“Semoga saja ibumu di sana tidak menyesal melahirkan kamu.”Wanda melanjutkan ucapan tajamnya. Hal tersebut membuat kecemasan di dalam diri Aleya kembali muncul. Ia kemudian berdiri sambil mengepalkan tangannya.“To-tolong jangan libatkan ibuku,” ujar Aleya menahan air matanya, ia mulai meremas-remas tangannya sendiri, tanda-tanda kecemasan mulai muncul lagi.Melihat Aleya cemas malah membuat Wanda tersenyum, seolah belum puas ia ingin membuat wanita berambut hitam sebahu itu marah.“Kenapa? kamu menyesal menjadi penyebab meninggalnya ibumu?” Wanda terlihat sengaja memancing amarah Aleya.Aleya marah, tapi dia tidak berani memukul Wanda. Rasa takut dalam dirinya membuatnya hanya bisa menangis dan meremas kedua tangannya dengan kuat, sehingga membuat kedua tangannya lecet terkena kuku jarinya sendiri.“Anda tidak tahu apa-apa mengenai kehidupan saya. Jangan bicara seperti itu,” teriak Aleya sambil menangis.Rita kemudian menghampiri Wanda, “Bu. Anda terlalu jauh mencampuri urusan priba
“Aku tidak suka dibohongi. Jika semua ucapanmu bohong, maka aku sendiri yang akan menghabisimu!”Wanda menatap Rita dengan wajah serius. Cerita yang dia dengar dari Rita masih belum membuatnya percaya sepenuhnya. Karena cerita Belina mengenai kejelekan Aleya benar-benar membuat semua orang tersihir dan mempercayainya, termasuk Wanda.Rita merasa diposisi yang benar, maka ia tidak takut dengan ancaman dari Wanda.“Aku yang menyaksikan sendiri bagaimana Nyonya bertahan selama setahun di rumah Jarvis. Aku sendiri yang melihat langsung bagaimana ayah kandungnya sendiri memperlakukan Aleya seperti budak peliharaan. Jadi, aku tidak takut dengan semua ancaman dari Bu Wanda.”Rita kali ini tidak gentar berhadapan dengan Wanda. Karena melihat sikapnya yang menghakimi Aleya secara menyakitkan, tanpa tahu cerita yang sebenarnya.“Rita,” panggil Aleya dari dalam kamar, suaranya masih lemah.Rita segera menghampiri Aleya, disusul oleh Wanda yang berjalan sambil menatap mereka berdua dengan sinis.
“Ternyata kamu masih hidup, Aleya.”Mila tersenyum sinis, ia merasa masih ada kesempatan untuk mendapatkan tanda tangan Aleya. Mila tidak merasa bersalah sama sekali, padahal ia hampir membuat Aleya meninggal.Aleya hanya bisa menatapnya dengan kebencian. Ia tidak punya nyali jika harus memukul atau menyakiti Mila dan Belina.Terkadang Aleya membenci dirinya sendiri karena terlalu diperbudak oleh rasa takut yang berlebihan dalam hatinya.“Aku akan menghubungi Mamaku untuk segera ke sini membawa dokumen yang harus kamu tanda tangani, kakak.” Mila tertawa setelah melihat Aleya menangis.“Aku tidak akan tanda tangan,” pekik Aleya.Belina kemudian menghampiri Aleya dengan wajah kesal.“Wanita sialan! Kenapa kamu keras kepala, hah? Jika kamu ingin hidup tenang, maka tanda tangani dokumen itu dan aku akan melepaskanmu.”Belina menarik rambut Aleya dari belakang, sehingga kepada Siti terdongak.“Aku sudah berakting sangat luar biasa, sehingga semua orang di Endosiana pasti mempercayai ucapan
“Mama Belinaaa, tolong aku!”Pekik Mila yang kesakitan akibat goresan kaca yang membuat lehernya berdarah. Tangan Aleya bergetar melakukan hal mengerikan tersebut untuk pertama kalinya, tangannya juga berdarah karena memegang pecahan kaca yang tajam di setiap sisinya. Tindakannya ini berseberangan dengan suara hatinya yang ketakutan setengah mati.Aleya mencoba membuang jauh rasa takut dan iba yang selalu membuatnya terus mengalah kepada Mila. Kali ini ia menjadi sosok yang menakutkan bagi Mila.Belina melihat leher Mila yang mulai terluka, sebagai tanda jika Aleya tidak main-main dengan ancamannya.“Sial! Hentikan!” teriak Belina sambil terus meringis kesakitan.Akhirnya semua penjaga yang memukuli Wanda berhenti atas perintah Belina. Perlahan Aleya berjalan memutari Belina dan mendekati Wanda.“Kalian semua pergi ke sisi Belina, cepat!” teriak Aleya.Suaranya bergetar, napasnya memburu, tapi ia mencoba bertahan agar tidak hilang kesadaran.Wanda yang segera bangkit, lalu menatap sem
“Anda mendorong Nona Mila?”Rita terkejut Aleya bisa melakukan hal tersebut. Biasanya majikannya itu hanya memendam rasa marah, tapi kali ini ia mengeluarkan marahnya kepada adik tirinya tersebut.“Dari mana Nyonya mendapatkan keberanian itu?” tanya Rita sambil menghapus darah yang ada di telapak tangan Aleya yang robek karena menggenggam potongan kaca.“Entahlah, tapi ketika aku melihat Bu Wanda dipukul dan ditendang terus menerus tanpa ampun oleh para penjaga Belina, tiba-tiba saja keberanian itu muncul dan terlintas untuk mengancam para penjaga agar mau hentikan pemukulan itu.”Raut wajah Aleya terlihat tidak senang.“Nyonya menyesal melakukan itu?” tanya Rita pelan. Ia tahu betul jika majikannya tersebut mempunyai hati yang lembut.“Tidak. Justru aku baru tahu kalau aku bisa melakukan hal itu, seharusnya keberanian itu muncul dari dulu,” Aleya menghela napas panjang.Wanda merasa tersentuh mendengar cerita Aleya yang bilang keberaniannya muncul ketika ia di siksa oleh pukulan dan
“Apa yang sebenarnya terjadi?”Yavid langsung bertanya tanpa basa-basi. Berita mengenai terlukanya menantu keluarga Leopard sudah menjadi perbincangan. Hal ini bisa menjadi berita penting yang akan tersebar ke seluruh Endosiana.Sekarang Wanda menjadi target pencarian oleh polisi. Hal ini bisa menyeret Yavid sebagai orang yang merekrut Wanda sebagai orang bayaran yang akan menjaga dan melatih Aleya menjadi wanita tangguh.“Bagaimana keadaan Aleya?”Pertanyaan selanjutnya membuat Aleya terkejut, ternyata dia tidak lupa menanyakan keadaan istrinya. Bukan hanya peduli dengan berita mengenai Wanda.“Nyonya baik-baik saja, Tuan.” Jawab Rita gugup.Yavid tidak mengetahui jika Aleya sempat dilarikan ke rumah sakit karena pingsan. Parahnya lagi, ia mengetahui berita penyerangan yang dilakukan Wanda dari berita bukan dari para penjaganya.“Kalian semua ada di mana sekarang?”Nada suara Yavid masih menunjukkan jika ia sedang marah.“Kami menuju rumah, Tuan.”Wajah Rita terlihat panik, kejadian
“Kalian mengacaukan rencanaku.”Yavid belum selesai melepaskan semua emosinya, semua orang yang ada di sana tidak berani bersuara.“Kalian membuat dokter Firman dalam masalah, jika dia di keluarkan dari rumah sakit, maka aku tidak segan memecat kalian berdua,” sentaknya lagi.Aleya terkejut mendengar ancaman dari Yavid, ia menatap suaminya itu dan berusaha mengumpulkan keberanian untuk membela Rita dan Wanda. Jantungnya berdebar semakin kencang.“Aku hampir disiksa oleh Belina,” ujar Aleya dengan suara bergetar.“Apa?” Yavid menoleh ke Aleya yang sudah berdiri dan menatapnya.“Dua orang menyamar sebagai perawat dan membawaku dengan paksa ke gudang. Di sana ada Belina dan Mila yang sudah menunggu. Mereka mengira aku sudah mati, tapi setelah tahu aku masih hidup dan ada di rumah sakit, mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk meminta tanda tanganku.”Aleya kemudian melihat ke arah Wanda, “Waktu Belina mulai menyiksaku, Wanda kemudian menyelamatkanku dengan melemparkan balok ke p
“Hentikan!”Pekik Aleya ketika kecupan Yavid sudah terlalu jauh mengusik hasratnya. Seketika Yavid menghentikan kecupannya. Kemudian menatap wanita yang ada di bawah kungkungannya.“Katakan sekali lagi?” tanyanya dengan nada dingin.“Tolong hentikan,” ucap Aleya sambil menangis.Yavid beranjak dari atas tubuh Aleya dan berdiri sambil terus menatapnya. Ia menyunggingkan senyum di bibirnya.“Kamu berhasil mengalahkan ketakutanmu. Jangan pernah mengalah dengan rasa takut. Kamu berhak menolak yang tidak kamu suka.”Aleya duduk di ujung tempat tidurnya lalu merapikan pakaiannya. Ia tertunduk sambil mendengarkan ucapan Yavid.Tangan Yavid mengangkat dagu wanita di hadapannya hingga mendongak ke arahnya, “Jangan sampai rasa takutmu membuat kamu pingsan lagi. Itu sangat merepotkan orang-orang di sekitarmu. Mengerti?!”Aleya menganggukkan kepalanya, air matanya masih mengalir. Dengan lembut Yavid menghapus air mata di wajah Aleya.Sikap lembut Yavid membuat Aleya tertegun, air matanya berhenti
“Beri kami kesempatan untuk menjelaskan Combine Harvester.”Aleya menyunggingkan senyumnya untuk meyakinkan Roland. Benar saja, Roland mengangguk setuju dan menyimak penjelasan Aleya.Setelah satu jam Aleya menjelaskan mengenai alat berat yang ditawarkan dan beberapa kali Roland mengajukan pertanyaan tajam mengenai produk yang ditawarkan kepadanya.Perbincangan berlangsung hangat setelah Roland mengatakan, “Aku sebenarnya sudah tertarik sejak pertama kamu menjelaskan mengenai Combine Harvester ini. Hanya saja aku ingin memastikan jika kamu benar-benar menguasai produk yang sedang ditawarkan. Sekarang aku semakin yakin ingin bekerja sama dengan perusahaanmu.” Roland tersenyum puas.Mendengar ucapan Roland membuat Aleya dan Kristy menghela napas lega. Keduanya tersenyum senang, sementara Yavid hanya tersenyum kecil sambil menatap tajam ke arah Roland.Menyadari tatapan tajam Yavid sedang mengarah kepadanya, Roland segera konfirmasi.“Aku tahu jika aku bekerja sama dengan kedua wanita in
“Kalau tidak sekarang kapan lagi? Kesempatan baik ini tidak datang dua kali.”Yavid menarik tangan Aleya agar mengikuti langkahnya. Wanita berambut panjang itu mengangguk mengikuti langkah suaminya.Ketika keluar ruangan, ada Kristy yang baru keluar dari lift. Aleya melihat mantan kekasih suaminya itu dan seketika melepaskan genggaman tangan Yavid.“Sudah aku bilang, jangan sentuh aku!” Sentak Aleya menepis tangan Yavid.Yavid terkejut dengan sikap kasar Aleya, tapi setelah melihat sosok Kristy Yavid segera mengerti perubahan sikap Aleya.Bukan hanya Yavid yang dibuat terkejut oleh perubahan sikap Aleya, Gavin dan Rita juga sempat ikut terkejut melihatnya. Mereka khawatir majikannya bertengkar lagi. Tetapi setelah melihat sosok Kristy mereka juga mengangguk mengerti arti perubahan sikap Aleya.“Ada apa? Kamu diganggu Yavid?” tanya Kristy terlihat membela Aleya.“Tanyakan saja ke lelaki mesum itu.” Aleya memalingkan wajahnya seolah membenci Yavid.Kristy kemudian mendekati Yavid, “Ada
“Aku muak dengan pembalasan ini.”Aleya melampiaskan kekesalannya. Hari ini ia bisa menghindar bertemu dengan James, tapi bagaimana dengan hari berikutnya?Pikirannya masih kacau sejak ia melihat kekejaman James. Lelaki yang menakutkan yang ia pilih untuk diperalat dalam pembalasan dendamnya. Sekarang tidak ada cara lain selain menceritakan semuanya kepada Yavid.Sebagai lelaki yang berusia dua puluh tahun lebih tua darinya, bisa saja memberikan solusi yang tidak terpikirkan olehnya. Aleya berusaha membuang jauh rasa egoisnya demi kedamaian hatinya.Aleya mengambil smart phonenya dan akan menghubungi Yavid. Namun, baru saja ia melihat layar Smart phonenya, sebuah pesan masuk dari Yavid.“Temui aku di gedung Kembar lantai sepuluh, di sana ada Gavin yang akan membawamu menemuiku. Sekarang!” tulis Yavid di pesan singkat.Senyum Aleya terukir di bibirnya yang tipis, di saat ia membutuhkan Yavid ternyata lelaki tersebut menyuruhnya menemuinya hari ini.“Pak, kita ke gedung kembar sekarang
“Sepertinya pria itu telah dicuci otaknya, makanya bisa menuruti perintah bosnya meski itu menghabisi dirinya sendiri.”Dugaan Aleya ditujukan kepada pria yang bersimpuh dengan luka yang mengeluarkan darah dan membasahi pakaiannya.“Bukan cuci otak, tapi itu merupakan perjanjian antara penjaga dan Tuannya. Oleh karena itu para penjaga harus menjaga kepercayaan Tuannya agar tidak bernasib sama seperti pria tadi.” Rita menjelaskan situasi yang sebenarnya.Mendengar penjelasan Rita membuat Aleya semakin tercengang. Bagaimana mungkin lelaki lembut dan perhatian seperti James tega menyuruh penjaganya menghabisi dirinya sendiri.“Kejam!” Aleya mengerutkan dahinya, dirinya marah karena ternyata James merupakan lelaki kejam dan jahat.“Lebih kejam lagi jika pria itu tidak mengorbankan dirinya, maka keluarganya akan menggantikan posisinya.”Mendengar penjelasan dari Rita membuat Aleya terkejut, entah berapa banyak lagi perilaku James yang sesungguhnya akan tampak di mata Aleya.Aleya terdiam,
“Lakukan tugas terakhirmu!”James menatap pria tersebut dengan tatapan dingin. Sementara itu, pria yang terlihat lemas tiba-tiba panik mendengar ucapan James.Pria tersebut menangis ketakutan, “Ampuni aku Bos, ampuni aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi,” ujarnya sambil menangis.Melihat pria tersebut menangis, membuat Aleya ikut bersedih. Hatinya terlalu lembut jika melihat orang lain menangis sedih.“Orang sepertimu pasti akan mengulangi hal yang sama. Orang tamak dan pengkhianat seperti kamu tidak pantas ada di belakangku. Akhiri semuanya!”Dengan santai James membersihkan tangannya yang berlumuran darah dari pria yang dipukulinya. Sedangkan pria malang itu menangis ketakutan hingga tubuhnya gemetar.Setelah membersihkan tangannya, James menggunakan sarung tangan. Hal tersebut membuat Aleya dan Rita bersiap dengan adegan selanjutnya yang diperkirakan akan lebih menakutkan dari sebelumnya.“Apa yang akan dia lakukan?” bisik Aleya kepada Rita.Namun, Rita hanya menempelkan jari tel
“Aku ingin mengetahui identitas James, bisakah kamu mencarikan mata-mata untukku?”Pertanyaan itu Aleya lontarkan kepada Rita. Ia tidak ada cara lain untuk mengetahui identitas asli lelaki yang sedang mendekatinya tersebut. Hal yang mustahil jika pertanyaan itu diberikan kepada Yavid.“Hmm, baik Nyonya. Aku akan usahakan mencari orang terpercaya untuk menyelidiki Tuan James,” sahut Rita.Lalu Aleya melihat mobil James terparkir di sebuah toko terbengkalai di pinggir jalan.“Berhenti!” pekiknya, seketika mobil yang dikendarai oleh Agus berhenti sesuai perintah majikannya.Semuanya terkejut ketika Aleya tiba-tiba meminta mobilnya untuk berhenti.“Ada apa Nyonya?” tanya Agus bingung.“Lihat di sana!” Aleya menunjuk ke arah belakang, Rita dan Agus mengikuti perintah majikannya. Keduanya terkejut ketika mobil tersebut adalah milik James, lelaki yang baru saja mereka bicarakan.“Sedang apa dia di sini?” tanya Aleya penasaran, “Pak majukan mobilnya, lalu parkir di belokan sebelah kiri!” lanj
“Dari mana kamu kenal James?”Pertanyaan dari Kristy membuat Aleya terkejut. Tiba-tiba ia menanyakan James.“Yavid yang mengenalkan, dia salah satu temannya,” jawab Aleya singkat.Kristy terdiam sebentar, seolah ingin menyiapkan pertanyaan yang lebih serius.“Kamu tahu siapa James? Kemarin kamu bermesraan dengannya, sedekat apa kalian?” lagi-lagi Kristy mengajukan pertanyaan yang membuat Aleya tidak nyaman.“Aku memang baru kenal James, jadi aku belum tahu latar belakangnya,” jawab Aleya yang semakin curiga jika Kristy mempunyai sebuah informasi mengenai lelaki yang sedang mendekatinya tersebut.“Ada apa? kamu punya informasi mengenai James?” Aleya berbalik bertanya.Kristy tersenyum kecil, “Aku pernah mendengar jika James itu bukan orang biasa. Dia lelaki kaya yang mempunyai berbagai bisnis di berbagai negara. Dia mempunyai lahan pertanian gandum yang luas di Australian. Mungkin kita bisa menjadikan dia klien?”Aleya baru mengetahui jika James juga mempunyai bisnis pertanian yang lua
“Kenapa kamu ingin bertemu denganku?”Kristy penasaran dengan pertemuan yang tiba-tiba direncanakan oleh Aleya. sebelumnya jika ingin bertemu dengannya harus melalui Yavid terlebih dahulu.“Maaf, jika aku langsung menghubungimu tidak melalui Yavid. Bukankah Yavid sudah memberitahumu jika aku bisa menghubungimu secara langsung?” ujar Aleya dengan tenang.“Hmm, Yavid memang sudah memberitahu aku mengenai hal itu, tapi aku tidak menyangka jika kamu akan secepat ini menghubungiku,” Kristy mengangguk mengerti.“Tujuanku mengadakan pertemuan ini untuk membicarakan mengenai calon klien baru kita. Kita akan menawarkan kerja sama pembelian alat berat pertanian ke West Farm. Perusahaan yang bergerak di pertanian gandum sebesar satu juta hectare yang tersebar di Endosiana. Alat berat yang kita miliki lebih modern dan fungsional. Aku rasa West Farm bisa menjadi klien kita.” Aleya menjelaskan rencananya.Kristy terkejut dengan rencana Aleya, “Kamu gila! West Farm merupakan klien perusahaan Farmer
“Sayangnya, aku tidak akan melupakan perbuatanmu dengan Kristy.”Aleya membuat suaminya tertegun, rupanya sekarang wanita yang ada di hadapannya sudah tidak selugu dulu. Terlihat cara liciknya membuat hati Yavid semakin dalam menyukainya.“Licik!” ujar Yavid sambil tersenyum kecil.“Bukankah itu yang kamu suka dariku? Bukankah licik adalah sala satu cara menghancurkan keluargamu?” pertanyaan tajam keluar dari mulut mungil nan seksi milik Aleya.“Rupanya aku telah membuat wanita ini menjadi liar.” Yavid menarik tubuh ramping Aleya hingga berada dalam dekapannya.“Aku tidak ...” belum juga selesai dengan ucapannya, Yavid dengan liar mengecup bibir Aleya.Wanita berambut panjang itu menikmati kecupan dari Yavid, mereka larut dalam kecupan hangat dan mesra layaknya sepasang suami istri.Bahkan Gavin yang hendak menghampiri Tuannya segera membalikkan badannya setelah melihat kemesraan majikannya tersebut.Rupanya tidak hanya Gavin yang berada di sana, Rita juga menyaksikan kemesraan antara