Beranda / Pernikahan / Pembalasan Istri yang Kehilangan / Chapter 12 Kau Hanya Akan Menjadi Cacian

Share

Chapter 12 Kau Hanya Akan Menjadi Cacian

Penulis: Tya Prajana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Apa kau tidak akan masuk kerja lagi? Senna, apa aku membesarkanmu untuk menjadi anak yang tidak berguna? Kau akan meninggalkan pekerjaan hanya demi sebuah pameran yang tidak berguna itu?" Tuan Zhang marah besar. Dia berteriak keras di seberang telepon, tidak peduli walau itu membuat telinga lawan bicaranya sakit.

"Papa, ini sepenuhnya tidak berguna. Ini akan menguntungkan kita karena orang yang memanggilku adalah Nyonya Li?"

"Nyonya Li? Li yang mana?"

"Apa papa tidak tahu Tiffany Li?" Senna memperjelas.

"Kau berbohong padaku, kan? Bukankah kau sempat menyinggung Tiffany Li karena tidak datang ke acaranya? Apa kau tidak tahu seberapa sulitnya aku mendapatkan undangannya? Sekarang, kau bilang dia menghubungimu sendiri? Jelas itu tidak masuk akal."

"Aku tahu papa tidak akan percaya padaku. Papa bisa meminta orang untuk mengikutiku ke pameran. Jika aku bohong, maka aku akan melepas jabatanku." Senna dengan penuh ketegasan menyakinkan papanya itu.

"Taruhanmu tidak buruk juga. Kau harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 13 Gara-Gara Anak Dalam Lukisan

    "Tidak perlu, aku tidak ingin merepotkanmu." Senna menolak dengan halus. "Aku tidak--"Belinda merangkul lengan Evander, "Sayang, tangannya hanya luka ringan bukan patah tulang. Di sini juga ada banyak supir, minta saja satu supir untuk mengantarkannya! Kau juga memiliki banyak pekerjaan di kantor, kan?"Senna merasa lega, ternyata kecemburuan Belina ada untungnya juga. "Itu benar, aku bisa pergi dengan supir." Senna dengan terburu-buru meninggalkan ruangan itu. Dia meminta seorang supir yang telah menjadi orangnya itu. " Tolong antar aku ke pameran seni di kota T dengan cepat. ""Baiklah, Nyonya.""Kita harus sampai sebelum pukul 10." "Nyonya, bukankah ada pameran seni di ibu kota juga? Kenapa anda harus jauh-jauh ke Kota T?" Biasanya Senna akan memarahi supir yang terlalu banyak bertanya dan ingin ikut campur urusan Masternya, tetapi Senna harus mendapatkan hati para pelayan. Dia menjawab pertanyaan dengan tenang, " Temanku yang memilih membuat janji di tempat itu."Supir itu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 14 Aku akan Menutup Mata Kali Ini

    "Terima kasih, berkatmu aku memiliki sebuah keberuntungan kali ini." Senna menatap pria yang ada di depannya itu. "Kenapa kau mengucapkan terima kasih secara tiba-tiba? Oh, apa karena lukisan itu? Apa kau begitu senang akhirnya lukisanmu berada di pameran?" tebak pria itu setelah memilikirkan apa penyebabnya ucapan terima kasih yang tiba-tiba ini. "Aku akan membantumu untuk mendapatkan kesempatan itu lagi.""Kau tidak perlu melakukan itu lagi, Presiden Yan, karena aku sudah mendapatkan patner lain untuk itu. Ini semua berkatmu."Wajah presiden Yan berubah menjadi gelap. "Apa kau telah menemukan pria lain yang dapat membantumu? Apa karena aku memaksamu waktu jadi kau marah padaku?" "Tidak. Ini bukan karena itu, tapi Nyonya Li memberi saya tawarkan yang menguntungkan.""Nyonya Li? Aku ingat, kau menginginkan dukungannya untuk mendukungmu menjadi yang paling kuat di kalangan wanita sosialita, kan?" Presiden Yan mulai memahami. "Benar." "Kau berterima kasih padaku, karena hal itu?" "

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 15 Berikan Tubuhmu untuk Merayuku 18+

    "Kenapa kau begitu yakin tentang hal itu?" Presiden Yan memancingnya. Belinda tidak menyadarinya Dia bahkan denda santai mengatakan, "Itu karena aku sudah membuat Evander akan menuruti segala yang aku mau hanya dengan....."Belinda mulai berhenti. Presiden Yan masih menatapnya dengan tatapan mata penasaran. "Hanya dengan apa?" "Kau tidak perlu tahu. Paling penting aku tidak akan dicampakan seperti dirimu. Lebih baik kau mencari cara agar Senna Zhang jatuh dalam pelukanmu dan meninggalkan Evander." Belinda langsung terburu-buru untuk meninggalkan pria itu. Hampir saja dia membuka rahasianya. Jika sampai ini ketahuan, bisa saja trik yang telah dia lakukan selama ini gagal.Saat ini, Presiden Yan menyeringai saat memikirkan tentang sesuatu. "Sepertinya gadis bodoh itu bisa saja berguna." *** "Katakan! Kenapa kau berbohong padaku?" Evander mengintrogasi Senna di dalam mobil. "Mulai sekarang kau tidak akan bisa pergi tanpa aku yang mendampingimu." Evander sudah mencurigai hal ini sej

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 16 Ini Akibatnya Untukmu

    "Evander, aku sudah katakan padamu bahkan aku hanya asal menebak. Lepaskan! Jika kau melakukan ini aku akan--" Evander memotong ucapan Senna. "Kau akan apa? Apa kau akan mengambil kamera dari mobilku lalu mengambil video dan menyebarkannya ke internet?" Evander semakin mencengkeram erat dagu Senna membuat Senna kesulitan untuk bicara. Tatapan mata yang tajam dan cengkraman itu membuka pikiran Senna melayang pada apa yang terjadi di kehidupan sebelumnya. Tanpa sadar air mata keluar dengan deras dari kornea mata yang jernih. "Aku mohon tolong lepaskan aku." Bayangan tentang penyiksaan yang dia dapat, kekerasan yang dilakukan oleh Evander semua semakin kembali menghantuinya. Tidak peduli seberapa kuatnya dia, tetep saja trauma masa lalu selalu menjadi bayangan. Evander menunjukkan keterkejutan melihat tangisan yang begitu menyedihkan. "Kenapa kau menangis? Apa ini juga salah satu trikmu?" Senna tidak menjawab, tatapan matanya menunjukkan ketakutan. Evander menjauhkan tubuhnya dariny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 17 Tebakan yang Tepat Sasaran

    Wajah Senna menjadi pucat saat mendengar suara dari Evander yang tiba-tiba memanggilnya. Tanpa banyak bicara Senna langsung mematikan panggilannya. Tangannya sedikit gemetar, berulang kali dia harus menghela nafas untuk menenangkan diri. "Senna, apa kau tuli? Cepat buka!" teriakan Evander semakin meras. Senna membuka pintu dengan perlahan.Tubuhnya langsung di dorong oleh Evander. Pria itu bahkan membalikkan tubuhnya menghantam ke tembok dengan keras. "Evander apa-apaan ini?" Senna mengerutkan keningnya menahan rasa sakit yang menjalar di punggungnya. "Apa kau akan berpura-pura tidak tahu tentang hal ini? Sejak awal aku sudah curiga karena kau melakukan hal-hal yang aneh ternyata itu bagian dari rencana licikmu dengan Presiden Yan itu?"Senna menatap Evander dengan penuh keheranan. "Apa yang kau bicarakan? Aku tidak tahu yang kau maksud!"Evander tersenyum sinis. "Oh, jadi kau berpura-pura tidak tahu sekarang? Sudah cukup bermain-main, Senna! Jika bukan karenamu yang menahanku aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 18 Membersihkan Setelah Melakukannya

    "Sayang!" Belinda mencoba untuk menutupi rasa cemasnya. Dia merangkul lengan Evander. "Aku mencarimu. Akhirnya aku menemukanmu juga."Evander menepis rangkulan tangannya. "Jangan mengalihkan pembicaraan. Katakan padaku apa ini semua kesalahanmu? Apa kau sengaja tidak melaporkan hal penting padaku?" "Sayang, bagaimana mungkin aku melakukannya? Aku bahkan--""Aku sudah menghubungi pihak Perusahaan S. Mereka mengatakan bahwa mereka telah menghubungimu sebelumnya. Kenapa? Kenapa kau melakukan hal seperti ini." "Sayang, maafkan aku. Aku lupa bahwa--""Belinda, sudah berapa lama kau menjadi sekretarisku, tapi kau justru melakukan kesalahan seperti ini atau kau memang sengaja?" "Tidak, aku sungguh--uh kepalaku pusing." Belinda memegang kepalanya dan tubuhnya hampir jatuh, Evander dengan cepat menahan tubuhnya. "Maaf, aku membuatmu menjadi stres dan pusing seperti ini. Ayo, aku akan mengantarmu ke kamar." Evander menopang tubuh Belinda. "Tunggu! Apa kau akan pergi begitu saja?" Senna men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 19 Jangan Lupa Perjanjian Kita Semalam

    "Kalau begitu, apa ini?" tanya Evander sambil menunjukkan sketsa yang diambilnya dari balik punggung Senna.Senna terkejut dan cemas, mencoba meraih kembali sketsa tersebut. "Itu... itu bukan apa-apa hanya coretan biasa! Berikan padaku!" ucapnya mencoba mengambil kembali gambar itu dari Evander. "Benarkah? Jika bukan apa-apa, kenapa kau begitu panik? Jarang sekali aku melihatmu seperti ini." ucap Evander tajam, dia membalik kertas' itu untuk melihatnya. Senna dengan cepat merebutnya. "Itu tidak penting! Kau ingin aku membantumu untuk bernegosiasi, kan? Ok, aku akan coba mengaturnya. Kebetulan aku juga ada proyek dengan Perusahaan S. Aku akan coba untuk mengungkitmu pada mereka." Senna dengan terpaksa memberikan bantuan demi melindungi rahasianya. Evander semakin curiga padanya. "Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran. Apa yang ada di kertas itu begitu penting? Beri tahu aku apa itu?" "Aku sudah bilang ini hanya coretan biasa. Tidak perlu memikirkan hal ini. Bukankah yang terpenting

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 20 Bukan Urusan yang Harus dibahas

    Evander menatap paman itu dengan tatapan tajam. "Paman, aku tidak akan pernah melakukannya. Aku akan mendapatkan kembali yang hilang, kau akan melihatnya sendiri, aku mampu atau tidak."Jones Qin hanya tertawa sinis. "Kamu hanya bisa membual, tapi lihatlah hasil kerjamu selama ini. Tidak ada yang percaya kau bisa mengatasi masalah ini."Evander menghela nafas. "Terserah kau mau merendahkanku, satu hal yang pasti, aku tidak akan menyerahkan posisiku sekarang apapun keadaannya."Jones Qin itu memandangnya dengan kerendahan, " Kau begitu percaya diri dapat mempertahankan posisimu itu. Evander, kita lihat saja apa kau berhasil untuk mendapatkan dukungan dari para direksi di waktu berikutnya." Pria itu pergi meninggalkan ruangan setelah mengolok-olok keponakannya. Saat dia keluar, Belinda berjalan menuju ke arahnya lebih tepatnya ke arah ruangan Evander. "Belinda, jika Samuel akhirnya terusir dari perusahaan ini, datanglah padaku. Kemampuanku untuk memuaskan wanita tidak lebih buruk dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 47 Selamat Tinggal, Mantan Suami (END)

    "Selamat pagi, istriku!" Evander menyapanya dengan lembut. Senna yang baru saja bangun, menatap Evander dengan waspada. "Ada apa denganmu? Jangan tersenyum seperti itu. Apapun yang kau lakukan, aku tidak ingin melakukannya lagi pagi ini," "Kenapa kau berpikir begitu? Aku hanya menyapa istriku. Jangan-jangan, kaulah yang menginginkannya lagi?" Senyum nakal terukir di bibir Evander. "Tidak mungkin. Sudahlah, aku tidak ingin membicarakan omong kosong. Lebih baik kau beritahu padaku, rencanamu untuk membuat pengajuanku di terima oleh perusahaan Z itu," ucap Senna. "Ini masih pagi, apa tidak bisa kita sarapan dulu. Masih ada banyak waktu tersisa untuk membicarakan masalah ini," ucap Evander mengulurkan sepiring american breakfast pada Senna. Senna meraih piring itu dengan ragu. "Evander, aku serius. Jangan mengalihkan pembicaraan!" "Istriku, kenapa kau begitu tidak sabar. Baiklah, aku akan mengatakan rencanaku. CEO dari perusahaan Z - Ren Zhou akan menghadiri pesta. Aku akan mendapat

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 46 Aku Tidak Bisa Menahannya

    Evander merasa tertekan saat melihat konfensi press, di mana Tuan Zhang mengundurkan diri dan menyerahkan posisinya pada Senna. Wanita itu telah sukses dalam mengambil alih kendali perusahaan. ."Jika seperti ini, Senna tidak akan membutuhkanku lagi. Bagaimana caranya bagiku untuk membuktikan diri agar bisa kembali padanya," gumam Evander. Di sisi lain, Tuan Zhang sedang mengumumkan keputusannya. "Dengan pertimbangan yang matang, aku sudah memutuskan untuk mundur dari dunia bisnis ini dan akan menyerahkan jabatan ini pada Senna sepenuhnya. "Tuan Zhang, apa ini bentuk kompensasi bagi Nyonya Senna? Apa Anda mengakui tentang apa yang telah Anda lakukan padanya?" Seorang wartawan tiba-tiba melontarkan pertanyaan. Senna dengan cepat menghentikannya. "Tolong jangan membahas itu saat ini!" Tuan Zhang dan Senna meninggalkan tempat itu. Meskipun Tuan Zhang ingin menanggapinya. Dia hanya bisa menyindir Senna di belakang. "Kenapa kau cepat-cepat mengakhirinya? Apa kau takut ketahuan karena ka

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 45 Senna, Kau Terlalu Kejam

    Sekertarisnya bertanya pada Senna, "Nyonya, haruskah aku menyiapkan pengawal yang lebih baik untuk menjaga saat pertemuan Anda dan Tuan Zhang. Aku takut Anda terluka lagi.""Tidak perlu, lagipula itu adalah tempat yang aku pilih. Pesan restoran untukku dan pasang kamera tersembunyi. Jika papaku ingin macam-macam, maka kita akan sebarkan semuanya," ucap Senna dengan yakin."Tapi, apa Nyonya sungguh akan mengorbankan diri Anda jika itu terjadi? Kenapa tidak mengirim orang lain untuk hal ini?" Sekertarisnya merasa khawatir. "Tidak bisa, karena aku yang harus menyelesaikan ini sendiri. Jangan khawatir, aku sudah terbiasa menanggung pukulan atau hal bejat lain yang orang itu lakukan!" Senna menujukkan ekspresi datarnya. ***Pertemuan pun tiba, atmosfer penuh ketegangan saat Senna dan Tuan Zhang berhadapan.Tuan Zhang mengepalkan tangannya lalu menyapa Senna dengan lembut. "Bagaimana kondismu? Harusnya kau membiarkanku mengirim dokter yang lebih baik."Senna menanggapi dengan sinis, "Tida

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 44 Jangan Harap Kau Dapat Mengalahkannya

    "Senna Zhang, kau tahu betapa khawatirnya aku padamu, tapi kau justru bermain-main?" Evander yang terburu-buru datang, dikejutkan dengan kenyataan yang membuatnya semakin marah. "Apa aku memintamu untuk khawatir sampai datang ke rumah sakit? Oh, kau pasti melakukannya untuk papaku, kan? Cepat saja, lapor padanya atau kau mau menyebarkan di internet?" ucap Senna dengan acuh tak acuh. "Senna, apa kau tidak tahu seberapa pedulinya aku padamu? Kau tidak perlu melakukan sampai sejauh ini. Bagaimana jika ketahuan?" ucap Evander. "Itu urusanku. Cepat kau pergi saja! Aku tidak ingin melihat wajah pengkhianat sepertimu!" usir Senna. "Aku bisa melakukan sesuatu untuk membantumu mendapatkan perusahaan!"Senna justru tersenyum meremehkan. "Seseorang yang telah menganggu semua rencanaku justru menawarkan bantuan? Yang benar saja. Kau bahkan di depak dari perusahaanmu sendiri." "Jangan meremehkanku. Jika aku dapat mengambil alih perusahaanku, apa kau akan mempercayaiku?"Senna memandang Evande

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 43 Melakukan Setelah Senna Tidur Nyenyak

    Evander tersenyum sinis mendengar komentar Senna. "Jika aku ingin membunuhmu tidak mungkin di tempat seperti ini. Cepat keluarlah!" Evander keluar dari mobil terlebih dahulu. Senna dengan ragu membuka pintu mobil. Angin malam berdesir menyapu kulitnya. Bulu kuduknya merinding saat Evander melangkah ke sebuah gedung. Helaan nafasnya begitu berat antara lega karena ada seorang resepsionis di gedung ini dan juga gugup karena memikirkan apa yang akan Evander lakukan di tempat seperti ini. Evander menggenggam tangan Senna. "Ayo, aku sudah memesan kamar untuk kita berdua.""Evander, apa kau yakin akan menginap di hotel kecil ini? Lebih baik kita pulang saja ke ibu kota. " ucap Senna berbisik. "Apa kau tidak takut, bisa saja ada roh roh halus penunggu hotel ini.""Kau terlalu banyak menonton film horor. Tenang saja, tidak akan ada sesuatu yang terjadi. Lebih baik kita menginap. Hari sudah larut, kau tidak ingin mengalami kecelakaan karena harus berkendara jauh dengan mata mengantuk, kan?"

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 42 Kau Tidak Sedang Merencanakan Pembunuhan, kan?

    Senna menatap pria itu dengan tatapan tajam. "Apa mungkin kau dan Evander...."Pria itu tertawa lembut. "Nyonya Senna, kau sepertinya akhirnya menyadarinya."Senna mencoba mengendalikan kemarahannya. "Tuan Seo, apa kau juga yang merekam percakapan kita lalu memberikannya pada Evander?"Pria itu mengangguk. "Ya, anak baptisku memintanya. Bagaimana bisa aku menolaknya?"Senna merasa kesal, "Ternyata kalian berdua telah menjebakku!"Senna sedikit bersyukur karena tidak terlalu bergantung pada Tuan Seo untuk menghancurkan Evander. Pantas saja pria ini begitu lambat saat Senna meminta bantuan tentang hal itu. Namun, ini tidak mengurangi kemarahannya. "Nyonya Senna, jika kau ingin menghancurkan ayahmu. Gunakan saja Evander. Jika kau menjadi istri yang baik dan mendapatkan cintanya, maka dia akan membantumu untuk mendapatkan apapun!""Tuan Seo, itu hal yang sia-sia. Aku tidak berbakat untuk merayu," ucap Senna. Tuan Seo menunjukkan seringai. "Benarkah? Bukankah kau berhasil merayu Yan sam

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 41 Permainan Evander

    ""Evander Qin, kau benar-benar licik. Bagaimana kau mendapatkan rekaman ini?" Senna merasa terkejut. Dia yakin bahwa dirinya berada di tempat yang aman. Bagaimana bisa hal ini bocor. Evander Qin tersenyum misterius. "Tidak ada yang tidak bisa aku lakukan jika aku mau. Kau tahu, informasi ini akan menghancurkanmu. Kau tidak punya pilihan selain melakukan apa yang aku inginkan!"Senna merasa tertekan, tetapi dia tidak mau tunduk pada Evander. "Tidak. Aku tidak mau menurutimu.""Baiklah. Aku akan masuk ke dalam dan membongkar semuanya. Bukankah sebentar lagi voting akan dimulai? Bersiaplah untuk Kehilangan posisimu!" Evander menujukkan senyum licik di bibirnya. Pria itu melangkah, tetapi Senna menahan tangannya. "Baiklah, aku akan melakukannya. Apa yang kau inginkan? Apa kau ingin aku membantumu kembali ke perusahaanmu atau kau ingin semua asetmu?""Bukan itu yang aku inginkan darimu. Aku dapat mengambil semua itu sendiri." "Cepat katakan! Jangan membuang waktuku.""Aku ingin kau memb

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 40 Membalas Dendam Pada Papa yang Licik

    Selama sebulan ini, Senna telah mempersiapkan segalanya untuk pembalasan kedua. Kini, dia sudah hampir sampai pada tujuannya. Tuan Zhang tiba-tiba datang mendobrak pintu. "Senna Zhang, apa-apaan ini? Kau ingin mengadakan rapat untuk menyingkirkanku?" "Bagaimana bisa aku menyingkirkan Papa? Selama ini aku bahkan selalu tunduk pada Papa. Kenapa Papa tidak tanyakan hal ini pada Paman? Pamanlah yang telah mengatur semua ini. Bukankah Paman adalah ketua dewan direksi." Tuan Zhang mengepalkan tangannya. "Tidak mungkin saudaraku akan melakukan ini. Senna, dengarkan aku, bahkan jika aku disingkirkan, kau harus tetap membantuku untuk bertahan. Jika perlu, tolak posisi sebagai CEO dan katakan bahwa kau sudah puas dengan posisi sebagai presiden pelaksana! Jika kau berani macam-macam, awas saja kau!" Tuan Zhang pergi dengan dipenuhi oleh kemarahan. Senna justru menunjukkan senyum licik di bibirnya. "Papa, kau bisa bertindak dominan untuk saat ini, tapi kau tidak akan bisa mengaturku lagi setel

  • Pembalasan Istri yang Kehilangan   Chapter 39 Melarikan Diri

    Senna memandang sepupu Evander dengan tajam, "Aku tidak masalah dengan pernikahan, asalkan kau siap untuk aku singkirkan seperti sepupumu itu.""Hei, apa kau memiliki kebiasaan seperti itu? Jika begitu tidak akan ada yang akan menikah denganmu.""Itu pilihanku sendiri, apa urusannya denganmu. Dengar ini! Jika kau tidak melakukan apa yang aku inginkan, aku bisa juga mendepakmu dan menguasai perusahaan sendirian," ucap Senna tegas."Senna, kau begitu sombong. Saat keluarga Zhang hancur maka kau akan menyesal telah menolak tawaranku dan aku tidak akan memberikan--""Kau tidak mau memberikan saham padaku? Baiklah, bersiaplah untuk kehancuran yang lebih besar sampai perusahaan keluarga kalian tidak bisa bangkit lagi!""Hei, jangan begitu! Baiklah! Aku akan melakukan apa yang kau inginkan.""Kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi. Kau harus cepet mengurus semuanya." Senna kemudian berdiri dan meninggalkan pria itu. Saat Senna keluar, seseorang tiba-tiba menarik tangannya yang membuatnya

DMCA.com Protection Status