“A ... aku sudah mengerti .... Se ... semoga kalian berdua bahagia ....”Theresa merasa hatinya sudah hampir hancur, tetapi dia menahan air matanya. Bagaimanapun juga, dia adalah wanita tercantik dari empat wanita tercantik Jenggala dan juga putri Keluarga Lestari. Dia memiliki kesombongan dan harga dirinya sendiri. Meskipun sudah kalah dari Yura, dia juga tidak mungkin menunjukkan sisi lemahnya di hadapan Yura.Mengenai Owen, masalah perasaan tidak dapat dipaksakan. Berhubung Owen sudah bersama dengan Yura, Theresa tidak memiliki pilihan lain selain menyerah. Seperti yang dikatakan Yura tadi, menjadi orang ketiga adalah hal yang tidak etis. Dengan status, kedudukan, dan harga dirinya, Theresa tidak mungkin menjadi orang ketiga yang merusak hubungan orang lain. Jika tidak, dia dan Keluarga Lestari akan menjadi lelucon di Jenggala. Setelah itu, Theresa menahan rasa sakit hatinya dan pergi tanpa menoleh. Begitu keluar dari kantor Yura, dia sudah tidak bisa mengendalikan air matanya dan
Namun, Owen tidak tahu bahwa Jerremy sudah memercayainya dan juga meyakinkan Theresa untuk kembali bersamanya. Sayangnya, dia tidak pergi ke perusahaan hari ini sehingga melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan Theresa. Mungkin, takdir memang sedang mempermainkan mereka....Di Bar Bulan Biru.Tempat ini adalah markas Rendy. Owen bertemu dengan Rendy di ruang privat yang terletak di belakang bar.“Tuan Owen, kenapa kamu kemari? Ayo, silakan duduk.” Rendy sangat terkejut setelah melihat kemunculan Owen. Dia buru-buru memberi hormat kepada Owen, lalu mempersilakannya untuk duduk.“Tuan Owen, aku sudah dengar tentang peristiwa di acara penjualan kemarin dari Tuan Markus. Ternyata kamu itu direktur utama Grup Ora, ya? Selain itu, kamu juga mengalahkan Garry, ahli terhebat dari keluarga cabang Keluarga Lawrence. Kamu benar-benar hebat! Aku benar-benar kagum sama kamu!” ucap Rendy dengan bersemangat.Rendy adalah bawahan Owen. Semakin hebat kekuatan Owen dan semakin tinggi reputasinya, Ren
Semakin tinggi teknik bela diri seseorang, semakin cepat juga kecepatan kultivasinya. Pencapaian yang bisa didapatkan di masa depan juga semakin besar.Saat ini, basis kultivasi Rendy berada di tahap menengah Alam Sigana. Jika bisa mendapatkan teknik bela diri kelas menengah kelas menengah atau kelas rendah, kelak dia akan lebih muda untuk menerobos mencapai Alam Mugana. Baginya, bisa menjadi petarung Alam Mugana sudah merupakan harapan terbesar dalam hidupnya.“Dengar baik-baik, ya ....”Owen menaruh kedua tangannya di belakang badan, lalu mengajarkan Teknik Penunduk Iblis kepada Rendy. Rendy memusatkan perhatiannya, lalu buru-buru menghafal cara berlatih Teknik Penunduk Iblis.“Oke, coba kamu berlatih sekarang juga. Aku akan membimbingmu dari samping. Kalau ada apa-apa, aku juga bisa mengoreksinya tepat waktu,” ujar Owen.“Baik.” Rendy mengiakan, lalu duduk bersila di lantai dan mulai berlatih. Seiring dengan pengaktifan teknik bela diri, energi sejati yang murni pun muncul di pusat
Oleh karena itu, Owen harus mengatakannya dengan jelas kepada Rendy.“Apa? Tek ... Teknik Penunduk Iblis itu teknik bela diri tingkat tinggi kelas menengah? A ... aku nggak salah dengar?” tanya Rendy dengan terkejut. Berita mengejutkan ini langsung membuatnya mematung di tempat.“Kamu nggak salah dengar kok,” jawab Owen.“Hmm ....” Rendy sudah sepenuhnya tercengang, hatinya juga tidak berhenti bergejolak. Dia tahu Owen tidak mungkin membohonginya. Lagi pula, dia sudah merasakan sendiri kecepatan kultivasi dan manfaat Teknik Penunduk Iblis. Itu sebabnya dia merasa teknik itu adalah teknik bela diri di atas tingkat tinggi kelas rendah. Jadi, semua ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Teknik Penunduk Iblis memang adalah teknik bela diri tingkat tinggi kelas menengah. Namun, dengan wawasannya yang terbatas, Rendy hanya tahu bahwa teknik bela diri tingkat tertinggi di Jenggala adalah teknik bela diri tingkat menengah kelas atas. Awalnya, dia mengira sudah bagus apabila Owen mengajarinya
Rendy sangat setia dan dapat diandalkan. Dia adalah orang yang layak dipercayai. Selain itu, dia juga sudah berkecimpung di dunia mafia selama bertahun-tahun dan sangat berpengalaman. Begitu Owen mendirikan Keluarga Guswadi, Rendy adalah kandidat yang paling cocok untuk menjadi pengurus rumahnya.Satu-satunya hal yang disayangkan adalah, Owen baru mulai mendirikan kekuasaannya sendiri. Perjalanannya untuk mendirikan Keluarga Guswadi masih sangat panjang dan tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru.“Rendy, aku rasa kamu seharusnya tahu jelas seberapa serius masalah mengenai teknik bela diri tingkat tinggi kelas menengah. Tanpa seizinku, kamu nggak boleh kasih tahu orang lain soal Teknik Penunduk Iblis, ya,” pesan Owen dengan serius.“Aku mengerti. Tuan Owen, jangan khawatir. Aku akan merahasiakan hal ini dengan baik!” janji Rendy.“Baguslah kalau begitu. Aku masih ada urusan dan harus cari Raja Naldo dulu. Kalau senggang, latih saja Teknik Penunduk Iblis dengan rajin. Jangan buat aku k
“Om Naldo, aku sudah minta tolong pada Keluarga Suwanto untuk menyelidiki masalah ini. Aku harap Om Naldo juga bisa membantuku menyelidiki identitas orang-orang bertopeng itu dengan mengandalkan kekuasaanmu di dunia mafia,” kata Owen. Dengan menggabungkan kekuatan Keluarga Suwanto dan Keluarga Filani, Owen yakin mereka pasti bisa mendapatkan petunjuk.“Oke, nggak masalah. Aku akan langsung mengatur anak buahku untuk menyelidikinya!” jawab Naldo. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi dan memberi perintah kepada bawahannya.Owen merasa hal ini tidak mungkin bisa diselidiki dengan jelas dalam waktu singkat. Jadi, dia berencana untuk memeriksa Melinda terlebih dahulu. Setelah itu, dia pergi ke kamar Melinda bersama dengan Naldo dan Markus.Di dalam kamar.Rosa baru selesai merebus obat herbal untuk ibunya, lalu meletakkannya di atas meja di depan Melinda. Melinda perlahan-lahan menghabiskan semangkuk obat herbal yang direbus Rosa dengan anggun.“Rosa, keterampilan medis da
Rosa mendengus dingin, lalu memalingkan wajahnya dan mengabaikan Owen. Setelah melihat reaksi Rosa, Owen juga terkejut dan terlihat canggung. Dia tidak tahu kapan dirinya sudah menyinggung Rosa.“Tuan Owen, bukannya kamu datang untuk memeriksaku? Ayo kita mulai,” ujar Melinda untuk mengalihkan topik pembicaraan sambil mengulurkan pergelangan tangannya kepada Owen.Owen pun mengabaikan Rosa dan memeriksa nadi Melinda dengan serius.Setelah Owen selesai memeriksa nadi Melinda, Naldo bertanya dengan penuh perhatian, “Tuan Owen, gimana kondisi istriku?”“Pemulihan Tante sangat bagus. Asalkan Tante lanjut mengonsumsi obat herbal selama beberapa hari lagi, dia akan sembuh total ...,” jawab Owen sambil tersenyum.“Syukurlah!” Naldo tertawa gembira. Meskipun bisa melihat bahwa keadaan istrinya sudah membaik, dia merasa lebih tenang setelah mendengar jawaban pasti dari Owen. Bagaimanapun juga, Owen adalah dokternya.“Tuan Owen, terima kasih banyak, ya. Kamu bukan cuma sudah menyelamatkan nyawak
Owen merasa sangat pusing. Dia benar-benar tidak bisa menebak apa maksud Rosa.“Tentu saja nggak boleh! Aku cuma anggap kamu sebagai adik. Kalau kamu berani terima tawaran ayahku, aku pasti nggak bakal ampuni kamu!” bantah Rosa secara langsung.“Kalau begitu, sudah benar dong? Aku dan Markus itu teman baik. Aku juga cuma anggap kamu sebagai kakak. Kalau waktu itu aku nggak bisa terima, ya berarti cuma bisa nolak, ‘kan?” tanya Owen.“Emm ... yang kamu bilang memang masuk akal ....” Rosa sudah merasa jauh lebih baik, tetapi masih agak tidak rela. Dia berkata, “Tapi, nggak bisa dipungkiri, kamu sudah membuatku malu di depan umum kemarin! Sekarang, pasti ada banyak orang di Jenggala yang diam-diam gosipin aku. Rosa Filani, salah satu dari empat wanita tercantik di Jenggala sudah ditawarkan kepada Owen, tapi Owen malah menolak! Gimana aku harus hadapi orang lain lagi kelak?”Semakin Rosa berbicara, semakin kesal pula dirinya.“Hmm ....” Owen tidak bisa berkata-kata. Dia kira-kira sudah meng
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero