Hujan mengguyur dengan deras malam itu. Jonathan terbangun saat tengah malam dan dia tidak dapat tidur lagi. Seperti biasa, dia selalu memimpikan Valerie di setiap tidurnya. Dia selalu bertanya dalam hati, apa yang sedang Valerie lakukan saat ini dan apakah Valerie sedang bersama dengan Nick Russel? Mengingat kebersamaan mereka saja sudah membuat api cemburu memenuhi hatinya.Jonathan mengambil kartu undangan yang ada di atas meja. Itu adalah kartu undangan pernikahannya dengan Adelia. Pernikahan mereka akan diadakan dua minggu lagi tapi semakin dekat, dia justru semakin merasa tak ingin melakukan pernikahan itu.Walau dia telah berusaha tapi dia tidak bisa mencintai Adelia. Perasaan yang dia miliki hanyalah untuk Valerie seseorang. Jika terus begini, dia tidak akan mendapatkan kebahagiaan dari pernikahan mereka.Kartu undangan itu diremas sampai tak terbentuk. Pernikahan itu bukan dia yang menginginkannya. Sebelum pernikahan itu terjadi, apakah dia bisa bernegosiasi dengan ibunya ag
Valerie menarik nafasnya sejenak belum menjawab panggilan dari mantan ibu mertuanya. Dia membutuhkan sedikit udara yang tiba-tiba saja terasa begitu menyesakkan dada.Bukannya dia takut, dia hanya tidak menyangka jika akan dihubungi oleh orang yang telah menghina dirinya. Dia tahu apa tujuannya dan kali ini, akan dia hadapi.Gagang telepon diangkat, sebelum menjawab Valerie meneguk segelas air terlebih dahulu.“Halo,” Valerie mulai menjawab dengan suara yang diubah.“Oh, akhirnya. Aku sangat lega mendengar suaramu,” ucap Lidya. Dia mengira pemilik perusahaan itu tidak akan menjawab panggilan darinya.“Ada apa dan dengan siapa aku berbicara?”“Aku Lidya hart, apa kau tahu Dutch Company? Aku pemiliknya,” ucap Lidya. Dia menyebutkan nama perusahaannya agar wanita yang sedang berbicara dengannya saat ini tahu jika dia bukanlah orang sembarangan. Dengan begitu, wanita itu akan mempertimbangkan dirinya dan mau bekerja sama dengannya.“Oh,” hanya satu jawaban itu yang diberikan oleh Valerie.
Ponsel yang ditinggalkan di mobil berbunyi. Valerie tidak membawa benda itu karena dia sedang meninjau proyek yang sedang dibangun bersama dengan para rekan bisnis yang terlibat.Valerie pun menunjukkan apa saja yang akan dibangun. Dia melibatkan seorang arsitektur handal yang menangani proyek tersebut. Dia tidak main-main untuk membuat sebuah resort mewah di pantai pribadi yang telah dia beli.Dia mengeluarkan seluruh uangnya untuk mendapatkan tempat itu tapi dia tetap membutuhkan investor dan mereka adalah orang-orang yang telah bergabung dan mempercayai dirinya.Proyek besar pertama yang dia kerjakan, benar-benar berjalan dengan baik. Dia sudah tidak sabar bangunan pertama berdiri karena setelah bangunan pertama ada, maka bangunan lainnya akan segera berdiri.Para investor itu pun terlihat puas. Tadinya mereka meremehkan Valerie Smith karena dia hanyalah pebisnis baru tapi siapa yang menduga, apa yang sedang dia kerjakan bukanlah isapan jempol belaka.Tempat itu akan menjadi tempat
Jonathan melangkah tanpa tujuan arah. Hari ini adalah hari pertunangannya dengan Adelia tapi dia tidak bersemangat sama sekali. Pertunangan mereka berdua hanya dihadiri oleh keluarga mereka saja. Itu akan menjadi acara privat tapi hari ini dia merasa, separuh nyawanya tak berada di raganya.Dia tidak menginginkan ini, benar-benar tak menginginkannya. Hatinya hanya untuk Valerie tapi kenapa dia tidak menemukan kekasih hatinya saat dia begitu membutuhkannya?Dia sangat berharap dapat bertemu dengan Valerie sebelum acara pertunangan itu terjadi tapi di mana dia bisa menemukan keberadaan Valerie? Itulah kenapa dia melangkah tanpa tujuan arah.Dia membutuhkan sebuah keajaiban. Dia harap dipertemukan dengan Valerie sebelum dia mengambil keputusan apakah dia harus melakukan pertunangan itu atau tidak.Jonathan mengabaikan dering ponselnya. Dia tahu itu pasti dari ibunya atau dari Adelia. Mereka pasti sedang mencari tapi untuk beberapa saat, dia ingin menghabiskan waktunya sendiri.Pria itu
Lidya berdiri di depan jendela dengan kedua tangan mengepal. Seseorang memberinya kabar melalui telepon jika Jonathan pergi menemui Valerie. Dia tidak menduga jika wanita itu masih saja mengganggu putranya padahal sebentar lagi Jonathan akan menikah. Amarah memenuhi hati Lidya. Padahal ini adalah hari pertunangan Jonathan, tapi wanita itu masih saja tidak menyerah. Dia yakin setelah Valerie bercerai dari putranya, dia menjadi gelandangan di luar sana. Wanita miskin yang tidak tahu diri itu benar-benar harus ditemui dan dia beri peringatan. Acara pertunangan itu sudah selesai. Adelia menghampiri dirinya karena dia melihat ada yang berbeda dari ibu mertuanya. “Ada apa, Mom?” Tanya Adelia padanya. “Wanita miskin dan kurang ajar itu, sepertinya hendak menggagalkan pernikahan kalian berdua!” “Apa?” Tidak perlu ditanya, dia tahu siapa yang dimaksudkan oleh ibu mertuanya. “Dia baru saja menemui Jonathan. sayangnyaAku yakin dia merayu Jonathan agar kalian berdua tidak jadi menikah!”
Valerie begitu serius berbicara dengan seseorang malam itu. Nick memperhatikan dirinya tanpa mengganggu. Entah apa yang sedang Valerie rencanakan yang pasti dia terlihat begitu serius.Valerie yang tidak ingin menggunakan kekuasaan ayahnya. Akhirnya mengambil keputusan untuk meminta bantuan pada ayahnya. Dia tidak meminta ayahnya langsung menghancurkan Jonathan dan keluarganya, dia hanya meminta bantuan pada ayahnya untuk merekomendasikan seseorang yang dapat membantu dirinya.Dia tahu, selama kesombongan itu belum dihancurkan maka sampai kapanpun Lidya Hart akan terlalu menganggap dirinya tinggi karena kekuasaan yang dia miliki. Jika tidak bertemu dengan wanita tua itu hari ini, mungkin dia tidak akan terlalu serius karena dia telah menikmati hidupnya.Dia sedang menikmati proses dari hasil jerih payahnya. Dia ingin menikmati setiap momen yang dia lalui sampai dia benar-benar berhasil dan membuat mereka menyesal karena telah meremehkan dirinya tapi ternyata selama ini dia begitu bai
Wanita itu telah datang. Orang yang diutus oleh Jacob untuk membantu putrinya. Sayangnya Valerie tidak ingin dia turun tangan dan ikut campur terlalu jauh. Jika sampai dia ikut andil dalam permasalahan putrinya. Dia pastikan, keluarga itu hanya akan tinggal nama.Istrinya juga mencegah agar dia tidak ikut campur. Meski yang diucapkan oleh istrinya sangat benar jika mereka harus membiarkan Valerie menyelesaikan permasalahannya sendiri tapi tetap saja, dia sangat ingin memberikan pelajaran kepada orang yang telah menghina putrinya.Dia juga sudah mendengar apa yang terjadi karena dia mengutus orang untuk memantau. Dia sangat kesal setiap kali mendengar putrinya dihina tapi dia hanya bisa menahan amarahnya saja dan mempercayai putrinya.Valerie tentu sudah tahu jika utusan ayahnya telah datang dan dia akan pergi menemuinya nanti siang. Pagi ini dia ingin menikmati waktunya dengan Nick dan nanti malam, mereka akan pergi ke acara pernikahan Jonathan.Meski dia tahu jika dia akan mendapatk
Jonathan sudah terlihat gagah dan tampan tapi tidak ada kebahagiaan sama sekali meskipun ini adalah hari pernikahannya. Dia tidak bisa lagi mengelak ataupun mundur karena semua sudah ditentukan.Lagi pula Valerie tidak mau kembali dengannya jadi tidak ada lagi harapan bagi dirinya untuk memperbaiki hubungan mereka. Selain menikahi Adelia, dia memang sudah tak memiliki pilihan lain lagi.Pernikahannya dengan Adelia dilakukan dengan begitu meriah. Cara ibunya memperlakukan Adelia dan Valerie benar-benar jauh berbeda. Dia masih ingat dulu ketika dia menikahi Valerie, ibunya hanya memberikan sebuah pernikahan sederhana untuk mereka.Ibunya bahkan tidak mengundang siapa pun. Tidak ada acara pesta, yang didapatkan oleh Valerie hanya sebuah cincin pernikahan saja tapi pernikahannya dengan Adelia hari ini diadakan secara meriah.Seluruh kolega bisnis mereka datang untuk menghadiri acara pernikahan mereka. Ayah Adelia juga cukup berpengaruh di dunia bisnis jadi dia juga mengundang banyak ora
Emy bergegas, hari ini dia harus pergi dengan Lidya untuk menemui Axel. Lidya memerlukan Emy untuk mengantarkan dirinya untuk bertemu Axel.Sesuai rencana, Axel sengaja mengulur agar Lidya Hart semakin penasaran dan semakin ingin bergabung dengan proyek fiktif itu. Beberapa kali dia menolak panggilan dari Lidya Hart dan sekarang, setelah pria itu setuju untuk bertemu dengannya, dia benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengan pria itu.“Nyonya, aku hanya bisa mengantarmu pada pria itu saja. Aku tidak boleh bertemu dengannya karena bisa berbahaya sampai dia melihat aku. Jangan sampai Nona Valerie tahu apa yang aku lakukan dari pria itu,” Emy berpura-pura agar akting yang mereka mainkan berjalan dengan begitu sempurna.“Tidak perlu khawatir. Cukup antar aku padanya maka kau bisa pergi.”“Baiklah. Mungkin ini akan menjadi terakhir kali aku bisa membantumu karena Nona Valerie akan kembali beberapa hari lagi. Jangan sampai dia tahu dan curiga denganku!”“Aku tahu itu, Emy. Aku memang suda
Bulan madu mereka telah berakhir. Saatnya mereka kembali karena banyak kejutan dan pekerjaan yang telah menanti mereka. Valerie sedang membereskan barang-barang ke dalam kopernya karena dia dan suaminya baru saja kembali dari berbelanja sebelum mereka kembali.Dia membelikan hadiah untuk Emy. Dia harus berterima kasih pada Emy karena sudah begitu setia dan melakukan perintahnya dengan baik.Nick sedang berbicara dengan sahabatnya karena ada kabar yang disampaikan oleh sahabat baiknya itu. Tentunya mengenai kerjasama yang mereka lakukan untuk menjebak Lidya Hart.“Dia telah menghubungi aku dan meminta aku untuk menerimanya bergabung dalam proyektif yang kita buat. Bagaimana menurutmu, Nick?”“Lakukanlah yang terbaik dan berpura-puralah sedikit bimbang untuk menerima dirinya. Jika bisa, permainkan dia sebentar agar dia semakin gencar bernegosiasi denganmu karena takut kehilangan kesempatan untuk bergabung!”“Aku tahu maksudmu, Nick. Kau tak perlu khawatir, aku pasti akan memainkan p
“Mommy dari mana?” Pertanyaan Jonathan membuat ibunya menghentikan langkah.“Kenapa kau bertanya seperti itu? Mommy mau pergi ke mana, itu urusan Mommy!” Ibunya justru tidak senang karena tidak seharusnya Jonathan bertanya seperti itu padanya.“Adelia berada di rumah sakit jiwa, Mom. Ayah dan ibunya juga berada di sana tapi kenapa Mommy tidak menjenguk dirinya? Mommy bisa pergi ke tempat lain tapi kenapa Mommy tidak meluangkan waktu untuk menjenguk Adelia?”“Kau tuli atau bodoh. Bukankah sudah Mommy katakan padamu? Mommy tidak akan membuang waktu untuk menjenguk orang gila itu!”“Mom!” Untuk pertama kalinya, Jonathan berteriak pada ibunya. Lidya cukup terkejut karena selama ini Jonathan adalah anak yang patuh dan tak pernah berteriak seperti itu.“Beraninya kau berteriak seperti itu pada Mommy, Jonathan? Apa kau merasa sudah begitu hebat oleh karena itulah kau berteriak seperti itu?”“Itu karena Mommy sudah begitu keterlaluan. Apa yang sebenarnya Mommy pikirkan? Dia adalah istriku dan
Bukannya mengkhawatirkan keadaan menantunya, Lidya justru pergi mencari Emy. Dia sudah tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan Valerie lakukan. Apakah Valerie akan menerima tawaran itu, ataukah tidak?!Jika Valerie menerimanya, maka dia akan langsung merebutnya tapi jika Valerie menolak, dia pun tidak akan mengambilnya.Emy telah menunggunya, dia berpura-pura takut ketahuan oleh karena itu Emy menunggunya di sebuah cafe yang cukup jauh dari kantor. Dia semakin pandai berakting sehingga Lidya semakin mempercayai dirinya.“Bagaimana Emy, apa Valerie belum memberikan kabar untukmu? Apakah dia bersedia menerima tawaran kerja sama dari pengusaha itu?” Rasanya sudah tidak sabar untuk merebut semua yang Valerie miliki.“Nona Valerie sudah memberi aku kabar, Nyonya. Dia berkata jika dia akan menerima tawaran itu. Dia akan kembali dalam dua hari lagi untuk menerima tawaran itu. Bagaimana menurut, Nyonya? Jika ingin merebutnya, aku rasa inilah waktu yang tepat untuk melakukannya.”“Apa ucap
Keadaan Adelia semakin menjadi. Dia berteriak pada setiap orang yang dia lihat karena dia mengira mereka adalah Ruben. Dia takut dengan ruangan sempit juga gelap dan dia akan menyerang siapa saja yang ada di dekatnya. Keadaannya itu tentu saja membuat kedua orang tuanya sangat sedih terutama ibunya.Jonathan sudah berada di rumah sakit jiwa. Dia berdiri di depan pintu ruangan dan memandang istrinya yang berbicara seorang diri melalui kaca kecil yang ada di pintu itu. Terkadang dia tertawa dan terkadang dia menangis juga berteriak.Keadaannya benar-benar tak menentu. Dia tidak lagi dinyatakan depresi tapi dia benar-benar sudah mengalami gangguan jiwa. Anehnya dia tidak menyebut nama Valerie, mungkin karena yang dia takutkan hanya Ruben saja.“Apa yang sebenarnya terjadi dengan putriku, Jonathan?” Tanya ayah mertuanya. Mereka sudah tahu tapi mereka ingin tahu lebih rinci apa sebenarnya yang terjadi dengan Adelia. “Aku sudah mengatakan padamu kemarin, Dad. Adelia bekerja sama dengan man
Jonathan telah kembali. Wajahnya tampak kusut, terlihat banyak masalah yang sedang dia pikirkan. Dia tidak langsung mencari ibunya. Jonathan pergi ke kamar karena dia ingin mandi dan menenangkan pikirannya terlebih dahulu. Air dingin mengguyur kepalanya. Jonathan berdiri di bawahnya dengan banyak pikiran. Kenapa jadi seperti ini? Lagi-lagi dia berpikir seperti itu. Dia pikir dia akan bahagia setelah menikah lagi, dia pikir ibunya pun akan senang setelah dia melakukan apa yang ibunya inginkan tapi apa? Sudah jelas dia bahagia dengan Valerie tapi dia melepaskan kebahagiaannya begitu saja. Dia melepaskan wanita yang dia cintai dan lebih memilih Adelia yang rupanya hanyalah seorang penjahat. "Jonathan, apa kau di dalam?" Lidya yang telah mendengar jika putranya sudah kembali, mencari keberadaan Jonatan. Dia sudah sangat ingin tahu apa yang terjadi dengan Adelia. "Aku sedang mandi!" Teriak Jonathan dari dalam kamar mandi. Padahal dia sangat ingin menikmati waktunya untuk sesaat tapi ib
Lagi-lagi Jonathan pulang di luar jadwal. Hal itu membuat Lidya sangat heran. Bukankah Jonathan berkata perjalanan mereka menyenangkan? Tapi kenapa dia kembali lebih cepat? Jonathan pun tidak langsung pulang ke rumah, dia justru langsung pergi ke rumah sakit. Hal itu semakin membuat Lidya sangat heran apalagi Jonathan tidak mengatakan apa pun lagi padanya. Entah apa yang terjadi, dia sudah menghubungi putranya tapi Jonathan tidak menjawab sama sekali. Itu karena Jonathan membantu para perawat sedang berusaha memegangi Adelia karena dia terus memberontak. Keadaannya semakin parah. Adelia harus diberi obat penenang selama di dalam pesawat. Setelah mendapatkan izin dari dokter yang menangani, Jonathan langsung membawa Adelia pulang. Beruntungnya tidak ada masalah besar walau Adelia sempat berteriak dan tertawa di dalam pesawat tapi kini semakin tidak terkendali. "Aku tidak membunuhmu, ha... ha.... ha...!" Adelia tertawa keras, kedua tangan dan kakinya diikat agar dia tidak memberontak
Valerie mendapatkan telepon dari anak buah yang dia utus untuk mengantarkan kepala Ruben pada Adelia. Dia pun telah mengetahui apa yang terjadi dengan Adelia. Rasanya sangat senang, karena pembalasan yang dia lakukan telah membuahkan hasil. Segala teror yang dia berikan pada Adelia tidaklah sia-sia.Dia bisa menghabisi Adelia secara langsung dengan cara yang mengerikan tapi itu tidaklah seru. Dia lebih suka bermain seperti ini di mana Adelia menjadi gila dan kejahatannya pun jadi terbohong.Ibu Jonathan pasti akan mendapatkan kejutannya nanti karena menantu yang dia banggakan rupanya hanyalah seorang penjahat tapi apakah keadaan Adelia dapat menghentikan Ibu Jonathan?Setelah berbicara dengan anak buahnya, Valerie pun berbicara dengan Emy untuk membahas rencana mereka berdua dan apa saja yang telah Emy sampaikan kepada mantan Ibu mertuanya.“Jadi dia berniat merebut proyek itu dariku?” Lagi-lagi senyuman sinis menghiasi wajahnya.“Benar, Nona. Dia berkata seperti itu. Dia meminta aku
“Bukan aku yang membunuhmu, Ruben. Bukan aku!” Adelia meringkuk ketakutan dan dia pun berteriak seolah-olah Ruben bersama dengan dirinya saat itu. Jonathan telah membawanya ke rumah sakit. Paket yang didapatkan oleh istrinya benar-benar menjawab segala pertanyaan yang selama ini menghantui mereka. Rupanya Adelia berencana membunuh Valerie dengan bantuan penjahat bernama Ruben itu tapi dia tidak tahu siapa yang telah mengirimkan anggota tubuh Ruben karena tidak ada bukti sama sekali. Pihak berwajib sudah mencari tahu siapa orang yang mengirimkan paket tersebut melalui rekaman CCTV akan tetapi, seseorang telah memanipulasi rekaman CCTV yang ada sehingga orang yang mengirimkan paket itu tidak terlihat di dalam rekaman. Mereka hanya bisa mengandalkan keterangan dari beberapa karyawan hotel dan itu pun tidak membantu karena tidak ada yang melihat rupanya secara langsung. Meski Jonatan sangat ingin menebak jika keluarga Valerie lah yang melakukan hal itu, tapi dia tidak berani menuduh se