Berhubung Theresa sudah bukan lagi anggota Keluarga Lestari, Ricardo sudah bisa dengan bebas mengejar Theresa. Lagi pula, peluang keberhasilannya sangat tinggi. Jadi, dia tidak mungkin membiarkan Calvin merebut Theresa dengan cara yang begitu licik.“Tuan Ricardo, Theresa cuma seorang wanita, sedangkan kita itu teman. Memangnya kamu perlu bermusuhan denganku hanya demi seorang wanita?” tanya Calvin dengan ekspresi suram.“Seharusnya aku yang bertanya begitu padamu! Calvin, apa kamu yakin mau bermusuhan dengan Keluarga Warren?” ujar Ricardo dengan tatapan dingin.“Kamu ....” Calvin sangat marah setelah mendengar ancaman Ricardo. Kekuatan dan latar belakang Keluarga Liem tidak sehebat Keluarga Warren yang merupakan salah satu dari empat keluarga besar. Namun, ayahnya sudah secara tidak langsung mengambil alih atas Keluarga Lestari. Dengan adanya dukungan Keluarga Lestari, dia tentu saja tidak takut pada Keluarga Warren, apalagi Ricardo.Namun, setelah memikirkan rencana besar ayahnya, Ca
Saat ini, Theresa dan Lukas sedang berada dalam kesulitan dan membutuhkan pertolongan. Ricardo ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk membantu Theresa agar bisa memenangkan hati Theresa.Untungnya, Ricardo datang tepat waktu dan berhasil membantu Theresa terlepas dari kesulitan. Jadi, kesan buruk Theresa terhadap Ricardo juga sudah berkurang banyak.“Kamu mau membantu kami?” tanya Lukas dengan gembira dan bersemangat.Keluarga Warren adalah salah satu dari empat keluarga besar di Jenggala. Kekuatan dan latar belakang mereka sangat mendalam. Jika bisa mendapatkan bantuan Ricardo dan Keluarga Warren, Lukas dan Theresa pasti bisa kembali ke Keluarga Lestari atau merebut kembali kendali atas Keluarga Lestari.“Benar! Om Lukas, kalau kamu butuh bantuan, katakan saja. Aku pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk membantumu!” jawab Ricardo dengan suara lantang.“Bagus! Bagus sekali! Ricardo, aku dan Theresa pasti akan sangat menghargainya kalau kamu bisa membantu kami kembali ke Keluarga Lest
“Pokoknya, aku harus mencarinya untuk menjelaskan semuanya. Mungkin saja aku masih bisa mendapatkannya kembali!” kata Theresa dengan tegas. Selesai berbicara, dia langsung berbalik untuk pergi.“Nggak bisa! Kamu nggak boleh pergi! Hubunganmu dengan Owen sudah menjadi masa lalu, kamu seharusnya memikirkan soal masa depan. Sekarang, Ricardo adalah pilihan terbaikmu!” ujar Lukas. Dia mendorong kursi rodanya dan buru-buru menghalangi jalan Theresa.Selain karena Owen dan Yura akan segera bertunangan, alasan sebenarnya Lukas mencegah Theresa mencari Owen adalah karena Ricardo ingin mengejar Theresa. Meskipun kemampuan Owen sangat hebat, Owen tetap hanyalah seorang anak yatim yang tidak memiliki apa-apa. Biarpun Owen benar-benar bersedia kembali pada Theresa, Owen juga tidak bisa membantu mereka kembali ke Keluarga Lestari.Namun, Ricardo berbeda. Jika Theresa menerima Ricardo, Lukas bisa merebut kembali kendali atas Keluarga Lestari dengan bantuan Keluarga Warren.“Ayah, demi keuntungan kel
Owen adalah saingan terbesar Ricardo dalam mendapatkan Theresa. Asalkan Owen dan Theresa gagal bersatu kembali kali ini, dia bisa memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan hati Theresa dengan lebih mudah. Meskipun masih hanya membayangkan hal itu, dia sudah merasa sangat gembira....Di kediaman Keluarga Suwanto.Di dalam kamar, Owen yang sebelah tangannya sudah diperban sedang berbaring di tempat tidur untuk memulihkan diri. Berhubung sudah mengonsumsi sebutir pil pemicu potensi di kediaman Keluarga Lestari tadi, dia sedang berada di masa lemah. Seluruh tubuhnya sama sekali tidak bertenaga.Di sisi tempat tidur, Yura sedang merawat Owen dengan penuh perhatian. Dia menyuapi Owen obat yang bisa menutrisi energi dan darah sambil tersenyum bahagia.Yura sudah menunggu Owen untuk membuka hatinya begitu lama. Akhirnya, semua usahanya berbuah manis juga. Sekarang, dia dan Owen sudah bersama. Jadi, dapat dibayangkan betapa bahagianya dia saat ini.Sejak kembali dari kediaman Keluarga Lestari,
“Aku nggak apa-apa, cuma terluka ringan,” jawab Owen sambil tersenyum tipis.Meskipun hubungan Owen dengan Theresa kurang bagus, hubungannya dengan Angelina dan Rachel sangat baik. Dia selalu menganggap Angelina dan Rachel sebagai teman baik. Saat mendapatkan perhatian dari Angelina dan Rachel, hati Owen terasa hangat.“Owen, maaf. Aku yang sudah mencelakaimu,” kata Theresa dengan menyesal.“Nggak apa-apa, aku rela melakukan semuanya ...,” jawab Owen sambil memaksakan seulas senyum santai.Cinta pada dasarnya adalah sebuah bentuk pengorbanan tanpa mengharapkan imbalan. Semua pengorbanan yang dia berikan untuk Theresa dilakukannya secara sukarela. Jadi, dia sama sekali tidak menyalahkan Theresa.“Nona Theresa, ada apa kamu mencariku?” tanya Owen langsung ke intinya. Dia bahkan juga mengubah caranya memanggil Theresa. Berhubung dia sudah melepaskan perasaannya terhadap Theresa dan akan segera bertunangan dengan Yura, dia sudah seharusnya menjaga jarak dengan Theresa. Ini juga merupakan s
Saat ini, perasaan Owen sangat sulit ditenangkan. Tekadnya yang awalnya sudah bulat tanpa sadar menjadi sedikit goyah.“Owen, kamu nggak boleh setuju ...,” ujar Yura sambil menatap Owen dengan khawatir. Dia tahu mengenai perasaan Owen terhadap Theresa. Dia juga dapat melihat bahwa Owen sudah goyah. Jika tebakannya tidak meleset, Owen pasti akan meninggalkannya dan kembali ke sisi Theresa. Saat memikirkan hal ini, dia merasa sangat sedih. Hatinya juga berangsur-angsur tenggelam.Setelah melihat tampang Yura yang sedih, Owen langsung tersadar bagaikan sudah disiram air dingin. Jika hal ini terjadi sebelumnya, dia mungkin akan setuju untuk kembali pada Theresa. Namun, dia sudah berjanji untuk bertunangan dengan Yura. Selain itu, dia baru saja memberikan janji seumur hidup kepada Yura. Jika dia berubah pikiran sekarang, Yura pasti akan sangat terluka.Saat Theresa berpisah dengannya dulu, Owen sudah pernah merasakan bagaimana sakitnya dilukai orang yang dicintai. Rasa sakit itu benar-benar
Owen sangat terkejut dan terlihat tidak percaya.“Kamu tentu saja nggak tahu! Waktu itu, Kak Theresa pergi ke Grup Ora untuk minta balikan sama kamu. Alhasil, dia malah ditipu Yura dan mengira kamu dan Yura sudah bersama. Dalang di balik semua ini adalah Yura! Kalau dia nggak jadi penghalang di antara kalian, Kak Theresa juga nggak mungkin terpengaruh sama dia dan berulang kali melukaimu!” ujar Rachel dengan marah. Dia langsung menjelaskan semuanya secara singkat.Setelah mendengar penjelasan Rachel, Owen menatap Yura dengan ekspresi ragu dan bertanya, “Yura, apa yang dikatakan Rachel benar?”“Aku ....” Yura merasa sangat malu. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak bisa menjawab. Bagaimanapun juga, dia memang sudah melakukan hal itu. Rachel bukan sedang memfitnahnya. Jadi, dia tidak tahu harus mengatakan apa.“Kenapa kamu membohongiku?” tanya Owen dengan ekspresi muram. Dari reaksi Yura, dia sudah bisa menebak bahwa apa yang dikatakan Rachel memang benar.“Owen, maaf. Aku nggak bermaksud
Sekarang, hati Owen sudah dipenuhi dengan luka. Selain itu, dia sudah memutuskan untuk melupakan perasaannya terhadap Theresa dan memulai kehidupan baru. Bagaimana mungkin dia bisa menerima Theresa lagi?“Owen, apa kamu benar-benar tega bersikap begitu kejam terhadapku?” tanya Theresa sambil menggigit bibirnya kuat-kuat. Dia menatap Owen dengan ekspresi terluka dan menahan air matanya agar tidak mengalir.“Aku bukannya kejam. Hanya saja, jodoh di antara kita sudah berakhir. Kalau kamu bersedia, kita masih bisa berteman. Tapi, kita sudah nggak mungkin bersama kembali,” jawab Owen dengan acuh tak acuh.“Oke, kamu sendiri yang bilang, ya! Jangan nyesal!” Theresa sangat sakit hati. Dia sudah kehilangan keberanian untuk menghadapi kekejaman dan kedinginan Owen. Dia pun membalikkan badannya dan berlari pergi. Hanya saja, begitu dia berbalik, air matanya sudah tidak terbendung dan mengalir keluar.“Dasar bajingan!” Rachel sudah sangat kesal. Dia memelototi Owen dengan sengit, lalu buru-buru m
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero