Beranda / Urban / Pembalasan Dua Halilintar / 2. Aku adalah Bagas

Share

2. Aku adalah Bagas

Penulis: Ideabadar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

James mendapatkan semua informasi tentang Bagas, tubuh yang sekarang menjadi tempatnya hidup.

[Transfer kehidupan Bagas didapatkan]

Jadi, James mendapatkan tubuh seorang pemuda yang masih bersekolah. Tak peduli apapun dengan tubuh itu, James tetap akan membalas dendam untuk dirinya. Namun, dia tahu bahwa dia sudah diberikan tubuh tersebut. Dia pun akan menggunakan identitas dari Bagas.

Mulai sekarang, dia akan menjadi Bagas!

Bagas menggunakan kemampuannya, dia memanjat goa itu ke atas. Baginya, itu adalah sesuatu yang mudah. Namun, dia sedikit kesulitan karena tubuh pemuda itu tidak pernah terlatih. James harus menyesuaikan dirinya dengan tubuh Bagas.

Hap!

Bagas melompat dan menaiki bebatuan, di bawah sana jurang yang dalam. Pengalaman James diterapkan. Dia pun mencapai atas dengan kemampuannya dan dapat keluar dari jurang. Saatnya untuk kembali, tapi langkah Bagas terhenti sejenak dan melihat ke arah jurang.

Ibu dari pemuda bernama Bagas! Tiba-tiba ada airmata yang menetes begitu saja.

James tahu, itu semua karena tubuh itu adalah milik Bagas.

Kini, dia Bagas! Semua yang pernah dialami Bagas, menjadi bagian dari James.

***

Rumah besar keluarga Mahmud.

”Dayang, apa semua sudah beres?” Romi menopang dagunya, melihat ke arah isterinya, Dayang. Mereka sedang di meja makan.

”Tentu saja, suamiku! Laporan diterima, dan mereka sudah menghabisi Bagas dan memastikan kematiannya di dalam jurang!” senyum Dayang terlihat licik.

”Bagus! Dengan begini, tidak ada yang tersisa dari Ayah untuk memberikan seluruh hartanya. Kita hanya perlu berbagi pada dua adik, dan aku yang tertua!”

Romi tahu, mereka saudara berempat. Kakaknya, ayah dari Bagas meninggal saat kecelakaan mobil. Tersisa; Romi anak kedua, Sinta, dan Evan. Untuk kedua adiknya, Romi bisa melakukan apapun untuk mendapatkan harta lebih banyak. Kini, semua penghalang sudah tidak ada. Pewaris terbanyak, pastilah Romi.

He.. he... he..

Romi tertawa kecil.

”Ayah! Aku pulang!” suara Rianti cukup keras dan masuk ke ruang besar tersebut.

Romi tersenyum melihat kedatangan putrinya, tapi segera matanya tak bisa berhenti melotot. Hal itu karena, di belakang Rianti, ada satu sosok yang ikut masuk beberapa meter dari Rianti. Lelaki itu adalah .... Bagas!

”Bagaimana ..., Bagas bisa pulang?”

”Oh, Bagas!” Rianti menengok ke belakang, melihat sekilas pada Bagas yang bajunya terlihat sangat kotor.

”Aku juga merasa mual saat masuk, Ayah. Lihat saja, dia seperti gembel! Tiba-tiba saja dia datang dan mengikutiku!” Rianti bergegas masuk ke dalam dan menuju ke kamarnya.

Bagas terlihat santai dan melihat ke arah Romi dan Dayang. Sedangkan, Romi dan Dayang terpaku di tempat duduknya.

”Bagaimana ... Kamu ...!” mata Dayang tak bisa berhenti melihat tubuh Bagas dari kepala hingga ke kaki. Dia seperti baru saja bermain tanah dan seluruh pakaiannya nampak kotor dan sobek.

”Tidak perlu heran, Paman dan Bibi! Aku baru saja pulang, tapi ingatlah. Api akan dibalas dengan api!”

James mencoba untuk menahan dirinya, dia harus mempersiapkan segalanya untuk membalaskan dendam pemuda bernama Bagas. Saat ini, James harus memaksimalkan waktu dengan kesempatan yang diberikan dan membalaskan dendam atas Bagas dan dirinya. Semau itu, butuh persiapan.

Dia adalah ahlinya, pembunuh paling tepat dan tidak terkalahkan.

”Apa maksudmu, Bedebah!” Romi berdiri dari duduknya, beberapa pelayan tampak kaget akan hal itu. Mereka yakin, akan ada penyiksaan lagi untuk Bagas. Semenjak kecil, setelah ayahnya, Arga meninggal. Bagas selalu mendapatkan perlakuan buruk bersama Ibunya. Kali ini, dia pasti akan disiksa kembali.

”Tenang Paman! Akan ada waktu yang tepat untuk membalas!”

”Anak sialan!”

Krak! Plak! Plak!

Romi mendorong kursi hingga terjatuh ke belakang, dia berjalan dengan cepat dan mengarahkan tangan kanannya yang besar ke arah pipi Bagas yang berdiri tenang.

Woooshh!

Tidak mungkin!

Para pelayan menutup mata mereka, mereka tak sanggung melihat tuan Bagas selalu disiksa, lagi dan lagi.

Tamparan kuat itu mengenai angin kosong, bahkan Bagas menghilang dari hadapan Romi.

”Dia ...!” suara Dayang, dia melihat ke arah masuk. Bagas berjalan santai memasuki areal ruang dalam dan menuju kamarnya.

Bagaimana bisa?

Romi memutar tubuhnya dan melihat punggung Bagas berjalan santai, itu seperti sebuah sihir dan bocah itu seperti menghilang.

”Tenang saja, Paman! Saatnya akan tiba untuk pembalasan!”

Mata Bagas menyamping dan memperhatikan Romi dan Dayang. Dia pun masuk dan menuju kamarnya. Hal itu membuat Romi terganggu jantungnya, berdetak tak karuan. Bocah yang selalu ketakutan itu! Dia berbeda!

”Suamiku! Suamiku!”

Romi terduduk kembali, dia mencoba mengatur napasnya. Dia kaget!

”Tenang Suamiku, ini pasti kesalahan. Aku akan menghubungi mereka! Mereka telah berani berbohong!”

Romi masih mengatur napasnya, dia hampir saja kena serangan jantung. Rencana mereka gagal total.

***

Mulai sekarang, semua akan berbeda!

[Waktu kesempatan hidup; 60 Hari]

Pesan mekanis muncul di depan Bagas. Dia segera membuka bajunya dan mandi. Mengganti baju dan dia tak punya banyak waktu. Dia menuju ke ruang kakeknya, Mahmud. Lelaki itu, adalah satu-satunya keluarganya yang tersisa sekarang. Ingatan tubuh Bagas, penyiksaan yang selalu diperoleh dan kakeknya yang menyayangi dirinya. Namun, sang kakek sakit dan hanya bisa berbaring.

Bagas tahu sekarang, sang kakek memang dibiarkan hidup karena dia belum membuat keputusan soal seluruh harta yang ditinggalkan. Jika meninggal tapi belum memberikan warisan harta, maka semua harta akan hangus dan disumbangkan.

Ngeeekkk!

Bagas membuka pintu, dua pelayan ada di dalam kamar megah kakeknya. Sang kakek, Mahmud membuka matanya. Dia sulit bergerak dan tangannya mengarah pada Bagas yang masuk ke kamarnya. Tangan Mahmud bergerak perlahan dan memberi kode Bagas untuk mendekat.

”Kakek sudah makan?” suara Bagas. James sudah mendapatkan semua data dari kehidupan Bagas, penyatuan jiwa itu juga merupakan andil dari Bagas. Dia harus menyelesaikan segalanya dengan waktu yang diberikan.

Anggukan kepala Mahmud, rambutnya yang putih dan airmatanya menetes. Mulut Mahmud bergerak tapi tak ada suara yang keluar.

Ding!

Pesan mekanis.

[Anugerah kehidupan, anda memiliki tiga permintaan selama masa kesempatan waktu. Anda bisa melakukan tiga permintaan]

Jadi ..., ini seperti buff di dalam game. Karena ini adalah permainan Bagas akan membuat keputusan.

”Menerima, satu permintaan. Sembuhkan kakek secara total!”

[Permintaan pertama dikabulkan]

[Menetralisir racun yang mematikan semua pergerakan tubuh]

Racun!

Woooshhh!

Brak!

Pintu didobrak!

”Apa yang kamu lakukan Bocah!” suara teriakan dari Romi dan dua pengawal. Mereka masuk karena mendapatkan kabar bahwa Bagas memasuki kamar ayahnya, Mahmud. Romi berteriak marah.

”Apa kamu ingin membunuh Kakekmu!” teriak Dayang lagi.

Bagas berdiri dan berbalik ke arah mereka.

”Aku sangat menyayangi Kakekku, untuk apa aku membunuhnya? Justru, aku curiga pada kalian kenapa marah padahal aku adalah cucu yang ingin melihat kakeknya,” suara tenang Bagas. Dia adalah seorang pembunuh yang sudah sangat lihat dengan semua kondisi.

”Usir bocah itu, bawa keluar cepat!” perintah Romi. Dua penjaga sigap, segera bergerak dan mencengkeram kedua bahu Bagas.

”Hentikan, Romi!”

Sebuah suara mengagetkan mereka semua, dua perawat bahkan tak percaya dan melotot melihat kakek Mahmud bangun dari tidur panjangnya. Dia duduk dan matanya menyala.

”Apa yang kamu lakukan pada cucuku!” teriak Mahmud tegas.

”Ayah! Ayah sudah bangun?”suara Romi kaget.

Mahmud menyibak selimut, dia bahkan bangkit dan berdiri dengan tegak. Meskipun, dia sudah tua, tubuhnya sedikit membungkuk.

Dua penjaga melepaskan bahu Bagas dan ketakutan.

”Jawab aku, apa yang kamu lakukan!” teriak Mahmud.

”Tidak Ayah! Tidak Ayah! Aku hanya mengkhawatirkan kesehatan Kakek! Kalau begitu, kami pamit dulu!”

Mereka segera pamit dan meninggalkan Mahmud dan Bagas. Dua perawat dimint pergi oleh Mahmud. Tersisa Mahmud dan Bagas.

”Apa yang sudah terjadi selama lima tahun ini, Bagas? Aku seperti mayat yang tak bisa bergerak,” Mahmud yang tua itu duduk di pinggir kamarnya.

Bagas ikut duduk di sebelah Kakeknya.

”Kakek telah diracuni. Semua karena mereka ingin harta Kakek. Kakek percaya atau tidak, tapi itu kenyataannya!”

Suara tegas Bagas, tanpa takut apapun. Waktunya tidak banyak, dia harus membalas semua orang yang menyakiti Bagas dan James.

Mahmud terdiam.

”Kamu bukan Cucuku, Bagas!”

Bagas menatap kakeknya tak percaya. Apakah kakeknya tahu?

Bab terkait

  • Pembalasan Dua Halilintar   3. Mereka Benar-benar Ingin Mati

    ”Kamu bukan cucuku!” suara Mahmud pelan.Bagas tak bisa berkata apapun. Dia masih diam.”Kamu tidak perlu bingung, Bagas! Aku tak peduli apapun soal kamu telah berubah. Aku yang merawatmu sejak kecil sejak ayahmu meninggal. Dan, sepuluh tahun yang lalu aku tiba-tiba lumpuh. Mungkin, sepuluh tahun sudah membuatmu banyak berubah bukan?”Senyum Mahmud terlihat. Benar! Mana mungkin kakeknya itu tahu!”Kakek!”Ada airmata yang tiba-tiba menetes, James tahu bahwa itu adalah perasaan yang begitu melekat pada fisik yang kini menjadi tubuhnya. Jadi, mereka berbagi takdir dan juga perasaan. Sedangkan, James tidak memiliki keluarga sejak kecil. Dia dididik sebagai mesin pembunuh. Dia tidak memiliki keluarga.***Pagi itu, Bagas pergi ke sekolah. Meskipun memiliki waktu yang terbatas, Bagas tetap sekolah dan memberikan kesan baik. Dia bersekolah sambil mempersiapkan pembalasan dendamnya.”Tuan sudah siap?” itu adalah suara Morgan. Morgan adalah salah satu pembantu di rumah, dia adalah pelayan yan

  • Pembalasan Dua Halilintar   4. Penangkapan Petugas Kepolisian

    Pemuda pertama menyerang Bagas paling depan.Bug!Pemuda penyerang terjerembab ke depan, Bagas melewati orang pertama seperti angin dan tak terlihat. Tangan kananya berputar dan menghantam bagian belakang leher pemuda pertama. Dua orang menyerang bersamaan. Bagas melesat lebih dulu dan menghancurkan kedua perut mereka bersamaan.Bug!AAAAHH!Tiga orang tumbang.[Semua kemampuan anda sebagai Assassin pembunuh diaktifkan]Wooosh! Wooosh! Wooossh!Bug! Bug! Brak! Brush!Semua mata tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Bagas melewati semua penyerangnya dan menjatuhkan mereka. Ini seperti dalam film kungfu atau bahkan seorang pembunuh. Bagas bergerak bagaikan angin dan menghancurkan para penyerang tersebut. Tersisa satu orang, Natan. Bagas berjalan menatap Natan dengan jarak satu meter.Mereka saling berpandangan.”Sial!” teriak Natan, dia berlatih beladiri dan kemampuan kakinya sangat lentur dan baik, kakinya refleks berputar dan mengarah ke kepala Bagas. Mata Bagas melihat pergerakan c

  • Pembalasan Dua Halilintar   5. Rencana Pertama, Menyusupkan Orang

    ”Jadi ..., apa maklumatnya?” suara lelaki bernama Khalid, dia sudah tak sabar.Khalid tak percaya, dia harus bertemu dengan seorang remaja yang kini duduk di depannya. Tak peduli apapun, remaja itu terliht cuek dan menyeruput minuman di salah satu tempat restoran sederhana ini. Tempat ini tentu sangat sederhana, dan Khalid terpaksa datang, karena telepon penting.”Aku sedang menunggu kata-katanya!” suara remaja itu sambil terlihat menggoyangkan kepalanya naik dan turun.Remaja yang memakai jaket itu melihat santai ke kanan dan ke kiri, sambil meminum jus jeruknya. Ada alat di telinganya.Sial! Khalid menggerutu. Namun, dia benar-benar penasaran. Dia sendiri melihat bungkusan jasad James saat malam pembunuhan itu terjadi. Semua di Dark Head sudah tahu, bahwa James sudah dikonfirmasi dibunuh.”Oh ya ..., siapa namamu, Bocah ...” suara Khalid terhenti.”Tunggu ...!” remaja itu terdengar mendengarkan arahan.Khalid penasaran dan menunggu.”Shadow Eagle bilang, terima kasih untuk malam itu

  • Pembalasan Dua Halilintar   6. Memberi Pelajaran dengan Cepat

    ”Cepat merangkak ke sini seperti anjing dan mintalah ampun!” teriak Natan lagi.”Bagaimana kalau aku tidak mau?” kata Bagas.Mata Natan membulat, dia tahu bagaimana kekuatan aneh yang dimiliki Bagas sebelumnya. Tiga puluh anak buahnya di sekolah dihajar dengan cepat.”Aku akan menyiksa Nadia!”Bagas tersenyum kecil, ”Lakukan saja, dan aku akan melepaskan kepalamu dari tubuhmu!”Kali ini, Natan dibuat gemetaran. Dia sudah berlatih bela diri dan menjadi orang yang kuat, dia menjadi orang yang selalu bertarung dan banyak memenangkan pertarungan. Kini, dia benar-benar gemetaran pada Bagas yang dahulu tiap hari disiksanya.”Jangan main-main denganku! Aku tidak akan membiarkanmu dan Nadia hidup tenang! Kalian semua adalah para pelayan dengan kasta rendah!”Teriak Natan tak bisa lagi menguasai dirinya, kini dia berada di antara para preman yang sudah disewanya. Ayahnya juga mengizinkan Natan untuk menghajar Bagas, dia telah kurang ajar kepada ayahnya itu. Jadi, Natan akan menghabisi Bagas ta

  • Pembalasan Dua Halilintar   7. Serangan Pembunuh Datang

    [Serangan cepat, peluru dengan kecepatan tinggi]Sense dari kekuatan Bagas, sebagai kekuatan assassin yang sudah berurusan dengan senjata dan peluru setiap harinya. Sense miliknya bekerja dengan baik ditambah dengan kemampuan sistem yang muncul di depannya.Bagas memegang kedua pundak Mahmud dengan cepat dan menariknya ke sisi kursi lainnya.Dor!Kursi busa yang sebelumnya diduduki Mahmud meledak, peluru itu menembus kursi.AAAAAAHHHHH!Teriakan salah satu pengawal yang berada di belakang kursi, dia terkena peluru tersebut setelah menembus kursi. Kakinya terkena peluru tersebut.”Sembunyi di sini, Kakek!” teriak Bagas. Satu orang pengawal membawa pengawal yang tertembak, dua orang yang tersisa segera melindungi Mahmud. Bagas membawanya di balik lemari dan dinding. Semua orang di rumah itu panik, termasuk Morgan dan Nadia.[Aktifkan Skill Magic Assassin]Kepanikan terjadi, Bagas fokus dan menghidupkan semua inderanya. Dan, kemampuan magic assassin terbuka. semua pandangannya berbentuk

  • Pembalasan Dua Halilintar   8. Pertarungan Sengit, Pembunuh yang Diburu

    ”Pemuda yang berani. Jadi ..., sebelum aku membunuhmu. Katakan padaku, siapa kamu sebenarnya?” Regard berusaha tenang. Bocah di depannya, tetap saja seorang bocah. Pengalamannya masih sangat jauh. Namun, dia penasaran. Siapa sebenarnya bocah tersebut.”Pertanyaanmu itu salah, Regard. Seharusnya, kamu bertanya setelah berhasil melubangiku dengan senjata di balik pinggangmu itu. Seorang pembunuh tidak akan terlalu banyak bicara, karena ketika kamu bicara maka musuhmu sudah lebih dulu mengincarmu!””Bocah sialan!”Wosh!Tangan Regard bergerak, mengambil pistol di balik pinggangnya. Dia sudah kesumat, memutar pistol itu ke arah Bagas yang masih berjalan ke arahnya. Kali ini, dia tak akan selamat.DOOOR!Sepersekian detik, peluru itu dihindari oleh Bagas. Arah peluru itu di kanan Bagas.Tidak mungkin! Dari jarak yang hanya 7 meter, pemuda itu masih bisa menghindar.DOOOR!Kali ini pasti kena.Bagas menggeser dengan cepat kepalanya ke kanan, peluru itu mengenai dinding di belakang Bagas. Ba

  • Pembalasan Dua Halilintar   9. Rumah Pembunuh, Sky Wing!

    Ding![Tingkatkan kemampuan anda, skill Magic Assassin akan meningkat dengan latihan fisik]Tap! Tap! Tap!Sistem pemberitahuan, Bagas sudah keluar di pagi petang. Dia berlari mengitari beberapa perumahan. Tidak ada waktu cukup untuk bersantai, waktu untuk balas dendam tidak lama. Tujuan hidupnya, hanyalah untuk membalas dendam.Khalid sudah dihubungi oleh Bagas, mengatasnamakan nama James. Khalid harus menyembunyikan kematian Regard. Alasan paling tepat adalah, dia ketahuan dan melawan petugas. Jasad Regard disembunyikan dan dibuang untuk menghilangkan jejak. Itu adalah tugas Khalid.Rencana selanjutnya dari Dark Head, Bagas mendapatkan laporan dari Khalid. Mereka memiliki misi yang besar, dan itu akan membuat gerakan paling besar yang pernah dilakukan oleh Dark Head. Misi ini, adalah misi terbesar yang pernah mereka lakukan.Bagas menebak, misi ini tentu adalah misi yang sangat penting. Bahkan, Khalid belum mendapatkan informasi secara menyeluruh dan hanya sebatas persiapan rencana

  • Pembalasan Dua Halilintar   10. Penyelidikan untuk Misi Gabungan

    Domar, senior pembunuh dari Sky Wing melihat salah satu seniornya, menyerang dengan baik ke arah bocah sekolah itu. Sudah berakhir!Brush!Tidak mungkin!Mata Domar melotot tak percaya, sepersekian detik, saat pisau bawahannya hampir mengenai leher bocah itu. Penyerang itu terdorong ke belakang dengan kekuatan besar, bocah itu mengerakkan pukulannya dan masuk lebih dulu ke perut pasukan Domar.Bug! Brush!Tubuh junior itu bergulingan, dia terseret dan berhenti. Dia hendak bangun, tapi masih memegangi perutnya yang remuk. Organnya seperti hancur. Empat orang tersisa, termasuk Domar. Mereka melihat bocah itu. Empat orang bersiap, sepertinya mereka harus bergerak bersama untuk membunuh anak itu dengan cepat.”Aku tidak punya waktu, majulah kalian bersamaan!”Benar-benar bocah sombong. Domar kehabisan kesabaran, dia mempersiapkan dua dagger tajam di kedua tangannya.”Maju dan cabik-cabik dia!”HIIIIAAAAAAA!Domar maju, diiringi tiga orang juniornya di sekitarnya. Mereka berlari dengan zig

Bab terbaru

  • Pembalasan Dua Halilintar   55. Akhir adalah Awal, James dan Bagas

    James membuka matanya, cahaya silau membuat matanya sulit untuk melihat. Ada sosok bercahaya yang muncul dan menyilaukan matanya.”Apa yang kamu inginkan sebagai permintaan terakhirmu, James?”Suara dari sosok bercahaya itu sangat menyejukkan.Benar! James masih memiliki satu permintaan.”Apakah permintaanku akan dikabulkan, apapun itu?””Tentu saja, kamu telah menjalankan misi dengan baik.””Aku ingin bertukar kembali, biarkan pemuda yang bernama Bagas kembali dan biarkan aku yang pergi dari dunia.””Permintaanmu dikonfirmasi, apakah kamu tidak punya keinginan lain?”James tersenyum, ”Tidak ada, itu sudah cukup! Aku sudah membalaskan dendamku. Itu sudah cukup!””Baiklah, sekarang pergilah!”Wosh!Angin berhembus kencang, menghempskan tubuh James. Dia terjatuh dalam kekosongan, dia terus terjatuh. Dan, seseorang melayang ke atas mendekatinya.”Tuan James!”Mata James tak percaya, itu adalah jiwa dari Bagas. James tersenyum dan meraih tangan Bagas.”Bagas ..., hiduplah dengan baik. Sel

  • Pembalasan Dua Halilintar   54. Misi Terakhir untuk James

    Beberapa bulan yang lalu.Thomas dan Peter sedang berbincang di ruang tertutup.”James bisa menjadi ancaman untuk Dark Head, dia terlalu berbahaya!” Thomas mengatakan hal itu sambil meminum soda di atas meja. Dia paling suka minuman soda tawar.Tuk! Tuk! Tuk!Peter menggerakkan jari tangan kanannya di meja, dia melakukan hal itu refleks ketika sedang memikirkan sesuatu. Dia menangkap apa yang dibicarakan oleh Thomas, sang pemimpin Dark Head. Bisa dikatakan, James saat ini memiliki segalanya. Kekuatan sebagai Assassin tidak diragukan lagi, bahkan mungkin kemampuannya setingkat dengan Thomas.Jika James ingin mengambil tahta kepemimpinan Dark Head, maka dukungan untuknya mungkin saja ada karena kekuatan James bisa diandalkan. Saat menentukan pemimpin Dark Head, maka pertarungan memperebutkan kursi pemimpin adalah dengan pertarungan. Siapa yang menang, maka dia akan menjadi pemimpin Dark Head. Dan, Thomas merasa terancam jika James berambisi untuk mengambil kursi pemimpin Dark Head.Saat

  • Pembalasan Dua Halilintar   53. Melawan Tujuh Pemimpin Terkuat (3)

    [Tubuh anda bisa terluka dan merasakan sakit, tapi anda tidak akan mati hingga waktu yang ditetapkan berakhir][Waktu tersisa 00.19 menit]Peter melompat, dia menebas Bagas dari atas. Serangan yang kuat dari pedang tajam, jika itu mengenai tubuh manusia pasti akan terbelah dengan ketajaman pedang yang kuat tersebut.Wosh!”Gerakanmu masih saja lambat seperti dulu, Peter!”Klang!Bagas memegang dagger terbalik, arah ketajamannya ke belakang dan menahan pedang Peter yang menyerang dari atas.Slash!Bagas membalas dengan mengincar leher Peter dengan dagger di tangan kiri, Peter segera memutar tubuhnya ke belakang menghindari serangan cepat dari Shadow Eagle. Beberapa helai rambut Peter terpotong, serangan James memang cepat. Peter mampu menghindari di saat yang sangat tepat.Bagas hendak menerjang Peter yang menghindarinya, tapi dua orang dari sisi berbeda mengincari bagian perut kanan dan kirinya. Itu adalah serangan dari Noris dan Ruby. Kedua senjata itu menghimpit tubuh Bagas karena d

  • Pembalasan Dua Halilintar   52. Melawan Tujuh Pemimpin Terkuat (2)

    Dor!Tembakan Rendy menembus tubuh orang yang diincarnya, dia tidak ingin mati sendirian. Dia harus membawa Shadow Eagle ke neraka bersamanya. Mata Rendy mulai buyar, dia merasa napasnya tercekik karena pedang yang menancap di tubuhnya sudah menghancurkan organ dalamnya. Dia tak mampu lagi bertahan, kematian sudah di depan matanya.Saat dia terjatuh ke tanah, pandangan terakhirnya adalah seseorang yang sudah ditembaknya bukanlah Shadow Eagle. Melainkan, Tora. Sekali lagi, dia hanya bisa menghembuskan napas terakhirnya.Shadow Eagle, adalah pencabut nyawa yang datang dari neraka.Bruk![Magic Exchange, Aktifkan]Sekali lagi, Bagas menggunakan kemampuan perpindahan tubuhnya. Kali ini, dia memindahkan tubuhnya dengan Tora yang berada di depannya, berjarak dengan Peter dan Rendy. Tembakan itu tepat mengenai bagian perut Tora.Srak!Tora terpental ke belakang dan terjatuh, tersisa Bagas dan Peter. Keduanya saling berpandangan, Peter masih belum percaya dengan dua hal yang baru saja terjadi

  • Pembalasan Dua Halilintar   51. Melawan Tujuh Pemimpin Terkuat (1)

    [Bunuh target Assassin, kalahkan mereka semua. Waktu anda 00.29 menit]Bagas tersenyum, semua target sudah berada di sekelilingnya. Tidak perlu untuk menghabisi mereka satu-persatu. Kesempatan datang, dan dia memburu waktunya yang tidak lama lagi berakhir. Mungkin, sistem yang muncul tersebut hanya memberikan waktu yang terbatas. Namun, Bagas sudah berterimakasih tentang hal itu. Kesempatan untuk membalas dendam dan kesempatan itu akan digunakannya dengan sebaik mungkin.”Serang!” teriak Gery, pemimpin Lucifer.[Stealth aktif, speed step aktif][Seluruh stat Assassin dimaksimalkan]Aura membunuh yang kuat, Bagas mampu merasakan dengan baik bahwa tujuh pemimpin organisasi pembunuh itu hanya memiliki satu tujuan. Memburu dan membunuhnya, mereka semua bersatu dan mengeroyok satu orang.Wosh!Klang!Kecepatan serangan, mereka semua adalah para ahli karena menjadi pemimpin organisasi pembunuh. Tujuh ketua dari organisasi pembunuh menyerang, mencari celah kelemahan Shadow Eagle. Satu serang

  • Pembalasan Dua Halilintar   50. Janji Suci Dua Pembunuh

    Beberapa Bulan yang lalu.Dua orang sedang berada di ruangan Dark Head, salah satu di antara mereka berdiri dan menahan tubuhnya dengan tangan kanannya.”Jadi ..., kamu akan menjalankan tugas rahasia dari Ketua, James?” tanya lelaki yang berdiri, dia melihat wajah James yang masih duduk, dari arah samping. James sedang melihat televisi, film kesukaannya sedang tayang. Film tentang alam dan kehidupan alam bebas. Pandangan mata James tertuju dan begitu tertarik pada film tersebut.”Tentu saja, Peter. Dan, seperti yang aku katakan sebelumnya. Setelah ini berakhir, aku akan pensiun.”Peter diam sejenak, dia masih mengukur, apakah James benar-benar mengatakan yang sesungguhnya atau itu hanya trik. Siapa yang tidak tergoda untuk mendapatkan posisi tinggi di Dark Head? Berlimpah uang dan kekuatan, mereka menjadi kontrol atas negara ini dari balik layar. Dan, kenapa James yakin untuk berhenti.Mereka yang telah menjadi pembunuh, adalah mereka yang sudah berlumuran darah. Mereka haus akan dara

  • Pembalasan Dua Halilintar   49. Bertemu Tujuh Pemimpin Organisasi Pembunuh

    Drap!Drap!Drap!Suara langkah kaki, puluhan orang segera memasuki gerbang memasuki istana negara. Mereka baru saja turun dari mobil besar, mereka adalah rombongan Jenderal Bison dan pasukannya. Puluhan orang mengikuti Jenderal Bison. Mereka turun dari mobil-mobil mereka karena kondisi terlihat sangat kacau.Banyak sisa-sisa pertempuran! Pasukan militer dan juga para pembunuh yang tergeletak. Pertarungan besar sudah terjadi hingga di luar istana negara.Bison berhenti, seluruh pasukan di belakangnya pun ikut berhenti. Bison mengeluarkan kotak rokok dari balik bajunya. Mengambil satu batang rokok dan menyalakannya dengan korek, suara kretek terdengar dan Jenderal Bison mulai menghisap rokok. Dia ingin menghabiskan rokoknya meskipun satu batang.Dia merasa bahwa itu akan cukup memberi kesempatan bagi para pembunuh untuk menghabisi presiden dan para menterinya. Dan, saat itu juga ..., Bison akan datang seolah semua pembunuh adalah pemberontak. Rencana terbaik sudah disiapkan Bison. Dia

  • Pembalasan Dua Halilintar   48. Aku Sudah Kehabisan Waktu untuk Kalian (2)

    Srak!Tubuh Bagas terhempas ke belakang, dia terduduk. Jenni yakin, tembakannya tidak meleset dan mengenai perut Shadow Eagle. Jenni merasakan sakit luar biasa di pundaknya, dagger milik James masih menancap di bahunya.Srak!Jenni mencabut dagger tersebut, darahnya menetes membasahi bajunya. Argus segera mendekati Jenni.”Kamu tidak apa-apa, Jenni?” tanya Argus.”Lebih dari itu, apakah ini sudah berakhir?” mata Jenni masih belum percaya dan dia masih melihat ke arah Shadow Eagle yang masih diam.[Health aktif, penyembuhan terhadap luka dilakukan otomatis][Tugas anda belum berakhir, anda adalah mesin pembunuh para Assassin][Waktu tersisa 60 menit]Benar!Mata Bagas terbuka, dia merasakan energi menjalar ke seluruh tubuhnya. Tubuhnya mulai bergerak.Argus dan Jenni benar-benar kaget, ada gerakan dari Shadow Eagle. Dari kejauhan, Khalid dan inspektur Jodi masih melihat dari kejauhan dan bersiap.”Tidak mungkin!” teriak Jenni dan berdiri kepayahan, lukanya masih terbuka.”Sudah kubilan

  • Pembalasan Dua Halilintar   47. Aku Sudah Kehabisan Waktu untuk Kalian (1)

    Serangan datang dari semua arah menuju Bagas. Pemulihannya sudah berjalan, meskipun luka Bagas dapat sembuh tapi tetap saja rasa sakitnya dirasakan oleh Bagas. Inspektur Jodi dan Khalid juga menghadapi beberapa pembunuh lainnya. mereka mampu bertarung dengan baik sehingga Bagas tidak perlu khawatir pada mereka.”Awas, James!”Woosh!Khalid melihat dari jarak cukup jauh, dia membereskan dua pembunuh dengan senjatanya. Kedua pembunuh jatuh dan Khalid melihat pusat serangan adalah James yang masih terluka. Dengan kecepatan tinggi Khalid berlari dan bersiap menerjang para pembunuh yang menyerbu James.Namun, Khalid berhenti karena Shadow Eagle menggunakan tangan kirinya untuk memberi isyarat jangan ikut campur. Khalid tak percaya, dia pun segera menghentikan langkahnya. Bagaimana mungkin James yang sudah terluka akan menang melawan para pembunuh inti dari tujuh rumah pembunuh?[Magic Assassin Stealth]Tidak mungkin!Kini, Khalid melihat dengan matanya sendiri. Tubuh James yang tertutup to

DMCA.com Protection Status