pernikahannya dengan Adelia dilakukan dengan begitu meriah. Cara ibunya memperlakukan Adelia dan Valerie benar-benar jauh berbeda. Dia masih ingat dulu ketika dia menikahi Valerie, ibunya hanya memberikan sebuah pernikahan sederhana untuk mereka.Ibunya bahkan tidak mengundang siapa pun. Tidak ada acara pesta, yang didapatkan oleh Valerie hanya sebuah cincin pernikahan saja tapi pernikahannya dengan Adelia hari ini diadakan secara meriah.Seluruh kolega bisnis mereka datang untuk menghadiri acara pernikahan mereka. Ayah Adelia juga cukup berpengaruh di dunia bisnis jadi dia juga mengundang banyak ora
Lidya menyapa para tamu sambil mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah mau datang. Sesungguhnya dia sedang mencari tamu kehormatannya, Emy Scott.Dia sangat ingin bertemu dengan wanita itu agar mereka dapat menjalin hubungan baik tapi sedari tadi dia belum juga bertemu dengan wanita yang bernama Emy Scott. Dia mulai was-was. Entah wanita itu datang atau tidak tapi dia sangat menaruh harapan besar.“Mom, apa wanita itu belum juga datang?” Putra pertamanya bertanya. Dia juga menantikan kedatangan Emy Scott dan dia juga belum menemukan keberadaannya.“Aku sudah berusaha mencari keberadaannya dan berbasa-basi dengan para tamu undangan tapi aku tidak menemukannya. Entah dia datang atau tidak, sayangnya kita tidak tahu bagaimana dengan rupanya.”“Pesta baru dimulai. Aku rasa sebentar lagi dia akan datang.”“Kau benar. Temanilah tamu yang lainnya,” Lidya melangkah pergi. Dia akan kembali menyapa tamu yang lain.Valerie dan Nick, sudah berada di pintu masuk. Nick memberikan kartu
Lidya memandang Valerie yang sedang dikerumuni oleh para pengusaha dengan tanda tanya besar di hatinya. Apakah benar Valerie adalah pemilik SM CROP? Rasanya tidak ingin percaya tapi para pengusaha itu benar-benar mengerumuni dirinya selain mengerumuni Nick Russel.“Apa yang terjadi, Mom?” Tanya Putra pertamanya.“Aku tidak tahu. Kau lihat sendiri, apa benar dia pemilik perusahaan baru itu?”“Aku tidak percaya dan sebaiknya, kita tidak percaya begitu saja!”“Kau benar. Ayo kita lihat perkembangannya. Mau sampai kapan dia menyombongkan diri!” Mereka akan melihat sampai sejauh mana drama yang dimainkan oleh Valerie bertahan.Mereka mengikuti pergerakan Valerie tanpa menyadari jika seorang wanita juga mengikuti mereka dan sedang mencari kesempatan untuk melakukan pendekatan.Tidak jauh dari mereka, Adelia terlihat begitu kesal karena Valerie benar-benar menjadi pusat perhatian. Desas-desus jika Valerie adalah pemilik perusahaan yang sedang naik daun saat ini mulai didengar oleh Jonathan.
Sudah cukup. Valerie mengajak Nick untuk pergi dari tempat itu. Apa yang hendak dia lakukan sudah tercapai jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk berada di tempat itu terlalu lama.Setelah mengetahui jika dia pemilik SM CROP, dia tidak lagi mendengar penghinaan yang dilontarkan oleh keluarga Jonathan tapi dia tahu dia mendapatkan tatapan sinis yang dipenuhi dengan kebencian dari mereka.Hal itu tidak jadi masalah karena sejak awal mereka memang membenci dirinya. Valerie dan Nick melangkah menuju pintu keluar tapi pada saat itu, salah satu saudari Jonathan sengaja menyenggol Valerie dan menumpahkan minuman ke gaunnya.“Ups, sorry,” dia pura-pura tidak bersalah setelah melakukan hal itu. Valerie hanya memutar bola mata, sungguh trik murahan. Apa tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain menggunakan cara murahan seperti itu?“Oh, rupanya kau mantan kakak ipar. Aku sungguh tidak melihatmu,” ucap saudari Jonathan pura-pura.“Sayang sekali, Nona muda dari keluarga Hart yang terhormat
Valerie tampak berbicara dengan seseorang begitu mereka kembali. Pandangan matanya tertuju pada taman yang terlihat dari jendela kamar. Dia terlihat begitu serius, Nick sampai tidak ingin mengganggu dirinya.Nick menyiapkan air hangat untuk mereka. Dia tahu Valerie sedang serius untuk membungkam mulut orang-orang yang selalu menghina dirinya dan dia tahu dengan siapa Valerie sedang berbicara.“Lakukan tugasmu dengan baik. Aku telah menuang api dan kau tinggal membakarnya!” Ucap Valerie. Sorot matanya begitu tajam dan satu tangan yang mengepal ke samping.Dia mendengar dengan serius ucapan lawan bicaranya. Dendamnya terasa berkobar. Dia sudah tak sabar untuk membuat mereka jungkir balik dan mendapat ganjaran dari penghinaan yang mereka berikan.“Aku menunggu kabar baik darimu!” Ucapnya.Ponsel diturunkan, tatapan matanya masih tertuju pada luar jendela dan dia berdiam diri begitu lama.Nick menghampiri dirinya dan memeluknya dari belakang. Valerie sedikit terkejut karena dia sedang mel
Lidya mondar mandir dengan banyak pikiran. Kenapa mantan menantunya yang tidak berguna itu tiba-tiba saja sudah memiliki sebuah perusahaan? Rasanya tak ingin mempercayai hal itu karena itu sangat mustahil dan sulit dipercaya.Bagaimana seorang pecundang dapat melakukan hal seperti itu?Yang mereka tahu, Valerie hanyalah pianis jalanan dan dia berasal dari keluarga miskin. Tidak mungkin seseorang yang tidak memiliki ilmu berbisnis bisa membangun sebuah perusahaan dengan mudah apalagi Valerie bisa melakukannya hanya dalam waktu setengah tahun saja.Meskipun dia mendapat dukungan dari Nick Russel tapi jika dia tidak memiliki kemampuan, maka hal itu mustahil terjadi tapi kenyataan yang mereka dapatkan di acara pernikahan Jonathan, benar-benar mengejutkan.Beberapa hari belakangan mereka memang telah mendengar sepak terjang SM Corp. Pemilik perusahaan yang digadang memiliki kemampuan yang tak dapat diragukan dan menjadi perbincangan hangat oleh para pengusaha tentu bukan sebuah isapan jem
Adelia tidak bisa tidur sepanjang malam. Semua itu gara-gara Ruben. Dia jadi memikirkan perkataan Ruben. Apa maksudnya Valerie bukanlah wanita biasa? Dengan anak buahnya yang begitu banyak, tidak mungkin Ruben kesulitan membunuh seorang wanita saja. Apakah Ruben salah menangkap orang tapi bagaimana mungkin?Pikiran-pikirannya itu, membuat Adelia tak bisa tidur sama sekali. Dia tahu Ruben selalu profesional dan tak mungkin salah target. Dia juga yakin Ruben tidak mungkin berbohong karena itu tidaklah penting sama sekali tapi apa yang sebenarnya terjadi?Kini dia berpikir mengenai Valerie. Dia memang tidak terlalu mengenal wanita itu. Yang dia dengar jika Valerie hanyalah wanita miskin dari ibu mertuanya tapi bagaimana jika wanita itu memiliki rahasia?“Kenapa kau tidak tidur, Adelia?” Pertanyaan Jonathan membuyarkan lamunan.“Aku mimpi buruk!”“Hanya mimpi saja, jangan terlalu dilebihkan dan kembalilah tidur!”“Mantan istrimu itu, apa benar dia dari keluarga miskin dan seorang pecundan
Nick segera berlari menghampiri Valerie yang jatuh terduduk di atas tanah. Dia sangat lelah, darah juga sudah keluar banyak dari luka tembak yang dia dapatkan. Dia sangat lega, Nick datang tepat waktu di saat dia sudah berada diujung tanduk.“Valerie, apa kau baik-baik saja?” Pistol disimpan, Nick melepaskan jasnya lalu berjongkok untuk melihat keadaan Valerie..“Tidak, kau bisa melihatnya!”“Kurang ajar. Aku akan mengejar mereka setelah aku membawamu keluar dari sini!” Nick memakaikan jasnya ke bahu Valerie lalu membantunya untuk berdiri.“Mereka pasti mampu menangkapnya, Rick. perintahkan mereka tangkap pemimpinnya dan bawa. Aku ingin tahu siapa yang telah memerintahkan dirinya untuk menyingkirkan aku!”“Jadi targetnya adalah dirimu?” Dia mengira Emy yang menjadi target sejak awal.“Pria itu memang mengincar aku tapi dia menggunakan Emy sebagai umpan. Aku ingin tahu siapa yang yang telah memerintahkan dirinya.”“Apakah hal ini tidak ada hubungannya dengan keluarga mantan suamimu, V
Emy masih berteriak dan berusaha memberontak dari laki-laki yang sedang memegangi bahunya saat ini. Dia kira salah satu penjahat itu telah menangkap dirinya. Dia bahkan tidak berani membuka kedua mata untuk melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini tapi dia bisa merasakan, banyak orang yang berlari melewati dirinya.“Emy!” Suara yang tidak asing memanggil dirinya. Emy membuka kedua matanya dan dia sangat senang melihat Nick berdiri di hadapannya.“Tu-Tuan, akhirnya kau datang,” suaranya bergetar.“Apa yang terjadi dan di mana Valerie?”“Nona masih berada di dalam. Dia berusaha melawan para penjahat itu seorang diri. Kau harus segera membantunya, Tuan!” Emy memegangi lengan Nick dan memohon padanya.“Tidak perlu khawatir. Tenangkan dirimu. Seseorang akan membawamu untuk mengobati lukamu!” Dia bisa melihat, Emy terluka di bagian belakang.“Segera selamatkan Nona Valerie, Tuan. Aku takut mereka menggilirnya lalu membunuhnya!”“Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!” Nick melepa
“Lepaskan aku, lepaskan!” Emy berteriak karena dia ditarik paksa oleh anak buah Ruben. Mereka berniat menikmati tubuh Emy di depan mata Valerie dan setelah itu, mereka akan menikmati tubuh Valerie.“Tolong aku, Nona. Aku mohon padamu!” Emy kembali berteriak. Dia ditarik ke sebuah kursi yang tidak jauh darinya.“Ha… ha.. ha! Aku yang lebih dulu!” Teriak salah satu anak buah Ruben. Mereka mulai membuka baju dan terlihat tidak sabar.“Sebaiknya lepaskan dan jangan sentuh dia!” Teriak Valerie. Dia sedang mencari momen yang tepat untuk menyerang balik.Hanya satu kesempatan yang dia miliki jadi dia tidak boleh gagal. Dia sedang mengincar senjata api yang ada di tangan Ruben. Hanya dengan itu saja dia dapat melawan karena dia tidak akan menang melawan mereka semua tanpa adanya senjata api.Keberadaan Emy akan menjadi kelemahan jadi dia harus membebaskan Emy dan memintanya untuk lari.Kedua tangan yang diikat ke bagian belakang pun tidak memungkinkan dirinya dapat melawan dengan mudah tapi d
“Nona, bangun Nona,” Emy mencoba membangunkan Valerie yang sudah bersama dengannya saat ini.Padahal dia berharap Valerie tidak tertangkap dan meminta bantuan untuk membebaskan dirinya tapi dengan mudahnya, penjahat itu membawa Valerie dalam keadaan pingsan. Sekarang mereka berdua berada di dalam masalah besar karena tidak akan ada yang datang ntuk menyelamatkan mereka.Emy kembali memanggil Valerie. Mereka berdua ditinggalkan begitu saja. itu bisa menjadi kesempatan bagi mereka untuk melarikan diri meskipun dia tidak tahu bagaimana caranya.“Tolong Nona, cepatlah sadar!” Emy menggoyang tubuh Valerie menggunakan kedua tangannya yang terikat. “Emy?” Valerie mendengar panggilannya dengan samar.“Aku di sini, Nona. Cepatlah sadar. Kita harus segera pergi karena ini adalah kesempatan kita!”Valerie membuka kedua mata. Kepalanya begitu sakit akibat pukulan yang dia dapatkan dari anak buah Ruben.“Nona, Aku senang kau baik-baik saja!” Emy berusaha memeluknya dan menangis, “Kenapa Nona juga
Nick masih saja dikejar. Dia semakin kesal saja. Dia harus mengakhiri semua itu. Orang-orang itu begitu gigih ingin menghabisinya dan hal itu justru membuat Nick curiga. Jangan-jangan mereka bukanlah orang-orang suruhan ayah Adelia.Dia mengenal ayah Adelia dengan baik. Pria itu tidak mungkin memiliki nyali sebesar itu apalagi sampai membunuhnya di tempat terbuka seperti itu apalagi di siang hari. Seperti Valerie, firasatnya pun buruk dan entah kenapa dia merasa terjadi sesuatu dengan Valerie.Nick memerintahkan supir pribadinya untuk terus menghindari tabrakan. Dia ingin menghubungi Valerie karena dia jadi memikirkan kekasihnya. Dia sangat berharap Valerie telah tiba di rumah Emy.“Mereka masih mengejar, Sir. Apa yang harus aku lakukan?” Supir pribadinya tidak panik. Dia tampak tenang menghadapi situasi seperti itu karena pengalamannya sudah ada.“Terus saja menghindar dan bawa mereka keluar dari keramaian!” Bisa-bisa orang lain akan menjadi korban hanya karena dirinya. Nick mengamb
Ruben membangunkan Emy dari pingsannya menggunakan seember air dingin. Emy berteriak dengan keras. Tubuhnya menggigil akibat dinginnya air.Ruben melangkah menghampiri. Dia membutuhkan wanita itu untuk berbicara pada Valerie. Dia harus meyakinkan Valerie jika tawanan berada di tangannya. Dengan demikian barulah Valerie akan datang padanya.“Di-dingin!” Emy berteriak ketika Ruben kembali menyiramkan seember air padanya.“Cepat bangun dan lakukan peranmu dengan baik. Jika kau ingin hidup dan selamat, maka jangan membantah!”“Dingin… Dingin!” Emy memeluk tubuhnya.“Aku beri kau waktu dua menit!” Wanita itu harus sadar sepenuhnya agar dia dapat berbicara dengan jelas.Valerie pergi ke rumah Emy dengan harapan dia dapat bertemu dengan Emy di sana. Tak hentinya dia mencoba menghubungi Emy. Mungkin saja Emy akan menjawab saat di perjalanan tapi hasilnya nihil karena ponsel Emy masih saja tidak aktif.Firasat buruk semakin kuat dia rasakan. Dia memang tidak tahu bagaimana kehidupan sekretaris
Valerie sudah pergi ke kantor karena ada rapat penting yang harus dia hadiri. Nick mengantarnya, kebetulan rapat itu pun harus dia hadiri. Tanpa dia sadari, beberapa anak buah Ruben masih mengintai di tempat itu. Mereka mengambil beberapa foto Valerie ketika melihatnya. Foto itu akan menjadi bukti bahwa wanita yang mereka cari memang ada di sana dan setelah mendapatkan foto itu, para anak buah Ruben pun segera pergi. Mereka harus waspada karena mereka tidak mau ada yang mengetahui keberadaan mereka.Bisa saja ada yang curiga dengan gerak-gerik mereka lalu melaporkan hal itu pada polisi.Begitu tiba, yang Valerie cari adalah Emy. Dia membutuhkan Emy serta beberapa berkas yang akan dia gunakan nanti ketika memulai rapat. Valerie meminta Nick untuk menunggu di ruangannya, sedangkan dia mencari Emy ke dalam ruangan lain.Dia sudah mencoba menghubungi Emy, tapi sekretarisnya tak menjawab sama sekali. Dia masih berusaha untuk tidak berpikiran buruk akan keadaan Emy karena bisa saja Emy s
Ruben semakin kesal, waktunya terbuang banyak. Dia menunggu sampai hari mulai gelap tapi Valerie tidak juga terlihat. Sepertinya mereka harus mengubah rencana karena dia tidak bisa membuang waktu terlalu banyak lagi.Waktu yang dia miliki hanya 2 hari saja. Jangan sampai Adelia mencari orang lain untuk melakukan misi itu. Dia tidak boleh kehilangan uangnya dan jangan sampai, Adelia menganggap dirinya tidak becus hanya menangkap satu orang perempuan saja.“Bagaimana ini, Tuan. Kita tidak bisa berdiam diri seperti ini. Kita harus mencari cara lain untuk mendapatkan wanita itu?” Seorang anak buah menghampiri. Mereka menghabiskan waktu satu hari yang sia-sia dan besok, belum tentu mereka dapat menemukan keberadaan wanita yang mereka cari.“Kau sangat benar. Kita memang harus mengubah rencana!” Ruben tampak berpikir. Jika mereka tidak dapat menemukan Valerie Smith, bukankah lebih baik mereka menggunakan sebuah umpan?Mungkin wanita itu akan datang jika mereka menggunakan sebuah umpan. Car